You are on page 1of 27

BIOLOGI MOLEKULER

SEL PADA
ORGANISME/BIOLOGI SEL
DISUSUN OLEH:

1. Bayu Tri Martiko 12022010


2. Desi Dewi Suliana 12022017
3. Karlina 12022035
4. Maya Sinta Maharani 12022040
5. Muhammad Arif Elsan R 12022042
6. Sherly Novitasari 12022066
7. Alfina Ayu Herlianti 12022082

2023
S EL ?
PA IT U
A

01
g
t e rk e cil yan
un i t n
e r u pakan k h id up da
Sel m k h lu
n t ub u h ma g arany
a
u s u le n g
meny pa t te
rs e
n tem
a ka
merup an.
ehidup nit
fun g s i k
t ua n atau u
e sa
er u p akan k .
sel m lu k hidup
k h
ral ma
struktu
SEJARAH SEL
• Antoni van Leewenhoek (1665)
membuat dan menggunakan mikroskop, menyebut sel sebagai satuan
kehidupan.

Antoni van Leewenhoek


adalah orang yang pertama
kali yang melihat sel tunggal
dan mengamati darah, cairan
mani, feses, dan email gigi.
SEJARAH SEL
• Robert Hooke (1666)
melihat rongga kosong pada sayatan jaringan gabus tumbuhan
kemudian dinamakan cellula.

Mikroskop rancangan Hooke


yang digunakan untuk
mengamati sel tumbuhan
SEL PADA ORGANISME

Organisme disini merupakan hasil dari kumpulan sel


yang telah terbentuk dalam sistem organ. Maka, sel
adalah unit struktural dan fungsional bagi
organisme itu sendiri.

Secara struktural dan fungsional, sel terdiri dari


komponen bahan kimia dan organel-organel sel.
Di dalam sel hidup terdapat senyawa kimiawi
yang dihasilkan dari aktivitas sel, disebut
biomolekul. seluruh senyawa tersebut saling
berinteraksi secara terarah dan teratur sehingga
menunjukan ciri kehidupan. Terdapat perbedaan
komposisi senyawa penyusun tubuh hewan
dengan tumbuhan. Tubuh hewan banyak
menagndung protein, sedangkan tubuh tumbuhan
lebih banyak mengandung karbohidrat.
Bahan dasar sebuah sel terdiri dari 70-85%
air, sekitar 10-20% protein, 2% lemak, 1%
karbohidrat anorganik (misalnya air dan ion-
ion mineral) dan komponen organik
(misalnya karbohidrat, protein, lipida dan
asam nukleat).
Secara struktural, komponen sel yang menyusun sel sebagai berikut:

1, Dinding Sel
Dinding sel merupakan komponen sel yang terdapat pada sel tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki komponen ini. Dinding sel
menentukan bentuk sel, berfungsi sebagai penguat dan melindungi protoplas. Dinding sel mempunyai ketebalan yang bervariasi
tergantung umur atau tipe sel. pada umumnya sel yang masih muda berdinding tipis dan sel yang dewasa berdinding lebih tebal.
Tetapi ada beberapa sel yang tidak mengalami penebalan dinding. Dinding sel dibagi menjadi 3 bagian pokok yaitu lamela tengah,
dinding sel primer dan dinding sel sekunder.
2. Membran Plasma
Membran plasma atau membran sel atau selaput plasma merupakan selaput terluar sel yang tersusun dari
molekul lipoprotein (fosfolipida dan protein) dan molekul-melokul lain yang menyempurnakan struktur
membran plasma. Komponen penyusun membran plasma ini diantaranya protein, glikoprotein.glikolipid,
dan kolesterol.
3. Nukleus atau Inti Sel
Nukleus atau inti sel merupakan komponen sel bermembran yang bentuknya bulat atau lonjong seperti cakram. letak
nukleus pada sitoplasma biasanya di tengah, tetapi pada sel yumbuhan seringkali nukleus terletak agak ke tepi
sitoplasma.
fungsi utama nukleus:
- sebagai pengendali seluruh aktifitas sel
- mengandung atau membawa informasi genetik (DNA) yang akan mewariskan sifat-sifat genetik tersebut melalui
pembelahan sel
- memproduksi tRNA, rRNA dan mRNA untuk keperluan sintesis protein
- memproduksi ribosom.
4. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma bupa vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu sama lain
dapat berhubungan. RE memiliki selapis membran, dan membran tersebut ada yang berhubungan dengan membran inti
dan membran plasma sehingga dapat berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dengan bagian dalam sel.
Ada dua jenis retikulum endoplasma yakni RE halus (REh) yang tidak dilekati ribosom dan RE kasar (REk) yang dilekati
ribosom.
5. Badan Golgi

