You are on page 1of 74

MATRIKULASI

KESEHATAN LINGKUNGAN
PERTEMUAN I
PENYEDIAAN AIR
BERSIH
SUMBER AIR BERSIH
Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota
Terpadu perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air
Bersih, disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah
terlebih dahulu adalah:
Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah.
Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian
ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian
ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu
di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau.
Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit
penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran
sungai maupun tampungan dari air hujan.
Sumber-sumber air yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan air minum adalah
1. Air hujan.
2. Air permukaan tanah (surface water). Yaitu rawa,
sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum
melalui pengolahan karena mudah tercemar.
3. Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri dari
air sumur dangkal dan air sumur dalam.
4. Mata air (spring water).
Sumber air untuk penyediaan air minum
berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan atas:
a) Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution).
b) Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural
purification).
c) Sumber yang mendapatkan proteksi dengan
pengolahan buatan (artificial treatment).
STANDAR BAKU MUTU AIR:

Persyaratan kualitas air untuk air minum.


Persyaratan kualitas air untuk air bersih.
Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi
kegiatan yang telah beroperasi.
SYARAT KUALITAS AIR:
A. Syarat fisik, B. Syarat kimiawi, antara
lain:
antara lain: • Tidak mengandung bahan
kimiawi yang mengandung racun.
• Air harus bersih dan • Tidak mengandung zat-zat
tidak keruh. kimiawi yang berlebihan.
• Cukup yodium.
• Tidak berwarna • pH air antara 6,5 – 9,2.
• Tidak berasa • Syarat bakteriologi, antara lain:
• Tidak berbau Tidak mengandung kuman-
kuman penyakit seperti disentri,
• Suhu antara 10o-25 o C tipus, kolera, dan bakteri patogen
penyebab penyakit.
(sejuk)
Penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan
kualitas, yaitu:

Aman dan Baik dan layak


higienis. minum.

Harganya
relatif murah
Tersedia atau
dalam jumlah terjangkau
yang cukup. oleh sebagian
besar
masyarakat.
KOMPONEN SISTEM PENYEDIAAN AIR
BERSIH :
Unit sumber air baku,
Unit pengolahan,
Unit produksi,
Unit transmisi,
Unit distribusi dan
Unit konsumsi.
TAHAPAN PERENCANAAN AIR BERSIH
Perhitungan Kebutuhan Air
Kebutuhan air dihitung berdasarkan kebutuhan untuk rumah tangga (domestik),
non domestik dan juga termasuk perhitungan atas kebocoran air. Analisis
kebutuhan air ini disesuaikan dengan hasil perhitungan proyeksi penduduk,
prosentase penduduk yang dilayani dan besarnya pemakaian air.
Identifikasi Sumber Air Baku
Identifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
mengenai:
Jarak dan beda tinggi sumber air terhadap daerah pelayanan
Debit andalan sumber air
Kualitas air baku dan jenis alokasi sumber air baku pada saat ini
Pemeriksaan dan Penilaian Kualitas Air
Sistem pengolahan air yang dibangun harus dapat memproduksi air yang
memenuhi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
RI.
Pemilihan Alternatif Sistem
Teknis
Ekonomis
Lingkungan
Perhitungan Kebocoran/Kehilangan Air
Kehilangan air yang disebabkan kebocoran teknis dan non teknis
diperkirakan sebesar 20% dari kebutuhan total.
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem Penyediaan Air Bersih terdiri dari:
Sistem Produksi meliputi Intake dan Instalasi Pengolahan Air
Sistem Distribusi meliputi Reservoir dan Pipa Induk
Sistem Pemanfaatan melalui Sambungan Rumah dan Hydrant Umum

Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem distribusi adalah:


Pola tata guna lahan
Kepadatan penduduk
Kondisi topografi kota
Rancangan induk kota.
DRAINASE
DEFINISI DRAINASE
Ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk
mengalirkan/mengeringkan air yang berlebih dalam
suatu konteks pemanfaatan tertentu.
Drainase (drainage) berasal dari kata kerja “to drain”
yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air.
JENIS DRAINASE
Menurut Sejarah Terbentuknya:
Drainase alamiah (natural drainage): terbentuk secara
alami & tidak terdapat bangunan-bangunan
penunjang.
Drainase buatan (artificial drainage): dibuat dengan
maksud & tujuan tertentu sehingga memerlukan
bangunan-bangunan penunjang/khusus.
Bangunan-bangunan penunjang antara lain: saluran
buatan, gorong-gorong, pipa, pelimpah, pintu air, dsb.
Menurut Letak bangunan
Drainase permukaan tanah (surface drainage): saluran
drainase yang berada di atas permukaan tanah yang
berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan.
Drainase bawah permukaan tanah (subsurface
drainage): saluran drainase yang bertujuan mengalirkan
air limpasan permukaan melalui media di bawah
permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-
alasan tertentu.
Menurut Fungsi:
Single purpose: saluran drainase yang berfungsi
mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan
saja atau jenis air buangan yang lain seperti limbah
domestik, air limbah industri, dsb.
Multi purpose: saluran drainase yang berfungsi
mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara
bercampur maupun bergantian.
Menurut Konstruksi
Konstruksi terbuka: saluran drainase yang terbuka
terhadap ruang di atasnya, cocok untuk drainase air
hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan
yang cukup, maupun untuk drainase air non-hujan yang
tidak membahayakan/mengganggu lingkungan.
Konstruksi tertutup: saluran drainase yang tertutup
terhadap ruang di atasnya, umumnya dipakai untuk
aliran air kotor (air yang mengganggu
kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak
di tengah kota.
POLA JARINGAN DRAINASE
Siku
Paralel
Grid Iron
Alamiah
Radial
Jaring-jaring
SIKU
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit
lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai pembuang
akhir berada di tengah kota.

Saluran cabang Saluran cabang

Saluran utama Saluran utama

Saluran cabang Saluran cabang


PARALEL
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang.
Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak
dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan
kota, saluran-saluran akan menyesuaikan.

Saluran cabang

Saluran cabang
Saluran utama Saluran utama

Saluran cabang
GRID IRON
Untuk daerah dimana sungai terletak di pinggir
kota, sehingga saluran-saluran cabang
dikumpulkan dulu pada saluran pengumpul.
Saluran cabang

Saluran
pengumpul

Saluran utama
ALAMIAH
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola
alamiah lebih besar.

Saluran cabang Saluran cabang

Saluran utama Saluran utama

Saluran cabang Saluran cabang


RADIAL
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran
memencar ke segala arah.
JARING-JARING
Mempunyai saluran-saluran pembuang yang
mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk daerah
dengan topografi datar.
Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan limbah cair meliputi :
1. Sistem penyaluran limbah cair
2. Pengolahan limbah cair
3. Pengolahan lumpur
 Berdasarkan sumbernya pengelolaan limbah
cair dapat dibagi :
1. Pengelolaan limbah cair domestik
2. Pengelolaan limbah cair industri
limbah cair domestik
Adalah limbah cair yang berasal dari kegiatan
permukiman atau usaha rumah makan, hotel,
perkantoran, perniagaan, apartemen dan
asrama.
Jenis dari limbah cair ini berupa tinja (black
water), air seni, limbah kamar mandi, dan juga
sisa kegiatan dapur rumah tangga (grey water)
Sifat limbah cair domestik : organo-
mikrobiologis dan mengandung detergen
LIMBAH CAIR INDUSTRI
Adalah limbah cair yang berasal dari
kegiatan industri, kegiatan rumah sakit,
kegiatan pertanian dan peternakan,
kegiatan pertambangan, dan instalasi
nuklir.
Sifat limbah cair industri sangat spesifik,
tergantung dari jenis industrinya.
DAMPAK LIMBAH CAIR
• Gangguan Terhadap Kesehatan
• Gangguan Terhadap Kehidupan Biotik
• Gangguan Terhadap Keindahan
• Gangguan Terhadap Kerusakan Benda
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
Berdasarkan tempatnya, dibedakan menjadi 2:
1. Sistem pengolahan on-site position  sistem
dimana penghasil limbah mengolah air
limbahnya secara individu.
2. Sistem off-site position  air limbah
disalurkan melalui sewer (saluran pengumpul
air limbah) lalu kemudian masuk ke instalasi
pengolahan terpusat.
Pengolahan On Site
Contoh : Septic Tank, Grease Trap, Pit
Latrine.

