You are on page 1of 32

MATERI MANAJEMEN PISPK

DISAMPAIKAN PADA : PEMBEKALAN TIM NUSANTARA SEHAT BATCH XXII

JAKARTA, 10 OKTOBER 2022

BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TUJUAN PELATIHAN
Tujuan Umum:
• Peserta mampu melakukan manajemen dan analisis data PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga)

Tujuan Khusus:
1. Peserta mampu memahami konsep PISPK
2. Peserta mampu melaksanakan pendataan Keluarga Sehat
3. Peserta mampu menganalisis hasil pendataan Keluarga Sehat
4. Peserta mampu melakukan intervensi kepada individu, keluarga dan komunitas
5. Peserta mampu memahami keberlanjutan dari program
TAHAPAN
KEGIATAN
PENDATAAN

1
SOSIALISASI ANALISA DATA

8 2

RUMUSAN
EVALUASI
MASALAH
7 3

MONITORING RENCANA
KEGIATAN
6 5
4
IMPLEMENTASI
KEGIATAN
SASARAN PENDATAAN ADALAH : KELUARGA

Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri Dalam pendataan ini,
dari kepala keluarga dan keluarga dikatagorikan
beberapa orang yang menjadi 2 jenis, yaitu keluarga
berkumpul serta tinggal di inti (nuclear family) dan
suatu tempat di bawah satu keluarga besar (extended
atap dalam keadaan saling family).
bergantung.
DEFINISI KELUARGA (LANJT…)

Keluarga Inti, adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan


perkawinan yang direncanakan, yang terdiri dari suami, istri, dan
anak- anak, baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi.

Keluarga Besar, adalah seluruh keluarga inti yang ada di dalam


satu bangunan / rumah tinggal.
DEFINISI Anggota keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi
ANGGOTA bagian dari keluarga dan tinggal di keluarga tersebut, yang
dijumpai pada waktu periode pendataan :
KELUARGA • Kepala keluarga sekaligus adalah juga AK
• Orang yang telah tinggal di suatu keluarga selama 6
bulan atau lebih
• Orang yang telah tinggal di keluarga kurang dari 6 bulan
tetapi berniat tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan
atau lebih
• Anggota keluarga yang telah bepergian selama 6 bulan
atau lebih dan AK yang bepergian kurang dari 6 bulan
tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan keluarga
selama 6 bulan atau lebih, dianggap bukan AK
• Pembantu rumah tangga, sopir, tukang
DEFINISI
kebun yang tinggal dan atau makan di
ANGGOTA rumah majikannya dianggap sebagai AK
KELUARGA majikannya. Tetapi jika hanya makan saja
(tidak tinggal), dianggap bukan AK
majikannya.
• Bangunan sensus atau rumah tangga yang
bukan rumah tangga biasa (RS, lembaga
pemasyarakatan, panti sosial, asrama,
pasar, dan lain-lain sesuai definisi BPS),
tidak diambil datanya.
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
DEFINISI OPERASIONAL
NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL

Jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau
Keluarga mengikuti
1 keduanya terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB
program KB
dan/atau menggunakan alat kontrasepsi.

Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-12 bulan),
Ibu bersalin di
2 persalinan ibu tersebut dilakukan di rumah sakit atau puskesmas atau
fasilitas kesehatan
klinik.

Jika di keluarga terdapat anak (usia 12-23 bulan), telah mendapatkan


Bayi mendapat imunisasi
3 imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2,
dasar lengkap
Polio3, Polio4 dan Campak.

Bayi diberi ASI Jika di keluarga terdapat bayi usia 7-23 bulan, bayi tersebut selama 6
4 eksklusif selama bulan pertama (usia 0-6 bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja
6 bulan (ASI eksklusif)
DEFINISI OPERASIONAL

NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL


Pertumbuhan
Jika di keluarga terdapat balita, terhadap balita tersebut bulan yang lalu
5 balita dipantau
ditimbang berat badannya untuk dicatat di Posyandu.
tiap bulan

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia ≥15 tahun menderita


Penderita TB Paru batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-turut belum sembuh atau
6
berobat sesuai standar didiagnogsis sebagai penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita tersebut
berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia ≥15 tahun yang berdasar
Penderita hipertensi pengukuran adalah penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), ia
7
berobat teratur berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan. Sekali tidak
minum obat dinilai sebagai tidak teratur

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan


Penderita gangguan jiwa
8 jiwa berat, penderita tersebut diobati / tidak ditelantarkan dan / atau
berat tidak ditelantarkan
dipasung.
DEFINISI
DEFINISIOPERASIONAL
OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering atau
kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.
Tidak ada anggota keluarga
9 Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau
yang merokok
sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau.

