Professional Documents
Culture Documents
Ujian Kasus. Odontectomi
Ujian Kasus. Odontectomi
Identitas PJ
Nama : Siskaningsi
Usia : 36 Thn
Pendidikan : SMA ( Sekolah Menengah Atas )
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Keluhan Riwayat Penyakit
Utama
Pasien mengeluh untuk pengangkatan Sekarang
akar gigi. Dikarenakan seminggu yang Pasien mengeluh ingin pengangkatan
lalu gusi pasien bengkak, sehingga akar gigi bungsu.
mengkomsumsi obat dari puskesmas.
ANALISA
DATA
No Symptom Etiologi Problem
PRE ANESTESI
1. Data Subjektif :
Data Objektif :
Data Subjektif : -
Data Objektif :
Pasien terlihat pucat dan menggigil
Akral pasien terasa dingin Terpapar suhu ruangan Hipotermia
Pre-anestesi
Anxiety
Alasan prioritas:
Anxiety (cemas) merupakan salah satu masalah kesehatan anestesi yang sering muncul
pada pasien sebelum pembedahan dan pembiusan yang berpotensi muncul dan kurang
pengetahuan dalam menjalani prosedur pembiusan sehingga harus berkolaborasi untuk
pemberian premedikasi untuk mengurangi kecemasan.
PROBLEM ( Masalah kepenataan
anestesi )
Intra Anestesi
Resiko aspirasi penurunan tingkat kesadaran
Alasan prioritas :
Penurunan tingkat kesadaran yang berhubungan dengan efek obat anestesi berupa profopol
Pasca Anestesi
Hipothermia.
Alasan prioritas:
Pasien dengan kondisi hipothermia apabila tidak segera diatasi dapat berkelanjutan sehingga
terjadi shivering. Kondisi demikian akan menyebabkan pasien tidak nyaman dan dapat
mnyebabkan timbulnya nyeri pada luka post op. hemodinamika juga akan terpengaruh akibat
shivering.
Rencana Intervensi, Implementasi dan
Evaluasi
Pre-Anestesi
Problem Rencana Intervensi Nama &
(Masalah) Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Paraf
Setelah dilakukan tindakan keperawatana. Kaji tingkat kecemasan a. mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan cemas
selama 15 menit cemas pasienb. Jelaskan prosedur tindakan kecemasan berkurang dan sudah paham
berkurang/hilang dengan kriteria: jenis tindakan anestesi b. menjelaskan tindakan akan prosedur operasi
yang akan dilakukan. jenis anestesi yang
a. Pasien tampak tenang dan O: KU sedang kesadaran CM
c. Dampingi pasien dalam akan dilakukan kepada
kooperatif
mengurangi rasa cemas. orang tua pasien atau Pasien tampak lebih tenang,
b. Tanda-tanda vital dalam batas
keluarga pasien pasien kooperatif.
normal
c. mendampingi pasien
c. Tingkat kecemasan menurun TD : 120/83mmHg N : 86x/mnt
Anxiety dapat mengurangi rasa Zul
RR : 20x/mnt
cemas
A: Cemas teratasi
P: Lanjutkan intervensi
pendampingan pasien di meja
operasi, pindahkan pasien dari
ruang penerimaan ke meja
operasi.
Rencana Intervensi, Implementasi dan
Evaluasi
Intra-Anestesi
Problem
Rencana Intervensi
Nama
Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
( masalah ) Paraf
Setelah dilakukan a. Mengkaji Atur posisi pasien S:-
tindakan keperawatan kemampuan Pantau tanda tanda
O : Tidak terjadi muntah dan
selama 15 menit tidak pasien dengan refleks batuk, releks
pasien mampu menelan,
akan terjadi aspirasi mampu menelan muntah dan
yang dibuktikan dengn b. Mengkaji pasien kemampuan menelan Nafas normal beserta tidakada
kemampuan kognifitif agar dapat Bersihkan jalan nafas suara paru tambahan.
dan status neurologis menggerakkan Kolaborasi dengan
A : Masalah teratasi sebagian
yang tidak berbahaya. motorik pasien DPJP
Mampu menelan c. Mengkaji P : Lanjutkan intervensi
Bunyi paruh yang kesadaran dengan DPJP
Resiko aspirasi
bersih pasien
penurunan tingkat Zul
kesadaran Tonus otot yang kuat
Rencana Intervensi, Implementasi dan
Evaluasi
Pasca-Anestesi Rencana intervensi
Problem
Implementasi Evaluasi Nama & paraf
(masalah) Tujuan Intervensi