You are on page 1of 80

TINJAUAN UMUM

VALIDASI / VERIFIKASI METODE PENGUJIAN


SESUAI ISO/IEC 17025:2017

Oleh: Drs. Tahid,M.Sc

Jakarta, 10 Augs 2022


Air Minum Dalam Data handal ?
Kemasan Hasil Lab A
Isi; 660 mL Pb 0,009 mg/L
Pb < 0,005 mg/L (Maks 0,005 mg/L)

JAMINAN MUTU HASIL ANALISIS


(PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL)
INT EXT

Persyaratan ISO/IEC -17025-2017 ( 7.7 )


a. Uji profisiensi
a.Penggunaan RM atau bahan kendali mutu
b.Penggunaan instrumen alternatif terkalibrasi b. Uji antar lab
c.Penggunaan standar cek/standar kerja & diagram kendali
d.Pemeriksaan antara pada alat ukur
e.Replika pengujian dengan metode yang sama / berbeda
f.Pengujian ulang barang yang masih ada
g.Korelasi hasil untuk karakteristik barang yang berbeda
h.Kaji ulang hasil yang dilaporkan
i.Perbandingan intralab
j.Pengujian blindsample
AKURASI 

HANDAL

HASIL PRESISI 
ANALISIS

ABSAH/VALID : TERTELUSUR KE SI
(TRACEABLE TO SI)

CRM/SRM ?
EST KTP ?
AKURASI DAN PRESISI ANALISIS
Secara kualitatif, perbedaan antara akurasi dan presisi hasil
analisis digambarkan sbb.:

Akurasi tinggi  Akurasi tinggi


Presisi tinggi Presisi rendah
 
  
   



Akurasi rendah  Akurasi rendah

Presisi tinggi Presisi rendah



  

 

A. Random (acak)
Kesalahan
b. Sistematik (bias)
Ketertelusuran pengukuran massa

Tertinggi 0
SI
1 kg
Standar

U1

Standar
1 kg U1
Nasional
U2

Standar
1 kg
Lokal  U12 + U22
U3

3
2
Neraca 1
analitik  U12 + U22 + U32

U4

Sampel Terendah
U = ketidakpastian
SI terdiri dari 7 satuan :
1. Panjang (length) = meter, m

2. Massa (mass) = kilogram, kg

3. Waktu (time) = second, s

4. Arus listrik (electric current) = ampere, A

5. Temperatur (dynamic temperature) = Kelvin k

6. Intensitas cahaya/lumen (luminous intensity) = candela (cd)

7. Kuantitas zat (amount of substance) = mole (mol)

Unit 1 - 6 : unit besaran fisika


7 : unit besaran kimia
Standar massa primer disimpan di BIPM, Sevres, Perancis
Reference materials &
check samples

SAMPLES
SUPPLIED FOR
INTERNAL PROFICIENCY
QC SAMPLES TESTING

Internal QC samples An accredited


are prepared and laboratory has to prove
quantity values of its performance by
target components CERTIFIED REFERENCE routinely analysing
are checked against MATERIALS (CRMs) samples supplied by
CRMs an independent
laboratory
METO
DE TERV
A LIDA
SI

