You are on page 1of 26

FGD 6

IDENTIFIKASI
SATUAN RUANG STRATEGIS POTENSIAL
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2023

KABUPATEN BANTUL
Yogyakarta, 15 Agustus 2023
Pasal 34, UU Nomor 13
LATAR BELAKANG
Tahun 2012, Kewenangan Pasal 35, UU Nomor 13
Kasultanan dan Kadipaten Tahun 2012
dalam tata ruang terbatas Ketentuan lebih lanjut Terdapat 18 SRS yang Acuan yang harus
pada pengelolaan dan mengenai pengelolaan dan diperhatikan:
pemanfaatan tanah
ditetapkan dalam Perdais No. 2 1. UU nomor 13 Tahun 2012
pemanfaatan tanah Tahun 2017 tentang Tata Ruang
Kasultanan dan tanah tentang keistimewaan
Kasultanan dan tanah Tanah Kasultanan dan Tanah DIY
Kadipaten serta tata ruang
Kadipaten. tanah Kasultanan dan Kadipaten yang juga merupakan 2. Perdais Nomor 2 Tahun
2017 tentang Tata Ruang
tanah Kadipaten diatur kawasan strategis provinsi Tanah Kasultanan dan
Kasultanan dan Kadipaten dalam Perdais, yang Kadipaten
menetapkan kerangka penyusunannya 3. Peraturan Gubernur
umum kebijakan tata ruang berpedoman pada Daerah Istimewa
peraturan perundang- yogyakarta nomor 34
tanah Kasultanan dan tanah tahun 2017 tentang
undangan.
Kadipaten sesuai dengan pemanfaatan tanah desa
Keistimewaan DIY dengan 4. Peraturan Daerah
Satuan Ruang Strategis Tanah Istimewa Daerah
memperhatikan tata ruang Kasultanan/Kadipaten adalah Istimewa Yogyakarta
nasional dan tata ruang DIY Satuan Ruang Tanah terdapat banyak Nomor 1 Tahun 2017
Tentang Pengelolaan Dan
Kasultanan/Kadipaten yang potensi lain di DIY Pemanfaatan Tanah
memiliki kriteria aspek
filosofis, historis, adat, yang bisa diusulkan Kasultanan Dan Tanah
Kadipaten
Pasal 32, UU Nomor 13 Tahun 2012
saujana dan/atau cagar dan dikembangkan 5. Kerangka Umum
budaya serta mempunyai Kebijakan Tata Ruang
Tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten pengaruh sangat penting menjadi satuan ruang Tanah Kadipaten
meliputi tanah keprabon dan tanah terhadap pelestarian budaya, strategis Pakualaman
bukan keprabon yang terdapat di seluruh kepentingan sosial, 6. Kerangka Umum
kabupaten/kota dalam wilayah DIY. kesejahteraan masyarakat Kebijakan Tata Ruang
dan/atau kelestarian Tanah Kasultanan
lingkungan.
MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD TUJUAN SASARAN

Tersedianya
dokumen
Mengidentifikasi Menghasilkan
Penyusunan
Satuan Ruang usulan satuan
Kajian Identifikasi
Strategis ruang strategis
Satuan Ruang
Potensial di DIY yang ada di DIY
Strategis
Potensial di DIY
RUANG LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN

Ruang lingkup Wilayah


Perencanaan meliputi
satuan ruang yang
berada di luar 18 SRS
(47% dari luasan total
DIY)

Unit analisis: meliputi seluruh


wilayah administratif DIY
dengan mempertimbangkan
konstelasinya dengan 18 SRS
yang sudah ada.
KERANGKA BERPIKIR
LANDASAN FILOSOFIS DAN SOSIOLOGIS SRS STRATEGIS KASULTANAN DAN KADIPATEN
(KUK Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Kadipaten) Pasal 37, Perdais No 2 Tahun 2017

