You are on page 1of 13

K3 PERTANIAN

MEKANISME RACUN
MASUK KEDALAM TUBUH

HATIMAH MARWAH INSANI & DIAN RAMDHANI A


PENGERTIAN
PESTISIDA

“ Pestisida berasal dari kata pest, yang berarti hama dan sida
yang berasal dari kata caedo berarti pembunuh. USEPA dalam
Soemirat menyatakan pestisida sebagai zat atau campuran zat
yang digunakan untuk mencegah memusnahkan, menolak,
atau memusuhi hama dalam bentuk hewan, tanaman, dan
mikroorganisme pengganggu

KERACUNAN PESTISIDA

“ Keracunan pestisida adalah masuknya bahan-bahan kimia kedalam tubuh manusia


melalui kontak langsung, inhalasi, dermal, oral sehingga menimbulkan dampak
negatif bagi tubuh. Penggunaan pestisida dapat mengkontaminasi pengguna
secara langsung sehingga mengakibatkan keracunan. Dalam hal ini keracunan

dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Keracunan akut ringan, menimbulkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit ringan,
badan terasa sakit dan diare.
2. Keracunan akut berat, menimbulkan gejala mual, menggigil, kejang perut, sulit
bernafas, keluar air liur, pupil mata mengecil dan denyut nadi meningkat,
pingsan.
3. Keracunan kronis, lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan
menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan yang sering
dihubungkan dengan penggunaan pestisida diantaranya: iritasi mata dan kulit,
kanker, keguguran, cacat pada bayi, serta gangguan saraf, hati, ginjal dan
pernafasan.
MEKANISME MASUKNYA RACUN (PESTISIDA)KEDALAM
TUBUH
Menurut Djojosumarto (2000), Racun (pestisida)
dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui
berbagai cara yakni:
1. Kontaminasi melalui kulit (dermal contamination)
2. Terhisap masuk kedalam saluran pernapasan (inhalation)
3. Masuk melalui saluran pencernaan makanan lewat mulut
(oral)
Pestisida yang menempel di permukaan kulit bisa meresap masuk ke dalam tubuh dan

Kontaminasi Melalui
menimbulkan keracunan. Tingkat kontaminasi bahaya lewat kulit dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagai berikut:
a. Konsentrasi pestisida yang menempel pada kulit, yaitu semakin pekat pestisida maka semakin
besar bahayanya.

Kulit
b. Formulasi pestisida misalnya formulasi EC dan ULV atau formulasi cair lebih mudah diserap
kulit dari pada formulasi butiran.
c. Jenis atau bagian kulit yang terpapar yaitu mata misalnya mudah sekali meresapkan pestisida.
Kulit punggung tangan lebih mudah meresapkan pestisida dari pada kulit telapak tangan.
d. Lamanya kulit terpapar pestisida yaitu makin lama kulit terpapar makin besar risikonya
e. Kondisi fisik yang bersangkutan. Semakin lemah kondisi fisik seseorang, maka semakin tinggi
risiko keracunannya.
Pekerjaan Yang Menimbulkan Risiko Kontaminasi Lewat Kulit adalah :

1 Penyemprotan dan aplikasi lainnya, termasuk pemaparan langsung oleh


droplet atau drift pestisidanya dan menyeka wajah dengan tangan, lengan
baju, atau sarung tangan yang terkontaminasi pestisida.

2 Pencampuran Pestisida

3 Mencuci alat-alat yang mengandung pestisida


Keracunan pestisida karena partikel pestisida terhisap lewat hidung merupakan yang
terbanyak kedua sesudah kontaminasi kulit. Gas dan partikel semprotan yang sangat

Terhisap Masuk Kedalam


halus (misalnya, kabut asap dari fogging) dapat masuk kedalam paru-paru, sedangkan
partikel yang lebih besar akan menempel di selaput lendir hidung atau di kerongkongan.
Pestisida berbentuk gas yang masuk ke dalam paru-paru dan sangat berbahaya. Partikel

Saluran Pernafasan
atau droplet yang berukuran kurang dari 10 mikron dapat mencapai paru-paru, namun
droplet yang berukuran lebih dari 50 mikron mungkin tidak mencapai paru-paru, tetapi
dapat menimbulkan gangguan pada selaput lendir hidung dan kerongkongan.Gas
beracun yang terhisap ditentukan oleh :
a. Konsentrasi gas didalam ruangan atau di udara
b. Lamanya paparan
c. Kondisi fisik seseorang (pengguna)
Pekerjaan Yang Menimbulkan Risiko Kontaminasi Lewat Saluran Pernafasan adalah :

1 Bekerja dengan pestisida (menimbang, mencampur, dan sebaginya ) di


ruangan tertutup atau yang ventilasinya buruk.

