Professional Documents
Culture Documents
III. Ukuran Pemusatan Data
III. Ukuran Pemusatan Data
DATA
KARAKTERISTIK KUMPULAN
DATA (DATA SET)
1.Memusat pada nilai tertentu dari suatu
distribusi yang disebut nilai pusat (middle
of data set)
2.Menyebar atau berpencar (spread of a
data set)
UKURAN PEMUSATAN DATA
Merupakan nilai tunggal yang mewakili semua data
atau kumpulan pengamatan dimana nilai tersebut
menunjukkan pusat data.
Yang termasuk ukuran pemusatan data :
Rata-rata hitung
Median
Modus
Rata-rata ukur
Rata-rata harmonis
Macam Ukuran
Macam Ukuran
Deviasi Standar
Rerata Ukur
Dari sekumpulan data (distribusi), ada
beberapa harga/nilai yang dapat kita
anggap sebagai wakil dari kelompok
data tersebut.
Nilai-nilai yang biasa digunakan untuk
mewakili data tersebut adalah mean dan
modus disebut sebagai tendensi
pusat (central tendency)
1. RATA-RATA (RERATA) HITUNG (MEAN)
X i
X1 X 2 X n
X i 1
n n
Ukuran Populasi
• N
Rerata Populasi
X i
X1 X 2 X N
i 1
N N
1. RATA-RATA (RERATA) HITUNG (lanjutan)
Rerata = 5 Rerata= 6
1. RATA-RATA (RERATA) HITUNG (lanjutan)
Rumus umumnya :
Jumlah semua nilai data
Rata - rata hitung
Banyaknya nilai data
fX 3955
X 65,92
f 60
1. RATA-RATA (RERATA) HITUNG (lanjutan)
2. Dengan pembobotan
Masing-masing data diberi bobot.
Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk
mid dan 70 untuk ujian akhir.
Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir
4, maka rata-rata hitungnya adalah :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14
Median = 5 Median = 5
Setelah data diurutkan, median adalah angka
yang terletak “ditengah”
Jika n atau N ganjil, median adalah angka di tengah
Jika n atau N genap, median adalah rerata kedua angka
ditengah
2. NILAI TENGAH (MEDIAN)
Kalau datanya genap posisi Median terletak di
antara 2 nilai, sehingga nilai Median adalah
rata-rata dari 2 nilai tersebut.
Contoh : pengukuran BB 6 orang
48, 52, 56, 62, 67, 70 kg
Posisi Median adalah pengamatan ke 3,4
Nilai Median = 56 + 62 = 59 kg
2
2. NILAI TENGAH (MEDIAN)
Kelebihan nilai Median adalah: Nilai
Median tidak terpengaruh oleh data
ekstrim.
Contoh: Hasil pengukuran BB 5 orang
48, 52, 60, 65, 95 kg
Nilai Median tetap pada posisi 3 yaitu 60
kg, meskipun ada nilai ekstrim 90 kg.
2. NILAI TENGAH (lanjutan)
Untuk data berkelompok
n
- F
Med L 0 c 2
f
L 0 batas bawah kelas median
F jumlah frekuensi semua kelas sebelum
kelas yang mengandung median
f frekuensi kelas median
2. NILAI TENGAH (lanjutan)
Contoh :
Interval Frekuensi Letak median ada pada data
Kelas ke 30, yaitu pada interval
9-21 3
61-73, sehingga :
22-34 4
35-47 4 L0 = 60,5
48-60 8
61-73 12
F = 19
74-86 23 f = 12
87-99 6 60
- 19
Med 60,5 13 2
Σf = 60
72,42
12
3. NILAI SERING MUNCUL (MODUS)
Adalah nilai yang mempunyai frekuensi
terbesar dalam suatu kumpulan data.
Berguna untuk mengetahui tingkat
seringnya terjadi suatu peristiwa
Modus dapat juga digunakan untuk
semua skala pengukuran data mulai dari
skala nominal hingga skala rasio.
3. NILAI SERING MUNCUL (MODUS)
Adalah suatu ukuran tendensi pusat
Datum yang paling banyak muncul
Tidak terpengaruh oleh harga ekstrim
Dapat ada untuk data numerik atau kategorik
Dapat tidak ada
Dapat tidak tunggal
0 1 2 3 4 5 6
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tak Ada
Modus = 9
Modus
3. NILAI SERING MUNCUL (MODUS)
Adalah nilai yang paling banyak ditemui di
dalam suatu pengamatan
Ada beberapa kemungkinan :
X - Mod 3 X Med
4. RATA-RATA UKUR
Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain
berkelipatan. G n X .X ....X
1 2 n
f log X
G antilog
f
RATA-RATA UKUR (lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Tengah Frekuensi log X f log X
Kelas (X)
9-21 15 3 1,18 3,54
22-34 28 4 1,45 5,8
35-47 41 4 1,61 6,44
48-60 54 8 1,73 13,84
61-73 67 12 1,83 21,96
74-86 80 23 1,90 43,7
87-99 93 6 1,97 11,82
Σf = 60 Σf log X = 107,1
107,1
G antilog 60,95
60
RATA-RATA UKUR UNTUK
GEJALA PERTUMBUHAN
Pt
rt 1 diman : Pt adalah keadaan diakhir tahun
t
Pt Po (1 r)
5. RATA-RATA HARMONIS
Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk
pecahan atau desimal.
Untuk data tidak berkelompok RH n
1
X
60
RH 53,52
1,121
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL
1. Kuartil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi empat
bagian yang sama besar.
K 1 K 2 K 3 in 1
Letak Kuartil ke-i Ki
4
Data setelah diurutkan : 11 12 13 16 16 17 18 21
22 19 1 12 13
Position of Q1 2.5 Q1 12.5
dan , bukan4 ukuran Tendensi Pusat
2
= Median, suatu ukuran Tendensi Pusat
Q1 Q3
Q2
KUARTIL (lanjutan)
Untuk data tidak berkelompok
in 1
Q nilai ke -
i , i 1,2,3
4
Untuk data berkelompok
in
- F
Q i L 0 c 4 , i 1,2,3 L0 = batas bawah kelas kuartil
f F = jumlah frekuensi semua
kelas sebelum kelas kuartil Qi
f = frekuensi kelas kuartil Qi
c = interval kelas
KUARTIL (lanjutan)
Contoh :
Q1 membagi data menjadi 25 %
Interval Nilai Frekuensi
Kelas Tengah Q2 membagi data menjadi 50 %
(X) Q3 membagi data menjadi 75 %
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47 41 4 Sehingga :
48-60 54 8
61-73 67 12
74-86 80 23 Q1 terletak pada 48-60
87-99 93 6
Q2 terletak pada 61-73
Σf = 60
Q3 terletak pada 74-86
KUARTIL (lanjutan)
1.60
Untuk Q1, maka : - 11
Q1 47,5 13 4 54
8
2.60
Untuk Q2, maka : - 19
Q 2 60,5 13 4 72,42
12
2. Desil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi
sepuluh bagian yang sama besar.
DESIL (lanjutan)
Untuk data tidak berkelompok
in 1
D nilai ke -
i , i 1,2,3,...,9
10
7.60
- 31
D 7 73,5 13 10 79,72
23
PERSENTIL