Professional Documents
Culture Documents
MALARIA
MALARIA
Gejala klasik yaitu terjadinya “trias malaria” (malaria paroxysm) dengan serangan penyakit
bergantian dengan periode bebas gejala. Paroxysm malaria terdiri dari tiga tahap berturut-turut.
• Tahap dingin/menggigil 15 hingga 60 menit yang ditandai dengan menggigil dan perasaan
dingin, diikuti dengan meningkatnya temperature.
• Tahap panas/demam 2 sampai 6 jam, di mana ada demam, kadang-kadang mencapai 41 °
C, kemerahan, kulit kering, dan sering sakit kepala, mual, dan muntah.
• Tahap berkeringat 2 sampai 4 jam di mana demam turun dengan cepat dan pasien
berkeringat.
• Splenomegali
limpa akan teraba setelah 3 hari dari serangan infeksi akut, limpa menjadi bengkak, nyeri dan
hiperemis. Limpa merupakan organ yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi malaria.
• Anemia
Beberapa mekanisme terjadinya anaemia ialah : pengrusakan eritrosit oleh parasit, hambatan
eritropoiesis sementara, hemolisis oleh karena proses complement mediated immune complex,
eritro fagositosis, penghambatan pengeluaran retikulosit, dan pengaruh sitokin.
• Ikterus
Dapat terjadi karena hemolisis dan gangguan hepar.
Keadaan anemia dan pembesaran limpa sering dijumpai pada penderita malaria. Dijumpainya
riwayat demam dengan anemia dan splenomegali merupakan petunjuk untuk diagnosis infeksi
malaria khususnya di daerah endemic
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Trias malaria
• Riwayat berpergian/tinggal di daerah endemis malaria.
• Riwayat sakit malaria atau minum obat malaria.
• Riwayat trnasfusi
• Tanda tanda malaria berat dapat ditemukan gangguan kesadaran, lemah, kejang,
tubuh kuning, perdarahan, sesak napas, oligouria/anuria, air seni gelap (black water
fever)
• Pemeriksaan Fisik
• Demam, tampak sakit dengan kemungkinan hepatosplenomegali, ikterus, pucat, atau
tanda-tanda dehidrasi.
• Pemeriksaaan Penunjang
• Gold standard untuk diagnosis malaria adalah evaluasi mikroskopis apusan tebal dan tipis
pewarnaan Giemsa dari spesimen darah vena.
• Pemeriksaan tetes darah
• Hapusan darah tebal untuk deteksi parasit malaria di darah ketika parasitemia rendah.
Preparat tebal selalu digunakan untuk mencari parasit malaria. dilihat dan diidentifikasi.
• Hapusan darah tipis Preparat tipis digunakan untuk mengkonfirmasi spesies parasit
malaria, ketika dengan preparat tebal sulit dilakukan.
• rapid diagnostic testing (RDT)
• microhematocrit centrifugation
• polymerase chain reaction (PCR)
PENCEGAHAN
• Mencegah berada di alam bebas dimana nyamuk dapat menggigit atau harus
memakai proteksi
• Memproteksi tempat tinggal/kamar tidur dari nyamuk dengan kawat anti-
nyamuk.