Professional Documents
Culture Documents
KLOP Dan AKDR Pascaplasenta 2021 - DR - Ashan
KLOP Dan AKDR Pascaplasenta 2021 - DR - Ashan
KOntrasePsi/KLOP
(Medical eligibility criteria for contraceptive use/
MEC)
WHO 2015 ed.
Dampak Interval Kehamilan
Penilaian Guru
Skor rata- Skor Rata-
Interval rata Indeks rata- rata Rata-rata Di
Kehamilan rata Di atas Bawah
(Bulan) Kosa Kata Tinggi BB (kg) rata-rata
Mill Hill Matriks (cm) (%) Rata-rata
Raven’ (%)
<12 17,0 23,0 128,2 23,7 8,8 64,0
13–18 18,6 25 129,5 24,9 14,7 28
19–24 20,6 27,7 130,5 25,5 35,3 8
>24 20,9 28,2 131,7 26,3 41,2 0
Martin EC. A study of the effect of birth interval on the development of 9-year-old
schoolchildren in Singapore. J Trop Pediatr Environ Child Health. 1979;25(2-3):46-76.
Dampak Interval Kehamilan
Mengapa?
0 - 0,9 1-9 10 - 25 26 - 32
Sangat Efektif Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif
Pengaruh Usia
Any
Chromosomal
Maternal Age at Trisomy 21 Abnormality†
Term
number/ total
number
20 yr 1/1480 1/525
25 yr 1/1350 1/475
30 yr 1/940 1/384
35 yr 1/353 1/178
40 yr 1/85 1/62
45 yr 1/30 1/18
KONTRASEPSI DARURAT
Data WHO Metoda Yuzpe & LNg 1998
Piaggio, von Hertzen, Grimes and Van Look 1999
4.5
4.1
4.0
3.5
3.1
3.0
2.6
Presentsae (%)
2.5
2.0 1.8
1.5
1.5
1.0
0.5
0.5
0.0
0-12 13-24 25-36 37-48 49-60 61-72
Pasca Senggama (Jam)
Efikasi & Komplikasi Pemasangan IUD Post plasenta,
postpartum dini serta periode interval
80
74.4
70 IPP (n = 84)
EP (n = 43)
60 INT (n = 130)
51.2 Total (n = 257)
50
40.4
40
Persentase (%)
30
22.6
18.6 19.2
20
14.3
10
3.8 3.1 4.7 6.2 3.8 4.7 3.1
2.3 2.4 1.3 0 2.4
0 0
0
l l
ap ia us ak ta an i la
n
en
k
ars t er ny
en
i
ru
h
L ip iu ba g lu ham
ls i ul
s
ra
s an ksi s e Ke
u p h fe Ke
sp
Ek
s rfo ar
a
In
Ek Pe r d
Pe
Kafiye Erog˘lua,4, Gqlcihan Akkuzub, Gu¨ lYen Vuralc, Berna Dilbazd, AyYe AkVne, Lale TaYkVna, Ali Haberald.
Comparison of efficacy and complications of IUD insertion in immediate postplacental/early postpartum period
with interval period: 1 year follow-up. Contraception, 2006 (76); 376– 81
Insersi IUD Pascasalin
AKDR Postpartum tanpa Alat
AKDR Postpartum dengan Alat
Teknik Insersi AKDR PP: Manual
3. 4.