PERALATAN BERKUALITAS

IN G
A I N
TR

METO
DE TERV
A
SESUAI ISO/IEC 17025

LIDA
SI
HANDAL DAN BERMUTU
HASIL PENGUJIAN YANG

KETERTELUSURAN

STIAN
ID A KPA
KET
7. PERSYARATAN PROSES (ISO/IEC 17025:2017)
7.1. Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak
7.2. Pemilihan, verifikasi dan validasi metode
7.3. Pengambilan contoh
7.4. Penanganan barang uji atau kalibrasi
7.5. Rekaman teknis
7.6. Evaluasi estimasi ketidakpastian pengukuran
7.7. Pemastian keabsahan hasil
7.8. Pelaporan hasil
7.9. Pengaduan
7.10. Pekerjaan yang tidak sesuai
7.11. Pengendalian data dan menajemen informasi
7.2. Metode Pengujian dan Validasi Metode
7.2.1. Umum
- Lab harus menggunakan metode dan prosedur
yang sesuai dengan ruang lingkupnya, prosedur
pengoperasian alat dan pengujian
- Termasuk sampling, penanganan dan trans-
portasi sampel beserta preparasinya.
- Lab harus memiliki instruksi penggunaan dan
pengoperasian semua peralatan yang relevan.
- Semua instruksi, standar, panduan dan acuan
harus dijaga mutakhir dan selalu tersedia
bagi personel,
- Juga pengukuran dan estimasi ketidakpastian
7.2.2. Pemilihan metode:
- Lab harus menggunakan metode uji termasuk
metode pengambilan sampel yang memenuhi
kebutuhan pelanggan.
- Bila pelanggan tidak mengkhususkan metode
yang digunakan, lab harus menggunakan
metode yang sudah dipublikasikan dalam
standar internasional, regional atau nasional,
atau oleh organisasi yang sudah mempunyai
reputasi
- Metode tidak baku atau yang dikembangkan
sendiri/diadopsi bisa digunakan asal telah
divalidasi.
- Pelanggan harus diberi informasi metode uji
yang dipilih
- Lab harus memberitahu pelanggan bila metode
yang diajukan oleh pelanggan sudah tidak
sesuai atau sudah kadaluwarsa.
- Penggunaan metode yang dikembangkan oleh
lab untuk keperluan sendiri merupakan kegiatan
terencana dan harus ditugaskan kepada personel
yang kompeten yang dilengkapi sumber daya
yang memadai.
- Rencana harus dimutakhirkan saat pengembang
an dimulai dan harus dikomunikasikan secara
efektif ke semua personel yang terlibat.
7.2.3. Metode yang dikembangkan oleh Lab:
Penggunaan metode pengujian yang dikembang
kan oleh lab untuk keperluan sendiri harus
- merupakan suatu kegiatan yang terencana
- ditugaskan kepada personel yang kompeten
- dilengkapi sumber daya yang memadai

Rencana harus dimutakhirkan saat pengembang


an mulai dilakukan dan terjalin komunikasi yang
efektif diantara semua personel yang terlibat
7.4.4. Metode tidak baku
Bila Lab menggunakan metode tidak baku
harus mendapat persetujuan pelanggan dan
mencakup spesifikasi yang jelas, minimal
berisi informasi sbb:
a. identifikasi yang sesuai
b. lingkup (ruang lingkup uji)
c. uraian jenis barang yang diuji
d. parameter atau besaran dan rentang
e. perlengkapan dan peralatan, termasuk per
syaratan unjuk kerja teknis
f. standar dan bahan acuan yang dipersyaratkan
g. kondisi lingkungan
h. uraian prosedur, meliputi:
- tanda identitas, penanganan barang
- pengecekan sebelum pekerjaan dimulai
- pengecekan peralatan yang digunakan, status
kalibrasi atau pengkondisian.
- metode untuk merekam pengamatan dan hasil
- safety/keselamatan kerja
i. Kriteria dan/atau persyaratan untuk persetujuan
j. Penyajian data harus direkam
k. Estimasi ketidakpastian pengukuran
7.4.5. Validasi metode
1. Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian
dan penyediaan bukti obyektif bahwa persya-
ratan tertentu untuk suatu maksud khusus
dipenuhi.
2. Lab harus memvalidasi
a. metode tidak baku
b. metode yang didesain/dikembangkan lab
c. metode baku yang digunakan diluar R lingkup
d. metode yang dimodifikasi
7.2.5. Validasi metode
Validasi harus mencakup:
- Kalibrasi menggunakan standar atauSRM/CRM
- Perbandingan hasil dengan metode lain
- Uji banding antar laboratorium
- Asesmen sistematis pada faktor yang
mempengaruhi hasil
- Asesmen ketidakpastian hasil berdasarkan
pemahaman ilmiah dan prinsip teoritis dan
pengalaman praktis.
7.2.5. Validasi metode
Uji validasi harus mencakup unsur-unsur sbb:
- Selektifitas
- Sensitifitas
- Presisi
- Akurasi Verifikasi metode standar
- LoD/LoQ
- Linearitas
- Robustness
7.2.6. Estimasi ketidakpastian pengukuran
7.2.7. Pengendalian data; prosedur pemindahan data

Validasi ; keseimbangan biaya, resiko dan faktor teknis


Mengapa Validasi Metode Diperlukan ?
 Kepentingan dari Pengukuran Analitik
- Hampir semua aspek dalam masyarakat didikung
oleh pengukuran analitik
- Biaya analisis sangat mahal, apalagi bila ada
tambahan yang timbul akibat keputusan yang
diambil berdasarkan hasil analisis tersebut

 Kewajiban Profesional dari “Analytical Chemist”


- Hasil analisis harus dapat dipercaya
- Customer dapat mempercayai hasil uji
- Hasil analisis harus sesuai dengan tujuan “fit for
purpose”
UJI UNJUK KERJA METODE PENTING KARENA
FAKTOR SBB:

 Personil

 Peralatan / instrumen

 Bahan kimia

 Kondisi akomodasi & lingkungan

 Contoh

 Sampling

 Waktu
METODE PENGUJIAN

1. Metode Standar : AOAC, ASTM, APHA, USP, SNI

2. Metode yang dipublikasi : Jurnal, prosiding,

3. Metode yang dikembangkan sendiri/modifikasi


metode standar, penggunaan metode standar
untuk contoh uji lain diluar ruang lingkup
UJI UNJUK KERJA / VALIDASI METODE

