You are on page 1of 33

BAB V

OPERASI HUMIDIFIKASI

2.Penyajian

2.1 Pendahuluan

Operasi Humidifikasi adalah operasi pelembaban atau operasi penambahan kandungan uap
air.

Operasi Dehumidifikasi adalah operasi menurunkan kandungan uap air.

Dalam operasi terjadi transfer massa dan panas, sehingga perlu mengetahui karakteristik
keseimbangan sistem dan enthalpi sistem.

Operasi-operasi humidifikasi : kontak langsung antara gas dan cairan, tujuannya antara lain :

-Pendinginan cairan/air
- Humidifikasi gas
- Dehumidifikasi gas
- Pendinginan penguapan

a. Pendinginan Cairan/Air

- Pendinginan air dengan menggunakan udara


- Terjadi pendinginan karena ada perpindahan panas sensible dan panas
penguapan (laten)
- Perpindahan massa dan panas dari cairan ke gas

b. Humidifikasi gas

- Untuk mengendalikan suhu atau kandungan uap dalam gas


- Dilakukan dengan menambahkan percikan cairan kedalam aliran gas

c. Dehumidifikasi Gas

- Mengurangi kandungan uap dalam gas, dengan cara mempertemukan gas


dengan cairan Tcair < T embun gas

d. Pendinginan penguapan

- Pendinginan dengan penguapan cairan dapat dilakukan dengan cara kontak

tidak langsung.Dalam hal ini caitan atau gas panas yang akan didinginkan

dialirkan dalam pipa.

- Pipa berisi gas/cairan tersebut didinginkan dengan air, selanjutnya air

didinginkan dengan kontak langsung dengan udara.


Dalam operasi humidifikasi dalam praktek banyak dijumpai adalah system udara- uap air ,
sehingga dalam pembahasan ini hanya untuk system udara-uap air.

2.2 Kurva tekanan uap


Setiap cairan akan memberikan tekanan uap kesetimbangan , yang harganya tergantung
temperature, apabila tekanan uap kesetimbangan atau tekanan uap dibuat grafik terhadap
temperature akan diperoleh gambar 5-1 dibawah ini .

Gambar 5.1 : Kurve tekanan uap

C = titik kritis

T = titik triple

P = cairan pada tekanan 1 atm

Q = panas laten

QR = panas sensible

Tdn = titik didih normal

Jika tekanan tetap , suhu makin tinggi sampai titik Q , maka cairan sampai pada titik
didih atau cair jenuh.
2.2 Interpolasi antar data
Kurve tekanan uap gambar 5-1 , terlihat bahwa kurve tekanan uap merupakan garis
lengkung , sehingga cara yang biasa untuk menentukan data tekanan uap digunakan
persamaan sbb:

dP 
Persamaan Calpyron :  ……………………….(5-1)
dT T VV  VL 

dP
Dimana : = lereng kurva tekanan uap
dT
 = panas penguapan molar

T = suhu absolut

VV,VL = volume molar uap, dan cairan

Jika volume cairan (VL) kecil , sehingga VL diabaikan terhadap VV

RT
Uap dianggap gas ideal  PVV  RT  VV 
P
dP P
pers(5-1) : 
dT RT 2

dP 
  dT ………………………………………….. (5-2)
P RT 2
Dianggap  = tetap

 ln P    C ………………………………………………….(5-3)
RT
1
 dibuat grafik ln P vs  garis lurus
T
P2 dP T2 
P1 P T1 RT 2
 dT  dianggap  = tetap

P2   T2  T1 
ln    ………………………………………………. (5-4)
P1 R  T1T2 

P2   T2  T1 
log    …………………………………………(5-5)
P1 2,303R  T1T2 
Untuk menentukan tekanan uap P2 pada T2, apabila P1 dan T1 diketahui.

2.2 Entalpi
Dalam termodinamika entalpi bahan didefinisikan sebagai :

H  E  PV ………………………………………….. ………. (5-6)


H = entalpi bahan
E = tenaga dalam bahan
P = tekanan

V = volume bahan

Pada gambar 5.2 berikut menunjukkan entalpi relative suatu zat dalam keadaan cair dan
uap atau gas , didalam diagram terdapat 2 buah kurve yaitu kurve cairan jenuh dan uap
jenuh yang bertemu pada titik kritis.

Garis BC menunjukkan panas laten (penguapan) pada temperature t1.

Dari diagram terlihat bahwa apabila suhu semakin tinggi panas penguapan akan semakin
berkurang , pada titik kritis panas penguapan = 0 .

Gambar 5-2 : Diagram entalpi – temperature

Jika suhu /T makin besar , panas penguapan (  ) makin kecil , yang akhirnya sampai

titik kritis :  0
A'  D : H  H 1 'h0
5 Istilah yang banyak dijumpai dalam operasi kelembaban

a. Kelembaban absolut : perbandingan massa uap dengan massa gas


Kelembaban ada 2 :

Kelembaban absolut massa : y’

Kelembaban absolut molar : y


𝑊 𝐴 𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝
𝑦′ = .......................................................(5-7)
𝑊 𝐵 𝑙𝑏 𝑔𝑎𝑠

𝑛 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑢𝑎𝑝
𝑦 = 𝑛𝐴 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠
...................................................(5-8)
𝐵

Untuk campuran gas :

n A y A PA PA
y    …………………………..(5-9)
nB y B PB P  PA

PA = tekanan parsiil uap A

PB = tekanan parsiil uap B

P = tekanan total

Hubungan kelembaban absolut massa dengan molar

WA m PA m A
y'  y A . …………………………..(5-10)
WB mB P  PA mB

b. Persentase kelembaban
y
%kelembaban  y p  100  molar
ys

y'
y p '  100  massa
ys '

ys = ys’ = kelembaban absolut massa jenuh dan molar jenuh

Udara dikatakan jenuh : bila tekanan parsiel uap = tekanan uap jenuh :

PA = PAS
18 𝑃𝐴𝑆 𝑘𝑔 𝐻2 𝑂
𝑦𝑠′ = ቀ ቁ  untuk sistem udara-uap air
29 𝑃−𝑃𝐴𝑆 𝑘𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

PAS = tekanan jenuh uap air pada suhu yang bersangkutan

c. Persentase kelembaban relatif = yR


𝑃𝐴
%𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑦𝑅 = 100
𝑃𝐴𝑆

Campuran gas-uap dengan berbagai %kelembaban relatif  ditunjukkan dalam


diagram hubungan antara tekanan uap vs suhu.

d. Suhu bola kering = tdry


Suhu bola kering : suhu yang ditunjukkan oleh termometer yang ditempatkan dalam
campuran gas-uap.

e. Titik embun
Titik embun campuran gas-uap : temperatur dimana campuran gas-uap menjadi jenuh
apabila didinginkan pada tekanan tetap tanpa berkontak dengan cairan.

