You are on page 1of 15

PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN GUBERNUR

DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI,


SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TAHUN 2024

NANA SUPRIATNA M.Pd

1
STRATEGI
PENGAWASAN

PENCEGAHAN PENINDAKAN

Kerja sama
dengan mitra

Penguatan
kelembagaan
Pengawasan
melekat
Partisipasi
masyarakat
Pasal 448 UU No.7/2017
Sosialisasi

Survei atau jajak


pendapat tentang PARTISIPASI Pendidikan
pemilu MASYARAKAT politik bagi
pemilih

Penghitungan
cepat hasil
pemilu

Bentuk partisipasi masyarakat dengan ketentuan :


a.Tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan/merugikan peserta
pemilu;
b. Tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan pemilu;
c. Bertujuan meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas;
d.Mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan
pemilu yang aman, dama, tertib dan lancar.
TUGAS
PANWASCAM

PENINDAKAN

LAPORAN TEMUAN

Pelapor : 1. WNI yang punya hak pilih;


2. Peserta pemilu;
3. Pemantau pemilu
Laporan memenuhi unsur formil dan materiil
SYARAT LAPORAN DUGAAN PELANGGARAN
Syarat formil meliputi:
a. Pihak yang berhak melaporkan (WNI yang mempunyai hak pilih; Peserta pemilu dan
Pemantau pemilu);
b. Waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan batas waktu; dan
c. Keabsahan Laporan Dugaan Pelanggaran yang meliputi:
1. kesesuaian tanda tangan dalam formulir Laporan Dugaan Pelanggaran dengan kartu
identitas; dan
2. tanggal dan waktu.
Syarat materil meliputi:
a. Identitas pelapor;
b. Nama dan alamat terlapor;
c. Peristiwa dan uraian kejadian;
d. Waktu dan tempat peristiwa terjadi;
e. Saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut; dan
f. Barang bukti yang mungkin diperoleh atau diketahui.
MEKANISME PENERIMAAN LAPORAN PELANGGARAN

Laporan dugaan
Petugas pengawas
pelanggaran Lampirkan Foto copy
Pelapor wajib mengisi dan melakukan penelitian
menandatangani form penerimaan KTP atau identitas lain berkas laporan
Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Petugas membuat tanda bukti


penerimaan laporan Berkas
(rangkap 2): 1 rangkap tanda bukti lengkap
untuk pelapor ; 1 untuk pengawas
Petugas pengawas mencatat dan pemilu
merekap penerimaan laporan
dugaan pelanggaran dalam buku
Jika tidak lengkap, petugas penerima
register penerimaan laporan
konfirmasi ulang ke Pelapor untuk
melengkapi dengan memperhatikan batas
waktu laporan

Petugas meneruskan ke pengawas


Atau bisa menjadi informasi awal
pemilu divisi divisi penindakan
sehingga menjadi Temuan
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILIHAN
DAN PEMILU 2024

TEMUAN
TEMUAN PENGAWAS
DITERUSKAN
PALING
HASIL
LAMBAT 7 HARI PENGKAJIAN :
LAPORAN SEJAK
DIKETAHUI DAN
/ SENGKETA
DILAPORKAN DITEMUKANNY
PALING LAMBAT A DUGAAN
7 HARI SEJAK PELANGGARAN
DIKETAHUI DAN BUKAN PELANGGARAN
ATAU
DITEMUKANNYA KAJIAN
PELANGGARAN PLENO PELANGGARAN

WAKTU
PENGKAJIAN
3 HARI + 2
HARI
(Pilkada)
7 HARI + 7 PIDANA ADMINISTRASI KODE ETIK
HARI
(PEMILU) D I T E R U S K A N K E:

DKPP
Dasar Hukum :
UU No. 10/2016
UU No.7/2017

Sentra Gakkumdu
PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN
ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM 2024
LAPORAN

PENGAWAS
PEMILU KAJIAN PANWAS PLENO PANWAS

14 hari

HASIL KAJIAN
TEMUAN
PUTUSAN (pemilu)
PELANGGARAN
ADMINISTRASI
KPU
SESUAI JENJANG REKOMENDASI
(pemilihan)
KECUALI UNTUK
PELANGGARAN MP TSM
JENIS SENGKETA

1.Sengketa antar 2. Sengketa antar


Sengketa

peserta peserta pemilihan


pemilihan dengan
penyelenggara
pemilihan

Sengketa
Kewenangan Penyelesaian Sengketa Pemilihan oleh
Panwas sesuai dengan jenjang tingkatannya (Pasal 143
UU No. 1 Tahun 2015)
DASAR HUKUM
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN

1.UU No.1/2015 1. Perbawaslu No.8 Tahun 2015 tentang Tata


2. UU No.8/2015 Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur, Walikota dan Bupati
3. UU No.10/2016
2. Perbawaslu No.7 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Perbawaslu No.8 Tahun 2015
tentang Tata Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur, Walikota dan Bupati
3. Perbawaslu No.15 Tahun 2017 (baru)
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN DARI SEGI
WAKTU DIPISAHKAN MENJADI:

• Proses penyelesaian sengketa Pemilihan yang dilakukan dengan cara


musyawarah dalam jangka waktu paling lama 12 hari yaitu terkait
dengan sengketa antara peserta pemilihan dengan penyelenggara
pemilihan sebagai akibat dikeluarkannya Keputasan KPU Provinsi
atau KPU Kabupaten/Kota dan sengketa antarpeserta pemilihan.
• Musyawarah Penyelesaian sengketa pemilihan dengan acara cepat.
Musyawarah dengan acara cepat dilakukan khusus dalam sengketa
antar peserta peilihan dalam hal sengketa atau peristiwa yang bersifat
mendesak dan berlangsung pada tahapan yang singkat dan dapat
diselesaikan di tempat kejadian.
PROSEDUR
PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI ACARA CEPAT