Hasil Penelitian
2005
Tujuan
Kontrasepsi Hormonal
Koitus Interuptus
Metode kontrasepsi
Kondisi medis membuat
memperburuk kondisi
metode kontrasepsi menjadi
medis atau membuat risiko
kurang efektif
kesehatan tambahan
Metode Keluarga Berencana
• Kontrasepsi Oral Kombinasi dosis rendah (≤ • Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Copper
35 mcg ethinyl estradiol) (AKDR-Cu)
• Koyo Kombinasi/Patch (P) • Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-
• Cincin Vagina Kombinasi (CVK) Levonorgestrel (AKDR-LNG)
• Kontrasepsi Injeksi Kombinasi • Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Copper
• Pil Progestin saja untuk Kontrasepsi Darurat
• Depot medroxyprogesterone acetate • Cincin Vagina Progesteron
(DMPA), • Metode Barier
• Norethisterone enanthate (NET-EN), • Metode Kesadaran Masa Subur
• Implan Levonorgestrel (LNG) dan • Metode Amenore Laktasi
etonogestrel (ETG), • Koitus Interuptus
• Pil Kontrasepsi Darurat (KonDar) • Sterilirasi Pria dan Wanita
Lingkaran Kontrasepsi MEC WHO
Kategori MEC untuk Kelayakan Kontrasepsi
1 Suatu kondisi di mana TIDAK ADA LARANGAN untuk
menggunakan metode kontrasepsi tersebut
2 Suatu kondisi di mana KEUNTUNGAN menggunakan metode
tersebut MELEBIHI RISIKO secara teoritis atau yang sudah
terbukti
3 Suatu kondisi di mana RISIKO teoritis maupun yang sudah
terbukti MELEBIHI KEUNTUNGAN menggunakan metode
tersebut
4 Suatu kondisi yang menunjukkan RISIKO KESEHATAN yang
TIDAK DAPAT DITERIMA jika kontrasepsi tersebut digunakan
Kategori MEC untuk kelayakan kontrasepsi
Ketika penilaian
Kategori Deskripsi Ketika penilaian klinis tersedia
klinis terbatas
Gunakan metode ini dalam
1 Dapat digunakan kondisi apapun GUNAKAN
Keuntungan melebihi Secara umum gunakan METODE INI
2 resiko metode ini
Penggunaan metode ini
biasanya tidak
3 Resiko secara umum direkomendasikan, kecuali
melebihi keuntungan JANGAN
metode lain tidak GUNAKAN
tersedia/tidak dapat diterima METODE INI
Resiko kesehatan Metode tidak boleh
4 tidak dapat diterima digunakan
Kategori untuk Prosedur Sterilisasi Bedah
Accept/ Tidak ada alasan medis untuk menolak sterilisasi pada kondisi ini
A Dapat
Diterima
Prosedur biasanya dapat dilakukan pada keadaan normal namun perlu
C Caution/ persiapan ekstra dan hati-hati
Hati-Hati
Prosedur ditunda sampai kondisi dievaluasi dan/atau dikoreksi. Metode
D Delay/ kontrasepsi alternatif sementara harus disediakan
Tunda
Prosedur harus dilakukan oleh operator dan staf yang berpengalaman
dan peralatan harus tersedia untuk anestesi umum, dan dukungan
Special/ medis lainnya. Pada kondisi ini harus dipikirkan prosedur dan regimen
S Khusus anestesi yang tepat. Metode kontrasepsi alternatif sementara harus
disediakan jika rujukan dibutuhkan atau jika terdapat penundaan.
EFEKTIVITAS METODE KONTRASEPSI
Angka Kehamilan per 100 Angka Kehamilan per 100 Wanita
Wanita pada Tahun Pertama pada Tahun Pertama
Dipakai secara Dipakai Dipakai secara Dipakai
Metode Kontrasepsi tepat dan secara biasa Metode Kontrasepsi tepat dan secara biasa
konsisten konsisten
Implan 0.05 0.05 Kondom Pria 2 15
Vasektomi 0.1 0.15 Metode Penilaian Ovulasi 3
AKDR LNG 0.2 0.2 Metode Dua Hari (Menilai Sekret 4
Serviks)
Tubektomi 0.5 0.5 Metode Kalender 5
AKDR Cu 0.6 0.8 Diafragma dengan Spermisida 6 16
Metode Amenore Laktasi (6 0.9 2 Kondom Wanita 5 21
bulan)
Suntikan kombinasi sebulan sekali 0.05 2 Metode alamiah lain 25
Suntikan progestin 0.3 3 Senggama Terputus 4 27
Pil kombinasi 0.3 8 Spermisida 18 29
Pil Progestin 0.3 8 Tudung serviks 26;9 32;16
