You are on page 1of 55

Liabilitas Jangka

Panjang

1
Liabilitas Jangka
Karakteristik Penyajian dan
Liabilitas
Panjang Pengungkapan

 Definisi  Penyajian
 Jangka pendek vs Pengakuan Awal dan Pengukuran Setelah Penghentian  Pengungkapan
Jangka Panjang Pengukuran Pengakuan Awal Pengakuan
 Liabilitas
 Penerbitan  Penghentian Pengakuan
Keuangan Vs
Obligasi Keseluruhan dan Sebagian
Instrumen Ekuitas
 Penerbitan Wesel  Pertukaran dan Modifikasi
Bayar Persyaratan Utang
 Instrumen
Keuangan
Majemuk

2
Karakteristik Liabilitas

3
Definisi Liabilitas

Liabilitas merupakan utang usaha perusahaan masa


kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.

4
Liabilitas Jangka Pendek VS
Liabilitas Jangka Panjang

Menurut PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan 3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan

Keuangan, suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode

liabilitas jangka pendek jika: pelaporan; atau

1. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan 4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk

liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya; menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode
2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan
pelaporan.
diperdagangkan;
5
Liabilitas Jangka Pendek VS
Liabilitas Jangka Panjang
Contoh liabilitas jangka panjang:
Liabilitas jangka panjang terdiri atas perkiraan  utang obligasi
aliran sumber daya keluar perusahaan akibat  wesel bayar
kewajiban yang tidak dapat diselesaikan dalam  liabilitas sewalia
kurun waktu 1 tahun atau siklus operasi  Liabilitas pensiun
perusahaan. Liabilitas jangka panjang memiliki
 Liabilitas pajak tangguhan,
perjanjian dan pembatasan.
 Utang hipotek
6
 kewajiban leasing.
Liabilitas Keuangan

vs

Instrumen Ekuitas

7
Liabilitas Keuangan

Menurut PSAK 50 (Revisi 2014)

Definisi

ialah setiap liabilitas yang Memiliki Kewajiban


Kontraktual berupa :

a) Untuk menyerahkan kas atau asset keuangan


lain kepada entitas lain; atau

b) Untuk mempertukarkan asset keuangan atau


liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi yang berpotensi tidak menguntukan 8

entitas tersebut.
Contoh Ilustrasi
Liabilitas Keuangan

Saham Preferen yang mewajibkan penerbitnya untuk


membeli kembali saham tersebut dengan harga yang telah
ditetapkan dan mempunyai pembayaran dividen tetap.
Karena terdapat kewajiban kontraktual bagi penerbitnya
untuk membeli kembali saham tersebut dengan harga yang
sudah ditetapkan dan terdapat kewajiban kontraktual untuk
membayar dividen maka instrument ini merupakan
9
liabilitas keuangan.
Instrumen Ekuitas

Menurut PSAK 50 (Revisi 2014)

Definisi
b) Derivatif
ialah setiap kontrak yang memberikan hak residual
atas asset suatu entitas setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitasnya. Termasuk instrument ekuitas,
jika instrument tersebut :

a) Nonderivatif

Tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi


penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang
bervariasi dari instrument equitas yang diterbitkan 10

entitas
Contoh Ilustrasi
Instrumen Ekuitas

Saham Preferen dengan pembayaran dividen terkait


dengan saham biasa. Pembayaran dividen saham preferen
hanya akan dilakukan jika perusahaan membayar dividen
untuk saham biasa. Oleh karena tidak ada kewajiban
kontraktual untuk melunasi pokok, maka saham preferen
tersebut adalah instrument ekuitas.

11
Pengakuan awal

dan

Pengukuran

Terdapat 2 klasifikasi liabilitas


Untuk menghitung nilai kini menggunakan tingkat suku
keuangan :
bunga pasar atau (market interest rate/effective interest rate)
1. Liabilitas yang diukur pada
sedangkan untuk menghitung bunga digunakan tingkat
nilai wajar melalui laba rugi bunga kupon (coupon rate/stated interest rate)
2. Liabilitas lainnya

12
Penilaian utang Obligasi

Penerbitan obligasi ke publik Emiten harus

► Menetapkan penjamin emisi.