Badan golgi disebut juga aparatus golgi atau kompleks golgi.Badan golgi banyak dijumpai pada sel-sel yang
melakukan fungsi ekskresi pada sel tumbuhan sering disebut diktiosom. Struktur badan golgi memiliki dua
permukaan yakni permukaan luar berbentuk cembung (forming face) disebut permukaan cis dan permukaan
dalam berbentuk cekung (maturing face) disebut permukaan trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang
pada umumnya berasal dari retikulum endoplasma kasar.
Fungsi badan golgi antara lain :
 Membentuk dinding sel tumbuhan
 Membentuk bahan membran plasma
 Membentuk lisosom
 Tempat sekresi senyawa-senyawa sekret kelompok karbohidrat, lipida dan protein
 Membentuk akrosom pada spermatozoa
6. Lisosom

• Lisosom adalah suatu organel sel yang berbentuk kantung (bola) diselubungi oleh selaput atau membran
tunggal. Lisosom berisi enzim hidrolitik seperti glikosidase, fosfolipase, protease, nuklease, lipase, fosfatase.
Lisosom ditemukan pada sel eukariotik.

• Fungsi dari Lisosom diantaranya:

 Mencerna zat-zat makanan, atau melisis zat-zat asing ya ng masuk/ada di sitoplasma sel

 Autofagi yakni menghancurkan atau degradasi bagian-bagian sel yang sudah tidak berfungsi lagi.

 Aotolisis yakni menghancurkan diri sel sendiri.


7. Mitokondria

• Mitokondria Mitokondria disebut juga kondriosom, merupakan organel sel tempat berlangsungnya respirasi sel
pada makhluk hidup. Bentuk dan jumlah mitokondria di dalam sel dapat berbeda tergantung tipe atau aktivitas
sel. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme yang tinggi, yang memerlukan
energi dalam jumlah yang banyak, seperti sel
8. Ribosom

Ribosom merupakan organel bermembran, berisi untai RNA dan protein yang beragam,
karbohidrat sedikit lemak, dan mineral, fungsi ribosom adalah sebagai tempat terjadinya
sintesis protein yakni tempat berikatannya asam amino (polipeptida)
9. Kloroplas

Kloroplas merupakan plastid berwarna hijau, mengandung klorofil yaitu suatu pigmen yang
memberi warna hijau pada tumbuhan, fungsinya adalah menangkap energy cahaya yang
diperlukan untuk proses fotosintesis, selain klorofil kloroplas juga mengandung keratonoid.
10. Sentrosom dan Sentriol

Sentrosom dan sentriol merupakan dua komponen dari sel hewan. Terutama terlibat dalam
pembelahan sel. Sentrosom adalah organel sel yang terdiri dari dua sentriol, kedua sentriol tersebut
cenderung tegak lurus satu sama lain yang terdapat dalam massa yang amorf yang mengandung
lebih dari 100 protein yang berbeda. Sentriol terdiri dari Sembilan mikrotubulus triplet yang dirangkai
dalam struktur seperti silinder, berfungsi menggerakan kromosom pada saat pembelahan sel.
r t i t l e
Ente

