You are on page 1of 27

KULIAH 1

PENGANTAR
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Dr. Dra.Indah Anggraini MSi

INSTIKES HELVETIA MEDAN


2022
1.KEDUDUKAN KESEHATAN
• 1946 WHO
Sehat adalah keadaan sejahtera dari aspek fisik, mental, dan social, dan tidak
hanya terbebasnya seseorang dari penyakit atau kecacatan.
• 1948 UNO
Pernyataan bahwa setiap individu berhak mendapatkan akses pelayanan
kesehatan.
• 1978 WHO
Health for All by 2000 sebagai deklarasi Alma Ata menetapkan pelayanan
kesehatan primer sebagai sebuah strategi kesehatan internasional.
• 2000 MDG’s
PBB mencanangkan Milenium Development Goals tahun 2000, didalamnya
termaktub bidang kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu dan
anak, kematian bayi, penurunan angka kemiskinan.
• 2005 UHC
Setiap orang mempunyai akses pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan esensial dari promosi, pencegahan, kuratif, rehabilitatif, paliatif
• 2015 SDG’s
PBB mencanangkan pembangunan berkelanjutan, salah satunya menjamin
kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan semua orang di segala
usia.
• Undang Undang Kesehatan N0 23 TAHUN 1992: Sehat adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan untuk setiap
• Undang Undang Kesehatan NO 36 TAHUN 2009: Bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia
yang produktif secara social dan ekonomis.
• JKN 2014: Program jaminan sosial berdasarkan UU Nomor 40 tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
• InPres 2017: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Gerakan Kesehatan Masyarakat dengan mempraktekkan pola hidup sehat
2.KEBIJAKAN
Kebijakan adalah sebuah disiplin ilmu social terapan yang menggunakan
berbagai metode penelitian dan argument untuk menghasilkan dan
memindahkan informasi yang relevan sehingga dapat dimanfaatkan di
tingkat pengambil keputusan (politik) dalam rangka menyelesaikan
masalah.

Tujuan Kebijakan :
Beberapa ahli mengelompokkan studi kebijakan menjadi tiga aspek kajian :
1. Aspek Perumusan
2. Aspek Implementasi
3. Kebijakan pada kondisi social dan ekonomi di bidang kesehatan
berdampak pada kesehatan masyarakat.
A. Kebijakan Publik
Kebijakan public adalah pedoman untuk melakukan kegiatan
dalam upaya mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh
lembaga pemerintah yang berwenang dalam rangka
penyelanggaraan tugas pemerintah, negara, dan pembangunan
bangsa.
Kebijakan publik meliputi semua kebijakan yang berasal dari
pemerintah seperti kebijakan kesehatan, ekonomi, transportasi,
komunikasi, pertahanan, keamanan, serta fasilitas umum lainnya.
Konsep kunci kebijakan publik :
a.Kebijakan public adalah tindakan yang dibuat dan
diimplementasikan oleh badan pemerintah dan perwakilan lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan hukum, politis, finansial
untuk melakukannya.
b.Kebijakan public merupakan sebuah reaksi terhadap kebutuhan
dan masalah nyata yang berkembang di masyarakat. Oleh sebab itu
pada umumnya kebijakan public merupakan tindakan kolektif
untuk memecahkan masalah social.
c. Merupakan seperangkat tindakan yang berorientasi kepada tujuan.
Kebijakan public biasanya bukan merupakan sebuah keputusan
tunggal melainkan terdiri dari beberapa pilihan tindakan atau
strategi yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu demi
kepentingan orang banyak.

d. Merupakan sebuah keputusan untuk melakukan atau tidak


melakukan sesuatu.
• Komponen Kebijakan Publik
- Pelaku kebijakan
- Lingkungan kebijakan
- Kebijakan publik

