You are on page 1of 16

ARAHAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

PROVINSI MALUKU UTARA DALAM PENDATAAN


LAHAN SAWAH BERBASIS SPASIAL UNTUK
MENDUKUNG PERLINDUNGAN SAWAH DAN
KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN
OLEH :
DINAS PERTANIAN PROVINSI MALUKU UTARA

Disampaikan pada acara :


Rapat Koordinasi Awal Kegiatan Penyusunan Data Sawah Update Daerah Provinsi Maluku
Utara Tahun 2023
Hotel Muara, 09 – 10 Mei 2023
TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

(9) PERSAINGAN GLOBAL

(8) PERUBAHAN IKLIM (1) KEPEMILIKAN LAHAN

(2) INFRASTRUKTUR
NASIB PETANI PERTANIAN
DAN
(6) KOORDINASI LINTAS PERTANIAN
SEKTOR INDONESIA
(3) MODAL

(7) KELEMBAGAAN
PETANI (4) INFORMASI
(5) IPTEK
RELASI
MANUSIA – PANGAN – LAHAN

MANUSIA PANGAN

LAHAN
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
DAN STAGNASI PRODUKTIVITAS KOMODITAS
LUAS PANEN PRODUKSI PROVITAS Konversi lahan sawah mencapai kurang lebih
10.29 Juta Ha 52.98 juta Ton 5.15 Ton/Ha
100.000 ha per tahun
Luas Lahan Sawah (ha)
9,000,000
8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Sumber: BPS dan Kementan 2020

Target Pembangunan Pertanian dalam


Isu Mitigasi Skenario RPJMN 2020-2024
• Produksi pangan masih • Menjaga lahan sawah • Moratorium sawah, Persentase Lahan Baku Sawah yang
terkonsentrasi di Pulau Jawa produktif. terutama di Jawa. ditetapkan sebagai LP2B
dan Sumatera, yang tekanan • Meningkatkan • DAK bagi daerah yang
alihfungsi lahannya tinggi. 50 – 100%
produktivitas tanaman menetapkan LP2B.
• Pemanfaatan alsintan untuk • Pemanfaatan alsintan • Indeks Kualitas
peningkatan IP dan Ketersediaan Beras
yang tepat guna Lahan/Tanah
produktivitas masih rendah 39,2 – 46,8 juta ton
• Pertanian Presisi
4
Kementerian PPN/Bappenas
LUAS BAKU SAWAH (LBS) MALUKU UTARA
TAHUN 2019

KAB. HALUT
Luas baku : 1.821 Ha KAB. P. MOROTAI
Luas panen : 3.031,42 Ha Luas baku : 1.369 Ha
Provitas : 2,946 Ton/Ha Luas panen : 882,69 Ha
Produksi GKG: 8.931,92 Ton Provitas : 3,082 Ton/Ha
Produksi beras : 4.972,3 Ton Produksi GKG: 2.720,16 Ton
Produksi beras : 1.514,39 Ton

KAB. HALBAR
Luas baku : 1.128 Ha
Luas panen : 428,75 Ha KAB. HALTIM
Provitas : 3,125 Ton/Ha Luas baku : 5.914 Ha
Produksi GKG: 1.339,75 Ton Luas panen : 6.188,03 Ha
Produksi beras : 745,89 Ton Provitas : 3,369 Ton/Ha
Produksi GKG: 20.849,26 Ton
Produksi beras : 11.607,31 Ton
SAWAH MALUKU UTARA
KOTA TIKEP
Luas baku : 448 Ha
TAHUN 2019
Luas panen : 50,76 Ha
Provitas : 2,725 Ton/Ha • Luas baku : 13.542 Ha
Produksi GKG: 138,34 Ton KAB. HALTENG • Luas panen : 11.700,50
Produksi beras : 77,03 Ton Luas baku : 1.513 Ha Ha
Luas panen : 225,19 Ha
KAB. P. TALIABU • Produktivitas : 3,243
Provitas : 4,029 Ton/Ha
Luas baku : 185 Ha KAB. KEP. SULA Produksi GKG: 907,28 Ton Ton/Ha
Luas panen : - Ha Luas baku : 75 Ha Produksi beras : 505,09 Ton • Produksi GKG : 37.945,64
Provitas : - Ton/Ha Luas panen : 59,19 Ha
Ton
Produksi GKG: - Ton Provitas : 2,364 Ton/Ha
Produksi beras : - Ton Produksi GKG: 139,94 Ton • Produksi beras : 21.125,32
Produksi beras : 77,91 Ton Ton
KAB. HALSEL
Luas baku : 1.090 Ha Sumber : Peta Lahan Baku
Luas panen : 834,47 Ha Sawah Nasional Tahun 2019;
Provitas : 3,498 Ton/Ha BPS, Provinsi Maluku
Produksi GKG: 2.918,99 Ton Utara Dalam Angka 2020
Produksi beras : 1.625,07 Ton
KEBUTUHAN LUAS BAKU SAWAH MALUKU UTARA
(Berdasarkan Kebutuhan Konsumsi Beras)
Penduduk : Strategi untuk mengatasi
Jumlah Penduduk : 1.299.177 jiwa (BPS, 2021)
kekurangan beras :
Konsumsi : 1. Meningkatkan
Konsumsi beras : 80.99 Kg/kapita/tahun (Susenas, 2021) produktivitas padi > 6,57
Total Konsumsi Beras : 105.220.345 Kg (105.220,345 Ton)
Ton/Ha (LBS tetap) atau
Produksi 2. Menambah/mencetak
Luas Lahan Sawah : 13.542 Ha (BPN, 2019) sawah baru > 23.819 Ha
Produktivitas : 3,74 Ton/Ha
Produksi Gabah Kering Giling : 28.980,60 Ton (produktivitas tetap)
Produksi Padi Setara Beras : 16.134,28 Ton