Contoh

- Campuran tidak jenuh : M didinginkan pada tekanan (P) tetap, tanpa kontak
dengan air. Titik M makin ke kiri kejenuhan makin besar  sampai N  MN.
- Suhu pada kedudukan N  Te = suhu embun (titik embun).
- Kalau campuran N didinginkan lebih lanjut maka cairan akan memisah dan
campuran bergerak mengikuti kurve 100% kejenuhan sampai titik O, sehingga :

𝑘𝑔 𝑢𝑎𝑝
𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑠𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 = ሺ𝑦1′ − 𝑦2 ′ሻ
𝑘𝑔 𝑔𝑎𝑠
Gambar 5.3 : Diagram kelembaban

f. Volume lembab
Volume lembab campuran gas-uap : volume dalam ft3. satu (1) lb gas kering ditambah
volume uap yang dikandungnya pada P (tekanan) dan T (temperatur) yang berlaku.

Untuk suatu campuran dengan kelembaban y’, pada T °F dan tekanan P atm, jika
campuran gas ideal

 1 y'   T  460  1
VH    359 
 mB m A   492  P

 1 y '  T  460 
VH  0,730    ………….…..………………..……..(5-11)
 mB m A  P 
Dimana : VH = volume lembab

mB = berat molekul gas

mA = berat molekul uap


Untuk campuran jenuh : y’ = ys’

Untuk gas kering : y’ = 0

x
VHX  VHD  VHS  VHD  ………………………………………….(5-12)
100
VHD = volume spesifik gas

VHS = volume lembab gas jenuh

g. Panas lembab
Panas lembab : panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 lb gas dan uap yang
dikandungnya sebesar 1 °F pada P tetap.

Untuk campuran dengan kelembaban y’ , panas lembab adalah :

C s  C B  y ' C A ………………………………….…………………(5-13)

CA, CB = panas jenis uap dan gas pada tekanan tetap.

h. Entalpi campuran
Entalpi campuran gas-uap : jumlah entalpi gas dan entalpi uap yang dikandungnya.

Misal : 1 lb gas mengandung y’ lb uap pada temperatur T °F.

H '  H B  y' H A

H B  C B t  t 0 

H A  C A t  t1   1  C AL t1  t 0 

Entalpi campuran untuk 1 lb udara kering :

H '  C B t  t 0   y ' C A t  t1   1  C AL t1  t 0 …………….…..(5-14)

Dalam operasi humidifikasi  bekerja pada P rendah

 H '  C B t  t 0   y ' C A t  t 0   1 

 C s t  t 0   y ' 0 ……..………………….………………..(5-15)
Untuk campuran gas-uap jenuh :

x
H x '  H d ' H s ' H d  ……….…………………………….(5-16)
100
Hx’ = entalpi gas, mempunyai %kelembaban

Hd’ = entalpi gas kering

Hs = entalpi gas jenuh

i. Suhu bola basah


Suhu bola basah : suhu kesetimbangan yang dicapai oleh sejumlah kecil cairan yang
menguap, ke dalam sejumlah besar gas-uap yang tidak jenuh.

2.5 Kurve Kelembaban Adiabatis

Ditinjau proses kontak antara gas dengan cairan, yang berlangsung secara adiabatis.

Gambar 5.4 : Proses kejenuhan adiabatic

Neraca komponen :

L'  Gs '  y 2 ' y1 ' ……………………………………………………..(5-17)

Neraca panas :

Gs ' H 1 ' L' h'  Gs ' H 2 ' ……………………………………………….(5-18)


Eliminasi L’ dari persamaan (1) ke (2) :

Gs ' H1 'Gs '  y 2 ' y1 'h'  Gs ' H 2 '

----------------------------------------------- : Gs’

 H 1 ' y 2 ' y1 'h'  H 2 ' ……………………………………………(5-19)

H 1 '  C s1 tG1  t 0   y1 ' 0

H 2 '  C s 2 t G 2  t 0   y 2 ' 

h'  C AL t L  t 0 

 C s1 tG1  t 0   y1 ' 0   y 2 ' y1 'C AL t L  t 0  

C s 2 tG 2  t 0   y 2 ' 0 ………………………………..……………..(5-20)

Anggapan :

1) Gas meninggalkan alat kontak jenuh  gas keluar pada tas yas’ Has’.
2) Cairan yang masuk mempunyai temperatur = tas  gas mengalami pendinginan.
Anggapan/asumsi :

tG 2  t as ; y 2 '  y as ; t L  t as

 C s1 tG1  t 0   y1 ' 0   y as ' y1 'C AL t as  t 0  

C s 2 t as  t 0   y as ' 0 ………………………………..……………..(5-21)

C s1  C B  y1 ' C A

Cs 2  C B  y2 'C A

 C B tG1  t 0   y1 ' C A tG1  t 0   y1 ' 0 

 yas ' y1 'C AL t as  t0   C B t as  t0  


y as ' C A t as  t 0   y as ' 0 ……………………………..……………(5-22)

Ruas kiri dan kanan pers.(5-22) dikurangi : y1 ' C At as dan selanjutnya disederhanakan :

C s1 tG1  t as    y as ' y1 'C A t as  t 0   0  C AL t as  t0 …………………(5-23)

 C s1 t G1  t as    y as ' y1 'as …………………………………………(5-24)


tG1  t as    yas ' y1 ' as ………………………………………..………..(5-25)
C s1  gas kejenuhan adiabatis

Berupa gas yang melalui (tG1, y1’) dam (tas;yas’) dengan lereng (as/Cs1).