11. Mikrotubulus dan Mikrofilamen


Mikrotubulus adalah polimer protein tubulin yang ditemukan di mana-mana di sitoplasma .
Mikrotubulus adalah salah satu komponen sitoplasma. Sedangkan, Mikrofilamen adalah
komponen dari sitoskeleton. Perbedaan utama antara mikrotubulus dan mikrofilamen adalah
bahwa mikrotubulus panjang, silinder berongga, terdiri dari unit protein tubulin sedangkan
mikrofilamen adalah heliks polimer beruntai ganda, terdiri dari protein aktin.
r t i t l e
Ente
12. Struktur Peroksisom
Peroksisom adalah salah satu jenis organel sel yang terbungkus membran tunggal dari lipid terlapisi dan
mengandung protein pencerap (reseptor). Peroksisom berfungsi untuk menurunkan oksigen yang berada
dalam sel dan melakukan reaksi oksidatif. Struktur peroksisom tidak mudah ditemukan karena memiliki
ukuran terlalu kecil antara perbedaan kepadan dengan lisosom.
Peroksisom memiliki ukuran kecil, yaitu sekitar 0.2 – 2 µm, karena itulah di kelompokkan dalam benda-
benda mikro.

Peroksisom memiliki struktur kristal-kristal pada dan pekat yang terbungkus satu lapis membran unit.
r t i t l e
Ente
13. Vakuola pada sel tumbuhan dan hewan
Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan sel eukariotik, membawa organel yang terikat dengan
membran sebagai vakuola. Vakuola pada sel tumbuhan dan hewan berfungsi sebagai organel
penyimpanan di dalam sel. Vakuola tumbuhan menyimpan air yang masuk sel melalui osmosis.
Vakuola hewan menyimpan nutrisi, ion, dan air. Mereka penting dalam mempertahankan
eksositosis dan endositosis.
FUNGSI SEL

1. METABOLISME
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya disebut
metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel.

Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan
senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan bahan pembentukan
senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel.
2. KOMUNIKASI SEL

Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan
kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi dan
perkembangan tubuh organisme multiseluler.

Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing
(pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum
membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk
koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
SIKLUS SEL
Setiap sel berasal dari pembelahan sel sebelumnya, dan tahap-tahap kehidupan sel antara
pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya disebut sebagai siklus sel. Pada
kebanyakan sel, siklus ini terdiri dari empat proses terkoordinasi, yaitu

1. Pertumbuhan sel.

2. Replikasi DNA.

3. Pemisahan DNA yang sudah digandakan ke dua calon sel anakan.

4. Pembelahan sel.
Peralihan antar tahap siklus sel dikendalikan oleh suatu perlengkapan pengaturan yang

tidak hanya mengoordinasi berbagai kejadian dalam siklus sel, tetapi juga menghubungkan

siklus sel dengan sinyal ekstrasel yang mengendalikan perbanyakan sel.

Contohnya adalah sel fibroblas yang hanya membelah diri untuk memperbaiki kerusakan

tubuh akibat luka. Jika pengaturan siklus sel terganggu, misalnya karena mutasi, risiko

pembentukan tumor—yaitu perbanyakan sel yang tidak normal—meningkat dan dapat

berpengaruh pada pembentukan kanker.


Siklus sel pada sel eukariotik merupakan suatu tahapan kompleks meliputi

penggandaan materi genetik, pengaturan waktu pembelahan sel, dan

interaksi antara protein dan enzim. Siklus sel pada sel eukariotik dapat

dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: G1 (Gap 1), S (Sintesis), G2 (Gap 2), dan M

(Mitosis).
Pada proses perkembangan sel dikenal beberapa tipe siklus sel yaitu:

1. Siklus sel embrionik.

2. Siklus sel somatic.

3. Siklus endoreduplikasi.

4. Siklus sel miosis.

Masing-masing tipe siklus sel mempunyai komponen protein dan enzim yang berbeda dalam
regulasi siklus sel.
Protein, Enzim dan Inhibitor

Masing-masing enzim mempunyai komponen protein dan inhibitor yang spesifik pada
setiap tahap siklus pembelahan sel. Enzim yang berperan secara dominan dalam regulasi
siklus pembelahan sel adalah :

1. MPF (Maturation/ Meiosis/Mitosis-Promoting Factor)

2. APC (Anaphase-Promoting Complex).

3. CSF (Cytostatic Factor).


Thanks
Study

You might also like