 Adalah suatu proses untuk mengkonfirmasi


bahwa suatu metode mempunyai unjuk kerja
yang konsisten, sesuai dengan apa yang
dikehendaki dalam penerapan metode

 Verifikasi :
Konfirmasi kembali melalui pengujian dan
penyajian bukti bahwa persyaratan yang
telah ditetapkan telah dipenuhi
Perbedaan Validasi metode - Verifikasi metode:

Validasi biasanya diperlukan untuk metode uji baru dibuat


atau dikembangkan. Sedangkan untuk metode yang
memang telah tersedia dan baku (misalnya AOAC, ASTM,
APHA), namun baru pertama kali akan digunakan di lab
tertentu, biasanya tidak perlu dilakukan validasi, tetapi
hanya verifikasi. Tahapan verifikasi mirip dengan validasi
hanya saja parameter yang dilakukan tidak selengkap
validasi (biasanya presisi dan akurasi)
Definisi Verifikasi metode
Verifikasi metode dilakukan terhadap suatu metode setelah metode tersebut
mengalami validasi.
Menurut Wood et al ((1998);
Verifikasi metode adalah proses pembuktian bahwa laboratorium uji mampu
mendemostrasikan banwa metode analisis yang digunakan memiliki kelayakan
kinerja untuk melakukan sebuah penetapan rutin sesuai dengan karakteristik
kinerja metode.
Verifikasi metode dilakukan apabila:
a.Terjadi pergantian instrumen analisis
b.Terjadi pergantian pereaksi yang spesifik.
c.Terjadi perubahan pada pengaturan lab yang dapat mempengaruhi hasil.
d.Metode digunakan pertama kali oleh staf baru
e.Metode telah digunakan dalam waktu yang cukup lama.
Kenapa Metode di Validasi ?:

 Untuk menekan kesalahan analitik dan instrumen


 Untuk memberikan hasil-hasil yang handal dan ber
ulang (reprodusible) sesuai dengan spesifikasi
metode ujinya.
 Untuk memastikan mutu hasil uji.
 Memenuhi persyaratan akreditasi
 Sebagai bukti obyektif untuk menjawab tantangan.
 Untuk menjamin ketepatan hasil uji
VALIDASI METODE

Mengetahui sejauh mana penyimpangan / bias


yang tidak dapat dihindarkan dari suatu metode
pada kondisi normal dimana seluruh elemen
terkait telah dilaksanakan dengan baik dan benar

Tingkat kepercayaan
KAPAN METODE PERLU DIVALIDASI ?

 Apabila metode tersebut baru dikembangkan untuk


suatu permasalahan yang khusus.
 Apabila metode yang selama ini sudah rutin, direvisi
untuk suatu pengembangan atau diperluas untuk
memecahkan suatu permasalahan analisis baru.
 Apabila hasil QC menunjukkan bahwa metode yang
sudah rutin berubah dengan waktu (QC charts).
 Apabila metode rutin digunakan di laboratorium
berbeda, atau oleh analis yang berbeda atau
dengan peralatan yang berbeda.
Validasi metode
Beberapa metode yang harus divalidasi di lab
sebelum digunakan dalam analisis rutin:
a.Metode non standar / tidak baku
b.Metode yang didesain/dikembangkan oleh lab
c.Metode standar yang digunakan di luar ruang
lingkup atau diluar rentang yang ditentukan
d. Metode standar yang mengalami modifikasi

Catatan:
Apabila mampu, Lab wajib mengakomodasi metode
yang dibawa atau diinginkan oleh customer/pelanggan
Kapan Validasi Metode tidak Diperlukan ?:

Metode baku pada kondisi dimana;


 Digunakan dalam ruang lingkupnya (misal; matriks,
rentang, dll)
 Tanpa dilakukan modifikasi tertentu.

Siapa yang Melakukan Validasi Metode ?


