VALIDITAS Pengertian • Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya • Menurut Aritonang R. (2007) validitas suatu instrumen berkaitan dengan kemampuan instrument itu untuk mengukur atu mengungkap karakteristik dari variabel yang dimaksudkan untuk diukur • Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur Pengertian • Kemampuan satu alat ukur untuk mengukur hal yang ingin atau seharusnya diukur
• Dalam ilmu sosial:
◦ Alat ukur yg digunakan dlm penelitian utk mengukur hal yg bersifat Konsep/Abstrak (misal. Motivasi & Intelegensi) yg disebut sbg Konstruk Jenis-Jenis Validitas 1. Content Validity (Validitas Isi) 2. Construct Validity (Validitas Konstruk) ◦ Convergent Validity (Validitas Konvergen) ◦ Discriminant Validity (Validitas Diskriminan)
3. Criterion Validity (Validitas Kriteria)
◦ Predictive Validity (Validitas Prediktif) ◦ Concurent Validity (Validitas Konkuren) 4. Face Validity (Validity Muka) Face Validity Menggambarkan sejauh mana suatu alat ukur terlihat sbg alat ukut yg tepat & sesuai utk mendapatkan informasi yg ingin diperoleh oleh peneliti Contoh: Persepsi mahasiswa ttg lingkungan belajar: Ruang kelas Pergaulan sosial Dosen dsb Face Validity Responden meberikan respon thdp item-item pernyataan/pertanyaan Validitas muka hrs dinilai oleh responden yg memiliki karakteristik yg sama dgn responden penelitian Cara uji validitas muka: Peneliti meminta bbrp responden utk memberikan penilaian menggunakan Lima Skala Likert Validitas ini memiliki tingkat kepercayaan Paling Rendah Cukup memberikan informasi bhw alat ukur tsb mampu mengukur hal yg ingin diukur oleh peneliti Face Validity Merupakan validitas yang paling mudah untuk dicapai dan sebagian besar jenis dasar dari validitas adalah face validity. Hal ini memerlukan pertimbangan dari komunitas ilmiah bahwa indikator benar-benar dapat digunakan untuk mengukur suatu konstruk. Kesesuaian antara definisi dan metode pengukuran yang digunakan merujuk pada pertimbangan dari suatu konsensus komunitas ilmiah atau penilaian dari orang lain. Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) 1. Face Validity. Contoh: • Seseorang mengaku polisi. Kita melihat orang tersebut memakai baju seragam polisi, maka dari jenis validitas tampak bahwa pengakuan orang tersebut valid. • Guru matematika menggunakan soal cerita dengan pertanyaan berisi kata-kata dan frase rumit. Alih-alih tes mengungkap kemampuan matematika siswa, tetapi malah kemampuan bahasa Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) 2. Content Validity. Validitas ini membahas mengenai definisi konseptual yang berisi ide- ide dan konsep dapat direpresentasikan dalam suatu pengukuran. Validitas isi melibatkan tiga langkah. Pertama, menentukan definisi konstruk dari seluruh konten. Kedua, ambil sampel dari semua bidang definisi. Ketiga, mengembangkan indikator yang mewakili semua bagian dari definisi Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) 2. Content Validity. Validitas isi atau content validity memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yang memadai dan mewakili yang mengungkap konsep.. Semakin item skala mencerminkan kawasan atau keseluruh konsep yang diukur, semakin besar validitas isi. Atau dengan kata lain, validitas isi merupakan fungsi seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep yang telah digambarkan (Sekaran, 2006). Validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah isi kuesioner sudah sesuai dan relevan dengan tujuan study. Validitas isi menunjukkan isi mencerminkan rangkaian lengkap atribut yang diteliti dan biasanya dilakukan oleh tujuh atau lebih ahli (DeVon et al 2007) Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) 2. Content Validity. Contoh: • Indikator depresi yaitu hilang nafsu makan, merasa kelelahan dan berniat bunuh diri. Tes depresi yang tidak mampu mengukur ketiga aspek tersebut sekaligus maka tes tersebut memiliki validitas rendah. Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) 3. Validitas Kriteria. Validitas kriteria menggunakan beberapa standar atau kriteria untuk mengindikasi konstruk secara akurat. Validitas dari indikator diverifikasi dengan cara membandingkannya dengan ukuran lain dari konstruk yang sama yang diterima secara luas. Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) 3. Validitas Kriteria. Contoh: • Berdasarkan statistik nilai rapor SMA berkorelasi tinggi dengan nilai IPK mahasiswa. Dengan demikian nilai rapor SMA jadi alat ukur yang tepat, siswa SMA yang memiliki nilai rapor bagus pasti juga memiliki IPK bagus. Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) 3. Validitas Kriteria. Ada dua subtipe dari jenis validitas kriteria, yaitu: • Validitas Konkuren. Indikator harus dikaitkan dengan indikator yang sudah ada sebelumnya dan dinilai sebagai valid (misalnya, telah memiliki face validity). Validitas ini umumnya digunakan dalam sosial, psikologi ilmu pengetahuan dan pendidikan. • Validitas Prediktif. Validitas kriteria dimana indikator memprediksi kejadian masa depan yang logis terkait dengan suatu konstruk. Hal ini tidak dapat digunakan untuk semua ukuran. Ukuran dan tindakan yang diprediksi harus berbeda, tetapi dapat menunjukkan konstruk yang sama. Jenis-Jenis Validitas Menurut Neuman (2007) Salah satu cara umum untuk melihat validitas konkuren adalah membandingkan suatu tes atau prosedur baru terhadap patokan standar emas. Tes IQ, Emotional Quotient, dan sebagian besar sistem ujian sekolah adalah contoh tes yang dianggap memiliki validitas konkuren yang tinggi. Contoh Validitas Prediktif: Situasi yang menghendaki adanya prediksi kinerja ini antara lain adalah dalam bimbingan karir; seleksi mahasiswa baru, penempatan karyawan, dan semacamnya. Jenis-Jenis Validitas Menurut Sugiyono (2004) 1. Validitas Konstruk (construct validity); dengan menggunakan pendapat ahli (experts judgment) 2. Validitas Isi (content validity); dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. 3. Validitas Eksternal; dengan cara membandingkan guna mencari kesamaan antar kriteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Jenis-Jenis Validitas Menurut Sugiyono (2004) 1. Pengujian Validitas Konstruk Menggunakan pendapat para ahli mengenai aspek yang akan diukur. Kemudian dilakukan ujicoba instrumen pada sampel dari populasi yang akan digunakan. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Pengujian validitas seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat juga dilakukan dengan cara mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan jawaban tinggi dan jawaban rendah. Pengujian analisis daya pembeda dapat menggunakan t-test. Jenis-Jenis Validitas Menurut Sugiyono (2004) 2. Pengujian Validitas Isi Untuk instrumen yang berbentuk tes dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Di sisi lain, pengujian validitas isi dari instrumen yang akan mengukur efektivitas pelaksanaan program, dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan kepada para ahli, selanjutnya diujicobakan, dan dilakukan analisis item atau uji beda. Jenis-Jenis Validitas Menurut Sugiyono (2004) 3. Pengujian Validitas Eksternal • Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. • Bila terdapat kesamaan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut memiliki validitas eksternal yang tinggi. Uji Validitas Uji validitas instrumen adalah uji yg digunakan utk mengetahui validitas/keabsahan butir instrumen pd setiap variabel Utk instrumen tes hrus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi Utk instrumen non-tes utk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk Uji validitas isi dilakukan mll bimbingan intensif pembimbing Uji validitas konstruk dilakukan thdp sejumlah responden yg tdk dijadikan sampel, selanjutnya dianalisis dgn rumus Korelasi Product Moment dari Pearson RELIABILITAS Pengertian • Walizer (1987) menyebutkan pengertian Reliability (Reliabilitas) adalah keajegan pengukuran. • Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily (2003: 475) reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya • Menurut Masri Singarimbun, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable Jenis-Jenis Reliabilitas 1. Reliabilitas Tes Berulang (Test-Retest Reliability) Reliabiltas tes berulang adalah ukuran reliabilitas yang diperoleh dengan pemberian dua kali tes yang sama selama periode waktu tertentu untuk sekelompok individu. Contoh: Sebuah tes bahasa diberikan kepada siswa. Satu bulan kemudian tes yang sama diberikan pada siswa yang sama. Jika skor keduanya menghasilkan koefisien korelasi tinggi maka tes tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Jenis-Jenis Reliabilitas 2. Reliabilitas Antar Penilai (Inter-rater atau Inter-observer Reliability) Reliabilitas antar penilai adalah ukuran reliabilitas berdasarkan konsistensi penilaian dua responden berbeda terhadap suatu konstruk, karena belum tentu pengamat manusia menafsirkan jawaban dengan cara yang sama. Contoh: Peneliti meminta tanggapan dua hakim berbeda untuk memutuskan kasus yang sama. Jika kedua hakim memberi tanggapan yang seragam maka instrumen dinyatakan reliabel. Jenis-Jenis Reliabilitas 3. Reliabilitas Konsistensi Internal (Internal consistency reliability) Reliabilitas konsistensi internal adalah ukuran reliabilitas berdasarkan evaluasi item- item tes terhadap konstruk yang sama. Ada dua jenis untuk reliabilitas ini yaitu: Rata-Rata Korelasi Antar Item (Average inter-item correlation) Rata-rata korelasi antar item diperoleh dengan mengambil semua item pada tes dan akhirnya menggunakan rata-rata semua koefisien korelasi tersebut. Dengan kata lain instrumen dibelah sebanyak jumlah item kemudian hasil koefisien korelasi digabung untuk mendapatkan rata-rata. Teknik ini populer dengan Alpha Cronbach. Reliabilitas Belah Setengah (Split-half reliability) Reliabilitas belah setengah adalah teknik dengan membelah item tes menjadi dua bagian untuk membentuk dua set item, kemudian skor total masing-masing set item dikorelasikan. Jika koefisien korelasi tinggi maka reliabilitas tinggi. Uji Reliabilitas • Koefisien reliabilitas instrumen dihitung dgn menggunakan rumus Alpha Cronbach • Ketentuan tingkat reliabilitas: