Prof Eda Ok

You might also like

You are on page 1of 23

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA

ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI KABUPATEN WAJO PROVINSI SULAWESI


SELATAN

IRIANI MASJIDI
000410182022

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
01 Latar Belakang

Kerangka Teori, Kerangka Konsep


02

03 Metode Penelitian
01 LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG

Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune


Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan penyakit yang
telah menjadi masalah global yang mengalami perkembangan
kasus secara terus menerus dengan menunjukkan angka
kejadian dan kematian yang tinggi.

HIV and AIDS pada tahun 2018 secara global terdapat 37.9
juta orang yang menderita HIV dimana sebanyak 36.2 juta
merupakan orang dewasa dan 1.7 juta anak-anak berusia
kurang dari 15 tahun, serta 770.000 diantaranya meninggal
karena AIDS.

Terapi Anti Retro Viral (ARV) telah mengubah HIV dari penyakit terminal
menjadi kondisi kronik pada beberapa negara yang menyediakan terapi
secara merata. Dengan tatalaksana yang tepat, orang dengan HIV-
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) sekarang dapat memiliki
ekspektasi hidup mendekati normal. Terapi ARV merupakan kemajuan
terpenting dalam pengobatan HIV.
5

LATAR BELAKANG

• Data oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, kasus HIV di Sulawesi Selatan
meningkat dari tahun 2011-2017 dan mengalami penurunan kasus pada tahun 2018
sebanyak 1.174 kasus, tetapi meningkat lagi pada tahun 2019 sebanyak 1.552 kasus.

• Dari kasus AIDS terjadi peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2017 sebanyak 578
kasus dan terjadi penurunan sebanyak 575 kasus pada tahun 2018 (Dinkes Prov Sul-
Sel, 2020)
• Data Dinas Kesehatan Kab Wajo, Terjadi peningkatan kasus HIV dari Tahun 2018
hingga 2022, Saat ini kasus HIV tecatat hingga 178 kasus.

• Kepatuhan pasien untuk minum obat ARV adalah hal yang sangat penting untuk
dipertimbangkan sebelum memulai pengobatan. Adherence atau kepatuhan artinya
bahwa meminum ARV sesuai dengan petunjuk dokter, termasuk di dalamnya: minum
obat tepat waktu, sesuai dengan saran dokter dengan makanan atau tanpa makanan,
menghindari interaksi obat
RUMUSAN MASALAH

Mengetahui tingkat kepatuhan Anti Retroviral (ARV) pada


Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Kabupaten Wajo
dan Apa Saja factor -faktor penyebab kepatuhan dan ketidak
patuhan Anti Retroviral (ARV) pada Orang Dengan HIV dan
AIDS (ODHA) di Kabupaten Wajo ?
TUJUAN

1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis kepatuhan berobat terhadap antiretroviral (ARV)
pada Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)di Kabupaten Wajo.
 
Tujuan Khusus
Menganalisis hubungan karakteristik individu (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, )
dengan kepatuhan minum Antiretroviral (ARV) pada ODHA di Kabupaten Wajo.

Untuk Menganalisis hubungan lama terapi ARV dengan kepatuhan minum Antiretroviral (ARV) pada
ODHA di Kabupaten Wajo.

Untuk Menganalisis hubungan Komorbiditas/ Infeksi Oportunistik dengan kepatuhan minum Antiretroviral
(ARV) pada ODHA di Kabupaten Wajo.

Untuk Menganalisis hubungan efek samping obat dengan kepatuhan minum Antiretroviral (ARV) pada
ODHA di Kabupaten Wajo.

Untuk Menganalisis hubungan akses mendapatkan ARV dengan kepatuhan minum Antiretroviral (ARV)
pada ODHA di Kabupaten Wajo.
9

Tujuan Khusus
Untuk menganalisis hubungan stigma ODHA dengan kepatuhan minum Antiretroviral
(ARV) pada ODHA di Kabupaten Wajo

Untuk Menganalisis hubungan Dukungan Keluarga dengan kepatuhan minum


Antiretroviral (ARV)pada ODHA di Kabupaten Wajo.

Untuk Menganalisis hubungan pengetahuan ARV dengan kepatuhan minum Antiretroviral


(ARV) pada ODHA di Kabuapten Wajo

Untuk Menganalisis hubungan fasilitas layanan kesehatan dengan kepatuhan minum


Antiretroviral (ARV) pada ODHA di Kabupaten Wajo.

Mendapatkan tingkat kepatuhan ARV pada ODHA di Kabuapten Wajo.


10

Manfaat Penelitian

• Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini dapat menjadi masukan dari segi metode penelitian dengan
desain studi cross-sectional yang dapat digunakan untuk menganalisa penyebab tingkat
kepatuhan ARV pada ODHA di Kabupaten Wajo.
• Manfaat Praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui kepatuhan ARV pada
ODHA di Kabupaten Wajo.
Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan di bidang Pengendalian
Penyakit Menular (P2M) dalam meningkatkan angka kepatuhan pada ODHA terhadap
terapi ARV.
 