Validasi metode harus dilakukan oleh laboratorium
yang menggunakan metode tersebut (tidak di-subkon)
Relative Contributions to Analytical Error

Significant error Intermediate error


Small error

Sample
Sampling preparation Analysis

Overall (expanded) error = ∑ (individual errors)


VALIDASI / VERIFIKASI
METODE PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC 17025

Oleh: Drs. Tahid,M.Sc

R E I – SISTEM INDONESIA
Gresik, 4-7 Desember 2018
METO
DE T E RV
ALID
ASI

PERALATAN BERKUALITAS

IN G
A I N
TR
SESUAI ISO/IEC 17025
HASIL PENGUJIAN YANG HANDAL
 METODA PENGUJIAN *)

 Jenis
 Gravimetri : berat
 Volumetri : volume
 Spektroskopi : signal elektromagnetik
 Elektrokimia : signal listrik
 Kromatografi : pemisahan & pengukuran signal
elektromagnetik atau listrik

 Pemilihan
HANDAL

AMAN

MURAH CEPAT
5.4.3. Validasi metode
Uji validasi harus mencakup unsur-unsur sbb:
- Selektifitas
- Sensitifitas
- Presisi
- Akurasi Verifikasi metode standar
- LoD/LoQ
- Linearitas
- Robustness
5.4.4. Estimasi ketidakpastian pengukuran
5.4.5. Pengendalian data; prosedur pemindahan data
SELEKTIVITAS (SPESIFITAS)

• Selektivitas suatu metode pengujian adalah kemampuannya yang


hanya mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama
dengan adanya komponen lain yang ada dalam matriks sampel

• Selektivitas dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan


(degree of bias) metode analisis yang dipakai untuk menguji sampel
yang mengandung bahan yang ditambahkan berupa cemaran,
hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lain, dan dibandingkan
dengan hasil uji sampel yang tidak mengandung bahan lain yang
ditambahkan

• Dalam spektrofotometri; selektivitas dapat ditingkatkan dengan


reaksi kimia menggunakan reagen yang selektif.
Dalam kromatografi; selektivitas dapat ditentukan dengan resolusi
( R  1,5 )
RESOLUSI/DAYA PISAH
A B

t R(A) - t R(B)
R = 0,75
R=
1/2 (W(A) + W(B))
W(A) W(B)

A B 2 t
R =
(W(A) + W(B))
R = 1,00

t R(A) t R(B) Resolusi tergantung:


t - Ketajaman puncak
- Jarak maks 2 puncak
R = 1,50

W(A)
Contoh hasil pemisahan kromatografi

Kromatogram

A Selektif Tidak selektif

C D F
B E

0 5 10 15 20 25 menit

Gambar Kromatogram GC dari senyawa A, B, C dan D


Sensitivitas Assessment of method sensitivity

1200
1. Sensitivitas adalah perubahan signal 1000
terhadap perubahan unit konsentrasi 800

Signal
600
yang dapat dilukiskan dalam kurva dy
400
kalibrasi standar. 200
0
dx
Sensitivity = dy/dx 0 10 20 30
Concentration

Y = bx + a
2. Sensitivitas: representasi LoD
AKURASI DAN PRESISI ANALISIS
Secara kualitatif, perbedaan antara akurasi dan presisi hasil
analisis digambarkan sbb.:

Akurasi tinggi  Akurasi tinggi


Presisi tinggi Presisi rendah
 
  
   



Akurasi rendah  Akurasi rendah

Presisi tinggi Presisi rendah



  

 

A. Random (acak)
Kesalahan
b. Sistematik (bias)
Presisi : tingkat keakuran diantara
individual hasil uji dalam
suatu pengujian
Presisi suatu metode dapat dinyatakan sebagai:

- Replicability,Repeatability dan Reproducibility

Variabel Replicability Repeatability Reproducibility

Sub-sampel S/B S/B B


Sampel S S S
Analis S B
Alat S 1B & B
Hari S 2S S/B
Lab. S S B
Ket : S = Sama B = Beda
REPITABILITAS & REPRODUSIBILITAS

Ketelitian suatu metode uji ditunjukkan dari


hasil standar deviasi (SD) atau Relaitive
Standar Deviasi (RSD)

 ( Xi - X)2
SD =
N-1

SD
RSD =  x 100 %
X
REPITABILITAS & REPRODUSIBILITAS
Ketelitian metode uji ditunjukkan dari hasil
Standar Deviasi (SD) atau Relative Standar Deviasi (RSD)

Berdasarkan Metode uji standar


Mis; USP Repeatability <2,5%
Reproducibility < 5,4 %

Acuan Evaluasi Kebijakan tertentu/PP/UU


Presisi

Berdasarkan CV Horwitz
CVHorwt = 21-0,5 log C
Repitabilitas yang masih bisa diterima berdasarkan
uji profisiensi praktis oleh AOAC dinyatakan dengan
persamaan Horwitz

Formula Horwitz :

CV (%) = 2(1-1/2 log C)

Dimana C adalah konsentrasi analit sebagai fraksi desimal

Untuk kadar dalam 100%, C=1 , log C = 0

CV (%) = 2 (1 - (1/2 x 0) = 2

Untuk kadar dalam 50%, C=0,5 , log C = -0,3010

CV (%) = 2 (1 - (1/2 x -0,3010) = 2,22


Rekomendasi (Keberterimaan yang diusulkan)
RSD yang masih bisa diterima berdasarkan
konsentrasi analit sbb (untuk repitabilitas)

