You are on page 1of 27

MANAJEMEN PELAYANAN GIGI DAN MULUT

PADA IBU HAMIL

Oleh drg Dwi Rusharyati MH


Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
Setiap penyelenggaraan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan gigi dan mulut
perorangan,keluarga, kelompok atau masyarakat secara
paripurna,terpadu dan berkualitas
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
dilaksanakan pada setiap fase tumbuh kembang
individu melalui pendekatan siklus hidup.

diberikan secara komprehensif dengan


memperhatikan kekhususan kebutuhan
penanganan pada fase tertentu.
Pelayanan Kesehatan GILUT secara komprehensif dengan
memperhatikan kekhususan kebutuhan penanganan pada fase
tertentu terdiri atas pelayanan:

a. kesehatan gigi dan mulut ibu hamil;

b. kesehatan gigi dan mulut anak dan remaja; dan

c. kesehatan gigi dan mulut lanjut usia;


PELAYANAN
KESEHATAN GIGI
IBU HAMIL
• Kesehatan mrpk bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani, tidak terkecuali pada ibu hamil.

• Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara


menyeluruh, karenanya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik
dan benar sangat mendukung terwujudnya kesehatan gigi dan mulut
termasuk kesehatan ibu hamil pada umumnya.
• Berdasarkan data Riskesdas Kementerian Kesehatan tahun 2013,
prevalensi masalah kesehatan gigi-mulut adalah 25,9%, dengan prevalensi
karies aktif sebesar 53,7%.

• pemeliharaan gigi bagi ibu hamil termasuk yang harus diperhatikan dan
ditingkatkan baik melalui kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) serta upaya yang dilakukan puskesmas.

• Berdasarkan kebijakan Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan
gigi dan mulut merupakan bagian yang harus dilaksanakan.
• Keadaan rongga mulut ibu hamil dapat mempengaruhi kondisi bayi yang
dikandungnya.
• Jika seorang ibu menderita infeksi periodontal, pada saat ibu tersebut hamil
akan memiliki resiko lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah dan mengalami kelahiran prematur.

• Penelitian di RS Hasan Sadikin, Jabar (Komara, 2006) menyatakan bahwa


terdapat hubungan yang sangat bermakna antara penderita periodontitis
marginalis kronis dengan kejadian BBLR. Ibu hamil penderita
periodontitis kronis beresiko 10,9 kali lebih besar memiliki bayi BBLR,
bahkan ibu hamil yang menderita infeksi periodontal, memiliki resiko
terhadap terjadinya Bayi BBLR sebanyak 19,2 kali dibanding yang
normal.
KEHAMILAN DAN MANIFESTASINYA DI RONGGA MULUT
 

• Perawatan kesehatan gigi dan mulut sebelum masa kehamilan


merupakan bagian dari perawatan kesehatan secara keseluruhan.
• Setiap tenaga pelayanan kesehatan dapat memainkan peranan penting
dalam mendorong calon ibu hamil untuk memeriksakan kondisi gigi
dan mulut ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi.
• Perubahan hormonal pada saat kehamilan yang disertai adanya faktor
lokal seperti plak atau karang gigi akan menimbulkan pembesaran dan
atau peradangan pada gusi. Keadaan ini akan diperberat oleh kondisi
gigi dan mulut sebelum kehamilan yang sudah buruk.
Beberapa hal dalam kesehatan gigi dan mulut yang perlu mendapat perhatian selama masa
kehamilan :

A. Trimester I (masa kehamilan 0 – 3 bulan)


• Pada saat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang- kadang
sampai muntah.
• Lesu, mual atau muntah ini menyebabkan terjadinya peningkatan suasana
asam dalam mulut.
• Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan, akan
mempercepat terjadinya kerusakan gigi.
Beberapa cara pencegahannya:
• Pada waktu mual hindarilah menghisap permen atau mengulum permen
terus-menerus, karena hal ini dapat memperparah kerusakan gigi yang
telah ada.
• Apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah hendaknya setelah itu
mulut dibersihkan dengan berkumur dan menyikat gigi .
• Hindari minum obat anti muntah, obat dan jamu penghilang rasa sakit
tanpa persetujuan dokter, karena ada beberapa obat yang dapat
menyebabkan cacat bawaan seperti celah bibir.
B. Trimester II (masa kehamilan 4 – 6 bulan)

• Pada masa ini, bumil kadang2 masih merasakan hal yang sama spt pada trimester I kehamilan.
Karena itu tetap harus diperhatikan aspek-aspek yang dijelaskan diatas.
• Selain itu, pada masa ini biasanya merupakan saat terjadinya perubahan hormonal dan faktor lokal
(plak) dapat menimbulkan kelainan dalam rongga mulut, antara lain:
 Peradangan pada gusi, warnanya kemerah-merahan dan mudah berdarah terutama pada waktu
menyikat gigi. Bila timbul pembengkakan maka dapat disertai dengan rasa sakit.

