Professional Documents
Culture Documents
Produksi Tanaman Secara Konvensional
Produksi Tanaman Secara Konvensional
SECARA
KONVENSIONAL
PENGERTIAN PERTANIAN KONVENSIONAL
1. Alat dan mesin pertanian modern yang digunakan mulai yang dioperasikan manual
oleh manusia sampai yang berbasis digital/teknologi informasi/ Information
Technology (IT).
2. Alat dan mesin pertanian yang berbasis digital dioperasikan secara jarak jauh
berbasis android atau gelombang radio, seperti robot pengolah tanah/robot traktor.
3. Selain itu peralatan yang mengontrol iklim mikro tanaman, identifikasi serangan
dan populasi OPT (organisme Pengganggu Tanaman) dan lainnya.
CIRI-CIRI PERTANIAN MODERN
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
PERTANIAN
PERKOTAAN (URBAN
FARMING)
PENGERTIAN URBAN FARMING
1. Jauh dari lahan produksi Lokasi perkotaan yang jauh dari lahan produksi,
menjadi alasan yang relevan untuk mengaplikasikan urban agriculture.
2. Keterbatasan lahan dan ruang, cahaya dan air. Keterbatasan lahan bukan
menjadi pembatas untuk mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai lahan
produktif.
3. Kesibukan masyarakat bekerja, dan tidak cukup waktu berkebun.
Masyarakat perkotaan selalu sibuk dengan rutinitas yang padat, seringkali
menimbulkan stress. Urban agriculture menjadi pilihan aktivitas relaksasi yang
murah dan produktif
KONSEP DASAR DARI URBAN
AGRICULTURE/URBAN FARMING :
4. Pengangguran. Urban agriculture merupakan aktifitas produktif sebagai salah satu kegiatan
yang solutif untuk mengatasi pengangguran perkotaan. Apalagi jika dilakukan secara kontinyu
dan berorientasi bisnis, akan sangat menguntungkan pelaksananya.
5. Keanekaragaman hayati rendah . Vegetasi di perkotaan semakin sempit dan terbatas,
sehingga keanekaragaman hayati rendah. Urban agriculture dapat menambah keanekaragaman
hayati di perkotaan dan menjadi sumber oksigen tambahan, serta mengurangi polusi udara.
6. Produksi sampah tinggi (bahan organik). Kepadatan penduduk kota berbanding lurus
dengan produksi sampah yang tinggi, terutama sampah rumah tangga. Baik sampah organik,
maupun sampah non organic.
LINGKUP URBAN FARMING, YAITU :
1. Budidaya tanaman berbasis tanah Merupakan budidaya tanaman yang menggunakan media tanam tanah
yang ditambahkan bahan organik. Misalnya : tanaman buah dalam pot atau dikenal dengan tabulampot,
tanaman sayur dalam kemasan bekas, dan lainnya
2. Hidroponik Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya tanaman secara modern, karena
menggunakan media tanam selain tanah. Media tanam yang digunakan berupa air dan substrat. Substrat
sebagai media tanam dapat berupa bahan organik dan non organik. Substrat bahan organik, diantaranya
hydrogel, arang sekam, coopeat atau pecahan arang kayu. Sementara yang non organik, diantaranya
rockwool, hidroton, styrofoam, busa (foam). Teknik hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep
Flow Technique), aquaponik, aeroponik. Gambar 3.8 Sistem Hidroponik Deep Flow Technique (DFT)
Sumber : guyubtani.blogspot.com
3. Ternak . Ternak merupakan lingkup besar dari pertanian, yang memproduksi
bahan pangan sumber protein hewani. Aktivitas ternak yang mudah dilakukan di
lahan sempit adalah budidaya ikan dan unggas. Misalnya budidaya ikan dalam
ember (budikdamber).
4. Budidaya jamur. Memproduksi jamur konsumsi di lahan sempit menjadi
keniscayaan pada saat ini. Mengapa? Karena kemudahan untuk mendapatkan
baglog jamur tanpa harus memproduksi sendiri, sudah banyak ditemui.
Pembudidya tinggal menyiapkan tempat produksi jamurnya saja, tentu tetap
memperhatikan syarat tumbuh jamur agar berproduksi maksimal. Selain tempat
yang bersih untuk penataan baglog, suhu, kelembaban, sirkulasi uadara yang baik
dan pencahayaan harus diperhatikan dengan benar.
5.Pengelolaan limbah rumah tangga Limbah rumah tangga menjadi
masalah besar di perkotaan. Mengatasi limbah rumah tangga diawali
dari kesadaran masyarakat perkotaan akan hidup sehat dan
keberlanjutan kehidupan bumi. Untuk itu salah satu lingkup urban
farming adalah pengelolaan limbah rumah tangga. Misal memisahkan
sampah rumah tangga antara yang organik dan basah, kertas, 79 kaca,
plastik agar masing-masing dapat diolah. Sampah organik dapat dibuat
kompos.