You are on page 1of 13

PROPOSAL SKRIPSI

MUHAMAD ROMDAN
2201181019

DOSEN PEMBIMBING
1. DR. Anis Masyruroh
2. Febhika Sri PujiPangesti, M.Sc
Penurunan Konsentrasi Fosfat pada limbah cair deterjen rumah tangga dengan
adsorpsi menggunakan arang tempurung kelapa (Coconut Shells)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANTEN JAYA
2022
Latar Belakang
Kegiatan manusia menghasilkan limbah, limbah ini jika terjadi dalam skala kecil tidak akan
menimbulkan masalah karena alam memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang
terkandung dalam limbah. Namun, ketika terakumulasi dalam skala besar, muncul masalah yang
dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Industri Laundry atau yang biasanya disebut dengan usaha Laundry adalah penyedia layanan yang
menawarkan fasilitas laundry. Bagi mereka yang sibuk atau malas mencuci, Laundry adalah
pilihan pemecahan masalah. Perkembangan masyarakat yang semakin modern dan berorientasi
pada praktik semakin meningkat, yang artinya perusahaan Laundry bermunculan dimana-mana,
baik besar maupun kecil.
Limbah cucian sebagian besar berasal dari pelembut kain dan deterjen. Bahan aktif pelembut kain
dan deterjen adalah amonium klorida, LAS, natrium dodesilbenzenasulfonat, natrium karbonat,
natrium sulfat, alkilbenzenasulfonat. Material tersebut merupakan material yang tidak ramah
lingkungan (not biodegradable). Jika limbah Laundry ini dibuang langsung ke perairan maka akan
menimbulkan dampak negatif terhadap perairan itu sendiri, seperti eutrofikasi, kadar oksigen
berkurang drastis dan menyebabkan biota air mengalami degradasi serta dapat membahayakan
kesehatan manusia jika dikonsumsi atau dipakai secara langsung.
Penanganan lain yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran limbah pakaian
adalah dengan metode filtrasi biosand. Biosand Filter merupakan filter dengan konsep slow
sand filter yang khusus dikembangkan untuk sektor dalam negeri. Keuntungan dari biosand
filter adalah tumbuhnya biofilm pada permukaan media, yang dapat mempengaruhi rasa,
bau dan warna. Filter biosand menggunakan pasir halus, pasir kasar dan kerikil serta
penambahan mikroorganisme untuk membantu mengurangi kandungan organik pada limbah
garmen.

Tempurung kelapa dapat dijadikan sebagai bahan arang batok kelapa dan karbon aktif.
Karbon aktif adalah material perpori yang mempunyai kemampuan untuk menyerap
pengotor yang terdapat dalam air yaitu sebagai filter air. Tempurung kelapa mengandung
karbon, sehingga dapat dijadikan arang aktif untuk mengatasi permasalahan limbah cair
domestik. Perkembangan dan inovasi dalam 2 pemanfaatan tempurung kelapa menjadi
karbon aktif sangat maju, dikarenakan material ini memiliki keunggulan berupa efisien,
murah dan mudah didapat Penggunaan seperti arang kelapa dalam menurunkan toksisitas
air limbah di perairan masih harus terus dikembangkan, untuk mencari sistem pengolahan
air limbah yang aman bagi lingkungan dan mudah di dapat dari lingkungan sekitar kita.
arang tempurung kelapa memiliki berbagai manfaat, salah satunya sebagai penjernih air.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penurunan
Konsentrasi Fosfat pada limbah cair deterjen rumah tangga dengan adsorpsi menggunakan
arang tempurung kelapa (Coconut Shells)”.
■ Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini , yaitu :

1. Bagaimana efisiensi penurunan konsentrasi zat pencemar Fosfat dalam limbah cair deterjen oleh
arang tempurung kelapa?

■ Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis efisiensi penurunan konsentrasi zat pencemar Fosfat dalam limbah cair
deterjen rumah tangga oleh arang tempurung kelapa.
Pengertian Air Limbah Domestik

Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman,
rumah makan (restoran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Sumber air limbah
domestik adalah seluruh buangan cair yang berasal dari buangan rumah tangga yang meliputi: dari
buangan rumah tangga yang meliputi: limbah domestik cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air
bekas pencucian pakaian, dan lainya.