Cs1  y1’  berupa gas cekung  garis kejenuhan adiabatis.

2.6 Sistem Udara-Uap Air

Diagram udara-uap air (humidity chart). Berlaku pada P = 1 atm, dibuat berdasarkan besaran
dan persamaan sbb.:

M A  18,02

M B  28,97

18,02 𝑃𝐻2 𝑂 𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟


𝑦1′ =
28,97 1 − 𝑃𝐻2 𝑂 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑃𝐻2 𝑂 𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟


𝑦1′ = 0,622
1 − 𝑃𝐻2 𝑂 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑃𝐻2 𝑂 𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟


𝑦𝑠′ = 0,622
1 − 𝑃𝐻2 𝑂 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝐵𝑡𝑢 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
𝐶𝑠 = 0,24 + 0,45𝑦1 ′
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 ℉

t 0  32 F
𝐵𝑡𝑢
𝜆0 = 1.075,2 𝑝𝑎𝑑𝑎 32℉
𝑙𝑏
𝐵𝑡𝑢 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
𝐻1′ = ሺ0,24 + 0,45𝑦1 ′ሻሺ𝑡 − 32ሻ+ 1.075,2𝑦′
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑓𝑡 3 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑉𝐻 = ሺ0,0252 + 0,0405𝑦1 ′ሻሺ𝑡 + 460ሻ
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Gambar 5.5 : Diagram kelembaban system udara-uap air pada tekanan 1 atm
Contoh

Udara mempunyai temperatur bola kering 135°F,


𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
kelembaban absolut = 0,030 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
pada tekanan 1 atm.

Tentukan karakteristik yang lain udara tersebut?

Jawab

Gambar 5.6 : Penyelesaian contoh.

a) Dengan interpolasi 2 buah kurve  %kelembaban = 22,9% (dibaca)


Cara lain

ys’ = 0,131 (dibaca pada kejenuhan = 100%)

ys = 0,030

ys 0,030
% kelembaban   100%   100%  22,9%
ys ' 0,131

b) Kelembaban absolut molar :


M   28,97 
y  y '  B   0,030 
M
 A  18, 02 

lbmolH 2O
 0,0482
lbmoludaraker ing
c) Tekanan parsiil uap air dalam udara :
PA
y  y P  PA   PA  yP  PA 1  y 
P  PA

yP 0,04821
PA    0,046atm
1 y 1,0482
d) Kelembaban relatif

PA
% y R  100
PAS

Dari tabel steam (kukus)  T = 135°F

 Pas = 0,1727 atm

0,046
% y R  100  26,6%
0,1727
a) Titik embun diperoleh dengan menarik garis horisontal ke kiri melalui titik D sampai
memotong kurva kejenuhan  titik E  te = 89°F.

b) Volume spesifik udara (VHd)  interpolasi


VHd = 15 ft3/lb udara kering  grafik

VHs = 18,15 ft3/lb udara kering  grafik

x
VHx  VHd  VHs  VHd 
100

22,9
 15  18,15  15
100
= 15,72 ft3/lb udara kering

c) Panas lembab udara


Cs  0,24  0,45 y '

Btu
 0,24  0,450,030  0,254
lb F
d) Entalpi udara
x
H x '  H d ' H s ' H d '
100
𝐵𝑡𝑢
Entalpi udara kering = 𝐻𝑑′ = 24,7 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
→ 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘

𝐵𝑡𝑢
Entalpi udara jenuh = 𝐻𝑠′ = 171 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
→ 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘

22,9 𝐵𝑡𝑢
𝐻𝑥 = 24,7 + ሺ171 − 24,7ሻ= 58,2
100 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

Cara lain

Dengan menarik garis kejenuhan adiabatis melalui titik D  H’ = 58,8 Btu/lbudara


kering.

2.7 Temperatur Bola Basah

Temperatur bola basah : temperatur keseimbangan yang dicapai oleh


sejumlah kecil cairan yang menguap ke dalam sejumlah besar campuran gas-uap yang
tidak jenuh.

Mekanisme : sebuah tetes cairan  bergerak cepat, di dalam campuran gas- uap
tidak jenuh.

 Mula-mula Ttetes > Tembun  Ppermukaan tetes > PA dalam gas  cairan akan menguap
dan mendifusi ke dalam gas.
 Untuk penguapan : diambil dari panas sensibel tetes  Ttetes < TG  panas mengalir
dari gas  ke tetes cairan  T>  V>  akhirnya terjadi keseimbangan, V
transfer panas gas  ke cairan = V(kecepatan) panas untuk penguapan  Ttetes cairan
tetap  Tbola basah.
 Mekanisme temperatur bola basah = proses pendinginan adiabatis, dan kelembaban
gas dianggap tetap (Tbola basah).
Gambar 5.7 : Temperatur bola basah

Ditinjau sebuah tetes cairan sudah keadaan keseimbangan.

Misal luas muka tetes = A, Kecepatan penguapan = W

Bahan yang teruapkan dari tw  tG = panas yang diperlukan untuk penguapan :

 q  wW ………………………………………………………………...…..(5-26)

W  m A AkG PAw  PA  …………………………………...………………..(5-27)

 q  m A AkG PAw  PA w ……………………………….……….…..(5-27a)


Kecepatan transfer panas (q) = jumlah kecepatan transfer panas konduksi, konveksi dab radiasi

 q  hG  hR At G  tW  …………………………………..…………..(5-28)


hG = koefisien transfer panas konduksi + konveksi

hR = koefisien transfer panas radiasi


Substitusi persamaan (5-26) , (5-27) dan (5-28) memberikan :

m A Ak G PAW  PA W  hG  hR At G  tW 

m A k G W PA m A
t G  tW  PAW  PA  y' 
hG  hR PB m B

W m B PB k G
  y'W  y '…………………………………….….(5-29)
hG  hR

m B PBM k G  k y '
hR <  dapat diabaikan

W k y '
 t G  tW   yW ' y ' ………………..…………………..……………(5-30)
hG

hG
Perbandingan  ditentukan berdasarkan percobaan
ky '