Proses kebijakan merupakan hasil interaksi antara pembuat/pelaku


kebijakan dengan lingkungannya. Kebijakan dihasilkan dari sebuah
proses interaksi dan setiap komponen dalam proses kebijakan memiliki
pengaruh yang berbeda pada proses secara keseluruhan
- Pelaku Kebijakan
Orang yang berkepentingan dalam merumuskan kebijakan. Berdasarkan
perannya pelaku kebijakan dapat dibedakan menjadi dua:
• Pelaku resmi merupakan pemerintah yang berwenang dalam
memutuskan kebijakan public (legislative, eksekutif, yudikatif)
• Pelakutidak resmi merupakan orang di luar pemerintahan yang
memberikan saran dan masukan bagi pelaku resmi tentang kebijakan
- Lingkungan Kebijakan
Faktor structural, social, ekonomi, politik dan factor lain yang
dipengaruhi dan mempengaruhi kebijakan

- Kebijakan Public
Sangat dipengaruhi oleh adanya isu public. Disebut isu apabila bersifat
strategis, yang menyangkut banyak orang atau keselamatan bersama
sehingga tidak dapat diselesaikan oleh seorang, harus bersama
B. Kebijakan Kesehatan
Upaya dan tindakan pengambilan keputusan yang meliputi aspek
teknis medis, pelayanan kesehatan, keterlibatan pelaku skala individu,
organisasi atau isnstitusi pemerintah, swasta, LSM, dan representasi
masyarakat lainnya yang membawa dampak pada kesehatan.
Urgensi Kebijakan Kesehatan
a. Kesehatan menjadi hak dasar setiap individu yang membutuhkannya
secara adil dan setara.
b. Masyarakat (pasien) tidak memiliki posisi tawar yang baik, bahkan
hampir tanpa daya tawar atau daya pilih.
c. Kesehatan memiliki ketidak pastian artinya setiap orang tidak tahu
kapan sakit dan berapa biaya untuk pengobatannya. Pemerintah
menjamin setiap warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan,
terutama masyarakat miskin.
d. Adanya eksternalitas yaitu keuntungan yang dinikmati atau kerugian
yang diderita sebagian masyarakat karena tindakan kelompok
masyarakat lainnya.
Peran negara dan pemerintah sebagai pelaksana di bidang kesehatan yaitu
- Pengarah :
- Menetapkan, melaksanakan, memantau system kesehatan
- Menjamin keseimbangan antara berbagai pelaku utama di sector kesehatan
(pembayar, penyedia pelayanan, pasien)
- Menetapkan perencanaan strategis bagi seluruh system kesehatan
- Regulator
- Melaksanakan kegiatan regulasi
- Regulasi
WHO menetapkan 8 elemen kebijakan kesehatan :
1.Pendekatan Holistik
2.Partisipatory
3.Kebijakan public yang sehat
4.Ekuitas
5.Efisiensi
6.Kualitas
7.Pemberdayaan masyarakat
8.Self reliant
1. Pendekatan Holistik :
Kesehatan sebagai sesuatu yang dinamis dan lengkap dari dimensi
fisik, mental, social, dan spiritual. Pendekatan kebijakan kesehatan
meliputi preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative.

2. Partisipatory :
Partisipasi masyarakat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kebijakan karena dapat menjadi pendorong dalam
pengimplementasian kebijakan dan penyelesaian masalah.
3. Kebijakan public yang sehat
Setiap kebijakan harus diarahkan untuk mendukung terciptanya
pembangunan kesehatan yang kondusif dan berorientasi kepada
masyarakat.

4. Ekuitas
Negara wajib menjamin pelayanan kesehatan secara merata untuk
setiap warga negara
5. Efisiensi
Layanan kesehatan harus berorientasi proaktif dengan
mengoptimalkan biaya dan teknologi.

6. Kualitas
Pemerintah harus menyediakan pelayanan yang berkualitas.
7. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan diutamakan untuk daerah terpencil dan perbatasan
dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki dalam hal ini
termasuk social capital (kearifan lokal).

8. Self reliant
Kebijakan kesehatan ditetapkan untuk dapat memenuhi keyakinan
dan kepercayaan masyarakat akan kapasitas kesehatan di
wilayahnya sendiri.
Hasil studi tahun 2004 di Inggris menghasilkan
kesimpulan praktek formulasi kebijakan terbaik :
1. Proaktif
2. Inklusif
3. Bekerja sama
4. Berpandangan luas dan ke depan
5. Berbasis bukti
6. Ketetapan/ketentuan implementasi dan evaluasi
7. Akuntable dan demokratis
1. Pro aktif
Proses pengembangan kebijakan berlangsung dengan memastikan
telah dilakukan penilaian resiko, tidak sekedar reaktif terhadap
berbagai kritik yang dimuat di media masa.