► Mendapatkan persetujuan regulasi


atas penerbitan obligasi, menjalani
proses audit, dan menerbitkan
prospektus.
► Memiliki sertifikat obligasi 13

tercetak.
Penilaian utang Obligasi

Harga jual atas penerbitan obligasi


ditetapkan oleh:
 Mekanisme permintaan dan penawaran
 Resiko relatif
 Kondisi pasar
 Keadaan ekonomi
Nilai obligasi pada present value dari arus kas
masa depan yang diharapkan, yang terdiri atas
bunga dan nilai nominal /principal. 14
Penilaian utang Obligasi

1. Suku nominal/kupon/tercatat 2. Suku bunga pasar atau effective yield

Suku bunga yang tertulis di dalam suku bunga yang memberikan tingkat
pengembalian sepadan dengan risiko dan
kontrak/perjanjian obligasi.
merupakan nilai sesungguhnya yang diterima
 Emiten menetapkan suku pemegang obligasi.
nominal.
 Dinyatakan sebagai persentase
15
nilai nominal obligasi (par).
Penerbitan Obligasi

Harga wajar liabilitas (harga jual) dapat Tingkat suku bunga efektif < tingkat bunga kupon ㅡ >

berbeda dari nilai nominalnya. liabilitas dijual dengan harga premium


Tingkat suku bunga efektif = tingkat bunga kupon ㅡ >
Nilai nominal adalah nilai yang dijanjikan akan
liabilitas dijual dengan harga nominal
dibayarkan oleh penerbit liabilitas pada saat
Tingkat suku bunga efektif > tingkat bunga kupon ㅡ >
liabilitas tersebut jatuh tempo.
liabilitas dijual dengan harga diskon

16
Penyesuaian terhadap beban bunga obligasi dicatat
melalui proses yang disebut amortisasi dengan
Metode Suku Bunga menggunakan metode suku bunga efektif. Beban

Efektif bunga periodik dicatat pada persentase konstan


atas nilai buku obligasi.

17
Contoh Penerbitan
Obligasi – Premium
Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Seruni menerbitkan
obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000 dan tingkat
bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1
Januari dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%.
Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2020.
PVIF(4%,10) anuitas = 8,1109 dan PVIF(4%,10) single sum =
0,6756.

18
Contoh Penerbitan
Obligasi – Premium
Harga obligasi:
Kas 108.114.000 Utang Obligasi
Nilai sekarang dari pokok utang: 100.000.000

Rp 100.000.000 x 0,6756 Rp 67.560.000 Premium Obligasi 8.114.000

Nilai sekarang dari bunga:

(Rp 100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 40.554.000

Total Rp 108.114.000
19
Obligasi dijual pada harga premium.
Contoh Penerbitan
Obligasi – Diskon
PT AAA menerbitkan obligasi senilai Rp 5.000.000
i=
PV nilai nominal = 5.000.000 x = Rp 3.384.197
tertanggal 1 Januari 2012, jatuh tempo dalam waktu 4
PV pembayaran kupon= 200.000 x = 1.292.643
tahun dengan kupon 8% yang dibayarkan setiap PV (harga jual) obligasi = Rp 4.676.840
tanggal 1 Januari. Bagaimana Jurnal akuntansi jika  
suku bunga pasar 10% (diskon), kupon dibayar 1 Juli
dan 1 Januari (semiannually).