0 , 567
hG S  0 , 567
Henry + Epstein    C   Le ………………………… (5-31)
k y ' C S  PR 

hG

k y ' C S ratio psikrometris

hG 0 , 567
Untuk udara-uap air   0,292 S C  PR  0,707 ………..…...(5-32)
ky '

hG
Dari beberapa percobaan dengan sistem uap air-udara   0,236  0,270 
ky '

hG
panas lembab   CH
ky
 Peta kelembaban :
Pengukuran kelembaban dapat dilakukan dengan mengamati T udara kering dan T bola
basah. (tW dan tdry)  peta kelembaban (diagram kelembaban)

 Jika kandungan uap air diudara kecil  PA, PAS dapat diabaikan terhadap P (tekanan total)
 kelembaban = kelembaban relatif (yR)
P  PAS
 yP  yR  yP  yR
P  PA
 Jika kandungan uap air di udara besar  PA >  yP < yR ; PAS > PA

 Diagram kelembaban  tekanan = 1 atm, apabila P ≠ 1atm  kelembaban yang dibaca


dikoreksi sbb.:
 1 1 
y  y 0  0,622 PA   
 P  PA 760  PA 

Dimana :

y = kelembaban udara pada P mmHg

y0 = kelembaban yang dibaca pada diagram kelembaban

PA = tekanan uap air pada suhu bola basah mmHg

= Tekanan parsiel uap air

Contoh

Udara mempunyai temperatur bola kering = 150°F, temperatur bola basah = 90°F dan
tekanan 1 atm.

Apabila koefisien transfer panas secara radiasi diabaikan, tentukan kelembaban udara?

Jawab

 tw = 90°F  - tabel kukus  λw = 1.042,2 Btu/lb


𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
- diagram kelembaban  𝑦𝑤′ = 0,031
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

 Untuk sistem udara-uap air = hG/ky’ = 0,236


w k y '
 Persamaan : tG  t w   y w ' y '
hG
1042,2
150  90  0,031  y '
0,236
𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
→ 𝑦 ′ = 0,0174
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

Cara lain

Pendekatan tw =tas = 90°F, tG = 150°F  diagram kelembaban  𝑦1′ =


𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
0,0170
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

2.8 Analisa Alat Kontak Gas-Cairan

Kontak langsung antara gas-cairan mempunyai tujuan:

a.Mendinginkan cairan
b.Menurunkan kelembaban

Arah difusi uap yang mengakibatkan pelembaban ataupun penurunan kelembaban gas,
tergantung pada perbedaan kelembaban pada permukaan cairan dankelembaban pada badan
utama gas . Dalam analisa alat kontak gas-cairan, akan dicari hubungan yang ada didalam
system alat kontak . Alat kontak yang akan dianalisis adalah menara pendingin , alat
dehumidifikasi dan alat pendingin pelembab adiabatic.

2.9 Menara Pendingin

Menara pendingin : menara yang digunakan untuk mendinginkan air pendingin yang
telah menjadi panas pada proses pendinginan, sehingga air pendingin yang telah dingin dapat
digunakan untuk proses pendinginan lagi.

Anggapan : proses berlangsung secara adiabatis


a. Neraca Bahan

Gambar 5.8 : Neraca bahan pada menara pendingin

Neraca bahan :

𝑑𝐿′ = 𝐺𝑠 ′ 𝑑𝑌 ′ ……………………………………………………….(5-33)

𝑑𝑆 = 𝑎. 𝑑𝑍……………………………………………… ………..(5-34)

b. Neraca Entalpi

𝑑ሺ𝐿′ ℎሻ= 𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ ……………………………… .…………………(5-35)

𝐿′2 = 𝐿′1 = 𝐿′ ………………….…………………………..………...(5.36)

𝐿′ 𝐶𝐴𝐿 𝑑𝑡𝐿 = 𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ ………………..…………….………………….(5.37)

𝐺𝑠𝑑𝐻′ = 𝐺𝑠 ′ 𝑑 ሾ𝐶𝑆 ሺ𝑡𝐺 − 𝑡𝑜 ሻ+ 𝑦 ′ 𝜆𝑜 ሿ

= 𝐺𝑠 ′ 𝐶𝑆 𝑑𝑡𝐺 + 𝐺𝑠 ′ 𝜆𝑜 𝑑𝑦 ′ ……..……………………… ………(5.38)

c. Kecepatan Transfer Panas Sensibel

Lapisan cairan :

𝐿𝐶𝑓𝐿 𝑑𝑡𝐿 = ℎ𝐿 𝑎ሺ𝑡𝐿 − 𝑡𝑖 ሻ𝑑𝑍………………..……… ……………….(5.39)

Lapisan Gas

𝐺𝑠 ′ 𝐶𝑠 𝑑𝑡𝐺 = ℎ𝐺 𝑎ሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐺 ሻ𝑑𝑍…………………..…………………...(5.40)

Kecepatan Transfer Massa

𝐺𝑠 ′ 𝑑𝑦 ′ = 𝑘𝑦′ 𝑎ሺ𝑦𝑖′ − 𝑦 ′ ሻ𝑑𝑍………………… ……..………………..(5.41)


Menara Pendingin = mendinginkan air pendingin yang sudah digunakan sehingga diperoleh
air dingin yang dapat digunakan kembali.

Pendinginan dengan menggunakan udara dingin , air mengalami


pendinginan karena kehilangan panas sensibel, dan penguapan sebagian ,
sehingga udara menjadi panas keluar menara pendingin dan air menjadi
dingin , digunakan lagi sebagai pendingin .

d. Kecepatan Transfer Massa

Karena ΔH merupakan gaya pendorong yang penting , maka analisis menara

pendingin dilakukan berdasarkan perbedaan entalpi ΔH (entalpi).

