You are on page 1of 12

Ultraviolet visibel (Uv Vis)

shela adawiyah
1930802038
pendahuluan
pendahuluan
 Analisis spektrofotometri merupakan analisis kimia yg didasarkan pada pengukuran
intensitas warna larutan yg akan ditentukan konsentrasinya dibandingkan dengan larutan
standar, yaitu larutan yg telah diketahui konsentrasinya.

 spektrofotometer sesuai dengan Namanya adalah alat yg terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spektrum dan Panjang gelombang
tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yg ditransmisikan
atau yg di adsorbs.

 spektrofotometer Uv/Vis mengukur serapan cahaya di daerah ultraviolet (200-400 nm)


dan sinar tampak (400-800 nm) oleh suatu senyawa.
Spektrofotometer UV/VIS
SINGLE
 BEAM
cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yg diperoleh hanya nilai
absorbansi dari larutan yg dimasukkan.
pengukuran blanko harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pengukuran sampel.
DOUBLE BEAM
Cahaya melewati dua arah karena ada chopper yg akan membagi sinar menjadi
dua, dimana salah satu melewati blanko ( disebut juga reference beam) dan yg
lainnya melewati larutan ( disebut juga sample beam), sehingga nilai absorbansi
larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko.
 Instrumentasi
spektrofotometer
UV/VIS
SUMBER CAHAYA WADAH SAMPEL (CUVVETE)

 Sumber cahaya pada spektrofotometer  Cuvvete merupakan sel untuk menaruh


UV-Vis ada dua macam: cairan kedalam berkas cahaya
spektrofotometer.
 Lampu tungsten (wolfram), lampu ini
digunakan untuk mengukur sampel
pada daerah tampak. Bentuk lampu ini  Bahan cuvvete berpengaruh terhadap
mirip dengan bola lampu pijar biasa.
Panjang gelombang yg dipakai, bahan
Memiliki Panjang gelombang antara
kaca untuk Panjang gelombang sinar
350-2200 nm. Spektrum radiasinya
tampak, sedangkan kuarsa untuk sinar
berupa garis lengkung. Umumnya
ultraviolet.
memiliki waktu 1000 jam pemakaian.
 Lampu deuterium , lampu ini dipakai
pada Panjang gelombang 190-380 nm.  Pada spektrofotometer UV-VIS double
Spektrum energi radiasinya lurus, dan beam Panjang cuvvete (b) harus sama
digunakan untuk mengukur sampel yg (matching cuvvete).
terletak pada daerah uv. Memiliki
waktu 500 jam pemakaian.
Monokromator
 Monokromator adalah alat yg akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen Panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator yaitu:
 Prisma yg berfungsi mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya
didapatkan resolusi yg baik dari radiasi polikromatis.
 Grating( kisi difraksi), kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses
spektroskopi. Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yg sama, hasil
disperse akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh
jangkauan spektrum.
 Celah optis, digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yg diharapkan dari
sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yg tepat,maka radiasi akan dirotasikan
melalui prisma, sehingga diperoleh Panjang gelombang yg diharapkan.
 Filter, berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yg diteruskan
merupakan cahaya berwarna yg sesuai dengan Panjang gelombang yg dipilih.
 DETEKTOR
berfungsi menyerap sinar yg mengenainya dan mengubahnya menjadi suatu besaran yg
dapat di ukur. Detektor yg digunakan pada spektrofotometer uv-vis berupa alat foto-listrik. Yg
mengubah energi sinar menjadi energi listrik atau isyarat listrik. Amplifier menangkap isyarat
masuk (input) dari rangkaian detector dan melalui beberapa proses elektronik tertentu
menghasilkan suatu isyarat keluar (output) yg beberapa kali lebih besar dari isyarat input.

 RECORDER
merupakan system baca yg memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam
bentuk % transmitan maupun absorbansi.
Hukum lambert-beer (beer’s law)
 Jumlah relative Panjang gelombang cahaya yg terabsorbsi Ketika melewati sampel
tergantung pada:
• jarak yg ditempuh sinar Ketika melewati sampel
• Jumlah senyawa kimia dalam sampel yg mengabsorbsi sinar (konsentrasi analit-c)
• Kemampuan sampel mengabsorbsi sinar (molar absorptivity-ε)
• A=ε.b.C
jumlah relative cahaya yg melewati sampel (p/po) dikenal dengan istilah transmitan(T)
T=p/po %T=100 x p/po
Absorban (A) adalah jumlah relative cahaya terabsorbsi oleh sampel dan berhubungan
dengan transmitan(T)
A= -log(T) = -log(%T/100)
Terimakasih

You might also like