Professional Documents
Culture Documents
Osteogenesis Imperfecta - Firman AW 2130912310097
Osteogenesis Imperfecta - Firman AW 2130912310097
Osteogenesis Imperfecta
Etiologi, Gejala Klinis, Diagnosis dan Standar
Terapi
Oleh:
Firman Aprilianto Widodo, S. Ked
NIM. 2130912310097
Pembimbing:
Dr. dr. Husna Dharma Putera, M.Si., SpOT(K)
1
PENDAHULUAN
• Osteogenesis Imperfecta (OI) adalah kelainan genetik jaringan ikat yang disebabkan oleh kelainan dalam sintesis
atau pemrosesan kolagen tipe I.
• Osteogenesis Imperfecta diturunkan secara genetik, dengan karakteristik fragilitas tulang dan rendahnya massa
tulang
• Osteogenesis imperfecta adalah penyakit langka yang terjadi pada 1 dari 15.000 hingga 20.000 kelahiran, serta
tidak berhubungan dengan jenis kelamin maupun ras tertentu..
• Diagnosis OI ditegakkan berdasarkan anamnesis termasuk riwayat keluarga, manifestasi klinis, dan pemeriksaan
penunjang.
• Terapi simptomatik bertujuan untuk mengurangi angka kejadian fraktur tulang, mencegah deformitas tulang
panjang dan skoliosis.
• Osteogenesis Imperfecta (OI) adalah kelainan genetik pada jaringan ikat yang disebabkan oleh
kelainan dalam sintesis atau pemrosesan kolagen tipe I. Osteogenesis Imperfecta disebut juga
penyakit tulang rapuh yang ditandai dengan peningkatan kerentanan terhadap patah tulang dan
penurunan kepadatan tulang. Osteogenesis Imperfecta diturunkan secara genetik, dengan
karakteristik fragilitas tulang dan rendahnya massa tulang, mempunyai kecenderungan mengalami
fraktur multiple akibat trauma ringan sampai sedang. Mutasi genetik yang terjadi tidak hanya
bermanifestasi sebagai kerapuhan tulang, tetapi juga berupa penipisan kulit, deviasi struktur tulang,
hipermobilitas sendi, gangguan pendengaran, kerapuhan gigi, dan sklera biru.
Uttarilli A, Shah H, Bhavani GS, Upadhyai P, Shukla A, Girisha KM. Phenotyping and genotyping of skeletal dysplasias: Evolution of a center and a decade of experience in India. Bone. 2019 Mar;120:204-211.
Nicol L, Morar P, Wang Y, Henriksen K, Sun S, Karsdal M, Smith R, Nagamani SCS, Shapiro J, Lee B, Orwoll E. Alterations in non-type I collagen biomarkers in osteogenesis imperfecta. Bone. 2019 Mar;120:70-74. 3
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/
Epidemiologi
• Osteogenesis imperfecta adalah penyakit langka yang terjadi pada 1 dari 15.000 hingga 20.000
kelahiran, serta tidak berhubungan dengan jenis kelamin maupun ras tertentu.
• Prevalensi dan kejadian OI berbeda sesuai tipenya, dengan OI tipe I dan OI tipe IV terhitung lebih
dari setengah dari semua kasus OI.
• Silence et al. melaporkan prevalensi 3-4/100.000 dan kejadian 3,5/100.000 untuk OI tipe I di
Victoria, Australia
• Untuk OI tipe II kejadiannya sekitar 1-2/100.000, data prevalensi tidak tersedia karena kematian dini.
• Insiden 1,6/100.000 telah dilaporkan di Australia. OI tipe IV diyakini sebagai entitas yang langka,
tetapi ini terbukti tidak demikian.
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/
van Dijk FS, Cobben JM, Kariminejad A, Maugeri A, Nikkels PG, van Rijn RR, Pals G. Osteogenesis Imperfecta: A Review with Clinical Examples. Mol Syndromol. 2011 Dec;2(1):1-20. 4
Jain M, Tam A, Shapiro JR, Steiner RD, Smith PA, Bober MB, Hart T, Cuthbertson D, Krischer J, Mullins M, Bellur S, Byers PH, Pepin M, Durigova M, Glorieux FH, Rauch F, Lee B, Sutton VR, Members of the Brittle Bone
Etiologi
• Osteogenesis imperfecta adalah penyakit genetik yang langka. Pada sebagian besar kasus, ini terjadi
akibat mutasi pada gen COL1A1 dan COL1A2.
Valadares ER, Carneiro TB, Santos PM, Oliveira AC, Zabel B. What is new in genetics and osteogenesis imperfecta classification? J Pediatr (Rio J). 2014 Nov-Dec;90(6):536-41.
Warman ML, Cormier-Daire V, Hall C, Krakow D, Lachman R, LeMerrer M, Mortier G, Mundlos S, Nishimura G, Rimoin DL, Robertson S, Savarirayan R, Sillence D, Spranger J, Unger S, Zabel B, Superti-Furga A.
Nosology and classification of genetic skeletal disorders: 2010 revision. Am J Med Genet A. 2011 May;155A(5):943-68. 5
Klasifikasi
• Pada tahun 1979, Sillence dan Danks awalnya menjelaskan empat jenis OI berdasarkan dasar klinis
dan genetik. Mereka awalnya mengidentifikasi tipe I dan IV sebagai autosomal dominan dan tipe II
dan III sebagai pewarisan resesif autosomal. Literatur yang lebih baru menunjukkan bahwa
pewarisan resesif autosomal yang sebenarnya cukup langka. Berdasarkan penelitian lebih lanjut
tentang cacat genetik yang terlibat, Cole selanjutnya menambahkan tipe V sampai XI ke Klasifikasi
Sillence asli (tipe V dengan autosomal dominan dan tipe VI sampai XI dengan transmisi resesif
autosomal).
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/.
Forlino A, Cabral WA, Barnes AM, Marini JC. New perspectives on osteogenesis imperfecta. Nat Rev Endocrinol. 2011 Jun 14;7(9):540-57. 6
Klasifikasi
• Berikut adalah klasifikasi OI menurut International Society of Skeletal Dysplasias berdasarkan mode
pewarisan dan gen yang terlibat.
Osteogenesis Imperfecta Tipe/ Inheritance/ Gen
OI tidak berubah bentuk (Tipe I) AD / COL1A1, COL1A2 / terkait-X / PLS3
Perinatal (tipe II) AD, AR / COL1A1, COL1A2, CRTAP, LEPRE1, PPIB, BMP1
Deformasi progresif (tipe III) AD, AR / COL1A1, COL1A2, CRTAP, LEPRE1, PPIB, FKBP10,
SERPINH1, SERINF1, WNT1
Sedang (tipe IV) AD, AR / COL1A1, COL1A2, CRTAP, FKBP10, SP7, SERPINF1,
WNT1, TMEM38B
Kalsifikasi membran interoseus atau AD/IFITM5
kalus hipertrofik (tipe V)
Warman ML, Cormier-Daire V, Hall C, Krakow D, Lachman R, LeMerrer M, Mortier G, Mundlos S, Nishimura G, Rimoin DL, Robertson S, Savarirayan R, Sillence D, Spranger J, Unger S, Zabel B, Superti-Furga A.
Nosology and classification of genetic skeletal disorders: 2010 revision. Am J Med Genet A. 2011 May;155A(5):943-68. 7
PATOFISIOLOGI
Tipe I: Manifestasi umum menunjukkan osteoporosis umum, kerapuhan tulang abnormal (patah
tulang biasanya selama tahun-tahun rawat jalan perkembangan anak dan penurunan kematangan
tulang), sklera biru, tuli konduktif, dan pengerdilan ringan. IA (Gigi Normal), IB/IC
(dentinogenesis imperfekta).
Tipe II: Manifestasi umum menunjukkan kerapuhan tulang yang ekstrim (accordion femur),
osifikasi tengkorak yang tertunda, sklera biru, dan kematian perinatal.
Tipe III: Manifestasi umum muncul dengan sklera biru pada masa bayi dan kembali ke rona
normal pada masa remaja.Fragilitas tulang sedang hingga parah, coxa vara, fraktur multipel, dan
kelainan bentuk tulang panjang yang nyata.
Tipe IV: Manifestasi umum menunjukkan sklera normal, kerapuhan tulang sedang sampai parah
dan kelainan bentuk tulang panjang dan tulang belakang, dan pengerdilan pertumbuhan sedang
sampai berat.
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/.
Rauch F, Lalic L, Roughley P, Glorieux FH. Relationship between genotype and skeletal phenotype in children and adolescents with osteogenesis imperfecta. J Bone Miner Res. 2010 Jun;25(6):1367-74. 9
MANIFESTASI KLINIS
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/.
Rauch F, Lalic L, Roughley P, Glorieux FH. Relationship between genotype and skeletal phenotype in children and adolescents with osteogenesis imperfecta. J Bone Miner Res. 2010 Jun;25(6):1367-74.
10
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat prenatal : ditemukan patah tulang panjang pada janin saat USG
Riwayat perinatal : adanya fraktur
Riwayat keluarga : adanya kematian perinatal, adanya keluarga dengan patah tulang berulang, gigi rapuh (dentinogenesis
imperfecta), sklera biru, gangguan pendengaran dini.