Jika persamaan (5.37) diintegralkan untuk seluruh menara pendingin dengan anggapan
CAL = tetap, diperoleh :

𝑡𝐿2 𝐻′
𝐿′ 𝐶𝐴𝐿 ‫𝐿𝑡׬‬1 𝑑𝑡𝐿 = 𝐺𝑠 ′ ‫ 𝐻׬‬′2 𝑑𝐻 ′ ………………………..………………(5.42)
1

atau;

𝐿′ 𝐶𝐴𝐿 ሺ𝑡𝐿2 − 𝑡𝐿1 ሻ = 𝐺𝑠 ′ ሺ𝐻2′ − 𝐻1′ ሻ…………………..………………(5.43)

Garis Operasi merupakan garis lurus yang melalui titik P dan Q

𝑃ሺ𝑡𝐿1 , 𝐻1′ ሻdan 𝑄ሺ𝑡𝐿2 , 𝐻2′ ሻ lereng ሺ𝐿′ 𝐶𝐴𝐿 /𝐺𝑠 ′ ሻ


Gambar 5.9 : Operasi Menara Pendingin

Jika persamaan (5.38) digabung (5.40) dan (5.41) :

𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ = ℎ𝐺 𝑎ሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐺 ሻ𝑑𝑍 + 𝜆𝑜 𝑘𝑦′ 𝑎ሺ𝑦𝑖′ − 𝑦𝑜′ ሻ𝑑𝑍……………………(5.44)

𝑘 𝑦′ 𝐶𝑠 ℎ 𝑡𝐶 ℎ 𝐺 𝑡 𝐺 𝐶𝑠
𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ = ℎ𝐺 𝑎ሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐺 ሻ𝑑𝑍 𝑘 𝑦′ 𝐶𝑠
+ 𝜆𝑜 𝑘𝑦′ 𝑎ሺ𝑦𝑖′ − 𝑦𝑜′ ሻ𝑑𝑍 = 𝑘𝑦′ 𝑎 ൜ 𝑘𝐺′ 𝑐𝑖 𝑠 − 𝑘 𝑦′ 𝐶𝑠
+ 𝜆𝑜 𝑦𝑖′ −
𝑦 𝑠

𝜆𝑜 𝑦 ′ ൠ𝑑𝑍

ℎ𝐺
Jika : =𝑅
𝑘 𝑦′ 𝑐𝑠

𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ = 𝑘𝑦′ 𝑎ሼ𝐶𝑠 𝑅𝑡𝑖 − 𝐶𝑠 𝑅𝑡𝐺 + 𝜆𝑜 𝑦𝑖′ − 𝜆𝑜 𝑦 ′ ሽ𝑑𝑍

𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ = 𝑘𝑦′ 𝑎ሼሺ𝐶𝑠 𝑅𝑡𝑖 + 𝜆𝑜 𝑦𝑖′ ሻ− ሺ𝐶𝑠 𝑅𝑡𝐺 + 𝜆𝑜 𝑦 ′ ሻሽ𝑑𝑍…………….…(5.45)


ℎ𝐺
Untuk system udara – uap air = = 𝑅 = 1,0
𝑘 𝑦′ 𝑐𝑠

𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻′ = 𝑘𝑦′ 𝑎ሼሺ𝐶𝑠 𝑡𝑖 + 𝜆𝑜 𝑦𝑖′ ሻ− ሺ𝐶𝑠 𝑡𝐺 + 𝜆𝑜 𝑦 ′ ሻሽ𝑑𝑍

𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻′ = 𝑘𝑦′ 𝑎ሺ𝐻𝑖′ − 𝐻 ′ ሻ𝑑𝑍…………………………………..(5.46)

Kombinasi persamaan (5.37) dan (5.39)


𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ = 𝑘𝑦′ 𝑎ሺ𝐻𝑖′ − 𝐻 ′ ሻ𝑑𝑍 = ℎ𝐿 𝑎ሺ𝑡𝐿 − 𝑡𝑖 ሻ𝑑𝑍………………………(5.47)

Perssamaan (5.47) = persamaan garis lurus (garis RS); lereng = −ℎ𝐿 𝑎/𝑘𝑦′ 𝑎

Apabila kurve keseimbangan merupakan garis lurus untuk daerah yang

ditinjau , maka kG=KG , sehingga persamaan (5-46) menjadi :

𝐺𝑠 ′ 𝑑𝐻 ′ = 𝐾𝑦′ 𝑎ሺ𝐻 ′∗ − 𝐻 ′ ሻ𝑑𝑍……....................................................(5-48)

H’* = entalpi udara jika seandainya jenuh pada t L.

Kalau dianggap 𝐾𝑦′ 𝑎 = tetap, maka integrasi persamaan (5-48) memberikan :

𝐻′ 𝑑𝐻 ′ 𝐾𝑦′ 𝑎 𝑍
‫ 𝐻׬‬′2 𝐻 ′ ∗ −𝐻 ′ = 𝐺𝑠
‫…………………………………… 𝑍𝑑 𝑜׬‬..………(5.49)
1

𝐻′ 𝑑𝐻 ′ 𝐻 ′ −𝐻 ′
‫ 𝐻׬‬′2 𝐻 ′ ∗ −𝐻 ′ = ሺ𝐻 ′ ∗2−𝐻 ′1ሻ = 𝑁𝑡𝑜𝐺 ...........................................................(5.50)
1 𝑅𝑡

𝐾𝑦′ 𝑎 𝐺𝑠
𝑁𝑡𝑜𝐺 = 𝑍 ; = 𝐻𝑡𝑜𝐺
𝐺𝑠 𝐾𝑦′ 𝑎

𝐺𝑠
𝑍= 𝑁𝑡𝑜𝐺 = 𝐻𝑡𝑜𝑔 𝑁𝑡𝑜𝐺 ..............................................................(5-51)
𝐾𝑦′ 𝑎

 Apabila garis operasi menyinggung kurve kesetimbangan pada titik tertentu gaya
dorongnya = 0 , sehingga dibutuhkan luas kontak (A) dan tinggi menara (z) tak
𝐿′
terhingga besarnya ,sehingga perbandingan = batas diperkenanakan.
𝐺𝑠 ′
 H’ = f(Tas) = f(Tw) tw < t L1 (suhu air keluar)
 (tL1 – tw) disebut pendekatan suhu bola basah
 Dalam perancangan menara pendingin :
Δt = tL1 – tw = 5 - 10 oF
Udara meninggalkan menara pendingin biasanya hampir jenuh , untuk
memperkirakan udara keluar menara pendingin dianggap jenuh.