 Timbulnya benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut Epulis Gravidarum, terutama pada sisi
yang berhadapan dengan pipi. Pada keadaan ini, warna gusi menjadi merah keunguan sampai
kebiruan, mudah berdarah dan gigi terasa goyang.. Bila terjadi hal-hal seperti diatas sebaiknya
segera menghubungi tenaga pelayanan kesehatan gigi utnuk mendapat perawatan lebih lanjut.
C. Trimester III (masa kehamilan 7 – 9 bulan)
• Benjolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum) diatas
mencapai puncaknya pada bulan ketujuh atau kedelapan.
Meskipun keadaan ini akan hilang dengan sendirinya setelah
melahirkan, kesehatan gigi dan mulut tetap harus dipelihara.
Setelah persalinan hendaknya ibu tetap memelihara dan
memperhatikan kesehatan rongga mulut, baik untuk ibunya
sendiri maupun bayinya. Jika terjadi hal-hal yang tidak biasa
dalam rongga mulut, hubungilah tenaga pelayanan kesehatan
gigi.
MANIFESTASI DI RONGGA MULUT

a. Gingivitis Kehamilan (Pregnancy Gingivitis)

Sebagian besar ibu hamil menunjukan perubahan pada gusi selama kehamilan akibat
kurangnya kesadaran menjaga kebersihan gigi dan mulut. Gusi terlihat lebih merah dan
mudah berdarah ketika menyikat gigi, penyakit ini disebut gingivitis kehamilan, biasanya
mulai terlihat sejak bulan kedua dan memuncak sekitar bulan kedelapan
b. Granuloma Kehamilan (Epulis Gravidarum)
Kehamilan dapat pula menimbulkan suatu pembentukan pertumbuhan berlebih pada
gingiva seperti tumor. Istilah yang digunakan untuk keadaan ini adalah epulis gravidarum
ataupun granuloma kehamilan. Tidak berbahaya tetapi dapat menyebabkan
ketidaknyamanan. Biasanya berkembang pada trimester kedua
Penyebab pasti tidak diketahui, meskipun faktor utamanya adalah kebersihan mulut yang
buruk
c. Karies Gigi
• Kehamilan tidak langsung menyebabkan gigi berlubang. Meningkatnya gigi
berlubang atau menjadi lebih cepatnya proses gigi berlubang yang sudah ada
pada masa kehamilan lebih disebabkan karena perubahan lingkungan di sekitar
gigi dan kebersihan mulut yang kurang.
• Faktor-faktor yang dapat mendukung lebih cepatnya proses gigi berlubang
yang sudah ada pada wanita hamil karena pH saliva wanita hamil lebih asam
jika dibandingkan dengan yang tidak hamil dan konsumsi makan-makanan
kecil yang banyak mengandung gula.
• Rasa mual dan muntah membuat wanita hamil malas memelihara kebersihan
rongga mulutnya, akibatnya serangan asam pada plak yang dipercepat dengan
adanya asam dari mulut karena mual atau muntah tadi dapat mempercepat
proses terjadinya gigi berlubang.
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu hamil
merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada:

a. janin yang dikandung

b. ibu hamil.
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang ditujukan kpd janin
yang dikandung diberikan dalam rangka mengoptimalkan
tumbuh kembang janin dan mencegah terjadinya kelainan
kongenital tubuh khususnya dentoorofacial.

