Professional Documents
Culture Documents
KULIAH 1 - Dr. Indah Anggraini
KULIAH 1 - Dr. Indah Anggraini
PENGANTAR
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN
Tujuan Kebijakan :
Beberapa ahli mengelompokkan studi kebijakan menjadi tiga aspek kajian :
1. Aspek Perumusan
2. Aspek Implementasi
3. Kebijakan pada kondisi social dan ekonomi di bidang kesehatan
berdampak pada kesehatan masyarakat.
A. Kebijakan Publik
Kebijakan public adalah pedoman untuk melakukan kegiatan
dalam upaya mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh
lembaga pemerintah yang berwenang dalam rangka
penyelanggaraan tugas pemerintah, negara, dan pembangunan
bangsa.
Kebijakan publik meliputi semua kebijakan yang berasal dari
pemerintah seperti kebijakan kesehatan, ekonomi, transportasi,
komunikasi, pertahanan, keamanan, serta fasilitas umum lainnya.
Konsep kunci kebijakan publik :
a.Kebijakan public adalah tindakan yang dibuat dan
diimplementasikan oleh badan pemerintah dan perwakilan lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan hukum, politis, finansial
untuk melakukannya.
b.Kebijakan public merupakan sebuah reaksi terhadap kebutuhan
dan masalah nyata yang berkembang di masyarakat. Oleh sebab itu
pada umumnya kebijakan public merupakan tindakan kolektif
untuk memecahkan masalah social.
c. Merupakan seperangkat tindakan yang berorientasi kepada tujuan.
Kebijakan public biasanya bukan merupakan sebuah keputusan
tunggal melainkan terdiri dari beberapa pilihan tindakan atau
strategi yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu demi
kepentingan orang banyak.
- Kebijakan Public
Sangat dipengaruhi oleh adanya isu public. Disebut isu apabila bersifat
strategis, yang menyangkut banyak orang atau keselamatan bersama
sehingga tidak dapat diselesaikan oleh seorang, harus bersama
B. Kebijakan Kesehatan
Upaya dan tindakan pengambilan keputusan yang meliputi aspek
teknis medis, pelayanan kesehatan, keterlibatan pelaku skala individu,
organisasi atau isnstitusi pemerintah, swasta, LSM, dan representasi
masyarakat lainnya yang membawa dampak pada kesehatan.
Urgensi Kebijakan Kesehatan
a. Kesehatan menjadi hak dasar setiap individu yang membutuhkannya
secara adil dan setara.
b. Masyarakat (pasien) tidak memiliki posisi tawar yang baik, bahkan
hampir tanpa daya tawar atau daya pilih.
c. Kesehatan memiliki ketidak pastian artinya setiap orang tidak tahu
kapan sakit dan berapa biaya untuk pengobatannya. Pemerintah
menjamin setiap warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan,
terutama masyarakat miskin.
d. Adanya eksternalitas yaitu keuntungan yang dinikmati atau kerugian
yang diderita sebagian masyarakat karena tindakan kelompok
masyarakat lainnya.
Peran negara dan pemerintah sebagai pelaksana di bidang kesehatan yaitu
- Pengarah :
- Menetapkan, melaksanakan, memantau system kesehatan
- Menjamin keseimbangan antara berbagai pelaku utama di sector kesehatan
(pembayar, penyedia pelayanan, pasien)
- Menetapkan perencanaan strategis bagi seluruh system kesehatan
- Regulator
- Melaksanakan kegiatan regulasi
- Regulasi
WHO menetapkan 8 elemen kebijakan kesehatan :
1.Pendekatan Holistik
2.Partisipatory
3.Kebijakan public yang sehat
4.Ekuitas
5.Efisiensi
6.Kualitas
7.Pemberdayaan masyarakat
8.Self reliant
1. Pendekatan Holistik :
Kesehatan sebagai sesuatu yang dinamis dan lengkap dari dimensi
fisik, mental, social, dan spiritual. Pendekatan kebijakan kesehatan
meliputi preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative.
2. Partisipatory :
Partisipasi masyarakat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kebijakan karena dapat menjadi pendorong dalam
pengimplementasian kebijakan dan penyelesaian masalah.
3. Kebijakan public yang sehat
Setiap kebijakan harus diarahkan untuk mendukung terciptanya
pembangunan kesehatan yang kondusif dan berorientasi kepada
masyarakat.
4. Ekuitas
Negara wajib menjamin pelayanan kesehatan secara merata untuk
setiap warga negara
5. Efisiensi
Layanan kesehatan harus berorientasi proaktif dengan
mengoptimalkan biaya dan teknologi.
6. Kualitas
Pemerintah harus menyediakan pelayanan yang berkualitas.
7. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan diutamakan untuk daerah terpencil dan perbatasan
dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki dalam hal ini
termasuk social capital (kearifan lokal).
8. Self reliant
Kebijakan kesehatan ditetapkan untuk dapat memenuhi keyakinan
dan kepercayaan masyarakat akan kapasitas kesehatan di
wilayahnya sendiri.
Hasil studi tahun 2004 di Inggris menghasilkan
kesimpulan praktek formulasi kebijakan terbaik :
1. Proaktif
2. Inklusif
3. Bekerja sama
4. Berpandangan luas dan ke depan
5. Berbasis bukti
6. Ketetapan/ketentuan implementasi dan evaluasi
7. Akuntable dan demokratis
1. Pro aktif
Proses pengembangan kebijakan berlangsung dengan memastikan
telah dilakukan penilaian resiko, tidak sekedar reaktif terhadap
berbagai kritik yang dimuat di media masa.
2. Inklusif
Melibatkan organisasi yang mewakili kepentingan pasien pada
proses penetapan kebijakan dengan cara dilaksanakan hearing dan
menyebarkan rancangan kebijakan selama 12 pekan untuk
mendapat masukan dan respon dari masyarakat luas
3. Bekerja sama
Proses penetapan kebijakan dilakukan dengan melibatkan dan
membangun kerja sama lintas sector.