Contoh

Sebuah pabrik memerlukan 2000 lb/menit air pendingin dan akan mehilangkan panas
didalam kodensor sebanyak 55000 BTU/menit air meninggalkan kondensor pada 110oF dan
air direncanakannya untuk mendinginkannya, dan untuk digunakan kembali dengan jalan
mendinginkannya dalam menara pendingin air tambahan yang digunakan temperature 50 oF.
Kondisi perancangan yang dipilih ialah udara masuk pada temperature bola kering 85oF
temperature bola basah 75oF, air didinginkan sampai mendekati 10oF temperature bola basah
udara masuk, digunakan perbandinngan udara/air sebesar 1,5 x perbabdingan udara/air
minimum. Untuk bahan isian yang digunakan , diharapkan
𝑘𝑦′ =200 lb/j (ft)3(Δg’), apabila kecepatan aliran air sekurang-kurangnya 200lb/j ft2dan
kecepatan aliran gas sekurang-kurangnya 1500 lb/j ft2

Hitunglah : a.luas penampang menara pendingin (A)

b.Tinggi menara (Z)

c.Banyaknya air tambahan

Jawab :

Gambar 5.10 : Diagram alir contoh soal


𝐺𝑠 𝐺𝑠
ቀ𝐿𝑠 ቁ= 1,5 ቀ𝐿𝑠 ቁ𝑚𝑖𝑛 , 𝐾𝑦′ 𝑎 = 200 lb/j ft3(Δy’)

Ls=2000 lb/j.ft3; Gs = 1500 lb/j. ft2

Jawab.

Misal luas penampang menara pendingin = A ft 2

𝐿2 =
2000 𝑙𝑏
.
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
=
120000 𝑙𝑏ൗ
𝐴 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .𝑓𝑡 2 1 𝑗𝑎𝑚 𝐴 𝑗. 𝑓𝑡 2

Untuk Gs min dibuat garis operasi yang menyinggung kurve keseimbangan (dari P ke
Q).
𝑘𝑦′ =200 lb/j (ft)3(Δg’), apabila kecepatan aliran air sekurang-kurangnya 200lb/j ft2dan
kecepatan aliran gas sekurang-kurangnya 1500 lb/j ft2

Hitunglah : a.luas penampang menara pendingin (A)

b.Tinggi menara (Z)

c.Banyaknya air tambahan

Jawab :

Gambar 5.10 : Diagram alir contoh soal


𝐺𝑠 𝐺𝑠
ቀ𝐿𝑠 ቁ= 1,5 ቀ𝐿𝑠 ቁ𝑚𝑖𝑛 , 𝐾𝑦′ 𝑎 = 200 lb/j ft3(Δy’)

Ls=2000 lb/j.ft3; Gs = 1500 lb/j. ft2

Jawab.

Misal luas penampang menara pendingin = A ft 2

𝐿2 =
2000 𝑙𝑏
.
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
=
120000 𝑙𝑏ൗ
𝐴 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .𝑓𝑡 2 1 𝑗𝑎𝑚 𝐴 𝑗. 𝑓𝑡 2

Untuk Gs min dibuat garis operasi yang menyinggung kurve keseimbangan (dari P ke
Q).
a. Luas penampang yang diambil = A = 55,86 ft2 karena kecepatan air akan melampaui
harga minimum, menjamin 𝐾𝑦′ = 200 lb/j ft3(Δy’)

b. Untuk menghitung tinggi menara pendingin

Dilakukan integrasi secara grafis

- Harga H* diperoleh dari gambar


1
- Membuat diagram hubungan Vs H’
𝐻 ′ ∗ −𝐻 ′
- Dihitung luas kurve antara batas
𝐻1′ = 31 dan 𝐻1′ = 66,8 BTU/lb

1
𝑡𝐿 , oF H’(garis OP) H’*(kurve)
𝐻 ′∗ − 𝐻′
85 31,0 41,9 0,0917

90 38,3 48,2 0,1011

95 45,3 55,7 0,0980

105 52,5 64,0 0,0885

100 59,5 74,2 0,0688

110 66,8 84,7 0,0558

𝐻′ 𝑑𝐻 ′
‫ 𝐻׬‬′2 𝐻 ′ ∗ −𝐻 ′ = 3,18
1

𝐺𝑠 𝐻′ 𝑑𝐻 ′ 1500
𝑍= ‫ ׬‬2
𝐾 ′ 𝑎 𝐻 ′ 𝐻 ′ ∗ −𝐻 ′
=
200
(3,18) = 23,85 ft
𝑦 1

c. Kebutuhan air tambahan (M) dapat diperkirakan dengan menganggap udara


meninggalkan menara pendingin dalam keadaan jenuh.

Dari grafik kelembaban y2’ = 0,0453 (udara jenuh pada H2’ = 66,8 BTU/lb)

Neraca Entalphi

ΔHkondensor + ΔHair + ΔHG1 = ΔHG2

3300000 + M(1)(50-32) + Gs’(31) = Gs’(66,8)


3300000 + 18M = Gs’(66,8-31)……………………………………(1a)

Neraca Massa air


𝑀 𝑀
M = Gs’(y2’-y1’) menjadi 𝐺𝑠 ′ = 𝑦 ′ −𝑦 ′ = 0,0453 −0,016
2 1

𝑀
Gs’ = 0,0388 ………………………………………………………..(2a)

Substitusi persamaan (2a) ke (1a)


𝑀
3300000+18M = (66,8-31)
0,0388

3300000 = 1243,056 M . 18 M

3300000 = 1225,056 M
3300000
M= = 2693,75 lb/jam
1225 ,056

2.10 Dehumidifikasi

Campuran gas-uap panas dikontakkan dengan cairan dingin sedemikian sehingga kelembaban
campuran gas-uap lebih besardari kelembapan antar muka maka uap mendifusi menuju ke
cairan dan gas mengalami dehumidifikasi.

