You are on page 1of 13

SISTEM

TREASURY
By : Hernawaty., SE.MM
Sistem Treasury
• Fungsi Treasury sangat vital di Perbankan
karena mengelola uang sedemikian rupa agar
tidak terjadi risiko likuiditas.
• Dalam mengelola uang atau likuiditas di Bank,
saat ini bagian Treasury sudah banyak tools/
sistem yang membantu pengelolaannya secara
otomasi sehingga risiko operasional dan
likuiditas menjadi terkendali.
• Treasury management system di perbankan
adalah software sistem terotomasi yang
mengelola kegiatan funding (penyimpanan
dana dan investasi), likuiditas (kemampuan
bank untuk memenuhi kebutuhan operasional
sewaktu-waktu), dan risiko perbankan.
•  Penerapan treasury management
system dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Compliance (kepatuhan): Treasury management
system bermanfaat untuk memastikan bahwa
sistem treasury sesuai dengan tata kelola internal
yang ada serta persyaratan dan regulasi perbankan.
Sistem ini memungkinkan
transaksi treasury dilakukan secara terstandardisasi
sehingga seluruh transaksi dapat dilacak dan
memudahkan organisasi dalam
pemenuhan compliance terhadap persyaratan.
2. Informasi secara real-time: Perkembangan
tekonologi dan internet telah memungkinkan
pengiriman dan penerimaan informasi
dilakukan secara real time. Sistem ini
memungkinkan pengguna untuk
mengumpulkan seluruh informasi dan data
yang diperlukan dalam bentuk laporan
sehingga pengguna dapat membuat
keputusan yang tepat.
3. Integrasi teknologi: Salah satu kendala yang
biasa dihadapi oleh organisasi
adalah software yang akan diimplementasikan
tidak dapat diintegrasikan
dengan software yang digunakan saat
ini. Treasury management system didesain
sehingga dapat diintegrasikan dengan 
Core Banking System (CBS) dan sistem lainnya.
• International market: Transaksi dalam skala
global yang dilakukan dengan perbedaan nilai
mata uang dapat menimbulkan berbagai
risiko. Dengan adanya treasury management
system, pengelolaan transaksi dengan
perbedaan nilai mata uang menjadi lebih
mudah.
• Treasury management system memegang
peran utama dalam pengelolaan keuangan
dan bertanggung jawab untuk menjaga
likuiditas perbankan. Agar peran tersebut
dapat dipenuhi, treasury management
system yang baik harus mampu melakukan
beberapa fungsi sebagai berikut:
• Membuat peramalan kas: Melakukan rencana
pendanaan, rencana investasi, dan rencana operasi
• Melakukan tata kelola kas: Menjamin ketersediaan
dana yang cukup untuk kebutuhan operasional
perusahaan
• Melakukan tata kelola investasi: Memantau tingkat
pengembalian investasi, memantau tanggal jatuh
tempo investasi dengan proyeksi kebutuhan kas,
serta tidak menginvestasikan dana pada risiko tinggi
• Melakukan tata kelola risiko: Mengantisipasi
keadaan ketika suku bunga pasar membumbung
tinggi melebihi suku bunga obligasi dan
mengantisipasi selisih kurs
• Ruang lingkup treasury khususnya untuk bank
di Indonesia antara lain sebagai berikut:

1. Money Market. Pasar uang merupakan pasar


tempat instrumen finansial dengan likuiditas
tinggi (kas, cek, deposito) diperdagangkan.
Grafik pada money market menunjukkan
nilai supply-demand terhadap uang.
2. Foreign Exchange. Transaksi yang memperdagangkan
mata uang suatu negara terhadap mata uang negara
lainnya. Terdapat beberapa jenis transaksi forex, yaitu :

(1)spot (penjualan mata uang asing dengan kurs yang


berlaku di pasar dengan penyerahan dana segera
setelah transaksi disepakati),
(2)forward (penjualan mata uang asing dengan
kurs forward yang ditetapkan pada saat transaksi. Kurs
forward berlaku untuk waktu yang akan datang antara
2×24 jam hingga satu tahun), dan
(3)swap (penjualan mata uang asing dengan kurs yang
disepakati sekarang sesuai spot rate dengan kombinasi
kurs forward).
3. Fixed Income (Obligasi). Obligasi merupakan
surat tanda utang. Badan atau perusahaan
yang mengeluarkan obligasi mempunyai utang
kepada pemilik surat obligasi. Bank yang aktif
dalam transaksi obligasi ditunjuk oleh otoritas
moneter sebagai primary dealer.
4. Derivatives Product & Structured Product.
Transaksi derivatif adalah turunan dari plain
vanilla product (transaksi terhadap rupiah
yang standar) seperti IRS (internal revenue
service) dan CCIRS (cross-currency interest rate
swap). Transaksi menggunakan produk
derivatif dilakukan untuk melindungi
nilai. Structured product dipasarkan kepada
nasabah yang
mengharapkan yield (keuntungan) lebih tinggi
daripada produk konservatif.

You might also like