Kebutuhan Beras :
Produksi Beras – Total Konsumsi Beras : 16.134,28 Ton - 105.220,345 Ton
: - 89.086,065 Ton/Tahun
Arahan Kebijakan Penetapan LP2B
PP No13 Tahun 2017 tentang RTRWN
• Penjelasan Pasal 66 (2) huruf c : bahwa dalam upaya perwujudan kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan
nasional dilakukan dengan pengendalian luasan pertanian tanaman pangan lahan basah dan/atau lahan kering paling
sedikit 7.741.000 ha di seluruh Prov/Kab/Kota

Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024


• Penetapan lahan baku sawah sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebesar 100% hingga tahun
2024.

Berdasarkan Surat Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian No. B747/RC.240/A.1/3/2021 tanggal 18 Maret 2021
• Salah satu kriteria penetapan lokasi prioritas daerah provinsi dan kabupaten/kota DAK Fisik Penugasan Bidang
Pertanian adalah wilayah yang telah menetapkan peraturan daerah tentang Perlindungan LP2B.

Berdasarkan Permentan No. 49 tahun 2020 tentang Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian TA 2021.
• Alokasi Pupuk Bersubsidi ditetapkan dengan mempertimbangkan salah satunya luas baku lahan sawah yang
dilindungi dan penetapan LP2B
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

Peraturan Perundangan Terkait :


1. Undang - Undang No 41 Tahun 2009 tentang perlindungan
Lahan Pertanian Berkelanjutan
2. Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 2011 tentang penetapan
dan alih fungsi lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
3. Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2017 tentang rencana
tata ruang wilayah Nasional
4. Peraturan Presiden No 59 Tahun 2019 tentang
Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah
5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN No 19
Tahun 2016 tentang penetapan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan pada Wilayah yang belum terbentuk rencana
tata ruang wilayah
6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN No 6 Tahun
2017 tentang Tata cara peninjauan kembali rencana Tata
Ruang Wilayah
LANGKAH-LANGKAH TINDAK LANJUT
KEBIJAKAN PERCEPATAN PENETAPAN LP2B

1. Melindungi dan menetapkan LP2B dengan mengacu pada PP No. 13/2017


tentang RTRWN seluas lahan sawah eksisting yang terdapat di Kab/Kota
tersebut.
2. Melengkapi peta spasial bagi LP2B yang telah ditetapkan dalam
Perda/Review RTRW, dengan memuat informasi lokasi, luasan dan petani.
3. Segeramenetapkan LP2B bagi Kab/Kota yang belum menetapkan Perda
RTRW maupun yang sedang tahap pembahasan dalam Review Perda RTRW.
4. Memprioritaskan pengalokasian bantuan program pembangunan pada lahan
yang telah ditetapkan sebagai LP2B.
5. Melakukan kajian teknis penggunaan lahan pertanian dan langkah strategis
dalam menjamin ketersediaan luasan lahan pertanian di Kab/Kota, apabila
Proyek Strategis Nasional (PSN) direncanakan akan mengalihfungsikan lahan
pertanian.
PENUTUP
Penyediaan Pangan wajib hukumnya bagi semua daerah baik yang mempunyai potensi besar untuk pertanian
pangan maupun yang kurang potensial

Ketersediaan lahan yang sesuai sangat berpengaruh dalam mewujudkan ketahanan pangan

Lahan Pertanian Pangan yang sudah ada harus dilindungi dan perlu perluasan lahan tanaman
pangan

Meningkatkan kesadaran publik tentang kewajiban UU 41/2009 untuk melindungi LP2B dengan sanksinya

Memasukkan LP2B secara eksplisit dalam Tata Ruang Wilayah Propinsi, Kabupaten Kota dengan
mempertahankan lahan sawah yang ada secara maksimal
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

You might also like