Pada dasar nya operasi dehumidifikasi adalah sama dengan operasi pada menara pendingin ,
kecuali arah transfer massa , sehingga untuk persamaan pada menara pendingin tetap berlaku
dengan modifikasi seperlunya.

 Operasi dehumidifikasi ≈ operasi menara pendingin, kecuali arah transfer massa dari
fase gas ke cair (GL)
 Untuk sistem udara-air dimana perbandingan psycomethric = 1
 Garis operasi terletak diatas kurve keseimbangan dengan lereng L’C AL/GS’
Gambar 5.12 : Operasi dehumidifikasi

2.11.Pendinginan pelembapan Adiabatis


Operasi kontak gas-cairan khusus : cairan masuk alat kontak pada temperatur kejenuhan
adiabatis gas masuk. Dalam setiap system kontak , apabila cairan yang meninggalkan
alat kontak secara terus menerus dikembalikan untuk dikontakkan dengan gas segar
yang mengalir dalam alat kontak , maka temperature cairan keseluruhan akan turun dan
akan tetap tinggal pada temperature kejenuhan adiabatic . Gas akan mengalami
pendinginan dan pelembaban mengikuti kurve kejenuhan adiabatic.

a) Neraca bahan
dL’ = G’sdy’ ...................................................................................(5-53)
L’2-L’1=G’s(y2’-y1’).......................................................................(5-54)
ds=adZ ...........................................................................................(5-55)

b).Kecepatan transfer massa:


G’s dy = ky’ a (y’as- y’)dZ ..............................................................(5-56)

c).Kecepatan transfer panas sensible


G’s Cs1 dtG = hGa (tG-tas) dZ ...........................................................(5-57)
d).Hubungan psycometris

Gambar 5.13 : Hubungan – hubungan dalam alat pendingin dan pelembab adiabatic

Karena ∆Hgas=f(tas) tas,t : tetap tidak dapat


∆Hcair=f(t) digunakan untuk analisis

Kelembaban (y ) dan temp. gas berubah selama operasi maka
y’ dapat digunakan sebagai dasar analisis.
Apabila transfer massa sebagai dasar analisis persamaan (5-56) dapat diintegralkan:

𝑦′ 𝑑𝑦′ 𝑘 𝑦′ 𝑎 𝑧
‫ 𝑦׬‬′2 𝑦 ′ 𝑦′
=
𝐺𝑠′
‫׬‬0 𝑑𝑍 .......................................................................(5-58)
1 𝑎𝑠

′ −𝑦 ′
𝑦 𝑎𝑠 1 𝑘 𝑦′ 𝑎
Atau ln ′ −𝑦 ′ = 𝑍 ......................................................................(5-59) untuk
𝑦 𝑎𝑠 2 𝐺𝑠′
menghitung z , pers.( 5-59) dengan kedua ruas persamaan dikalikan (y2’-y1’)
′ −𝑦 ′ ൯
൛൫𝑦𝑎𝑠 ′ −𝑦 ′ ൯
1 −൫ 𝑦 𝑎𝑠 2 ൟ
𝐺𝑠′ ሺ𝑦2′ − 𝑦1′ ሻ = 𝑘𝑦′ 𝑎 𝑍 ቊ ′
𝑦 −𝑦 1 ′ ቋ
ln 𝑎𝑠
′ ′
𝑦 𝑎𝑠 −𝑦 2


𝐺𝑠′ ሺ𝑦2′ − 𝑦1′ ሻ= 𝑘𝑦′ 𝑎 𝑍 ∆𝑦𝑙𝑚 .............................................................(5-60)

𝑦 2′ −𝑦 1′ 𝑦 ′ −𝑦 ′
Cara lain 𝑁𝑡𝐺 = ′
∆𝑦𝑙𝑚
= ln 𝑦𝑎𝑠 1
′ −𝑦 ′ .....................................................(5-61)
𝑎𝑠 2

𝐺′ 𝑍
𝑁𝑡𝐺 = 𝑘 ′ 𝑠𝑎 = 𝑁 ..............................................................(5-62)
𝑦 𝑡𝐺

𝑍 = 𝑁𝑡𝐺 × 𝐻𝑡𝐺

NtG= bilangan satuan tr. Gas

HtG= tinggi satuan tr. Gas


Apabila gas meninggalkan alat kontak pada suhu t G2 dan y2’, efisiensi alat kontak: 𝐸𝐺 =
𝑘 ′𝑦 .𝑎 .𝑍
𝑦2′ −𝑦1′ ′ −𝑦 ′
𝑦 𝑎𝑠 2 −
′ −𝑦 ′ =1− ′ −𝑦 ′ = 1−𝑒 𝐺𝑠
𝑦 𝑎𝑠 1 𝑦 𝑎𝑠 1

= 1 − 𝑒 −𝑁𝑡𝐺 .................................................................(5-63)

 Jika transfer panas digunakan sebagai dasar analisis alat kontak dengan cara sama:

൛൫𝑡 𝐺1 −𝑡 𝑎𝑠 ൯−൫𝑡 𝐺′ 2 −𝑡 𝑎𝑠 ൯ൟ
𝐺𝑠′ 𝐶𝑠′ ሺ𝑡𝐺1 − 𝑡𝐺2 ሻ= ℎ𝐺 𝑎 𝑍 ቊ ′
𝑡 −𝑡 𝑎𝑠 ቋ
ln 𝐺1
′𝑡 𝐺2 −𝑡 𝑎𝑠

