You are on page 1of 27

CHILD ABUSE

FATMA ZULAIKHA
Child abuse
 Merupakan sindrom kompleks yang melibatkan
cedera yang disengaja, kontak seksual yang tidak
pantas dilakukan, penelantaran , kegagalan untuk
menyediakan kebutuhan hidup serta peganiayaan
emosi anak
 Segala bentuk tindakan atau perbuatan yang dilakukan
oleh orang tua/ pengasuh atau orang dewasa di sekitar
anak sehingga menimbulkan masalah fisik, trauma
bahkan kematian pada anak.
Insidensi Child abuse
 Sering tidak terdeteksi hingga anak kehilangan
nyawanya
 Di AS 2,5 % anak menjadi korban penelantaran/
penganiaayaan setiap tahunnya
 Survei menyebutkan 20% perempuan dan 5-10%
laki dewasa pernah menjadi korban kekerasan
seksual saat kanak- kanak
Child abuse
 Anak tidak mengakui jika keluarganya adalah
pelaku kekerasan karena anak merasa bersalah dan
ketidakinginan kehilangan orang tuanya
 Penganiayaan dan kekerasan anak dapat terjadi
pada semua tingkat sosioekonomi dan seringkali
ditemukan terjadi di tingkat sosioekonomi rendah
 Orang tua dan pengasuh merupakan golongan yang
mendominasi pelaku kekerasan pada anak(78,8%)
KARAKTERISTIK ANAK KORBAN
CHILD ABUSE

 Anak yang terlahir prematur, memiliki


kelainan kongenital dan anak , anak yang
hiperaktif
 Anak perempuan lebih berpeluang mengalami
kekerasan seksual
 Anak laki- laki beresiko lebih tinggi
mengalami pengabaian dibanding anak
perempuan
Jenis- jenis child abuse
 Fisik ; bervariasi dari ringan hingga
berat
 Seksual
 Emosional
 penelantaran
Jenis- jenis child abuse
 Penganiayaan fisik ; penganiaayaan yang menimbulkan
adanya cedera, luka fisik pada anak bahkan anak dapat
kehilangan nyawanya
 Penganiayaan seksual ; keterliabatan anak pada semua
aktivitas yang bertujuan memberi kepuasan seksual pada
orang dewasa
 Penganiayaan emosi ; memberikan stigma buruk,
umpatan yang tidak pantas pada anak
 Pengabaian ; kegagalam orang tua untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi, pendidikan, tempat tinggal dan pakaian
pada anak
(Antonia, Sirotnak, 2011)
ANAK YANG RENTAN
MENGALAMI CHILD ABUSE

 Anak yang terlahir prematur


 Anak yang mengalami masalah fisik/ emosional
 Anak yang berkebutuhan khusus
 Anak yang memiliki kelainan kongenital
DAMPAK CHILD ABUSE PADA ANAK

Depresi, berusaha bunuh diri

Cedera fisik berat, kesehatan fisik yang buruk,


gangguan perkembangan otak
KARAKTERISTIK PELAKU
CHILD ABUSE
 Orang tua yang memiliki riwayat sebagai korban child
abuse
 Memiliki harga diri rendah
 Depresi, frustasi berat
 Kurang memiliki pengetahuan mengenai perkembangan
anak
 Pelaku kriminal( residivis)
 Pecandu narkoba dan terbiasa minum alkohol
 Jarak kehamilan terlalu dekat
 Ortu masih remaja
KARAKTERISTIK KELUARGA
 Anak- anak dari keluarga tunggal beresiko mengalami
penganiayaan seksual 77% lebih tinggi dan pengabaian fisik
80% dari anak – anak yang tinggal bersama kedua ortunya
 Anak- anak dari keluarga besar terabaikan secara fisik 3 kali
lebih sering dari keluarga dengan anak tunggal
 Anak- anak dari keluarga sosek rendah beresiko lebih besar
mengalami pengabaian pendidikan, perlakuan salah,
penganiayaan seksual
Pengkajian keperawatan
• Kaji riwayat kesehatan, catat keluhan utama dan waktu
awitan
• Lakukan skrining pada anak dan ortu
• Skrining pada anak ;

1. Kaji apakah anak takut pada seseorang di rumah


2. Jika anak disakiti atau disentuh secara tidak nyaman,
siapa yang diberi tahu terlebih dahulu?
3. Apakah anak disentuh dengan cara tersebut atau disakiti?
4. Kaji adanya perilaku seksual yang tidak sesuai usia, suka
menggoda
Pengkajian keperawatan
 Lakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk
pengkajian sosial, emosional dan kognitif
 Observasi interaksi anak dan orang tua; termasuk
frekuensi kontak ank dan ortu serta lamanya
kunjungan ortu kepada anak
 Kaji status emosional orang tua
Pengkajian pada anak

 Kaji adanya nyeri tenggorok/ kesulitan menelan


 Kaji adanya rasa terbakar/ gatal pada genetalia
 Kaji adanya perubahan tidur/ rendah diri/sakit
kepala/ nyeri lambung
MANIFESTASI KLINIS
A. Pola cedera yang mencurigakan dalam trauma yang
disengaja
1.Cedera Kepala /Sistem saraf Pusat
a.Cedera gigi
b.Memar pada mata bilateral
c.Kerontokan rambut akibat trauma
d.Cedera SSP berat
e.Perdarahan retina
f.Shaken Baby Syndrome
a) cedera otak difus
b) perdarahan subdural/ sub araknoid
MANIFESTASI KLINIS
c) perdarahan retina
d) fraktur tulang
2. Cedera Kulit
a. Luka bekas gigitan
b. Memar, luka bakar yang berbentuk benda tertentu
c. Memar di area yang terlindung
3. Cedera Tulang
a. Fraktur iga tanpa adanya trauma berat
b. Fraktur femur pada anak usia < 1 tahun
c. Fraktur multipel pada anak berbagai usia
MANIFESTASI KLINIS
 Genitourinaria/ Gastroistestinal
1. Nyeri perineum
2. Cedera genetalia/ rektum
3. Kehamilan/ penyakit menular seksual
4. Muntah/ diare
B. Penganiayaan Seksual
1. Nyeri abdomen tak spesifik / infeksi saluran kemih
2. Anak mengalami kehamilan/ penyakit menular seksual
3. Anak mengalami trauma berat,melukai diri sendri, mencoba
bunuh diri, menggunakan obat terlarang
MANIFESTASI KLINIS
C. Pengabaian
1. Anak mengalami gagal tumbuh
2. Banyak ditemukan luka bekas gigitan hewan; kucing,
anjing
3. Anak mengalami keterlambatan perkembangan
4. Menumpuknya feses dan kotoran pada lipatan kulit
5. Ruam popok yang parah
6. Gangguan makan
KOMPLIKASI CHILD ABUSE
 Defisitperhatian/ hiperaktif( ADHD)
 Kesultian belajar
 Penyalahgunaan obat- obatan terlarang
 Perilaku seks yang tidak tepat
 Kesulitan berinteraksi sosial
 Keterlambatan perkembangan
 Perilaku agresif/ menyerang
 Beresiko lebih besar tertular PMS, HIV
PENATALAKSANAAN KORBAN
PENGANIAAYAAN SEKSUAL
 Kaji adanya cedera
 Kaji adanya gangguan psikososial
 Kaji adanya tekanan pada orang tua
 Lindungi anak dengan memindahkannya ke save
shelter dan didampingi oleh orang
terpercaya( Polwan, Psikolog, Psikiater)
 Kaji adanya kehamilan
 Kaji adanya PMS
PROSEDUR PEMERIKSAAN BUKTI
SEXUAL ABUSE
 Simpan bukti sebaik mungkin
 Spesimen yang tidak tepat, tidak diberi label atau
tidak ditransfer dengan baik; tidak dapat digunakan
sebagai bukti di persidangan
 Sampel apusan dari mulut, vagina, anus dan
tempat- tempat yang terkontaminasi dengan sekret
 Kumpulkan pakaian yang digunakan korban saat
kejadian
PROSEDUR PEMERIKSAAN
BUKTI SEXUAL ABUSE

 Ambil sampel rambut ( kulit kepala dan


pubis)
 Lakukan pemeriksaan golongan darah dan
skrining obat-obatan yang digunakan
 Kumpulkan sampel dari saliva
PENGHENTIAN CHILD
ABUSE
 Laporkan setiap kejadian kekerasan pada anak ke
aparat setempat
 Simpan catatan bukti- bukti secara terperinci
 Lakukan pemeriksaan penunjang dilakukan berdasasr
riwayat perkembangan anak , temuan fisik dan
persetujuan orang tua
 Temuan dalam kasus dapat bersifat normal/ non
spesifik, mencurigakan dan mengarah dan definitif
 SELAMAT BELAJAR DENGAN SENANG
HATI......
perlindungan anak.mp4

You might also like