You are on page 1of 26

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Peranan Hutan terhadap


hasil air

OLEH:
ARIEF SUDHARTONO
HERMAN HARIJANTO.
       
pemanfaatan Pengelolaan SDA
sumberdaya air Terpadu
Pengelolaaan DAS
Hutan dan Terpadu
1 pengaruhnya  
Neraca air Pengelolaan SDA (Sbr
terhadap hasil air Dy Air):
Peranan hutan dalam Paradigma Pengelolaan
pengamanan SDA berBasis Tekno-
Ekonomi
sumberdaya air Paradigma Pengelolaan
SDA Terpadu
Sumberdaya Air
• Sumberdaya air adalah sumber daya berupa air
yang berguna atau potensial bagi manusia.
• Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang
pertanian, industri, rmh tangga,rekreasi dan
aktivitas lingk.
• 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3%
berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga
bagiannya berada dalam bentuk es di glasier,
dan es kutub.
• Ada anggapan yg kuat diantara para pakar
lingkungan bahwa pembalakan hutan tropis
telah telah menyababkan mata air, sumur, dan
bahkan aliran sungai berhenti mengalir paling
tidak selama musim kemarau (Eckholm, 1976).

• Aspek paling menonjol dlm kaitannya dengan


pengelolaan DAS terhdp di daerah serta
pengaruh ditimbulkannya di daerah hilir banjir,
pemasokan air (minum, irigasi dan industri),
dan transpor sedimen.
Air sebagai Sumberdaya Alam
• Air merupakan sumber daya alam esensial,
yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan
makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi
menjadi planet dalam tata surya yang memiliki
kehidupan (Kodoatie dan Sjarief, 2010).

• Air bertransformasi melalui daur hidrologi


• Sebagai sistem hidrologi, Daerah Aliran Sungai
(DAS) menerima input berupa curah hujan
kemudian memprosesnya sesuai dengan
karakteristiknya menjadi aliran. Hujan yang
jatuh dalam satu DAS sebagian akan jatuh
pada permukaan vegetasi, permukaan tanah
atau badan air (Triatmodjo, 2009).
Daur Hidrologi DAS
• Sebagian besar hujan yang jatuh akan kembali ke atmosfer melalui
evaporasi dan transpirasi.
• Hujan yang mencapai permukaan tanah sebagian akan tertahan di
permukaan tanah dan sebagian lagi akan terinfiltrasi.
• Air yang terinfiltrasi akan naik ke permukaan lagi oleh gaya kapilaritas,
– bergerak secara horisontal sebagai interflow
– mengalami perkolasi secara vertikal ke lapisan akuifer yang juga mengalir sebagai
baseflow.
• Air yang tidak tertahan di permukaan tanah dan juga tidak terinfi ltrasi akan
menjadi overlandflow.
• Ketiga aliran ini akan masuk ke sungai sebagai aliran sungai/debit sungai.
Dengan demikian sungai merupakan titik gabungan antara
overlandflow, interflow, baseflow dan air hujan yang langsung jatuh pada
badan sungai.
Hujan

infiltrasi

sungai laut
Daur Hidrologi DAS

• Dengan menelaah konsep daur hidrologi dan


DAS maka istilah daur hidrologi DAS dapat
digunakan sebagai konsep kerja untuk analisis
dari berbagai permasalahan air.
• Konsep daur hidrologi DAS dapat ditunjukkan
pada Gambar 1.
Gambar Daur Hidrologi (Chow, 1988)
• Degradasi dan kerusakan sistem hidrologi DAS sebagai salah
satu aspek kekritisan DAS sangat berkaitan erat dengan
masalah ketersediaan air.
• Salah satu fenomena degradasi sistem hidrologi DAS adalah
terjadinya kekeringan baik kekeringan meteorologis, hidrologi
dan pertanian.
• Penyebab dari kekeringan ini dapat berupa penyimpangan
musim, tipe iklim suatu daerah, kemampuan daerah dalam
menyimpan air terutama sangat erat dengan kondisi litologis,
adanya sedimentasi di reservoir seperti waduk, danau maupun
rawa serta adanya peningkatan kebutuhan air untuk berbagai
keperluan akibat perkembangan jumlah penduduk dan
kegiatan ekonomi yang pesat
(Triatmodjo, 2009).
• Berdasarkan fenomena kekeringan dan penyebabnya, maka
kekritisan DAS juga dapat dilihat dari aspek air.
• Kekritisan ini secara sederhana dapat ditentukan oleh variabel
ketersediaan air dan kebutuhan air.
• Apabila suatu DAS memiliki ketersediaan yang lebih kecil dari
kebutuhan, maka DAS tersebut berada dalam kondisi kritis air
secara hidrologis, begitu juga sebaliknya. Informasi ini sangat
penting untuk menunjang perencanaan pengelolaan DAS yang
lebih baik, sehingga dapat ditentukan kegiatan-kegiatan yang dapat
menyeimbangkan antara ketersediaan dan kebutuhan, bahkan
diharapkan mampu meningkatkan cadangan air DAS tersebut.
• Untuk mengetahui DAS yang memiliki potensi ke tersediaan air
tercukupi, atau sudah kritis bahkan sangat kritis, dapat diketahui
berdasarkan Neraca Keseimbangan Air.
Neraca Air