2 Aplikasi pestisida berbentuk gas atau yang akan membentuk gas (misalnya
fumigasi), aerosol serta fogging, terutama aplikasi didalam ruangan;
aplikasi pestisida berbentuk tepung mempunyai risiko tinggi.

3 Mencampur pestisida berbentuk tepung (debu


terhisap pernafasan)
Masuk kedalam Saluran
Peristiwa keracunan lewat mulut sebenarnya tidak sering terjadi dibandingkan dengan
kontaminasi kulit. Karacunan lewat mulut dapat terjadi karena beberapa hal sebagai berikut:
a. Kasus bunuh diri

Pencernaan Melalui Mulut


b. Makan, minum, dan merokok ketika bekerja dengan pestisida
c. Menyeka keringan di wajah dengan tangan, lengan baju, atau sarung tangan yang
terkontaminasi pestisida
d. Drift (butiran halus) pestisida terbawa angin masuk ke mulut
e. Meniup kepala penyembur (nozzle) yang tersumbat dengan mulut, pembersihan nozzle
dilakukan dengan bantuan pipa kecil.
f. Makanan dan minuman terkontaminasi pestisida, misalnya di angkut atau disimpan dekat
pestisida yang bocor atau disimpan dalam bekas wadah atau kemasan pestisida
Gejala keracunan akan berkembang selama pemaparan atau 12 jam kontak. Pestisida yang masuk
ke dalam tubuh akan mengalami perubahan secara hidrolisa di dalam hati dan jaringan-jaringan
lain. Hasil dari perubahan/pembentukan ini mempunyai toksisitas rendah dan akan keluar melalui

GEJALA KERACUNAN
urin. Adapun gejala keracunan pestisida, yaitu:

a. Gejala awal akan timbul adalah mual/rasa penuh di perut, muntah, rasa lemas, sakit kepala dan

PESTISIDA
gangguan penglihatan.
b. Gejala lanjutan yang ditimbulkan adalah keluar ludah yang berlebihan, pengeluaran lendir dari
hidung (terutama pada keracunan melalui hidung), keringat berlebihan, air mata yang
berlebihan, kelemahan yang disertai sesak nafas, akhirnya kelumpuhan otot rangka.
c. Sentral Gelaja sentral yang ditimbulkan adalah sukar bicara, kebingungan, hilangnya reflek,
kejang dan koma. Apabila tidak segera di beri pertolongan berakibat kematian dikarenakan
kelumpuhan otot pernafasan.
EFEK PAPARAN PESTISIDA TERHADAP KESEHATAN
1. Efek akut :
Keracunan akut terjadi bila efek-efek keracunan pestisida dirasakan
langsung. Efek akut dapat dibagi dua yaitu efek local dan efek sistemik.
Efek akut lokal terjadi bila efeknya hanya mempengaruhi bagian tubuh
yang terkena kontak langsung dengan pestisida. Efek akut lokal biasanya
berupa iritasi, seperti rasa kering, kemerahan dan gatal-gatal di mata,
hidung, tenggorokan dan kulit. Efek sistemik muncul bila pestisida masuk
ke dalam tubuh manusia dan mempengaruhi seluruh sistem tubuh. Darah
akan membawa pestisida ke seluruh bagian dari tubuh dan
mempengaruhi mata, jantung, paru-paru, perut, hati, lambung, otot,
usus, otak dan syaraf.
2. Efek kronis
Keracunan kronis terjadi bila efek-efek keracunan membutuhkan waktu untuk muncul atau
berkembang. Efek kronis dapat dibagi dalam beberapa sistem :

1 Sistem Saraf

2 Hati, karena hati adalah organ tubuh yang berfungsi


menetralkan bahan kimia beracun, maka hati itu sendiri
sering kali dirusak oleh pestisida.

3 Sistem pencernaan. Orang-orang yang menelan


pestisida (baik sengaja atau tidak) efeknya sangat buruk
pada perut dan tubuh.

4 Sistem kekebalan tubuh. Beberapa jenis pestisida dapat


melemahkan kemampuan tubuh untuk menahan dan
melawan infeksi. Ini berarti tubuh menjadi mudah
terkena infeksi .
Thank You

You might also like