Formula Modifikasi Horwitzh :

RSDR = 2(1-1/2 log C) x 0,67

Dimana RSDR adalah CV antar laboratorium (AOAC)

Untuk kadar dalam 1%, C=10-2 , log C = -2

RSDR = 2 (1 - (1/2 x -2) x 0,67

RSDR = 22 x 0,67 = 2,68


Horwitz Trumpet
Rekomendasi
RSDR untuk beberapa nilai konsentrasi lainnya
RSDR Usulan yang dapat
% Analit RSDR Horwitz
diterima
100 2 1,34
50 2,22 1,49
20 2,55 1,71
10 2,83 1,90
5 3,14 2,10
2 3,60 2,41
1 4,00 2,68
0,25 4,93 3,30
 Apabila data keberulangan hasil analisis ternyata
memberikan deviasi yang cukup besar, maka perlu
dilakukan observasi/ uji terhadap data-data yang
tidak konsisten dengan data-data lainnya.

 Salah satu cara uji out lier data yaitu “Tes Dixon”
Tes Outlier
Outlier didefinisikan observasi data dalam suatu seri data dimana
data tersebut tidak konsisten dengan data-data lainnya.
Tes Dixon
Contoh data dari 7 penentuan Fe dalam air minum dengan UV/Vis

Data (%) 5,6 5,4 6,5 5,4 5,5 5,3 5,2

Diurutkan
Data (%) 5,2 5,3 5,4 5,4 5,5 5,6 6,5

x2 - x1 xn - xn-1
D3-7terendah = atau D 3-7 tertinggi = (n=7)
xn - x1 xn - x1
5,3 - 5,2 6,5 - 5,6
D3-7terendah = = 0,0769 D 3-7 tertinggi = = 0,692
6,5 - 5,2 6,5 - 5,2

Nilai tertinggi D = 0,692 pada tingkat kepercayaan 99% (ini lebih


besar dari tabel 0,680), berarti data 6,5 merupakan data outlier
Table 1. Critical Values for the Dixon Test

Test Criteria n 95% 99%


X2 – x 1 xn – xn-1 3 0,970 0,994
D3-7 lowest = or D3-7highest = 4 0,829 0,926
Xn – x 1 Xn – x1 5 0,710 0,821
6 0,628 0,740
(manapun yang lebih besar) 7 0,528 0,680
X2 – x1 xn – x n-1 8 0,608 0,717
D8-12 lowest = or D8-12highest = 9 0,564 0,672
Xn-1 – x1 Xn – x2 10 0,530 0,635
11 0,502 0,605
(manapun yang lebih besar) 12 0,479 0,579
13 0,611 0,697
14 0,586 0,670
15 0,565 0,647
16 0,546 0,627
X3 – x1 xn – x n-2 17 0,529 0,610
D13-40 lowest = or D8-12highest = 18 0,514 0,594
Xn-2 – x1 Xn – x3 19 0,501 0,580
20 0,489 0,567
(manapun yang lebih besar) 21 0,478 0,555
22 0,468 0,544
23 0,459 0,535
24 0,451 0,526
Table 1. Critical Values for the Dixon Test

Test Criteria n 95% 99%


25 0,443 0,517
26 0,436 0,510
27 0,429 0,502
28 0,423 0,495
X3 – x1 xn – x n-2 29 0,417 0,489
D13-40 lowest = or D13-40highest = 30 0,412 0,483
Xn-2 – x1 Xn – x3 31 0,407 0,477
32 0,402 0,472
(manapun yang lebih besar) 33 0,397 0,467
34 0,393 0,462
35 0,388 0,458
36 0,384 0,454
37 0,381 0,450
38 0,377 0,446
39 0,374 0,442
40 0,371 0,438
Data hasil penentuan kadar air dalam gabah
Penent Kadar air a. Kriteria uji nilai terendah
uan (%) X2 – X1 32,68 – 32,35
1 32,35 D8-12 = =
Xn-1 – X1 37,24 – 32,35
2 32,68
3 36,14 = 0,067 (D kritis 12 data adalah 0,479)
4 36,25 = D hitung < D kritis
b. Kriteria uji nilai tertinggi
5 36,48
Xn – Xn-1 37,24 – 37,04
6 36,57 D8-12 = =
7 36,62 Xn – X2 37,24 – 32,68
8 36,66
9 36,74 = 0,044 (D kritis 12 data adalah 0,479)
10 36,76 Jadi data 1 dan 2 tidak perlu dibuang
11 37,04 Padahal kedua data nyata berbeda dr lainnya
12 37,24
Lakukan Uji Grubbs
Uji Grubss