2. Inklusif
Melibatkan organisasi yang mewakili kepentingan pasien pada
proses penetapan kebijakan dengan cara dilaksanakan hearing dan
menyebarkan rancangan kebijakan selama 12 pekan untuk
mendapat masukan dan respon dari masyarakat luas
3. Bekerja sama
Proses penetapan kebijakan dilakukan dengan melibatkan dan
membangun kerja sama lintas sector.

4. Berpandangan luas dan ke depan


Pembuat kebijakan menggunakan pendekatan rencana scenario
dan peramalan yang menunjukkan kemampuan forward looking
(berorientasi ke masa depan) dan pendapat luar dengan
mengundang dan meminta pandangan dari ahli statistic, ekonomi,
dan ahli lainnya.
5. Berbasis bukti
Proses formulasi kebijakan dilakukan dengan mengumpulkan data dan
menganalisisnya. Pembuat kebijakan secara berkala melakukan penilaian
terhadap laporan yang masuk untuk menguatkan kebijakan berbasis bukti.

6. Ketetapan/ketentuan implementasi dan evaluasi


Menyusun rencana implementasi untuk memastikan kesiapan dan meningkatkan
kepatuhan pelaksanaan dan menyiapkan rencana evaluasi berdasarkan indicator
untuk menetapkan apakah implementasi kebijakan berlangsung dengan baik atau
tidak.

7. Akuntabel dan demokratis


Seluruh proses formulasi kebijakan berjalan secara transparan dan
mempresentasikan aspirasi seluruh pemangku kepentingan.
a.Sistem dan Komponen Kebijakan
Sistem adalah serangkaian bagian saling berhubungan dan
bergantung dan diatur dalam aturan tertentu menghasilkan satu
kesatuan.
Sistem kebijakan mencakup hubungan timbal balik dari 3 unsur,
yaitu kebijaklan public, pelaku kebijakan dan lingkungan kebijakan
Sistem dan komponen kebijakan public oleh Dunn (1994) sebagai
berikut:
1.Isi Kebijakan.
Terdiri dari sejumlah daftar pilihan keputusan tentang urusan public yang
dibuat oleh lembaga dan pejabat pemerintah
2.Aktor/pemangku Kepentingan Kebijakan
Individu/kelompok yang berkaitan langsung dengan sebuah kebijakan yang
dapat memengaruhi/dipengaruhi oleh keputusan/kebijakan tersebut
3.Lingkungan Kebijakan
Latar khusus dimana sebuah kebijakan terjadi yang berpengaruh/dipengaruhi
oleh pemangku kepentingan kebijakan dan kebijakan tersebut
b. Hirarki Kebijakan Kesehatan
Setiap kebijakan memiliki otoritas/kewenangannya sendiri, kewenangan
kebijakan dapat diterapkan tergantung posisi kebijakan tersebut dalam
sebuah hirarki kebijakan
Kebijakan dpat berjalan:
1.Berdasar system politik
Konsep Trias Politica:
-kebijakan public tertinggi yang dibuat legislative sebagai representative dari public,
UUD
-kebijakan public yang dibuat dalam bentuk kerjasama antara legislative dan
eksekutif
- kebijakan public yang dibuat oleh eksekutif, untuk melaksanakan kebijakan public
yang bersifat umum yang dibuat legislative dan melalui kerja sama dengan eksekutif
2.Berdasar wilayah geografis otoritas pembuat kebijakan
Kebijakan yang dibuat oleh lembaga pemerintah memiliki kewenangan
berdasarkan wilayah kerja tertentu, biasanya terkait dengan wilayah geografis
otoritas pembuat kebijakan

3. Berdasar isi, waktu, dan prioritas penetapan kebijakan


• Kebijakan utama
• Kebijakan jangka panjang
• Kebijakan jangka menengah
• Kebijakan jangka pendek

You might also like