SPASIAL
a. Sangkan Paraning Dumadi h. Hamemayu Hauning
b. Manunggaling Kawulo lan Bawono (konsep harmoni,
Gusti keselamatan, kelestarian HISTORIS ADAT SAUJANA CAGAR BUDAYA
c. Sumbu Filosofis Tugu – lingkungan, sosial, budaya,
Karaton – Panggung Krapyak ekonomi, mikro – makro
d. Sumbu Imajiner G. Merapi – kosmos)
Karaton – Laut Selatan i. Tahta untuk Rakyat
a. Masa sebelum Kerajaan a. Spiritual/
e. Catur Gatra Tunggal (Karaton, j. Rahayuning Manungso
Mataram Islam yang meliputi religi
Alun-alur Lor, Masjid, dan Dumadi Karana
Pasar Beringharjo) Kamanungsane masa Pra-Sejarah dan Masa a. Purbakala/ Situs
f. Pathok Negara (Konsep tata k. Mangasah Mingising Budi Klasik Kerajaan Mataram Kuno b. Bangunan Cagar
ruang dan teritori historis – l. Memasuh Malaning Bumi yang berlatar agama Hindu- budaya
simbolis) m. Berbudi Bawo Leksono Buddha dan mencapai puncak
h. Guna Titi Purun n. Ambeg Paramaarta kejayaanya di abad ke-9 dan ke-
i. Engeta Angga Pribadhi 10.
j. Manunggaling Kawula Lan b. Masa Awal Kerajaan Mataram a. Sistem budidaya
Gusti
Islam yang mulai didirikan pada pertanian
akhir abad ke 16 di Kotagede. b. Geoheritage/
c. Masa Kasultanan Yogyakarta geosite
dan Kadipaten Pakualaman c. Kehutanan
yang dimulai sejak perjanjian d. Bentang lahan
mempunyai pengaruh sangat penting Giyanti 1755.
terhadap pelestarian budaya, d. Masa Peresmian Kota
kepentingan sosial, kesejahteraan Yogyakarta 7 Oktober 1756
masyarakat dan/atau kelestarian e. Amanat 5 September 1945:
lingkungan. Kemerdekaan Republik
Indonesia sesudah Proklamasi
Kemerdekaan RI 1945.
RUANG BERSEJARAH
KABUPATEN BANTUL
terbentuknya daerah ini bermula ketika Pangeran Diponegoro
bersama pasukannya yang bersembunyi di Gua Selarong melakukan
perlawanan terhadap Belanda pada tahun 1825- hingga 1830.
Seusai meredam perjuangan Diponegoro, Pemeritah Hindia
Belanda kemudian membentuk komisi khusus untuk menangani
daerah Vortenlanden yang antara lain bertugas menangani
pemerintahan daerah Mataram, Pajang, Sokawati, dan Gunung
Kidul. Kontrak kasunanan Surakarta dengan Yogyakarta dilakukan
baik hal pembagian wilayah maupun pembayaran ongkos perang,
penyerahan pemimpin pemberontak, dan pembentukan wilayah
Goa Selarong administratif.

Tanggal 26 dan 31 Maret 1831 Pemerintah Hindia Belanda dan Sultan Yogyakarta
mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru
dalam Kasultanan disertai penetapan jabatan kepala wilayahnya. Saat itu
Sumbu Imajiner Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu Bantulkarang untuk
kawasan selatan, Denggung untuk kawasan utara, dan Kalasan untuk kawasan
timur.
Jalur KA
tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 sapar tahun
Dal 1759 (Jawa) secara resmi ditetapkan pembentukan
Kabupaten Bantul yang sebelumnya di kenal bernama
Bantulkarang. Seorang Nayaka Kasultanan Yogyakarata
bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro
kemudian dipercaya Sri Sultan Hamengkubuwono V
untuk memangku jabatan sebagai Bupati Bantul.
IDENTIFIKASI SRS Sumbu Filosofi SRS Mesjid dan Makam Raja
POTENSI Mataram di Kotagede
OBYEK
POTENSIAL DI
SRS Pathok Negoro
LUAR SRS
DI
SRS Makam Raja
KABUPATEN RajaMataram di Imogiti
BANTUL

SRS Kerto - Pleret

SRS Karst Gunungsewu

SRS Parangtritis - Samas


OBYEK POTENSIAL DI
LUAR SRS
DI KABUPATEN
BANTUL
OBYEK
POTENSIAL DI
LUAR SRS
DAN KERNEL
DENSITY
DI KABUPATEN
BANTUL
IDENTIFIKASI POTENSI OBYEK POTENSIAL SRS DI LUAR SRS
DI KABUPATEN BANTUL YANG MEMILIKI KETERKAITAN
DENGAN KASULTANAN
Nama Obyek Lokasi Sumber Data
Kalurahan Kapanewon Kabupaten