Rumus Keterangan

Bila hanya ada satu data ekstrim


| X - Xi | X = nilai rata-rata
G1 = Xi = data ekstrim
S S = simpangan baku
Bila ada satu data ekstrim terendah
| Xn - X1 | dan satu data ekstrim tertinggi
G2 = Xn = data ekstrim
S

Bila ada dua data ekstrim berdekatan


(n - 3) x Sn2-2 Sn-2 = simpangan baku tanpa
G3 = 1 - pasangan data ekstrim
(n – 1) x S2
Data hasil penentuan kadar air dalam gabah
Penentu Kadar air Uji Grubbs
an (%)
1 32,35 (n - 3) x Sn2-2
2 32,68 G3 = 1 -
(n – 1) x S2
3 36,14
4 36,25 n = 12 ; S = 1,638 ; Sn-2 = 0,329
5 36,48
6 36,57 (12 – 3) x 0,3292
7 36,62 G3 = 1 –
(12 – 1) x 1,6382
8 36,66
9 36,74 = 0,967 (G3 hitung > G3 kritis)
10 36,76
11 37,04 Nilai G3 kritis untuk 12 data pada tk kpc 95%
Adalah 0,7004 jadi data 1 dan 2 dibuang
12 37,24
Nilai kritis Uji Grubbs
Nilai Kritis Nilai Kritis
Jumlah Pada tkt kepercayaan 95% Pada tkt kepercayaan 99%
data G1 G2 G3 G1 G2 G3
3 1,153 2,00 - 1,155 2,00 -

4 1,463 2,43 0,9992 1,492 2,44 1,0000

5 1,672 2,75 0,9817 1,749 2,80 0,9965

6 1,822 3,01 0,9436 1,944 3,10 0,9814


7 1,938 3,22 0,8980 2,097 3,34 0,9560

8 2,032 3,40 0,8522 2,221 3,54 0,9260

9 2,110 3,55 0,8091 2,323 3,72 0,8918

10 2,176 3,68 0,7695 2,410 3,88 0,8586

12 2,285 3,91 0,7004 2,550 4,13 0,7957

13 2,331 4,00 0,6705 2,607 4,24 0,7667

15 2,409 4,17 0,6182 2,705 4,43 0,6091


Nilai kritis Uji Grubbs
Nilai Kritis Nilai Kritis
Jumlah Pada tkt kepercayaan 95% Pada tkt kepercayaan 99%
data G1 G2 G3 G1 G2 G3
20 2,557 4,49 0,5196 2,884 4,79 0,6091

25 2,663 4,73 0,4505 3,009 5,03 0,5320

30 2,745 4,89 0,3992 3,103 5,19 0,4732

35 2,811 5,026 0,3595 3,178 5,326 0,4270


40 2,866 5,150 0,3276 3,240 5,450 0,3896

50 2,956 5,350 0,2797 3,336 5,650 0,3328

60 3,025 5,500 0,2450 3,411 5,800 0,2914

70 3,082 5,638 0,2187 3,471 5,938 0,2599

80 3,130 5,730 0,1979 3,521 6,030 0,2350

90 3,171 5,820 0,1810 3,563 6,120 0,2147

100 3,207 5,900 0,1671 3,600 6,200 0,1980


Data hasil penentuan kadar air dalam jagung

Penentuan Kadar air (%)


1 32,35 Uji Grubbs
2 35,98
| Xn - X1 |
3 36,14
G2 =
4 36,25
S
5 36,48
6 36,57 38,42 - 32,35
=
7 36,62
1,398
8 36,66
9 36,74 = 4,342
10 36,76
G2 hitung 4,342 > G2 kritis 3,91
11 37,04
12 38,42 Jadi data 1 dan 12 dibuang

S 1,398
Hasil Uji Profisiensi KAN VI/2003 (Sorbat,ppm dalam sirup)

Kode Hasil Uji Kode Hasil Uji


Lab SA Lab SB
FA9 140,84 FA9 124,39
FA2 157,75 FA2 160,39
FA8 182 FA8 180
FA13 186,95 FA13 188,54
FA15 193,47 FA6 200
FA1 203,14 FA11 202,23
FA7 203,86 FA7 203,50
FA6 204 FA1 204,54
FA5 205 FA5 205
FA11 206,27 FA10 213,97
FA4 213,38 FA4 214,23
FA10 217,91 FA15 215,31
FA3 226,12 FA3 228,73
FA14 250,93 FA14 253,66

Data lab mana yang outlier / dibuang ?