Parameter analisis kualitas dari limbah domestik yang digunakan mengacu kepada
Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) nomor 68 tahun 2016 tentang
Baku Mutu Limbah Domestik. Limbah cair yang dihasilkan pada pengolahan limbah
detergen dapat menimbulkan pencemaran air karena munculnya nutrien yang
berlebihan ke dalam ekosistem air, di perairan dan berbau tidak sedap.
Limbah Detergen

Detergen adalah media pembersih sintetik yang terdiri dari senyawa- senyawa yang mampu
melepaskan kotoran, minyak dan membunuh bakteri yang berguna serta mendorong pertumbuhan
alga jika terdapat dalam limbah yang masuk ke dalam badan air. Surfaktan (surface active agent)
merupakan bahan utama deterjen, deterjen memegang peran penting terhadap peningkatan
pencemaran yang berasal dari air limbah pemukiman daerah dalam bentuk detergen rumah tangga,
limpasan pertanian dalam bentuk herbisida dan insektisida dari industri tertentu.

Deterjen umumnya tersusun atas tiga komponen utama yaitu, surfaktan (sebagai bahan dasar
deterjen), bahan builders (senyawa fosfat) dan bahan aditif (pemutih dan pewangi). Komponen
terbesar dari deterjen yaitu bahan builders berkisar 70-80 %, bahan dasar (surfaktan) berkisar 20-30
%, dan bahan aditif relatif sedikit yaitu antara 2-8 %
Adsorpsi
Pengertian adsorpsi (penyerapan) merupakan suatu proses pemisahan dimana
komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang
menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan
pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang
diserap sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolak-balik.
Berdasarkan jenis-jenis adsorpsi, proses adsorpsi pada umumnya dapat dibagi
menjadi dua yaitu
1. Adsorpsi Fisik proses penyerapan molekul menarik bahan
terlarut dari larutan adsorbat ke dalam permukaan adsorben sehingga
molekul yang teradsorpsi bebas
2. Adsorpsi Kimia bahan yang teradsorpsi membentuk lapisan
diatas permukaan berupa molekul-molekul yang tidak bebas bergerak dari
satu permukaan ke permukaan lainnya sehingga menyebabkan
terbentuknya suatu lapisan pada permukaan adsorben yang memiliki sifat
kimia
Tempurung Kelapa

Sebagai bahan sisa dan menjadi sampah, tempurung kelapa bisa dimanfaatkan
menjadi bahan dengan biaya produksi yang rendah dan memberi manfaat dalam
penyelesaian masalah lingkungan seperti dapat dijadikan arang atau arang aktif
dalam mengatasi limbah pada lingkungan. Pada wilayah perdesaan, sabut serta
tempurung kelapa biasa dimanfaatkan menjadi bahan bakar tempurung kering
bahkan arang tempurung.
Perkembangan dan inovasi dalam pemanfaatan tempurung kelapa menjadi sangat
maju. Tempurung kelapa dapat dijadikan karbon aktif sebagai media adsorben atau
penyerap material kotor yang ada di limbah cair atau badan air, salah satu cara
untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan melakukan proses adsorpsi
Sabut Kelapa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rudy Agustriyanto dan Fatmawati


(2015) Pemanfaatan sabut kelapa sebagai bioadsorben efektif digunakan
karena mengandung selulosa yang di dalam struktur molekulnya
mengandung gugus hidroksil serta lignin yang mengandung asam phenolat
yang ikut ambil bagian dalam pengikatan logam. Selulosa dan lignin adalah
biopolimer yang berhubungan dengan proses pemisahan logam-logam berat.
Proses penyerapan logam berat menggunakan bioadsorben sabut kelapa
dapat diaplikasikan dengan variasi yang berbeda dan dapat memberikan nilai
efisiensi yang berbeda pula dalam penurunan logam berat.
Metode Penelitian
■ Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan Di Kampung Cirogol Rt/Rw 04/01 Ds. Cikeusal Kec.
Cikeusal Kab. Serang, dan Pengujian laboratorium di Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
■ Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan
Agustus 2022
Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian analisa kuantitatif berupa eksperimen lapangan dimana akan
dilakukan pengujian BOD, COD, TSS, dan pH limbah cair domestik detergen yang nantinya
data ini akan menjadi bahan skripsi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh melalui data hasil uji sampel sedangkan data sekunder
merupakan penunjang data primer dari studi pustaka/literatur.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

You might also like