20
Contoh Penerbitan
Obligasi – Diskon
Diskon Nilai Tercatat
Tanggal Bunga Dibayar Beban Bunga
Diamortisasi Obligasi
1/1-12 Kas 4.676.840 Utang Obligasi
1/1/2012 4,676,840
4.676.840
1/7/2012 200,000 233,842 33,842 4,710,682
1/7-12 Beban Bunga Obligasi 233.842
Utang Obligasi 33.842 Kas 1/1/2013 200,000 235,534 35,534 4,746,216

200.000 1/7/2013 200,000 237,311 37,311 4,783,527

31/12-12 Beban Bunga Obligasi 235.534 1/1/2014 200,000 239,176 39,176 4,822,703

Utang Obligasi 35.534 Utang Bunga 1/7/2014 200,000 241,135 41,135 4,863,838
Obligasi 200.000 1/1/2015 200,000 243,192 43,192 4,907,030

1/1-13 Utang Bunga Obligasi 200.000 Kas 1/7/2015 200,000 245,352 45,352 4,952,382
200.000 1/1/2016 200,000 247,618 47,618 5,000,000
21
1,600,000 1,923,160 323,160
Contoh Obligasi Dijual
diantara tanggal
pembayaran bunga

Pada tanggal 1 April 2015 PT Rinjani menerbitkan


obligasi dengan nilai nominal Rp.500.000.000. Obligasi
tersebut tertanggal 1 Januari 2015 dan jatuh tempo 1
Januari 2015. Tingkat suku bunga kupon obligasi adalah
6% dengan bunga terutang tiap tanggal 1 januari dan 1
juli. Tingkat suku bunga efektif adalah 6% (sama dengan
tingkat bunga kupon)
22
Contoh Obligasi Dijual
diantara tanggal
pembayaran bunga

Bagian bunga dari tanggal pembayaran bunga terakhir Beban bunga yang diakui pada tanggal 1 juli 2015 adalah
sampai dengan tanggal penerbitan liabilitas adalah sebesar sebesar Rp.15.000.000 (6% x Rp.500.000.000 x 6/12)
Rp.7500.000 (6% x Rp.500.000.000 x 3/12) 1 Juli 2015
Beban Bunga 15.000.000
1 April 2015
Kas 15.000.000
Kas 507.500.000

Utang obligasi 500.000.000


23
Beban Bunga 7.500.000
Penerbitan Wesel Bayar

Penerbitan Secara Tunai

Nilai kini dari wesel bayar yang diterbitkan secara


tunai diasumsikan sama dengan jumlah kas yang
diterima entitas. Tingkat bunga yang akan
digunakan untuk perhitungan amortisasi adalah
tingkat bunga yang menyebabkan nilai kini dari
pembayaran kas di masa depan sama dengan kas
yang diterima saat ini.

24
Contoh Penerbitan Wesel
Bayar Secara Tunai

PT Doha menerbitkan wesel bayar dengan nilai nominal


Rp 100.000.00, yang akan jatuh tempo 3 tahun yang akan
datang. PT Doha menerima Rp 86.383.760.

25
Penerbitan Wesel Bayar

Penerbitan Secara Non Tunai

Entitas dapat menerima barang atau jasa dari


penerbitan wesel bayar. Wesel bayar dicatat
sebesar nilai wajar barang/jasa tersebut atau nilai
kini dari wesel bayar menggunakan tingkat bunga
pasar, mana yang lebih andal untuk digunakan.
Jika nilai tersebut berbeda dengan nilai nominal
wesel bayar, maka entitas mencatat diskonto atau
premium.
26
Contoh Penerbitan
Wesel Bayar Non Tunai

PT Milu membeli mesin yang mempunyai nilai pasar Rp


126.000.000, dan menerbitkan wesel bayar atas pembelian
tersebut. Wesel bayar tersebut mempunyai nilai nominal
Rp 150.000.000 tanpa bunga dan jangka waktu 3 tahun.