Keluarga memiliki akses / Jika keluarga memiliki akses air ledeng PDAM atau sumur pompa,
10
memakai air bersih atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari.

Jika keluarga memiliki atau menggunakan sarana untuk membuang


Keluarga memiliki akses / air besar (kakus) berupa kloset atau leher angsa atau plengsengan
11
menggunakan jamban sehat dan memiliki septik tank (tanpa melihat jenis dan jarak ke sumber air
yang digunakan sehari-hari)

Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu keanggotaan Badan


Sekeluarga sudah menjadi
12 Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu
anggota JKN/askes
kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
(PROKESGA)
Alur pengumpulan data
Pendataan Family Folder
Blok I. Pengenalan Tempat

Blok II. Keterangan


Keluarga

Blok III. Keterangan KELUARGA SEHAT


Pengumpul Data

Blok IV. Keterangan


Anggota Keluarga

Prioritas Intervensi
Blok V. Keterangan
Khusus ART ≥ 15 tahun Individu
BATASAN
KELUARGA Indeks Keluarga Sehat (IKS) dibagi menjadi
SEHAT 3 Tingkatan :
• >0,80 : keluarga sehat
• 0,50-0,80 : keluarga pra-sehat
• <0,50 : keluarga tidak sehat
•Manajemen data:
• Mengunduh data dari server PIS-PK per Puskesmas
• Melakukan cleaning data (Cek data abnormal,
konfirmasi, dipisah/tidak dianalisis)
• Melakukan pengolahan data variable baru sesuai
MANAJEMEN tujuan (Recode, Compute)
DAN
ANALISIS •Analisis

Data
Dashboard PIS-PK
DATA PIS-PK • Aplikasi Instrumen analisis raw data (Inarata) versi
2022  Inarata Versi 4.1 (Microsof Excel) yang
sudah dilengkapi dengan perintah/syntax tinggal
mengganti subset data
• Analisis dengan SPSS  dilengkapi dengan
perintah/syntax tinggal running
Hanya dari Data PIS-PK
ANALISIS YANG
1. Analisis univariat baik pada data level keluarga maupun
BISA DILAKUKAN level individu
2. Analisis bivariat antara variabel level keluarga/individu
dengan wilayah (RT/RW/Desa/Kelurahan)
3. Analisis bivariat antara variabel level individu dengan
karakteristik individu  bisa hanya membandingkan
secara proporsi bahkan bisa sampai menyimpulkan
kebermaknaan secara statistik dan besar peluang/risiko
Data PIS-PK dengan data lain (data rutin Puskesmas)
4. Analisis data PIS-PK dengan data rutin Puskesmas
CONTOH HASIL ANALISIS DATA PIS-PK
• TABULASI JUMLAH ART YANG DIDIAGNOSA HT DIWILAYAH • TABULASI JUMLAH ART YANG DIDIAGNOSA HT DAN
KERJA PUSKESMAS NUHA MINUM OBAT TERATUR DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS NUHA
CONTOH HASIL ANALISIS DATA PIS-PK

• TABULASI JUMLAH ART YANG MEMILIKI AKSES / MEMAKAI


• TABULASI JUMLAH ART YANG MEMILIKI AKSES
SARANA AIR BERSIH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS NUHA
JAMBAN SEHAT DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS NUHA
CONTOH HASIL ANALISIS DATA PIS-PK
Tabel Indikator Hipertensi di Puskesmas Kalibawang