Pada sistem pengolahan off site


diperlukan saluran untuk menyalurkan
air buangan ke IPAL
SISTEM PENYALURAN (PEMBUANGAN) AIR
Ada 2 (dua) tipe :
1. Sistem Terpisah
A. Sistem Penyaluran Air Limbah
B. Sistem Penyaluran Air Hujan
2. Sistem Gabungan
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH :
sistem penyaluran yg mengalirkan air limbah dari sumber
ke Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) melalui jarak
yang sependek-pendeknya agar waktu penyaluran
yang dibutuhkan singkat.

SISTEM DRAINASE : sistem penyaluran air hujan yang jatuh


di atap gedung, jalan, dan permukaan lainnya ke badan air.

SISTEM GABUNGAN : sistem gabungan membawa kedua


jenis air tersebut dalam satu sistem, Limbah cair domestik
dan limpasan air hujan di salurkan dalam satu
salurantertutup; cocok di aplikasikan untuk daerah yang
fluktuasi debit limbah cair
dan limpasan air hujan pada saat musim kemarau dan
musim hujan relatif kecil
Sistem Terpisah
limbah cair (domestik) disalurkan tersendiri dalam
jaringan riol/sewer tertutup;
 sedangkan limpasan air hujan disalurkan tersendiri
dalam saluran
drainase khusus untuk air hujan atau air yang relatif
tidak tercemar; biasanya dengan saluran terbuka;
cocok di aplikasikan untuk daerah yang fluktuasi
debit limbah cair dan limpasan air hujan pada saat
musim kemarau dan musim hujan relatif besar
SANITASI TOTAL DAN PEMASARAN SANITASI (STOPs)
ATAU
COMMUNITY LED SANITASI TOTAL
(C L T S )

SANITASI YANG DIPIMPIN OLEH MASYARAKAT


PENGALAMAN PROYEK SANITASI YANG PERNAH DILAKSANAKAN
DI INDONESIA

Bentuk Program Bentuk program


terdahulu STOPs/CLTS
1. Subsidi 1. Tanpa subsidi
2. Rancangan Sanitasi / 2. Rancangan Sanitasi / wc
wc ditentukan ditentukan masyarakat
pemerintah  Bottom Up ( dari
3. Top Down ( dari atas ke bawah ke atas )
bawah)
PRINSIP – PRINSIP STOPS/CLTS
Tidak Ada subsidi kepada Masyarakat
Tidak menggurui, tidak mempromosikan jamban.
Masyarakat sebagai pemimpin
Totalitas, semua masyarakat terlibat
dalam .perencanaan , pelaksanaan, pemanfaatn
dan pemeliharaan
Perbedaan Target Program terdahulu dengan target
Program STOPs / CLTS
 Program terdahulu  Program STOPs/CLTS
1. Subsidi berupa uang/benda-benda 1. Tidak ada subsidi, murni dari
u/ jamban masyarakat.
2. Rancangan WC ditentukan. 2. Rancangan WC atas inovasi dari
3. Waktu pelaksanaan ditentukan masyarakat.
oleh pemerintah 3. Waktu pelaksanan ditentukan
4. Dipimpin organisasi formal masyarakat.
( Dinkes, puskesmas, kecamatan 4. Dipimpin oleh masyarakat, beserta
dll) perangkat dan tokoh masy./agama
5. Perencanaan, pelaksaanaan, 5. Perencanaan, pelaksaanaan,
monitoring dilaksanakan oleh monitoring dilaksanakan oleh
Pimpro ( dinkes, puskesmas, kec Masyarakat.
dll)
TINGKATAN PARTISIPASI MASY. DALAM STOPs/CLTS
1. Masyarakat hanya menerima informasi
(Dari puskesmas, dinas, kec dll)

2. Masyarakat diajak berunding.

3. Masy. diajak mengambil keputusan bersama– sama.

4. Masy. Diajak untuk melaksanakan bersamam -


sama
ALAT - ALAT UTAMA PROGRAM STOPs / CLTS

PEMICUAN (Datang langsung kelokasi, non


formal )
Pemetaan . mengetahui peta wilayah BAB
masy.disembarang tempat.
Transec Walk Melihat langsung tempat BAB
masy. Disembarang tempat.
Alur kontaminasi melihat bagaimana kotoran
manusia masuk dalam tubuh kita
Diskusi ( FGD ) melihat kondisi dan menganalisa
keadaan lingkungan ( menghitung jumlah jamban, privasi
dari sudut agama dll
HAL – HAL YANG HARUS “DIPICU”
 RASA JIJIK Transec walk, demo air yg
mengadung tinja dll
 RASA MALU Dari segi privasi, sosial, agama

 TAKUT SAKIT Karena alur kontaminasi air BAB


hingga menyebabkan diare
 ASPEK AGAMA Memperlihatkan “aurat” adalah dosa

 PRIVASI Terutama kaum perempuan

 KEMISKINAN Didaerah lain lebih miskin tetapi


mampu melaksanaka program ini / karena program ini biaya
relatif sangat murah
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
DEFINISI
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

 semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran


sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan di masyarakat.
TUJUAN
Tujuan PHBS adalah meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih
dan sehat serta masyarakat berperan serta
aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal
TATANAN PHBS
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan sekolah
3. Tatanan tempat kerja
4. Tatanan tempat umum
5. Ttatanan fasilitas kesehatan
Tatanan
Indikator :
Rumah Tangga
1. Pertolongan persalinan oleh nakes
2. Asi eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Ketersediaan air bersih
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Penggunaan jamban sehat
7. Pemberantasan jentik
8. Makan buah dan sayur tiap hari
9. Aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Tatanan
Indikator :
sekolah
1. Mencuci tangan dgn air bersih dan menggunakan
sabun
2. Jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban bersih&sehat
4. Olah raga yang teratur & terukur
5. Memberantas jentik rumah
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan & mengukur tinggi badan
setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
Tatanan Tempat Kerja
Indikator :
1. Tdk merokok di tempat kerja
2. Membeli &mengkonsumsi makanan di t4 kerja
3. Melakukan olahraga secara teratur
4. Mencuci tangan dgn air bersih&sabun
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan jamban
7. Membuang sampah pd tempatnya
8. Menggunakan apd sesuai jenis pekerjaannya
Tatanan Institusi Kesehatan
Indikator :
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di institusi kesehatan
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
Tatanan Tempat Umum
Indikator :
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
PHBS
PHBS PHBS BIDANG
BIDANG GIZI PHBS BIDANG KIA
KESEHATAN LINGKUNGAN
DAN KB
MISAL: MISAL:
- MAKAN DENGAN GIZI MISAL:
SEIMBANG - MEMERIKSAKAN -MENGHUNI RUMAH
- MINUM TABLET BESI
KEHAMILAN SEHAT
SELAMA HAMIL - PERSALINAN - PUNYA PERSEDIAAN
- MEMBERI BAYI ASI DITOLONG NAKES AIR BERSIH
EKSKLUSIF - MENIMBANG - PUNYA AKSES
- MENGONSUMSI BALITA SETIAP BULAN JAMBAN
GARAM BERYODIUM - MENGIMUNISASI - CUCI TANGAN SETELAH BAB
- MEMBERI BAYI DAN BALITA
LENGKAP BAYI - MEMBERANTAS JENTIK
KAPSUL VITAMIN A - PUNYA TEMPAT SAMPAH

PHBS BIDANG PHBS PHBS BIDANG OBAT


PEMELIHARAAN BIDANG GAYA DAN FARMASI
KESEHATAN HIDUP SEHAT

MISAL: MISAL: MISAL:


- PUNYA JAMINAN - TIDAK MEROKOK - MEMILIKI TANAMAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN DI DALAM RUMAH OBAT KELUARGA
- AKTIF MENGURUS - MELAKUKAN - TIDAK MENGGUNAKAN
UKBM/SEBAGAI KADER AKTIVITAS FISIK/ NAPZA
- MEMANFAATKAN OLAHRAGA - MINUM ORALIT JIKA DIARE
PUSKESMAS/SARANA KES - MAKAN SAYUR - JAUHKAN ANAK DARI BAHAN
DAN BUAH BERBAHAYA
Dampak Implementasi PHBS