Mesin 126.000.000

Diskonto Wesel Bayar 24.000.000


27
Wesel Bayar 150.000.000
Penerbitan Wesel Bayar

Penerbitan Secara Tunai dan Hak Tertentu

Jika suatu entitas menerbitkan wesel bayar dengan


tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat
bunga yang wajar, entitas akan memberikan
kompensasi berupa hak tertentu kepada pembeli
wesel bayar. Entitas harus mengakui selisih
(diskonto) antara kas yang diterima dan nilai kini
dari wesel bayar menggunakan tingkat bunga pasar
sebagai pendapatan diterima di muka.
28
Contoh Penerbitan Wesel
Bayar Secara Tunai dan
Hak Tertentu
Nilai kini wesel bayar =
PT Kapuas menerbitkan wesel bayar tidak berbunga
Diskonto wesel bayar = Rp 200.000.000 – Rp 158.766.448
berjangka waktu 3 tahun dengan nilai nominal Rp
= Rp 41.233.552
200.000.000 Kepada PT Banjar. Entitas menerima kas
sebesar Rp 200.000.000 dari penerbitan tersebut. Kas 200.000.000
Tingkat bunga pasar untuk wesel yang sejenis adalah Diskonto Wesel Bayar 41.233.552
8%. Entitas setuju untuk menjual barang dagangan Wesel Bayar 200.000.000
senilai Rp 750.000.000 dengan harga di bawah harga Pendapatan Diterima di Muka 41.233.552
jual normal barang tersebut. 29
Instrumen
Keuangan Majemuk

Instrumen keuangan majemuk adalah


instrument keuangan yang mempunyai
komponen liabilitas dan komponen ekuitas.
Namun, kedua komponen tersebut harus di
pisahkan berdasarkan substansinya pada
tanggal instrument tersebut diberhentikan.
30
Contoh Instrumen
Keuangan Majemuk
Pada tanggal 1 Maret 2015 PT Kartika menerbitkan 5.000 lembar obligasi
konversi dengan nilai nominal Rp.100.000/lembar. Jangka waktu jatuh
tempo obligasi tersebut adalah 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 8%.
Nilai wajar dari obligasi yang serupa tanpa elemen konversi adalah
Rp.460.000.000. Pada tanggal 1 Maret 2015, PT Kartika harus
memisahkan nilai obligasi konversi menjadi komponen liabilitas dan
komponen ekuitas, sebagai berikut :

Nilai obligasi konversi (5000 x Rp.100.000) Rp.500.000.000

Nilai wajar komponen liabilitas Rp.460.000.000


31
Nilai Komponen ekuitas Rp. 40.000.000
Pengukuran setelah
pengakuan awal

32
Pengukuran setelah
pengakuan awal

1 juni 2015
Beban Bunga 4.324.560
Premium Utang Obligasi 675.440
Kas 5.000.000

31 Desember 2015
Beban Bunga 4.297.542
Premium Utang Obligasi 702.458 33

Utang Bunga 5.000.000


Penghentian

Pengakuan

Penghentian pengakuan (mengeluarkan dari laporan


posisi keuangan) liabilitas keuangan jika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan
atau kadaluarsa.

34
Penghentian Pengakuan
Keseluruhan dan Sebagian

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika


debitur melepaskan liabilitas tersebut (atau bagian
darinya) dengan membayar kreditur (baik menggunakan
kas, aset keuangan, barang, atau jasa lainnya).

Pelepasan juga terjadi jika debitur secara hukum


dibebaskan dari tanggung jawab utamanya atas liabilitas
tersebut, baik melalui proses hukum maupun oleh
35
kreditur.
Nilai tercatat properti tersebut di pembukuan perusahaan
sebesar Rp 940.000.000 .
Keuntungan yang diakui perusahaan dari pelunasan

Contoh Penghentian tersebut sebesar Rp 1.000.000.000 dikurangi nilai wajar

Pengakuan property Rp 900.000.000, yaitu Rp 100.000.000.


Perusahaan juga mencatat kerugian dari pelepasan properti
sebesar selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat
PT Kirana meminjam uang dari bank sebesar Rp
property, yaitu rugi sebesar Rp 40.000.000.
1.000.000.000. Kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan

membuat perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban terkait


Utang Bank 1.000.000.000
pinjaman bank tersebut. Perusahaan memutuskan untuk Kerugian Pelepasan Properti 40.000.000
melakukan negoisasi dengan bank dan berhasil memperoleh Properti 940.000.000
kesepakatan pelunasan pinjaman dengan menyerahkan Keuntungan Pelunasan Utang Bank 100.000.000

properti milik perusahaan dergan nilai pasar Rp 900.000.000


36

untuk melunasi seluruh pinjaman..