Koyo kombinasi 0.3 8 Tidak menggunakan Kontrasepsi 85 85
Cincin vagina kombinasi 0.3 8
0 - 0,9 1-9 10 - 25 26 - 32
Sangat Efektif Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif
PROSEDUR SKRINING KLIEN
Suntikan
Kontrasepsi pil Pil Suntikan
Prosedur kombinasi kombinasi Progestin Progestin Implan AKDR Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi
bulanan
Pemeriksaan
Payudara C C C C C C C C C C TA
Pemeriksaan dalam C C C C C A C A C A A
Pemeriksaan
penapisan kanker C C C C C C C C C C TA
leher rahim
Pemeriksaan C C C C C C C C C C C
laboratorium rutin
Pemeriksaan
C C C C C B C C C B C
hemoglobin
Seleksi IMS :
anamnesis dan C C C C C A* C C† C† C C
pemeriksaan fisik
Penapisan IMS/HIV :
pemeriksaan C C C C C B* C C† C† C C
laboratorium
Penapisan tekanan
darah ‡ ‡ ‡ ‡ ‡ C C C C A C§
Kelas A ESENSIAL DAN HARUS DILAKUKAN untuk keamanan dan efektivitas kontrasepsi dalam pemakaian metode ini
Mempunyai DAMPAK PADA KEAMANAN DAN EFEKTIVITAS KONTRASEPSI ini. Bila pemeriksaan tidak dapat dilakukan, HARUS
Kelas B
DIPERHITUNGKAN KEUNTUNGAN-KERUGIAN dibandingkan metode kontrasepsi yang tersedia
Kelas C TIDAK MEMPUNYAI DAMPAK terhadap keamanan dan efektivitas kontrasepsi metode ini
. TA=Tidak dapat diaplikasikan
PROSEDUR SKRINING KLIEN
Kontrasepsi Suntikan Pil Suntikan
Prosedur pil kombinasi Implan AKDR Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi
Progestin Progestin
kombinasi bulanan
Seleksi IMS :
anamnesis dan C C C C C A* C C† C† C C
pemeriksaan
fisik
Penapisan
IMS/HIV :
C C C C C B* C C† C† C C
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan
‡ ‡ ‡ ‡ ‡ C C C C A C§
tekanan darah
• † Wanita berisiko tinggi terinfeksi HIV atau AIDS tidak boleh menggunakan spermisida. Menggunakan
diafragma dan tudung serviks dengan spermisida biasanya tidak dianjurkan untuk wanita dengan resiko
terpapar HIV/AIDS kecuali metode yang lebih tepat lainnya tidak tersedia atau tidak dapat diterima.
HOME
PROSEDUR SKRINING KLIEN
Kontrasepsi Suntikan
Prosedur pil kombinasi Pil Suntikan Implan AKDR Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi
Progestin Progestin
kombinasi bulanan
Seleksi IMS :
anamnesis dan C C C C C A* C C† C† C C
pemeriksaan
fisik
Penapisan
IMS/HIV : C C C C C B* C C† C† C C
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan
tekanan darah ‡ ‡ ‡ ‡ ‡ C C C C A C§
‡ Direkomendasikan, tetapi dalam kondisi dimana risiko kehamilan yang tinggi, dan metode hormonal antara
beberapa metode tersedia secara luas, penggunaan metode hormonal tidak boleh ditolak semata-mata
karena tekanan darah mereka tidak dapat diukur.
HOME
PROSEDUR SKRINING KLIEN
Kontrasepsi Suntikan
Prosedur pil kombinasi Pil Suntikan Implan AKDR Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi
kombinasi bulanan Progestin Progestin
Seleksi IMS :
anamnesis dan C C C C C A* C C† C† C C
pemeriksaan
fisik
Penapisan
IMS/HIV :
C C C C C B* C C† C† C C
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan
tekanan darah ‡ ‡ ‡ ‡ ‡ C C C C A C§
HOME
PROSEDUR SKRINING KLIEN
Kontrasepsi Suntikan
Pil Suntikan
Prosedur pil kombinasi Implan AKDR Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi
kombinasi bulanan Progestin Progestin
Seleksi IMS :
anamnesis dan
C C C C C A* C C† C† C C
pemeriksaan
fisik
Penapisan
IMS/HIV :
pemeriksaan C C C C C B* C C† C† C C
laboratorium
Penapisan ‡ ‡ ‡ ‡ ‡ C C C C A C§
tekanan darah
• Jika seorang wanita memiliki kemungkinan yang sangat tinggi terhadap paparan gonore atau klamidia, dia
umumnya tidak boleh menggunakan AKDR kecuali metode lain tidak tersedia atau tidak dapat diterima.