Tabulasi silang diagnosa hipertensi dengan perilaku merokok


Puskesmas Kalibawang
ANALISIS A. Menentukan topik yang akan dianalisis

LANJUT Tentukan variabel dependen

DATA PIS- 1. Tentukan variabel dependen


Variabel dependen bisa diambil dari variabel di
PK PIS-PK bisa juga diambil dari data rutin
DENGAN program

DATA LAIN 2. Tentukan variabel independen


Variabel independen bisa diambil dari variabel
di PIS-PK bisa juga diambil dari data rutin
program TB (sumber data SITT)
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
penderita TB Paru tidak minum obat sesuai
standar
ANALISIS B. Menentukan Tujuan Analisis

LANJUT 1. Tujuan Umum


Mendapatkan informasi faktor-faktor yang berhubungan dengan
DATA PIS- 2.
penderita TB Paru tidak minum obat sesuai standar
Tujuan Khusus
PK a. Mengetahui proporsi penderita TB Paru yang tidak minum obat

DENGAN b.
sesuai standar
Mengetahui proporsi variabel independen (umur, jenis kelamin,
DATA LAIN pendidikan, pekerjaan, JKN, merokok, ART merokok, katagori
pengobatan, jenis PMO, penyakit penyerta)
c. Mengetahui perbedaan proporsi menurut variabel independen
(jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, JKN, merokok, ART
merokok, katagori pengobatan, jenis PMO, penyakit penyerta)
antara penderita TB Paru yang tidak minum obat sesuai standar
dibandingkan dengan yang minum obat sesuai standar
d. Mengetahui perbedaan rata-rata umur menurut penderita TB
Paru yang tidak minum obat sesuai standar
ANALISIS LANJUT DATA PIS-PK DENGAN DATA LAIN
C. Membuat Kerangka Konsep
Dalam membuat kerangka konsep sebaiknya melihat hubungan antar variabel secara teori
dan ketersediaan variabel
DATA PIS-PK
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Pekerjaan Penderita TB tidak
5. JKN minum obat sesuai
6. Merokok standar
7. Ada ART yang merokok 1. Ya
2. Tidak
DATA Program
1. Kategori Pengobatan
2. PMO
3. Penyakit penyerta
(DM/Hipertensi)
ANALISIS • Pastikan ada variable kunci (unique) untuk menggabung 2
LANJUT subset data

DATA PIS- •

Tentukan tujuan analisis
Buat kerangka konsep (mengacu pada referensi) dan
PK ketersediaan variabel

DENGAN • Tentukan Variabel dan Definisi Operasionalnya


• Tentukan populasi atau sampel
DATA LAIN • Tentukan sumber data
• Tentukan software yang akan digunakan untuk menganalisis
(SPSS/ Ms Excel dll)
• Manajemen Data (Menggabung variabel dan mengolah data)
• Tentukan rancangan analisis data yang sesuai dengan skala
ukur variabel
• Tentukan penyajian hasil analisis yang sesuai
PENGGABUNGAN DATA PIS-PK DENGAN DATA KUNJUNGAN
PASIEN DIABETES MELITUS, PUSKESMAS KALIBAWANG

Sebanyak 32 pasien DM yang berkunjung di bulan September ternyata


didiagnosa hipertensi berdasarkan data PIS-PK.
Sebanyak 33 pasien DM yang berkunjung di bulan September ternyata
memiliki hasil ukur tensi tinggi berdasarkan data PIS-PK.
• Identifikasi masalah dari suatu wilayah kerja
Puskesmas didapatkan setelah dilakukannya
analisa IKS dari pendataan PIS-PK yang sudah
IDENTIFIKASI dilakukan
MASALAH • Identifikasi masalah dapat ditentukan dengan
melakukan diskusi secara internal puskesmas.
Dilakukan dengan membandingkan data masalah
yang bersumber dari IKS tersebut dengan data yang
dimiliki program, sehingga tidak terjadi kesalahan
interpretasi dan kesimpulan
• Masalah yang sudah teridentifikasi tersebut dapat
didiskusikan dengan lintas sektor tingkat desa dan
tingkat kecamatan saat mini lokakarya, sehingga
perencanaan untuk intervensi dapat dilakukan
bersama dengan seluruh unsur masyarakat
• Perencanaan Intervensi: Advokasi untuk kesepahaman (internal
dan eksternal)
• Alur intervensi
INTERVENSI • Dari satuan terkecil dalam keluarga sampai dengan
Puskesmas
MASALAH • Kapan dan siapa yg melakukan intervensi
• Kapan: sejak pendataan atau kunjungan awal (Pinkesga),
dst
• Siapa: petugas pendata pada kunjungan awal, pembina
wilayah atau petugas kesehatan lain
• Cara intervensi
• Melalui UKM, UKBM, kunjungan rumah
• Rumusan intervensi
• Alternatif 1 menyeluruh
• Alternatif 2 desa tertinggal
• Alternatif 3 pilihan lain: tomas, toga, kelompok PKK, dll
PINKESGA