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang ditujukan pada ibu


hamil diberikan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dalam rangka membantu
mengoptimalkan kesehatan ibu secara keseluruhan demi
tumbuh kembang janin yang baik
 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu hamil
berupa perawatan/tindakan, harus tetap mempertimbangkan
perlindungan pada ibu dan janin yang dikandung

 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu hamil dilakukan


terintegrasi dengan pemeriksaan antenatal ibu hamil sejak
kunjungan antenatal pertama (K1).
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu hamil
meliputi:

konseling kesehatan berupa pemberian


Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE)
kesehatan gigi dan mulut

 pemeriksaan deteksi dini kelainan/penyakit gigi dan


mulut

 melakukan Tindakan/merujuk ibu hamil dalam hal


UKP

 Perawatan gigi seperti kontrol secara rutin dan melakukan pembersihan gigi pada ibu
hamil tidak hanya aman, tetapi sangat dianjurkan untuk tetap menjaga kebersihan gigi
dan mulut selama kehamilan.

 Peningkatan kadar hormon selama kehamilan sering menyebabkan gusi mudah


bengkak, berdarah dan sisa makanan yang terselip di jaringan gusi maupun gigi
mengakibatkan iritasi maupun infeksi.

 Perawatan gigi secara preventif sangat baik untuk dilakukan. Hal ini untuk
menghindari infeksi rongga mulut yang dapat mengakibatkan kontraksi pada
kehamilan anda.
Perawatan gigi seperti penambalan, pembersihan karang gigi, perawatan saluran akar, pencabutan
gigi, bisa dilakukan saat hamil.

Berdasarkan ADA ( American Dental Association) dan ACOG untuk pengambilan radiologi gigi juga
dapat dilakukan, namun sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter kandungan dengan pilihan
terbaik yakni menunda hingga proses persalinan tiba.

Waktu terbaik untuk melakukan perawatan gigi yaitu setelah proses bersalin, namun apabila
diharuskan melakukan perawatan gigi sebelum proses bersalin, maka tindakan bias dilakukan pada
trimester kedua.
Rekomendasi Prosedur Perawatan Gigi berdasarkan usia kehamilan:

1. Trimester Pertama

 Edukasi pasien,

 menjaga oral hygiene (kebersihan gigi dan mulut) dengan baik,

 lakukan kontrol plak,

 lakukan pembatasan perawatan gigi untuk kasus periodontal dan


tindakan darurat karena janin yang masih terlalu dini
2. Trimester Kedua

 Menjaga ​oral hygiene​,

 kontrol plak,

 dapat melakukan perawatan seperti pembersihan karang gigi, kuretase,


pencabutan gigi, perawatan saluran akar, penambalan dengan konsultasi
terlebih dahulu kepada dokter kandungan.

 Lakukan kontrol untuk penyakit mulut dan hindari paparan radiologi bila tidak
terlalu dibutuhkan
3. Trimester Ketiga

 Biasanya ibu hamil merasa sangat tidak nyaman karena janin semakin
membesar.

 Buatlah perjanjian singkat di pagi hari bila anda ingin melakukan


perawatan gigi.

 Tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut / ​oral hygiene,


 pembersihan karang gigi,
 hindari perawatan dengan menggunakan radiologi.
Selama trimester ke-2 dan ke-3 pada beberapa ibu hamil sering terjadi
penurunan tekanan darah.

Usahakan posisi ibu hamil lebih tinggi dari posisi kaki. Untuk mengatasinya,
sebaiknya ibu hamil berada dalam posisi miring ke kiri sekitar 10-12 cm
atau menempatkan pasien 5% ke 15% pada posisi miring ke sisi kiri untuk
meringankan tekanan pada vena cava inferior.

Gunakan bantal kecil untuk menopang posisi tersebut agar lebih nyaman.
UKM
Penyuluhan ibu hamil terkait perawatan gigi selama periode kehamilan::
• ADA ( American Dental Association) merekomendasikan wanita hamil untuk melakukan
konsumsi makanan secara seimbang, menyikat gigi
• menggunakan pasta gigi berfluoride dua kali sehari dan memakai dental floss
• Melakukan perawatan secara preventif dan rutin melakukan kontrol gigi selama
kehamilan
• Informasikan kepada dokter gigi anda bahwa anda sedang hamil
• Menunda segala tindakan perawatan gigi hingga trimester kedua, atau lebih baik
menunda hingga proses persalinan
• Usahakan posisi duduk selama perawatan gigi nyaman, jangan buat posisi menyilang
selama duduk di ​dental chair
• Bawa bantal kecil untuk menopang tubuh anda saat melakukan perawatan gigi
• Buat diri anda nyaman selama perawatan gigi berlangsung
TERIMA KASIH

You might also like