1 Situs Cagar Budaya Pesanggrahan Ambarbinangun Tirtonirmolo Kasihan Bantul Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
2 Song Kamal Srimulyo Piyungan Bantul
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
3 Goa Selarong Kakung Sebagai Struktur Cagar Budaya Goa Guwosari Pajangan Bantul Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
4 Goa Selarong Putri Sebagai Struktur Cagar Budaya Guwosari Pajangan Bantul Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
5 Gapuro Gedongkuning Bagian Timur Sebagai Struktur Cagar Budaya Banguntapan Banguntapan Bantul Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
6 Gapuro Gedongkuning Bagian Barat Sebagai Struktur Cagar Budaya Banguntapan Banguntapan Bantul
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
7 Rumah Tradisional Jawa Eks Kantor Kalurahan Ngoto Sebagai Bangunan Cagar Budaya Bangunharjo Sewon Bantul
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
8 Rumah Tradisional Jawa Eks Kantor Kalurahan Blawong Sebagai Bangunan Cagar Budaya Trimulyo Jetis Bantul
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
9 Rumah Tradisional Jawa Eks Kantor Kalurahan Mojohuro Sebagai Bangunan Cagar Budaya Sriharjo Imogiri Bantul
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
10 Gapura Cendonosari Sebagai Struktur Cagar Budaya Banguntapan Banguntapan Bantul Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
11 Los Pasar Bendosari Sebagai Bangunan Cagar Budaya Canden Jetis Bantul
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
12 Goa Selarong sebagai Situs Cagar Budaya Guwosari Pajangan Bantul Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
13 Petilasan Ki Ageng Wonoboyo SENDANGSARI PAJANGAN BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
14 Kagungan Dalem Masjid Sabilurrosyad Kauman Wijirejo WIJIREJO PANDAK BANTUL Kerangka Umum Kebijakan Tata Ruang, 2016
15 Pasarean Makam Sewu WIJIREJO PANDAK BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
16 Kagungan Dalem Masjid Mi'rojul Muttaqinalloh WONOKROMO PLERET BANTUL Kerangka Umum Kebijakan Tata Ruang, 2016
17 Kagungan Dalem Masjid At-Taqwa Wonokromo WONOKROMO PLERET BANTUL Kerangka Umum Kebijakan Tata Ruang, 2016
18 Pesanggrahan Rejokesumo TAMANAN BANGUNTAPAN BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
19 Situs Petirtaan Banyutemumpang BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
20
Sendang Banyu Temumpang BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
21 Situs Kapuhan ARGODADI SEDAYU BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
22
Sendang Kasihan TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
23 Makam Ki Ageng Karang Lo BATURETNO BANGUNTAPAN BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
24 Situs Gedhong Pusoko BANGUNTAPAN BANGUNTAPAN BANTUL Kajian Kawasan Strategis Keistimewaan, 2016
25 Kagungan Dalem Masjid Wiworojati TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL Kerangka Umum Kebijakan Tata Ruang, 2016
OBYEK PENTING
SATUAN RUANG STRATEGIS
DI KABUPATEN BANTUL
SITUS GOA SELARONG

GUA SELARONG KAKUNG


• Gua Selarong Kakung diperkirakan merupakan gua yang
telah ada di zaman Hindu. Selarong Kakung merupakan
gua yang diperkirakan sebagai tempat untuk melakukan
ritual ketika agama Hindu berkembang di Padukuhan
Kembangputihan, Kalurahan Guwosari, Kapanewon
Pajangan, Kabupaten Bantul. Hal ini diketahui melalui
pahatan berbentuk panilpanil di dinding kanan dan dinding
kiri Gua Selarong Kakung, altar di sisi dinding belakang,
serta penemuan beberapa yoni di sekitar gua.

• Gua Selarong Kakung berubah fungsinya menjadi tempat


bersemadi dan salah satu bagian dari markas pertama
yang digunakan Pangeran Diponegoro dalam Perang
Jawa tahun 1825-1830.

GUA SELARONG PUTRI


• Pada bulan Juli 1812 Raden Ontowiryo diangkat sebagai
pangeran oleh ayahnya, Sultan Hamengku Buwana III
(yang memerintah pada kurun waktu 1812-1814) dengan
gelar Bendoro Pangeran Ario Diponegoro atau yang lebih
dikenal sebagai Pangeran Diponegoro. Sebagai
pangeran, ia diberikan tanah lungguh atau tanah jabatan
sejumlah 500 cacah. Salah satu tanah lungguh tersebut
berada di Selarong
SITUS GOA
SELARONG
KAWASAN PALBAPANG