02 KERANGKA TEORI,
KERANGKA KONSEP
12

Kerangka Teori 


UMUR
JENIS KELAMIN
PENDIDIKAN
 PENGHASILAN
 ASURASNSI KESEHATAN
 PENGETAHUAN
KAREKTARISTIK PASIEN  DUKUNGAN
LINGKUNGAN SOSIAL

 SISTEM LAYANAN YG
BERBELIT
 SISTEM PEMBIAYAAN
FASILITAS LAYANAN KESEHATAN
 RUANGAN YANG
KKESEHATAN
NYAMAN
 JAMINAN KERAHASIAAN
 PENJADWALAN YANG
BAIK
 PETUGAS YANG RAMAH
INFORMASI / PADUAN ARV  EFEK SAMPING OBAT KEPATUHAN
 AKSES MENDAPATKAN
ARV TERAPI ARV

 STIGMA ODHA
KONTEKS SOSIAL  SHALTER / KOMUNITAS
BERBAGI

 SIKAP / MOTIVASI INGIN


SEMBUH
 KEYAKINAN
MOTIVASI  DUKUNGAN KELUARGA
 DUKUNGAN SOSIAL
 DUKUNGAN PETUGAS
KESEHATAN
 PERAN PMO
KERANGKA KONSEP

• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEPATUHAN
• KARAKTERISTIK PASIEN
• Umur
• Jenis Kelamin
• Pendidikan
KEPATUHAN
• Pekerjaan TERAPI ARV
• Status Menikah PADA ODHA DI
• LAMA TERAPI KABUPATEN
• KORMOBIDITAS / INFEKSI WAJO
OPERTUNISTIK
• EFEK SAMPING OBAT
• AKSES MENDAPATKAN ARV
• STIGMA ODHA
• DUKUNGAN KELUARGA
KETERANGAN:
• PENGETAHUAN TENTANG ARV : VARIAB
• FASILITAS LAYANAN KESEHATAN
: VARIABLE DEPENDENT
14

DEFINISI OPERASIONAL

1. Tingkat Kepatuhan Terapi ARV


2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Pendidikan
5. Status Menikah
6. Pekerjaan
7. Lama Terapi ARV
8. Komorbiditas / Infeksi Opertunistik
9. Efek Samping Obat
10. Akses Mendapatkan ARV
11. Stigma ODHA
12. Dukungan Keluarga
13. Pengetahuan Tentang ARV
14. Fasilitas Layanan Kesehatan
03 METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif analitik
rancang bangun penelitian ini adalah Cross Sectional.
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan April dan Mei di Tahun 2023.
Mengunakan uji chi Square dengan mengunakan alpa 0,05,
derajat kepercayaan CI 95% dan P<0.05
POPULASI, SAMPEL DAN BESAR SAMPEL

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ODHA dilayanan CST di Kabupaten Wajo sebanyak 137
ODHA atau ODHA yang menerima pengobatan ARV di 2 (Dua) RS yaitu RSUD Lamaddukeleng
dan RSUD Siwa serta di 15 Puskesmas CST.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ODHA yang menerima pengobatan ARV dan mendapat penilaian
kepatuhan minum obat ARV berturut turut sejak bulan Januari – Maret 2023 dan memenuhi kriteri
inklusi, yaitu:
1.ODHA berdomisili di Kabupaten Wajo
2.ODHA yang sedang menjalani pengobatan HIV sekurang kurangnya 1 bulan.
3.ODHA yang bersedia mengikuti penelitian Dan yang memenuhi kriteria ekslusi, yaitu:
ODHA yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik
19

Perkiraan Besar Sampel


Besar Sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:

Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Populasi
E = Tingkat Kesalahan α : 5% atau 0.05
Besar sampel dapat dihitung :
n = 137 / (1 + (137 x 0,05²))
n = 137 / (1 + (137 x 0,0025))
n = 137 / (1 + 0,3425)
n = 137 / 1,3425
n = 102,04
Dengan demikian besar sampel yang diperlukan pada penelitian ini sebanyak 102 orang.
20

Teknik Pengambilan Sampel

• Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling.
Pengambilan sampel dilakukan dilayanan CST RS dan Layanan CST Puskesmas dengan layanan
ARV karena untuk menguji ODHA yang sedang menjalani terapi ARV dan menilai apakah mereka
patuh atau tidaknya dalam konsumsi ARV, lalu dilakukan pengambilan sampel secara purposive
sampling.
KABUPATEN
WAJO

LAYANAN CST

ODHA TOTAL
SAMPEL 102
21

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer yang langsung didapatkan pada saat
wawancara dan data sekunder yang ada dilayanan CST. Sebelum dilakukan penelitian, responden
diberikan informed consent dan mengisi formulir identitas.
22

ANALISIS DATA

• Analisis deskriptif dilakukan dengan melakukan distribusi frekuensi untuk data karakteristik subyek
yang meliputi semua variabel independen.

• Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara masingmasing variabel independent yang
diteliti dengan variabel dependent. Jenis uji statistik digunakan uji chi-square test. Nilai kemaknaan
untuk menjawab hipotesis adalah jika tingkat kesalahan pada alpha 5% dan nilai confidence interval
ditetapkan 95%. Bila p value < α dan atau CI ≠ 1 berarti ada hubungan bermakna antara variabel
independen dengan variabel dependen atau HO ditolak. Namun jika p value > α dan atau CI = 1
maka tidak ada hubungan bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen atau HO
diterima. Selanjutnya bila terdapat hubungan bermakna maka dilihat besarnya kekuatan pada nilai
POR (desain cross sectional) untuk melihat besar risikonya terhadap kejadian dependen.
• Analisis Multivariat
• Pengukuran derajat hubungan antara variabel dependen dengan 2 variabel atau lebih variabel
independen secara simultan dilakukan dengan teknik analisis multivariat (Lapau, 2015). Dalam
penelitian ini analisis multivariat yang digunakan adalah analisis regresi logistik karena variabel
dependen merupakan data katagorik. Sehingga dapat diketahui variabel independen yang paling
besar pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Thanks!

You might also like