Riwayat penyakit : mulai timbulnya, progresifitas, riwayat pertumbuhan dan adanya patah tulang berulang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik berdasarkan jenis dan tipe OI. Fraktur dan osteopenia merupakan gambaran khas klinis OI.
11
Ikatan Dokter Anak. Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia: Osteogensis Imperfecta. (I. Murmainah, Ed.) (1st ed.). Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi :
Ditemukan tanda fraktur atau penurunan densitas mineral tulang (osteopenia atau osteoporosis) dari
pemeriksaan:
- USG pranatal
- Bone survey
Ikatan Dokter Anak. Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia: Osteogensis Imperfecta. (I. Murmainah, Ed.) (1st ed.). Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016 12
Diagnosis
Ikatan Dokter Anak. Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia: Osteogensis Imperfecta. (I. Murmainah, Ed.) (1st ed.). Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016
13
Tatalaksana
1. Penyakit ringan: pembatasan halus, hindari olahraga kontak, dirawat untuk setiap patah tulang.
2. Penyakit Sedang hingga Berat: rehabilitasi dan intervensi ortopedi, penatalaksanaan patah tulang akut
dan scoliosis.
3. Penyakit parah: intramedullary rod dengan osteotomi digunakan untuk mengoreksi pelengkungan
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/
14
Tatalaksana
Manajemen Medikamentosa
Pemberian terapi medikamentosa dapat diberikan setelah konsultasi dengan ahli endokrinologi anak.
Pada beberapa kasus, penanganan perlu dimulai sejak lahir.
1. Hormon seks, natrium fluorida, kalsium, kalsitonin, magnesium oksida, dan vitamin C dan D
2. Bifosfonat
5. Denosumab
Manajemen Ortopedi
Tujuan berfokus pada cara untuk memperbaiki status fungsional pasien, mencegah kelainan bentuk dan
kecacatan, kelainan bentuk yang benar, dan memantau komplikasi.
5. Penatalaksanaan kelainan bentuk tulang belakang: invaginasi basilar, kyphoscoliosis, patah tulang
belakang.
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/
16
Tatalaksana
Fiksasi eksternal dengan konstruksi fiksasi intramedullary prosedur Sofield dan Millar
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/ 17
Prognosis
• Prognosis OI bervariasi di seluruh spektrum penyakit yang beragam. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya, klasifikasi Shapiro merupakan indikator prognostik yang baik. Usia onset fraktur tulang
panjang telah dibuktikan sebagai indikator prognostik penting untuk kemampuan ambulatory.
Kelangsungan hidup : Indikator yang paling signifikan termasuk lokasi dan tingkat keparahan patah
tulang dan gambaran radiografi umum kerangka.
• Engelbert et al. menunjukkan bahwa anak-anak yang mencapai kemandirian duduk atau berdiri, atau
keduanya, pada usia 12 tahun akhirnya dapat berjalan. Para penulis juga menemukan bahwa anak-
anak yang dapat duduk atau berdiri sendiri, atau keduanya, pada usia 12 bulan cenderung dapat
berjalan.
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/
18
Komplikasi
• Pembentukan kalus hiperplastik jarang terjadi dan dikelola dengan konservatif, radioterapi paliatif
(hati-hati: keganasan sekunder) dan bifosfonat
• Invaginasi basilar: Keterlibatan saraf kranial, kompresi langsung batang otak, perubahan dinamika
cairan serebrospinal (CSF)
• Hipertermia maligna: ahli bedah dan ahli anestesi harus mengingat kemungkinan hipertermia
maligna selama anestesi.
Subramanian S, Anastasopoulou C, Viswanathan VK. Osteogenesis Imperfecta [Internet]. StatPearls. 2023 Feb 6 [cited June 3 2023]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536957/
19
KESIMPULAN
• Osteogenesis imperfecta merupakan kelainan kongenita umum pada pembentukan jaringan kolagen yang berfungsi
sebagai jaringan ikat tubuh serta pada umumnya diturunkan secara autosomal dominan. Kelainan ini disebut juga brittle
bone disease, ditandai dengan kerapuhan massa tulang serta kecenderungan mengalami fraktur multipel akibat trauma
ringan. Insiden OI terdeteksi sekitar 1 per 20.000 kelahiran hidup serta tidak berhubungan dengan jenis kelamin maupun
ras tertentu.
• Oleh karena tidak ada pengobatan untuk OI, penatalaksanaan difokuskan untuk meminimalisasi fraktur, operasi bedah
untuk mengkorekasi deformitas, menurunkan kerapuhan tulang dengan meningkatkan densitas massa tulang, dan fungi
independen, Langkah-langkah penatalaksanaan osteogenesis imperfecta antara lain modifikasi perilaku dan gaya hidup,
manajemen ortopedi, dan medikamentosa. Prognosis bergantung dengan keparahan tipe OI.
20
Terima Kasih
21