Jika dia menderita servisitis purulen, gonore, atau klamidia, dia tidak boleh menggunakan AKDR sampai
kondisi ini diobati tuntas dan dia dinyatakan layak secara medis.
HOME
KONTRASEPSI DARURAT
Tipe Kontrasepsi Hormon Jumlah Tablet yang Jumlah Tablet yang Diminum
Formulasi
dan Pil Diminum Pertama Kali 12 Jam Kemudian
Progestin
Pil Khusus untuk Kontrasepsi 1.5 mg LNG 1 0
Darurat berisi Progestin 0.75 mg LNG 2 0
0.03 mg LNG 50* 0
Pil Progestin 0.0375 mg LNG 40* 0
0.075 mg norgestrel 40* 0
Estrogen dan Progestin
Pil Khusus untuk Kontrasepsi 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2
Darurat berisi Estrogen-Progestin
0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 5 5
0.03 mg EE + 0.15 mg LNG 4 4
Kontrasepsi Oral Kombinasi 0.03 mg EE + 0.125 LNG 4 4
(estrogen-progestin) 0.05 mg EE + 0.25 LNG 2 2
0.03 mg EE + 0.3 norgestrel 4 4
0.05 mg EE + 0.5 mg norgestrel 2 2
Ulipristal acetate
Pil Khusus untuk Kontrasepsi 30 mg ulipristal acetate 1 0
Darurat berisi Ulipristal acetate
Rangkuman
1 Obesitas 2 1 1P 1 1 1 C
Kasus Kondisi Kombinasi
Ny. K, 35 tahun, P3A1, datang ingin konsultasi tentang kontrasepsi. Sejak 5 tahun yang
lalu menderita diabetes dan minum obat glibenclamid 1 x 5 mg/hari. Dan juga diketahui
1 bulan yang lalu telah melakukan papsmear dan didapatkan hasil neoplasia
intraepitelial serviks. Jenis kontrasepsi apa yang tepat pada kasus ini?
Diabetes 2Q 2 2Q 2 2 1 C-c
5
Neoplasia intraservikal 2 1 2 2 2 1 A
Kasus Kondisi Kombinasi
Seorang wanita P2A0 berumur 34 tahun ingin mencoba metode kontrasepsi
untuk menjarangkan kehamilannya. Keluhan akhir ini yang sering diderita
klien adalah sakit kepala dan telah dilakukan pemeriksaan di dokter neurologi
dan dinyatakan tension headache. Klien juga memiliki kebiasaan merokok.
kontrasepsi untuk pasien ini?
Tension headache 1 1 1 1 1 1 A
6
Merokok 2 1 1 1 1 1 A
Pil KB Kontrasepsi Darurat
P (target Lv 1,5 mg dan Ng 3
EE (target ≥ 100 Bisa
No. Nama Produk Produsen mg) Kombinasi 0,5 mg LV I (tab) II (tab)
µg atau 0,1 mg) digunakan
atau 1 mg NG
Bayer Schering Cyproterone acetate 2
1 Diane 35 35 µg Tidak bisa
Pharma mg
2 Mercilon 28 Organon 20 µg Desogestrel 150 µg Tidak bisa
3 Cerazette Organon Desogestrel 75 µg Tidak bisa
Bayer Schering
4 Yasmin Pharma 30 µg Drospirenone 3 mg Tidak bisa
Bayer Schering
5 Yaz Pharma 20 µg Drospirenone 3 mg Tidak bisa
Bayer Schering
6 Gynera Pharma 30 µg Gestodene 75 µg Tidak bisa
Bayer Schering
7 Microgynon Pharma 30 µg Levonorgestrel 150 µg Bisa 4 4
KLOP KB
Satu Tuju
Terima Kasih