𝐺𝑠′ 𝐶𝑠′ ሺ𝑡𝐺1 − 𝑡𝐺2 ሻ= ℎ𝐺 𝑎 𝑍 ∆𝑡𝑙𝑚

Contoh

Suatu ruangan sembur horizontal dengan air yang diresirkulasikan, digunakan untuk
pelembaban adiabatis dan pendinginan udara. Bagian aktif ruangan L=5ft dan
mempunyai luas penampang= 20ft2. Dengan susunan nozle yang ada, dan apabila
bekerja dengan resirkulasi air dengan kecepatan yang sesuai dengan yang dianjurkan
𝐵𝑡𝑢
oleh pabrik pembuat nozle. Koefisien transfer panas volumetrik h Ga=85𝑔.𝑓𝑡 3 𝐹 . Udara
𝑓𝑡 3 𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
sebanyak 7500 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 pada 150oF dengan kelembaban 0,0170 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 dialirkan melalui
alat tersebut.

a.Berapa temperatur dan kelembaban udara yang meninggalkan alat kontak?


b.Berapa banyak air tambahan yang diperlukan?
c.Nyatakan unjuk kerja alat yang dinyatakan alam ky’a, NtG,HtG dan efisiensi alat
d.Kalau alat yang sama dipasang secara seri dengan alat tersebut, bagaimanakah kondisi
udara yang meninggalkan alat?

Jawab :

Udaramasuk=tG1= 150oF

y1’=0,017 dengan diagram kelembaban

%kelembaban= 8%

VHd=15,38 , VHs=20,6
𝑓𝑡 3
VH =15,38+0,08(20,6-15,38)=15,80
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎

ሺ7500 ሻ(60) 𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔


Gs’= ሺ15,8ሻ(20) = 1424 𝐽 𝑓𝑡 2
Panas lembab udara mula-mula:

Cs1= 0,24+0,45y1’ = 0,24+0,45(0,017)


𝐵𝑡𝑢
= 0,248 ሺ𝑙𝑏 𝑢𝑑 .𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 ሻ(°𝐹)

Kondisi awal udara = tG1 = 150 oF;y1’ = 0,017

diagram kelembaban = tas=90 oF

Pers (5-64):

ℎ 𝑔 𝑎𝑍 ൛൫𝑡 𝐺 1 −𝑡 𝑎𝑠 ൯−൫𝑡 𝐺 2 −𝑡 𝑎𝑠 ൯ൟ
𝐺𝑠′ 𝐶𝑠1 ൫𝑡𝐺1 − 𝑡𝐺2 ൯= ln ൫𝑡 𝐺 1 −𝑡𝑎𝑠 ൯

൫𝑡 𝐺 2 −𝑡 𝑎𝑠 ൯

ሺ85 ሻሺ5 ሻ൛ሺ150−90 ሻ−൫𝑡 𝐺 2 −90൯ൟ


→ ሺ1424ሻሺ0,248ሻ൫150 − 𝑡𝐺2 ൯= ln ሺ150−90 ሻ
൘൫𝑡 −90൯
𝐺2

tG2=108 o F
𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝
Dengan diagram kelembaban  y2’= 0,0268
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎

a) Banyaknya air tambahan (air make up) = m


Neraca massa air:
𝑚 = 𝐺𝑠′ ሺ𝑦2′ − 𝑦1′ ሻ
𝑚 = ሺ1424ሻሺ20ሻሺ0,0268 − 0,017ሻ
𝑙𝑏
𝑚 = 279 𝑗𝑎𝑚
𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
b) Dengan diagram kelembaban = yas’=0,0312
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
′ −𝑦 ′
𝑦 𝑎𝑠 0,0312 −0,0170
1
𝑁𝑡𝐺 = ln 𝑦 ′ ′= ln 0,0312 −0,0268 = 1,15
𝑎𝑠 −𝑦2
𝐺𝑠′ ′ −𝑦 ′
ሺ1,15ሻ = 327 𝑙𝑏ൗ 3
𝑦𝑎𝑠 1424
𝑘𝑦′ 𝑎 = 𝑍
ln 1
′ −𝑦 ′
𝑦𝑎𝑠
= 5 𝑗𝑓𝑡 (∆𝑦 ′ )
2

𝑍 5
𝐻𝑡𝐺 = 𝑁 = 1,15 = 4,35𝑓𝑡
𝑡𝐺

𝐸 = 1 − 𝑒 −𝑁𝑡𝐺 = 1 − 𝑒 −1,15 = 0,684


= 68,4%

c) Z=10ft , dengan kecepatan udara yang sama, rapat semburan sama, harga hGa tidak
berubah=
ሺ85ሻሺ10ሻሼሺ150−90ሻ−ሺ𝑡 𝐺2 −90ሻሽ
ሺ1424ሻሺ0,248ሻሺ150 − 𝑡𝐺2 ሻ= 150 −90
ln
𝑡 𝐺2 −90

𝑡𝐺2 = 95,4°𝐹
Dengan diagram kelembaban diperoleh
𝑙𝑏 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
𝑦2′ = 0,0298
𝑙𝑏 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

2.12 Cara menentukan kelembaban:


1.Cara Kimia
Volume Gas diketahui  dilewatkan pada zat penyerap (absorber)  penambahan
berat diukur dengan menggunakan tabung yang berisi adsorben dipasang berderet.
Kelembaban terserap sempurna  tabung akhir tidak ada penambahan berat.
2.Pengukuran Bola Basah
Thermometer (Hg)  dijaga selalu basah.
Gas dialirkan melalui thermometer tersebut dengan laju cukup besar (>4,5 m/det)
-kondisi udara dipengaruhi penguapan cairan
-perpindahan panas konveksi + radiasi diabaikan
𝑘
-perbandingan 𝑘 𝑐 = tetap
𝑦

3.Pengukuran Titik Embun


Titik embun  menempatkan kaca/permukaan licin, didinginkan dengan
thermometer dan dialiri gas.
Suhu (T) tinggi pada saat pengembunan terjadi, diamati  kelembaban gas =
kelembaban gas jenuh pada titik embun.

4.Pengukuran pertambahan panjang serat (rambut)  (higrometer


rambut).
Panjang serat  dipengaruhi oleh kelembaban disekitarnya.

5.Cara Listrik
Daya hantar listrik suatu elektrolit dipengaruhi oleh kandungan uap air disekitarnya.

You might also like