Pertukaran dan
Modifikasi Persyaratan
Utang

Apabila terjadi pertukaran instrument utang dengan


persyaratan yang berbeda secara substansial maka
pertukaran dicatat sebagai penghapusan liabilitas
keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru. Berlaku juga apabila dilakukan modifikasi
secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan
yang saat ini ada.
37
Contoh Modifikasi Persyaratan
Ulang - Substansial
PT Siprus sedang mengalami kesulitan keuangan akibat kerugian
operasi selama beberapa tahun terakhir. PT Siprus mempunyai
utang dari Bank Independen sebesar Rp2.000.000.000 dengan
tingkat bunga 6%, dengan jangka waktu jatuh tempo 5 tahun.
Tidak terdapat diskonto aau premium terkait utang tersebut. PT
Siprus juga mempunyai utang bunga sebesar Rp l20.000.000 ke
Bank Independen. Bank Independen setuju untuk merestrukturisasi
utang PT Siprus untuk membantu perusahaan agar tidak
mengalami kebangkrutan. Modifikasi utang yang disetujui dari
restrukturisasi tersebut adalah tingkat bunga diturunkan menjadi
5%, pokok pinjaman dikurangi menjadi Rp l.800.000.000, dan
38
utang bunga yang ada dihapuskan.
Contoh Modifikasi
Persyaratan Ulang -
Substansial
Nilai kini utang lama adalah:

Nilai pokok utang awal Rp 2.000.000.000

Utang bunga yang ada 120.000.000

Total Rp 2.120.000.000

Nilai kini utang berdasarkan modifikasi utang (tingkat bunga awal


6% dan jangka waktu 5 tahun):

Pokok pinjaman (Rp 1.800.000.000 x PVIF6%,5) Rp 1.345.064.711

Bunga (Rp 1.800.000.000 x 5% x PVIF6%,5)


379.112.741

Total Rp 1.724.177.452 39
Contoh Modifikasi
Persyaratan Ulang -
Substansial
Perbedaan nilai kini utang lama dan utang baru
= Rp 2.120.000.000 – Rp 1.724.177.452
= Rp 395.822.548 atau 18,67% lebih rendah disbanding nilai kini utang lama.
Apabila pada saat restrukturisasi tingkat bunga yang berlaku adalah 10%, maka nilai kini dari utang
baru adalah:
Pokok pinjaman (Rp 1.800.000.000 x PVIF10%,5)Rp 1.117.658.392

Bunga (Rp 1.800.000.000 x PVIF10%,5) 341.170.809


Total Rp 1.458.829.191
Diskonto dari utang baru = Rp 1.800.000.000 – Rp 1.458.829.191 = Rp 341.170.809
Keuntungan dari restrukturisasi = Rp 2.120.000.000 – Rp1.458.829.191
40
= Rp 661.170.809
Contoh Modifikasi
Persyaratan Ulang -
Substansial

Utang bank (lama) 2.000.000.000


Utang Bunga 120.000.000
Diskonto Utang bank (baru) 1.800.000.000
Keuntungan dari Restrukturisasi utang 661.170.809

41
Opsi Nilai Wajar

Perusahaan dapat memilih mencatat pada nilai wajar pada


akun untuk sebagian besar aset dan liabilitas keuangan,
termasuk obligasi dan wesetl bayar.

IASB yakin bahwa pengukuran instrumen keuangan pada nilai wajar


memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat dipahami
daripada biaya amortisasi.

Ketika perusahaan mencatat pada nilai wajar, maka laba/rugi


yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba
bersih
42
Contoh Opsi Nilai Wajar

PT IJK menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp 500.000.000


dan kupon 6 persen pada tanggal 1 Mei 2012. PT IJK
menggunakan opsi nilai wajar di dalam pencatatan obligasi. Pada
tanggal 31 Desember 2012, nilai obligasi menjadi Rp 480.000.000
akibat peningkatan suku bunga pasar menjadi 8 persen.