Hasil Uji Dixon

Jml Data Data


Contoh r kritis Kesimpulan
Data terendah tertinggi
SA 14 0,53 0,43 Lab FA9 dibuang

14 0,48 0,43 Lab FA14 dibuang

SB 14 0,61 0,43 Lab FA9 dibuang

14 0,52 0,43 Lab FA14 dibuang


AKURASI :
- Menggambarkan kesalahan sistematik
- derajat kedekatan hasil uji terhadap nilai sebenarnya.

Caranya:

a. Uji Perolehan Kembali (Recovery)

C1- C2
Recovery (%) = x 100
C3

Dimana : C1 = kons. analit dalam campuran contoh +


sejumlah tertentu analit
C2 = konsentrasi analit dalam contoh
C3 = kons. analit yang ditambahkan kedalam
contoh
Daftar data estimasi recovery pengujian

Ingred aktif (%) Rasio analit Unit Rata-rata recovery (%)


100 1 100% 98 – 102
 10 10-1 10% 98 – 102
1 10-2 1% 97 – 103
 0,1 10-3 0,1% 95 – 105
0,01 10-4 100 ppm 90 – 107
0,001 10-5 10 ppm 80 – 110
0,0001 10-6 1 ppm 80 – 110
0,00001 10-7 100 ppb 80 – 110
0,000001 10-8 10 ppb 60 – 115
0,0000001 10-9 1 ppb 40 - 120
LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 1. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM A
Fe dalam air (Lab A)

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 2,7
2 3,1
3 3,0 3,0  0,18 2,85  0,16
4 2,9
5 3,2
6 3,1
Uji statistik (to) dihitung sbb :

x - o
t0 = =
s
n

Akurasi diterima atau tidak diterima ?


LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 2. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM B
Fe dalam air (Lab B)

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 0,54
2 0,58
3 0,64
0,59  0,04 0,56  0,02
4 0,62
5 0,60
6 0,56
7 0,51

Uji statistik (to) dihitung sbb :


x - o
t0 = =
s
n
LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 1. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM A
Fe dalam matriks air Lab A

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 2,7
2 3,1
3 3,0 3,0  0,18 2,85  0,16
4 2,9
5 3,2
6 3,1
Uji statistik (to) dihitung sbb :

x - o
t0 = = 3,0 - 2,85/(0,18/6) = 2,04
s
n ( t tabel = 2,57) akurasi diterima

(karena t0 < t tabel)


LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 2. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM B
Fe dalam matriks air minum Lab B

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 0,54
2 0,58
3 0,64
0,59  0,05 0,56  0,02
4 0,62
5 0,60
6 0,56
7 0,51

Uji statistik (to) dihitung sbb :

x - o
t0 = = (0,59 - 0,56)/(0,05/7)
s
n
t tabel =
UJI-T, UJI-F dan ANOVA DALAM
VALIDASI METODE UJI

Oleh: Drs. T a h i d, M.Sc

REI SISTEM INDONESIA


Des 2018
UJI HOMOGENITAS SAMPEL

Ada 4 kriteria homogenitas untuk uji homogenitas sampel.


Apabila sampel uji memenuhi salah satu kriteria tersebut
Maka sampel tersebut dinyatakan homogen.

Kriteria 1: Jika Fhitung < Ftabel


Fhitung = MSB/MSW
MSB = Mean Square Between (perbedaan antar contoh)
MSW = Mean Square Within (perbedaan dalam contoh)

[(ai + bi) – X(ai+bi) ]2


MSB =
2 (n – 1)

[(ai - bi) – X(ai-bi) ]2


MSW =
2n
Uji Homogenitas

Contoh Kand Benzoat (ai + bi) ((ai+bi) – ((ai+bi) –


x )
(ai+bi) x(ai+bi))2
ai bi
1 12.32 12.15 24.47 0.0930 0.0086
2 12.05 12.20 24.25 -0.1270 0.0161
3 12.21 12.12 24.33 -0.0470 0.0022
4 12.15 12.30 24.45 0.0730 0.0053
5 12.35 12.23 24.58 0.2030 0.0412
6 12.10 11.75 23.85 -0.5270 0.2777
7 12.35 12.21 24.56 0.1830 0.0335
8 11.99 12.31 24.30 -0.0770 0.0059
9 12.19 12.50 24.69 0.3130 0.0980
10 12.26 12.03 24.29 -0.0870 0.0076
 243.77 0.496
x 24.377
Uji Homogenitas
Contoh Kandungan Fe (ai - bi) ((ai-bi) – ((ai-bi) –
x )
(ai-bi) x(ai-bi))2
ai bi
1 12.32 12.15 0.17 0.1530 0.0234
2 12.05 12.20 -0.15 -0.1670 0.0279
3 12.21 12.12 0.09 0.0730 0.0053
4 12.15 12.30 -0.15 -0.1670 0.0279
5 12.35 12.23 0.12 0.1030 0.0106
6 12.10 11.75 0.35 0.3330 0.1109
7 12.35 12.21 0.14 0.1230 0.0151
8 11.99 12.31 -0.32 -0.3370 0.1136
9 12.19 12.50 -0.31 -0.3270 0.1069
10 12.26 12.03 0.23 0.2130 0.0454
 0.170 0.4870
x 0.0170
Uji homogenitas sampel (lanjutan)