Stasiun Palbapang Cagar Budaya Stoomwals PU Perumahan Palbapang

• Stasiun ini dibuka pada tanggal 21 Mei 1895 • Tinggalan Masa Kolonial Hindia Belanda yang berfungsi • Perumahan PJKA Palbapang ini dibangun pada tahun
bersamaan dengan pembukaan segmen Yogyakarta– sebagai sarana atau alat yang digunakan untuk 1950. Sebelumnya sudah ada bangunan perumahan ini,
yang tidak diketahui dengan pasti tahun
Srandakan. Stasiun ini sempat diganti arsitekturnya pembangunan jalan beraspal. Memiliki ukuran panjang
pembangunannya. Bangunan ini dihancurkan
menjadi bergaya 1950-an. Stasiun ini dulu ditutup 500 cm, lebar 200 cm dan tinggi 255 cm, kini (dibumihanguskan) pada masa Clash II (1948), yang
sejak tahun 1973 untuk layanan PJKA karena jalan raya Stoomwals dapat dilihat di Halaman depan kantor kemudian pada tahun 1950 didirikan bangunan baru,
Dinas Pekerjaan Umum yang disesuaikan dengan bentuk aslinya.
diperlebar dan mobil makin banyak, kemudian diubah
menjadi stasiun untuk angkutan tetes tebu Pabrik Gula
Madukismo hingga pertengahan dekade 1980-an.
KAWASAN
PALBAPANG
KAWASAN GESIKAN PETA 1925

PABRIK GULA GESIKAN

● Pabrik Gula (PG) Gesikan beroperasi di Bantul dari tahun 1860-an hingga
tahun 1948
● Pada tahun 1948 bangunan PG Gesikan dibumihanguskan seperti halnya
bangunan-bangunan pabrik dan kantor-kantor saat terjadi Agresi Militer
Belanda II. Pembumihangusan ini merupakan perintah dari Pemerintah Bantul
untuk mencegah bangunan dimanfaatkan oleh Belanda. PG Gesikan saat ini
hanya tersisa puing-puingnya saja.

Dokumentasi Pabrik Gula Gesikan Zaman Dahulu

Bekas Pondasi Pabrik Gula Gesikan


Kantor Kalurahan Wijirejo (Eks Rumah Administratur Pabrik Gula
Gesikan)

● Bangunan ini dulunya merupakan Rumah Administratur Pabrik Gula


Gesikan dan saat ini difungsikan sebagai Kantor Kalurahan Wijirejo.
Bangunan tersebut merupakan satu-satunya yang tersisa dari
Pabrik Gula (PG) Gesikan yang beroperasi di Bantul dari tahun
1860-an hingga tahun 1948
● Bangunan Rumah Administratur Pabrik Gula Gesikan didirikan pada
tahun 1923 untuk menunjang kebutuhan operasional PG Gesikan
● Kantor Kalurahan Wijirejo berdiri di atas tanah yang berstatus
sultanaat grond/sultan ground (SG)

Pasarean Makam Sewu


● Pada Tahun 1.600 M. Panembahan Bodho ( Raden Trenggono )
Putra Adipati Terung I wafat yang kemudian dimakamkan di
Pasarean Makam Sewu yang letaknya sebelah Utara Dusun
Kauman Pijenan kira-kira I Km. Pasarean ini sampai sekarang
menjadi pemakaman Umum dan banyak dikunjungi para peziarah
yang ingin mendoakan Panembahan Bodho.
● Setiap hari senin sesudah atau pada tanggal 20 Bulan Sya’ban/
Ruwah diadakan “Nyadran Makam Sewu”
● Pada masa kini, acara ritual ”Nyadran Makam Sewu” dikemas
dengan acara yang mempunyai daya tari wisata yakni sebelum
acara kenduri, didahului oleh acara”Ngarak Jodhang”
DELINEASI KAWASAN GESIKAN

Kagungan Dalem Masjid Sabilurrosyad


Kauman Wijirejo
Situs Pabrik Gula
Masjid Sabiilurrosyaad Kauman didirikan oleh Gesikan Bantul
Panembahan Bodo. Dimana Panembahan Bodo ini
hanyalah gelar, ia memiliki nama asli Raden
Trenggono. Dijuluki Bodo sebab, ia tidak mau
menjabat menjadi adipati. karena lebih memilih
untuk menyiarkan agama Islam.Panembahan Bodo
yang berguru ke Sunan Kalijaga, diamanahi untuk
mendirikan masjid. didirikan oleh Panembahan Kantor Kalurahan
Bodo. Masjid ini diperkirakan sudah berdiri di tahun Kompleks Pabrik Wijirejo (Eks Rumah
Gula PG Gesikan Administratur Pabrik
1500, sebelum Kerajaan Mataram Islam berdiri. Gula Gesikan)

Kagungan Dalem
Masjid
Sabilurrosyad
Kauman Wijirejo
KAWASAN PUNDONG

PG PUNDONG SDN 1 PUNDONG


● Pada akhir abad 18, Belanda membuat pabrik gula yang ● Bangunan SD N 1 Pundong dibangun pada tahun 1919, artinya
diberi nama Pabik Gula Pundong. Beberapa fasilitas bangunan tersebut dibangun pada zaman penjajahan Belanda.
pendukung dibuat, seperti jalur rel kereta api yang Informasi dari Pemerintah Desa Srihardono diketahui bahwa SD N 1
menghubungkan Stasiun Ngabean dan daerah Pundong, Pundong mulai digunakan pada tanggal 19 Juni 1919. Pada saat itu
serta terminal, dan stasiun. Abad 19 pabrik gula milik sekolah tersebut hanya diperuntukan bagi kaum bangsawan dan
Belanda bangkrut. Akhirnya seluruh fasilitas tidak digunakan bangsa Belanda. Setelah kemerdekaan, bangunan masih tetap
lagi. digunakan untuk sekolah dengan murid dari semua kalangan, bukan
hanya dari kalangan bangsawan.
KAWASAN
PUNDONG
Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus KAWASAN GANJURAN
Candi Hati Kudus Tuhan Yesus didirikan oleh keluarga Schmutzer sebagai tanda
syukur atas kesuksesan dan rahmat Illahi yang tercurah bagi keluarga. Peletakan
batu pertama dilakukan tanggal 26 Desember 1927 oleh Mgr. van Velsen SJ (Uskup
Batavia) bertepatan dengan peringatan 60 tahun sejak didirikannya pabrik gula
Gondanglipuro. Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran merupakan bentuk
adaptasi unsur kebudayaan Hindu Jawa sebagai tempat beribadah umat Kristiani di
Ganjuran yang masih digunakan hingga saat ini

SD Kanisius Ganjuran
Bangunan SD Kanisius Ganjuran merupakan salah satu dari 12 sekolah yang
didirikan oleh keluarga Schmutzer (pendiri PG Gondanglipuro, Bambanglipuro).
Sekolah ini didirikan pada tahun 1926 dengan nama Volkschool (SD bawah)
untuk putri

SMP Kanisius
Bangunan SD Kanisius Ganjuran merupakan salah satu dari 12 sekolah yang
didirikan oleh keluarga Schmutzer (pendiri PG Gondanglipuro,
Bambanglipuro). Sekolah ini didirikan pada tahun 1926 dengan nama
Volkschool (SD bawah) untuk putri

RS
Bangunan SD Kanisius Ganjuran merupakan salah satu dari 12 sekolah yang
didirikan oleh keluarga Schmutzer (pendiri PG Gondanglipuro,
Bambanglipuro). Sekolah ini didirikan pada tahun 1926 dengan nama
Volkschool (SD bawah) untuk putri
KAWASAN
GANJURAN
MASJID KAGUNGAN NDALEM

Kagungan Dalem Masjid At-Taqwa Wonokromo


Masjid Kagungan
Ndalem Wonokromo
Pendirian Masjid Taqwa dibangun oleh Kyai Mohammad Fakih. Pada
1701, Kyai Mohammad Fakih dilantik menjadi kepala pathok dengan
candrasengkala Nyata Luhur Pendhita Ratu dan dianugerahi tanah
perdikan di sebelah selatan Ketonggo yang berupa hutan. Dikarenakan
hutan tersebut banyak ditumbuhi pohon awar-awar, maka daerah
tersebut disebut dengan alas awar-awar. Tanah anugerah Sri Sultan
Hamengku Buwono I yang masih berwujud hutan awar-awar itu
kemudian dibuka dan didirikanlah sebuah masjid di tempat tersebut
dengan nama Masjid Taqwa.

Kagungan Dalem Masjid Mi’rojul Muttaqinalloh

Masjid ini persisnya terletak di dusun Jejeran, kelurahan Wonokromo,


kecamatan Pleret, Bantul. Dusun Jejeran sendiri dikenal sebagai dusun
santri sejak K. H. Nawawi membangun pesantren sejak tahun 1901.

Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh merupakan salah satu satu masjid Masjid Kagungan Ndalem
Mi’rojul Muttaqinalloh
kagungan dalem yang berdiri di atas tanah keraton Yogyakarta. Masjid ini
berdiri sejak zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwono III pada
akhir abad 16. Di atas tanah seluas 220 meter persegi menjadi, bangunan
masjid ini berdiri.
Terima kasih
Mohon masukan dan Saran

You might also like