1. Dapat tidur dengan nyenyak


2. Dapat bekerja dengan maksimal
3. Dapat belajar lebih baik
4. Dapat berpikir dengan sehat serta positif
5. Merasakan kedamai,kenyaman dan ketentram
6. Memiliki penampilan sehat
7. Mendapatkan interaksi sosial dan
kehidupan yang baik
8. Percaya diri
9. Menghemat biaya dalam mendapat
kesehatan
10. Terhindar dari berbagai penyakit.
Dampak positif bagi tubuh
1. Nafsu makan bertambah karena sistem
pencernaan lebih baik
2. Tubuh menjadi kokoh dan kuat karena otot-
otot kuat dan besar
3.  Tubuh terhadap berbagai macam penyakit
4. Raut wajah terlihat riang
5. Mempunyai keinginan yang keras dan disiplin
6. Peredaran darah menjadi lebih cepat dan lancar
 
DAMPAK NEGATIF TIDAK MELAKUKAN POLA
HIDUP SEHAT

1.    Tidak dapat tidur nyenyak


2.    Tidak dapat bekerja secara maksimum
3.    Tidak dapat belajar  dengan baik
4.    Menjadi mudah stres
5.    Merasa tidak nyaman
6.    Tidak percaya diri
7.    Kurang konsentrasi
8.    Mudah terkena penyakit
 
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat
PHBS di Rumah Tangga
Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
Tujuan PHBS RTangga
Tujuan umum :
Meningkatnya rumah tangga sehat di
kabupaten/kota.

Tujuan khusus : 
•Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah tangga untuk
melaksanakan PHBS.
•Berperan aktif dalam gerakan PHBS di
masyarakat.
Jenis kegiatan PHBS:Bidang Gizi
• Makan dng Gizi Seimbang
• Minum tablet besi selama hamil
• Asi Ekclusif
• Garam beryodium
• Kapsul Vit A
BIDANG KESLING
• Cuci tangan
• Rumah Sehat
• Air Bersih,Menggunakan jamban
• Memberantas jentik
• Buang Sampah di tempat sampah
KIA dan KB
• Periksa hamil
• Persalinan oleh tenaga kesehatan
• Timbang balita tiap bln
• KB
• Makan makanan bergizi
• Bumil tdk merokok
Bidang Gaya Hidup
• Tidak merokok
• Aktifitas Olah Raga rutin
• Makan sayur dan buah
Bidang Obat dan Farmasi
• TOGA
• Tdk menggunakan napza
• Obat Generik
• Oralit bila diare
• Anak dijauhkan dr bahan berbahaya beracun
Apa yang di maksud
Rumah Tangga
Sehat?
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang
melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Agar keselamatan Ibu dan bayi lebih


terjamin.
Apabila terdapat kelainan dapat diketahui
dan segera ditolong atau dirujuk ke
Puskesmas atau rumah sakit.
Menggunakan peralatan yang aman, bersih,
dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi ASI eksklusif

Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan


bayi.
Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
Menunda kehamilan berikutnya.
Mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada
setiap saat bayi membutuhkan.
3. Menimbang bayi dan balita

Penimbangan bayi dan balita


dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang


dipergunakan sehari-hari untuk minum,
memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat
dapur, mencuci pakaian, dan ebagainya,
agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar dari sakit.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung


kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan.
Pada saat makan, kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran dan kuman masih tertinggal di
tangan.
6. Menggunakan jamban sehat

Manfaat :
Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan
tidak berbau.
Tidak mencemari sumber air yang ada
disekitarnya.
Tidak mengundang datangnya lalat atau
serangga yang dapat menjadi penular
penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus,
kecacingan, penyakit saluran
pencernaan, penyakit kulit, dan
keracunan.
7. Memberantas jentik di rumah

manfaat Rumah Bebas Jentik:


Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga
penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat
dicegah atau dikurangi
Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin
besar seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria,
Chikungunya, atau Kaki Gajah.
Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
8. Makan buah dan sayur setiap hari

Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:


 Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
 Mengandung serat yang tinggi.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Manfaat:
 Terhindar dari Penyakit Jantung, Stroke, Osteoporosis,
Kanker, Tekanan Darah Tinggi, Kencing Manis, dll
Berat badan terkendali
Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
Bentuk tubuh menjadi bagus
Lebih bertenaga dan bugar
Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi
lebih baik
10. Tidak merokok di dalam rumah

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang


rokok yang diisap
akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya,
di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar,
dan Carbon Monoksida (CO).
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung
dan aliran darah.
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah
membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

You might also like