Utang obligasi 20 .000.000

Unrealized Holding Gain or Loss—pendapatan 20.000.000 43


Penyajian

44
Pengungkapan

Menurut PSAK 60 Instrumen Keuangan : Pengungkapan terdapat beberapa persyaratan


pengungkapan untuk instrument keuangan
1. Menyediakan Informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi terhadap setiap
baris pos liabilitas jangka panjang yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
2. Nilai tercatat liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
3. Mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan, kebijakan
akuntansi yang digunakan
4. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan jangka Panjang yang menunjukkan sisa
jatuh tempo kontraktual
45
Pengungkapan

46
Pengungkapan

47
Pengungkapan

48
Soal QUIZ

49
1. Hal yang harus diperhatikan dalam menerbitkan
obligasi ke public adalah…
1. Membentuk tim emisi
2. Suku bunga
3. Sertifikat Obligasi
4. Persetujuan regulator
5. Menjalani proses audit
6. Mengeluarkan Prospektus
7. Harga jual obligasi
8. Kondisi Pasar
 
a) 1, 2, 3, 5, 8
b) 1, 3, 4, 5, 7
c) 1, 3, 4, 5, 6
d) 1, 2, 6, 7, 8

50
2. Obligasi diterbitkan diantara tanggal pembayaran
bunga. Pada tanggal 1 April 2015 PT Kirana
menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp.450.000.000. Obligasi tersebut tertanggal 1 Januari
2015 dan jatuh tempo 1 Januari 2025. Tingkat suku
bunga kupon obligasi adalah 6% dengan bunga
terutang tiap tanggal 1 januari dan 1 juli. Tingkat suku
bunga efektif adalah 6% (sama dengan tingkat bunga
kupon). Berapa beban bunga yang diakui pada tanggal
1 Juli 2015?

a) Beban Bunga 13.000.000


Kas 13.000.000
 
b) Beban Bunga 13.500.000
Kas 13.500.000
 
c) Kas 12.000.000
Beban Bunga 12.000.000
 
d) Kas 12.500.000
Beban Bunga 12.500.000 51
3. Pada tanggal 1 Maret 2015 PT Kartika menerbitkan 5.500
lembar obligasi konversi dengan nilai nominal
Rp.100.000/lembar. Jangka waktu jatuh tempo obligasi tersebut
adalah 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 8%. Nilai wajar dari
obligasi yang serupa tanpa elemen konversi adalah
Rp.460.000.000. Pada tanggal 1 Maret 2015, PT Kartika harus
memisahkan nilai obligasi konversi menjadi komponen liabilitas
dan komponen ekuitas sebesar?

a) Nilai Obligasi Konversi Rp 550.000.000


Nilai Wajar Komponen Liabilitas Rp 460.000.000
Nilai Komponen Ekuitas Rp 90.000.000

b) Nilai Obligasi Konversi Rp 500.000.000


Nilai Wajar Komponen Liabilitas Rp 460.000.000
Nilai Komponen Ekuitas Rp 40.000.000

c) Nilai Obligasi Konversi Rp 550.000.000


Nilai Wajar Komponen Liabilitas Rp 450.000.000
Nilai Komponen Ekuitas Rp 100.000.000
 
d) Nilai Obligasi Konversi Rp 500.000.000
Nilai Wajar Komponen Liabilitas Rp 450.000.000
Nilai Komponen Ekuitas Rp 50.000.000
  52

 
4. Yang merupakan ciri liabilitas jangka panjang adalah…

a) Dapat diselesaikan dalam satu siklus operasi perusahaan


b) Memiliki perjanjian dan pembatasan
c) Untuk tujuan diperdagangkan
d) Tidak ada hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas
 

53
5. Liabilitas dijual dengan harga diskon jika…

a) Tingkat suku bunga efektif lebih kecil daripada tingkat bunga kupon
b) Tingkat suku bunga efektif sama dengan tingkat bunga kupon
c) Tingkat suku bunga efektif lebih besar sama dengan tingkat bunga
kupon
d) Tingkat suku bunga efektif lebih besar daripada tingkat bunga kupon
 

54
THANK
YOU!

55

You might also like