(Sebagai
Bahan
Intervensi
saat
pendataan
keluarga)
KEBERLANJUTAN
PENDEKATAN Indikator yang mengalami perubahan dalam waktu
KELUARGA singkat :
1. Keluarga mengikuti KB : Dalam pendataan
sebelumnya AK tidak mengikuti KB
2. Ibu bersalin di Faskes : Adanya perubahan status
ibu dari hamil menjadi WUS
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap : Adanya
perubahan usia pada balita menjadi anak
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan: Adanya
perubahan usia pada bayi menjadi balita
5. Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes :
Keluarga sudah memiliki JKN/askes
CATATAN PENTING
• Updating data, bisa melalui data program di Puskesmas; dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan, agar nilai IKS bisa berubah  diskusi dengan Pusdatin Kemenkes
• Cakupan kunjungan keluarga sudah tinggi, artinya bila IKS tahun depan tidak naik  perlu
dilakukan evaluasi terhadap intervensi yang sudah dijalankan
• Data PIS-PK bisa dijadikan data-base seluruh keluarga dan individu yang tinggal di wilayah kerja
Puskesmas.
• Data PIS-PK bisa digabung dengan data lain Puskesmas baik pada tingkat individu maupun
keluarga
• Tingkat individu: balita stunting, penyandang diabetes mellitus, penderita COVID-19, dst.
• Tingkat keluarga: bebas jentik, cara pengelolaan sampah, dll
• Perlu pelatihan penggabungan dan analisis data  menghasilkan informasi yang lebih tajam 
intervensi lebih fokus
• Instrumen analisis PISPK excel menggunakan INARATA 4.1 (Instrumen Analisis Raw Data
PISPK) (Produk dari Balitbangkes (BKPK))  https://youtu.be/38MxiJmlTck
• Beberapa daerah ada yang sudah menggunakan indikator lokal sebagai tambahan dari 12
indikator Nasional  diskusi dengan Puskesmas dan Dinkes jika memang sudah ada indikator
lokal yang sudah ditetapkan (Bagaimana definisi operasional, cara perhitungan dsb)
INTEGRASI • Pada tahun 2022, Kemenkes melakukan ujicoba Integrasi Layanan
LAYANAN Primer (ILP) di 9 lokus Puskesmas di 9 Provinsi (Sumsel, Jabar,
Jatim, Sulsel, Kalsel, NTB, NTT, Maluku, dan Papua), dengan

PRIMER melihat keterwakilan sebagai Puskesmas Perkotaan, Perdesaan,


Terpencil, dan Sangat Terpencil
• Tahun 2023 akan dilakukan perluasan ILP ke Puskesmas lainnya di
Indonesia
• Ada 3 fokus konsep dalam ILP, yaitu : 1) siklus hidup sebagai
platform ILP sekaligus sebagai platform penguatan promosi dan
pencegahan; 2) mendekatkan layanan kesehatan hingga tingkat
desa dan dusun, dan menyebutnya sebagai Posyandu Prima; 3)
memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui
pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa.
• Salah satu kegiatan dalam ILP adalah melakukan Kunjungan Rumah
(KR) oleh kader posyandu berupa pendataan kondisi kesehatan
masyarakat dan dilaporkan kepada Posyandu Prima dan Puskesmas
• Indikator dan variabel yang didata dalam KR hampir sama dengan
PIS-PK namun lebih banyak dan lebih komprehensif lagi
TERIMA KASIH

You might also like