Neraca air (water balance) merupakan neraca


masukan dan keluaran air disuatu tempat pada
periode tertentu, sehingga dapat digunakan untuk
mengetahui jumlah air tersebut kelebihan (surplus)
ataupun kekurangan (defisit).
• Intensitas permasalahan pengelolaan DAS dan
frekuensinya mempunyai kecenderungan semakin
meningkat seiring dengan semakin meningkatnya
penduduk, industrialisasi, konversi lahan untuk
budidaya, permukiman dan sebagainya.
• Ekses dari kesemuanya ini adalah timbulnya
permasalahan lingkungan yang mungkin
sebelumnya tidak pernah terjadi seperti banjir
dankekeringan.
• Permasalahan lingkungan DAS ini mengakibatkan
DAS berada dalam kondisi yang kritis.
• Peningkatan deforestasi sejak awal abad 20
ditengarai menjadi andil besar terjadinya
kerusakan DAS di Indonesia.Hal ini ditandai
dngn kejadian ekstrim banjir dan kekeringan
yang persentasenya semakin meningkat pada
DAS yang persentase penutupan lahan
hutannya semakin berkurang,
• Deforestasi secara besar-
besaran akan
meningkatkan aliran air
permukaan yang
kemudian
mengakibatkan tanah di
permukaan yang
semakin menipis dan
akhirnya meningkatkan
erosi pada lahan &
sedimen pada badan air
Hutan
• Pengaruh hutan (vegetasi) terhadap
hasil air adalah
• 1. Sistem perakaran tanaman yang
berkembang akan meningkatkan
porositas tanah sehingga memperbesar
laju infiltrasi tanah;
2. Pasokan bahan organik dari bagian-bagian vegetasi
yang gugur dan menutup permukaan tanah akan
meningkatkan aktivitas jasad renik tanah, yang
selanjutnya sangat potensial untuk memperbaiki
porositas tanah dan stabilitas agregat serta sifat-
sifat kimia tanah sehingga kesuburan tanah terjaga

Herman H 08/16/2023 19
3. Vegetasi menghalangi tumbukanlangsung butir hujan
yg sangat potensial untuk memecahkan agregat tanah

Herman H 08/16/2023 20
4. Dedaunan dan bagian vegetasi lainnya yg gugur dan
menutupi permukaan tanah berfungsi menghambat dan
mengurangi kecepatan limpasan sehingga memungkinkan
banyak air yang terinfiltrasi kedalam tanah

Herman H 08/16/2023 21
Peranan hutan dlm kaitannya dengan
peristiwa banjir
1. Keberadaan hutan mempertahankan tanah tetap
pd tempatnya. Erosi akibat pembuatan jalan akan
mnyebabkan pendangkalan sungai.
2. Keberadaan hutan memberikan tambahan
kapasitas tampung air. Evapotranspirasi hutan
lebih besar dibanding tata guna lahan lainnya.
3. Keberadaan hutan meningkatkan infiltrasi, alih
fungsi akan menurunkan laju infiltrasi
• Kerusakan kondisi hidrologis DAS sebagai dampak
perluasan lahan kawasan budidaya dan pemukiman yang
tidak terkendali, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah
konservasi tanah dan air seringkali menjadi penyebab
peningkatan erosi dan sedimentasi, penurunan
produktivitas lahan, percepatan degradasi lahan, dan
banjir.

• Selain itu, terjadi penurunan jumlah curah hujan secara


luas di Jawa dan beberapa wilayah lain di Indonesia pada
waktu setengah abad sebelumnya yang berbanding lurus
dengan penurunan luas hutan
 Konsep pengelolaan DAS di Indonesia sebenarnya telah
dikenalkan sejak jaman Belanda, khususnya dalam
praktek pengelolaan hutan, dimana pembagian-
pembagian daerah hutan diatur berdasarkan satuan DAS.
 Pada tahun 1961 diadakan gerakan penghijauan secara
massal dalam bentuk Pekan Penghijauan I di Gunung
Mas, Puncak Bogor.
 Pada tahun 1973 sampai 1981, FAO dan UNDP telah
melakukan berbagai uji coba untuk memperoleh metoda
yang tepat dalam rangka rehabilitasi lahan dan
konservasi tanah yang ditinjau dari aspek fisik maupun
sosial ekonomi di DAS Solo.
Upaya pengelolaan DAS terpadu yang pertama
dilaksanakan di DAS Citanduy pada tahun 1981, dimana
berbagai kegiatan yang bersifat lintas sektoral dan lintas
disiplin dilakukan.

Selanjutnya pengelolaan DAS terpadu dikembangkan di


DAS Brantas, Jratun Seluna.

 Namun proyek-proyek pengelolaan DAS saat itu lebih


menekankan pada pembangunan infrastruktur fisik
kegiatan konservasi tanah untuk mencegah erosi dan
bajir yang hampir seluruhnya dibiayai oleh dana
pemerintah.

You might also like