You are on page 1of 11

MALARIA

Rania Azaria - 1910211113


DEFINISI
• Malaria adalah penyakit yang menyerang sel darah merah disebabkan
oleh parasit plasmodium ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk Anopheles dan ditandai dengan ditemukannya bentuk
aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan
pembesaran limpa.

• Penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Asia


Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan.
EPIDEMIOLOGI
• Malaria tersebar di lebih dari 100 negara di benua Asia, Amerika Selatan, Afrika, Oseania, dan Karibia.
• Di Indonesia, pada tahun 2001 terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian setiap tahunnya.
• Sekitar 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah yang berpotensi tertular malaria.
• Daerah endemis malaria P. falciparum dan vivax di Indoensia adalah kawasan timur, mulai dari Kalimantan,
Sulawesi Tengah sampai Utara, Maluku, Irian Jaya, dan Lombok sampai Nusa tenggara Timur.
• Infeksi terbanyak disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan vivax.

Parasit Malaria yang ada di Indonesia


• Plasmodium malaria yang sering dijumpai ialah plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana
(Benign Malaria) dan plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika (Malignan Malaria).
• Plasmodium malariae pernah juga dijumpai tetapi sangat jarang.
• Plasmodium ovule pernah dilaporkan dijumpai di Irian Jaya, pulau Timor, pulau Owi (utara Irian Jaya).
ETIOLOGI
Plasmmodium terdiri dari banyak spesies tetapi empat spesies dari genus ini
menyebabkan hampir semua infeksi malaria pada manusia :
• Plasmodium vivax
• Plasmodium falciparum
• Plasmodium malariae
• Palsmodium ovale
• Plasmodium knowlesi
JENIS MALARIA
1. Malaria Falsiparum
Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Gejala demam timbul
intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini paling sering menjadi
malaria berat yang menyebabkan kematian.
2. Malaria Vivaks
Disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan
interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan juga kasus malaria berat
yang disebabkan oleh Plasmodium vivax.
3. Malaria Ovale
Disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis biasanya bersifat
ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks.
4. Malaria Malariae
Disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang
dengan interval bebas demam 3 hari.
5. Malaria Knowlesi
Disebabkan oleh Plasmodium knowlesi. Gejala demam menyerupai
malaria falsiparum.
GEJALA KLINIS
Malaria mempunyai gambaran karakteristik demam periodik, anemia dan splenomegali. Gejala
umum lainnya termasuk menggigil, sakit kepala, mialgia, mual, dan muntah.

Gejala klasik yaitu terjadinya “trias malaria” (malaria paroxysm) dengan serangan penyakit
bergantian dengan periode bebas gejala. Paroxysm malaria terdiri dari tiga tahap berturut-turut.
• Tahap dingin/menggigil  15 hingga 60 menit yang ditandai dengan menggigil dan perasaan
dingin, diikuti dengan meningkatnya temperature.
• Tahap panas/demam  2 sampai 6 jam, di mana ada demam, kadang-kadang mencapai 41 °
C, kemerahan, kulit kering, dan sering sakit kepala, mual, dan muntah.
• Tahap berkeringat  2 sampai 4 jam di mana demam turun dengan cepat dan pasien
berkeringat.
• Splenomegali
limpa akan teraba setelah 3 hari dari serangan infeksi akut, limpa menjadi bengkak, nyeri dan
hiperemis. Limpa merupakan organ yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi malaria.
• Anemia
Beberapa mekanisme terjadinya anaemia ialah : pengrusakan eritrosit oleh parasit, hambatan
eritropoiesis sementara, hemolisis oleh karena proses complement mediated immune complex,
eritro fagositosis, penghambatan pengeluaran retikulosit, dan pengaruh sitokin.
• Ikterus
Dapat terjadi karena hemolisis dan gangguan hepar.
Keadaan anemia dan pembesaran limpa sering dijumpai pada penderita malaria. Dijumpainya
riwayat demam dengan anemia dan splenomegali merupakan petunjuk untuk diagnosis infeksi
malaria khususnya di daerah endemic
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Trias malaria
• Riwayat berpergian/tinggal di daerah endemis malaria.
• Riwayat sakit malaria atau minum obat malaria.
• Riwayat trnasfusi
• Tanda tanda malaria berat  dapat ditemukan gangguan kesadaran, lemah, kejang,
tubuh kuning, perdarahan, sesak napas, oligouria/anuria, air seni gelap (black water
fever)
• Pemeriksaan Fisik
• Demam, tampak sakit dengan kemungkinan hepatosplenomegali, ikterus, pucat, atau
tanda-tanda dehidrasi.
• Pemeriksaaan Penunjang
• Gold standard untuk diagnosis malaria adalah evaluasi mikroskopis apusan tebal dan tipis
pewarnaan Giemsa dari spesimen darah vena.
• Pemeriksaan tetes darah
• Hapusan darah tebal untuk deteksi parasit malaria di darah ketika parasitemia rendah.
Preparat tebal selalu digunakan untuk mencari parasit malaria. dilihat dan diidentifikasi.
• Hapusan darah tipis Preparat tipis digunakan untuk mengkonfirmasi spesies parasit
malaria, ketika dengan preparat tebal sulit dilakukan.
• rapid diagnostic testing (RDT)
• microhematocrit centrifugation
• polymerase chain reaction (PCR)
PENCEGAHAN

• Tidur dengan kelambu sebaiknya dengan kelambu impregnated (dicelup


peptisida : pemethrin atau deltamethrin).
• Menggunakan obat pembunuh nyamuk.

• Mencegah berada di alam bebas dimana nyamuk dapat menggigit atau harus
memakai proteksi
• Memproteksi tempat tinggal/kamar tidur dari nyamuk dengan kawat anti-
nyamuk.

You might also like