  (ai + bi) – x(ai+bi)2


0.496
MSB = = = 0.02757
2 (n – 1) 2 (10 – 1)

  (ai - bi) – x(ai-bi)2 0.4870


= 0.024351
MSW = =
2n 2 x 10

Fhitung = MSB / MSW = 0.02757 / 0.024351 = 1.13

Ftabel = 3.02 (Dicari dari Tabel F pada P=0.5; v1 = 9 v2 = 10

Fhitung < Ftabel berarti datanya homogen.


Kriteria 2: Jika SDsampling / < 0.3

SDsampling = (MSB – MSW) / 2


 = 1.1 (nilai target untuk SD, nilai ini tidak diturunkan dr data)

Kriteria 3: Jika SDsampling / 0.3 < SDprediksi Horwitz

SDsampling dihitung melalui CVprediksi Horwitz

CVprediksi Horwitz (%) = 21-0.5 log C

C = fraksi konsentrasi. Harus ditulis dalam satuan sama

Kriteri 4: Jika SDsampling < SDprediksi Horwitz


Tabel: Hasil kadar uranium dalam sampel tanah
Contoh Kadar UO2 (duplo) Kadar U2O8 (duplo)
1 86.59 86.69
2 86.65 84.42
3 85.05 85.19
4 85.19 84.79
5 84.49 84.19
6 85.25 85.67
7 85.58 85.02
8 84.56 84.89
9 85.19 85.43
10 86.11 86.46
Anova; Single Factor

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

Column 1 10 854,66 85,466 0,582049

Column 2 10 852,75 85,275 0,661161

ANOVA

Source of Varia SS df MS F P-Value F crit

Between G 0,182405 1 0,182405 0,293442 0,594666 4,413873

Within Gro 11,18889 18 0,621605

Total 11,3713 19
Tabel: Hasil kadar uranium dalam sampel tanah
Contoh Kadar UO2 (duplo) Kadar U2O8 (duplo)
Asep Bagus
1 86.59 86.69
2 86.65 84.42
3 85.05 85.19
4 85.19 84.79
5 84.49 84.19
6 85.25 85.67
7 85.58 85.02
8 84.56 84.89
9 85.19 85.43
10 86.11 86.46
ANOVA:
Data-Data Analysis-t-Test Paired Two Sample for Means

t- Test Paired Two Sample for Means


Asep Bagus
Mean 85,466 85,227
Variance 0,582049 0,661161
Observasion 10 10
Pearson Correlation 0,494545
Hypothesized Mean Difference 0

df 9
t- Start 0,761184
P(T<=t) one-tail 0,233011
t Critical one-tail 1,833113
P(T<=t) two-tail 0,466022
t Critical two-tail 2,262157
LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 1. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM A
Fe dalam air (Lab A)

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 2,7
2 3,1
3 3,0 3,0  0,18 2,85  0,16
4 2,9
5 3,2
6 3,1
Uji statistik (to) dihitung sbb :

x - o
t0 = =
s
n

Akurasi diterima atau tidak diterima ?


LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 2. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM B
Fe dalam air (Lab B)

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 0,54
2 0,58
3 0,64
0,59  0,04 0,56  0,02
4 0,62
5 0,60
6 0,56
7 0,51

Uji statistik (to) dihitung sbb :


x - o
t0 = =
s
n
LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 1. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM A
Fe dalam matriks air Lab A

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 2,7
2 3,1
3 3,0 3,0  0,18 2,85  0,16
4 2,9
5 3,2
6 3,1
Uji statistik (to) dihitung sbb :

x - o
t0 = = 3,0 - 2,85/(0,18/6) = 2,04
s
n ( t tabel = 2,57) akurasi diterima

(karena t0 < t tabel)


LATIHAN VALIDASI METODE
Contoh 2. Perhitungan akurasi suatu metoda (uji t) dengan CRM B
Fe dalam matriks air minum Lab B

No Hasil Nilai Nilai


Percob Pengukuran Rata-rata CRM

1 0,54
2 0,58
3 0,64
0,59  0,05 0,56  0,02
4 0,62
5 0,60
6 0,56
7 0,51

Uji statistik (to) dihitung sbb :

x - o
t0 = = (0,59 - 0,56)/(0,05/7)
s
n
t tabel =

You might also like