Laporan
PERISTIWA/ PESERTA
KEJADIAN PEMILIHAN Penyelesaian sengketa acara cepat
dapat dilakukan oleh Panwas
TEMUAN/ Kecamatan atas nama Panwas
BUKTI LAPORAN Kabupaten/Kota dengan wajib
melaporkan terlebih dahulu kepada
WAKTU ALASAN Panwas Kabupaten/Kota
TEMPAT KESEPAKATAN
PELAPOR
1. Tidak boleh bertentangan
CARA
TERLAPOR
dengan UU
Temuan
VERIFIKASI 2. Kesepakatan dituangkan dalam
PERBUATAN
berita acara kesepakatan
Musyawarah
musyawarah penyelesaian
sengketa
Tiidak sepakat
3. BA ditetapkan dalam Putusan
Sepakat
Buat Putusan
TIDAK ADA KESEPAKATAN
Konsultasi Ke
3. Panwas membuat Putusan
Berita acara bawaslu Prov. B
Panwas kab/Kota D a K 4. Putusan dibacakan secara
I w a terbuka dihadiri oleh para
u a b pihak
Buat Putusan Pemberitahuan M s /
kepada para Pihak u L K Sengketa diputuskan pada hari
m u O
k T
yang sama di tempat terjadinya
pr
KPU Provinsi /KPU a o a sengketa
Kab/Kota n v.
ALUR PENYELESAIAN SENGKETA ACARA CEPAT
 Membuka forum musyawarah
 Memeriksa identitas para pihak yang bersengketa
Pengawas Pemilihan
 Memberikan kesempatan kepada pemohon untuk menyampaikan
permasalahan yang disengketakan.

Pemohon Menyampaikan permasalahan yang disengketakan.

Pengawas Memberikan kesempatan kepada pihak termohon untuk memberikan


Pemilihan tanggapan.

Termohon Menjelaskan kejadian sesuai dengan versi termohon.

 Meminta keterangan dari saksi-saksi dan memeriksa bukti


 Menawarkan alternatif Penyelesaian Sengketa.
Pengawas Pemilihan  Membuat BA jika terjadi kesepakan.
 Menbuat Putusan (jika tidak terjadi kesepakatan antara Pemohon
dan Termohon).

Pengawas Menuangkan Putusan dalam formulir pemeriksaan cepat penyelesaian


Pemilihan sengketa antarpeserta pemilu (Formulir PSP-23)
 Pengawas pemilu dalam penyelesaian sengketa acara
cepat pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan
wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota, dapat
melibatkan:
 tokoh masyarakat
 tokoh agama
 tokoh adat
 orang perorang yang dianggap dapat membantu
menyelesaikan sengketa antarpeserta pemilihan.
Orang perorang sebagaimana dimaksud diatas, harus
bersikap adil, netral dan tidak memihak
Pemohon/Termohon.
ILUSTRASI KASUS:
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN MELALUI ACARA CEPAT
 Pada tanggal 30 November 2017 Pukul 10.45 WIB Panwascam Pejuang yang bernama Purnomo
mendapatkan informasi melalui telepon dari Brigadir Johan (Anggota Kepolisian Polsek Pejuang)
yang meminta datang ke Jl.Perjuangan karena terdapat peristiwa ribut-ribut antara Tim Kampanye
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati AA dengan Tim Kampanye Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati BB, untuk dapat diselesaikan oleh Panwascam.
Segera setelah itu, Panwascam Pejuang mendatangi tempat kejadian.Setiba di tempat kejadian
Panwascam Pejuang melihat Aparat Kepolisian sedang berusaha menenangkan kedua Tim
Kampanye yang sedang berselisih agar tidak melakukan hal-hal yang anarkis.
Panwascam Pejuang segera meminta penjelasan terkait hal yang dipermasalahkan. Selanjutnya
salah seorang Tim Kampanye Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati AA yang bernama Jaka
Sutrisna menyampaikan bahwa Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati AA akan melaksanakan
Kampanye Pertemuan terbuka di Lapanganyang ada di Jalan Perjuangan tersebut, Pada hari ini
Sabtu tanggal 30 November 2017 Pukul 14.00 WIB nanti, dan sudah sesuai jadwal yang ditetapkan
KPU Kabupaten Tebing Curam, tetapi di seberang jalan yang berhadapan dengan lapangan terdapat
rumah warga yang cukup besar dan di rumah tersebut pada hari ini Pada tanggal 30 November 2017
Pukul 10.00 WIB Tim Kampanye Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati BB, melaksanakn
pertemuan tertutup di rumah tersebut dengan dihadiri oleh masyarakat setempat, dan Tim kampanye
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati AA keberatan dengan kegiatan Tim Kampanye Pasangan
Calon BB, dan meminta kegiatan tersebut untuk dihentikan. Tetapi Tim Kampanye Pasangan Calon
BB menolak untuk menghentikan kegiatan di rumah salah seorang warga yang kebetulan
berhadapan dengan lapangan tempat Pasangan Calon AA melaksanakan Kampanye.
Atas kejadian tersebut Panwascam Pejuang meminta salah satu wakil dari Tim Kampanye Pasangan
Calon AA dan Wakil dari Tim Kampanye Pasangan Calon BB untuk musyawarah, dan meminta ijin
kepada Ketua RT setempat agar dapat menggunakan rumahnya untuk pelaksanaan musyawarah,
segera musyawarah dilaksanakan, dengan Penjagaan oleh aparat Kepolisian.

You might also like