You are on page 1of 14

K o n sep D a n P rin sip P el a k sa n a a n

B a n tu a n D a sa r
k elom p ok 1
Afriyan Naza Amaliyah (02228004)
Farah Diana (02228035)
Febiyanti (02228037)
Ferdy Pratama (02228038)
D efini si
(B H D )
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah dasar untuk menyelamatkan nyawa
ketika terjadi henti jantung. Aspek dasar dari BHD meliputi pengenalan
langsung terhadap henti jantung mendadak dan aktivasi system tanggap
darurat, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru
(RJP) dini, dan defibrilasi cepat dengan defibrillator eksternal otomatis/
automated external defibrillator (AED). Pengenalan dini dan respon terhadap
serangan jantung dan stroke juga dianggap sebagai bagian dari BHD.
Resusitasi jantung paru (RJP) sendiri adalah suatu tindakan darurat, sebagai
usaha untuk mengembalikan keadaan henti napas dan atau henti jantung
(yang dikenal dengan kematian klinis) ke fungsi optimal, guna mencegah
kematian biologis.
Tujua n
(B H D )
Tujuan utama dari BHD adalah suatu tindakan oksigenasi
darurat untuk mempertahankan ventilasi paru dan
mendistribusikan darah-oksigenasi ke jaringan tubuh. Selain
itu, ini merupakan usaha pemberian bantuan sirkulasi
sistemik, beserta ventilasi dan oksigenasi tubuh secara efektif
dan optimal sampai didapatkan kembali sirkulasi sistemik
spontan atau telah tiba bantuan dengan peralatan yang lebih
lengkap untuk melaksanakan tindakan bantuan hidup jantung
lanjutan.
La n g k a h -La n g k a h
(BHD)
Pada saat tiba di lokasi
1 kejadian Menilai kesadaran

. pasien
A:Airway
B:Breathing

2 C:Circulation
Kompresi Dada

.
PENILAIAN DAN
EVALUASI
Pa d a sa a t tib a d i lok a si
k eja d ia n
R esult
2
Tahap ini merupakan tahapan umum
a. Amankanancaman
b. Evaluasi keadaanbahaya
pada
saat tiba di suatu lokasi kejadian, baik pada
c.Evaluasi penyebab cedera atau
kasus trauma ataupun kasus medis. Pada
mekanisme cedera
saat tiba di tempat kejadian, kenali dan d. Jumlah korban
pelajari segala situasi dan potensi bahaya e. Meminta pertolongan
yang ada. f. Evaluasi kesan awal Anda
Sebelum melakukan pertolongan,
pastikan keadaan aman bagi si penolong.
M EN ILA I K ES A D A R A N
PA S IEN
Periksa pasien dan lihat responsnya dengan menggoyangkan
bahu pasien dengan lembut dan bertanya dengan cukup keras
"apakah kamu baik- baik saja?" atau "siapa namamu?"

Bila pasien menjawab atau bergerak, biarkan pasien tetap pada


posisi ditemukan kecuali bila ada bahaya pada posisi tersebut
dan dipantau terus menerus

Bila pasien tidak memberikan respons, aktifkan LGS/EMS,


teriaklah mencari bantuan sambil membuka jalan nafas
A IR W A Y (JA LA N
N A FA S )
Apabila pasien tidak memberikan respon, pastikan apakah pasien
bernafas dengan sempurna. Untuk menilai pernafasan, pasien
harus berada pada posisi terlentang dengan nafas terbuka

•Posisi terbaik pasien untuk dinilai pernafasan dandiberi bantuan


resusitasi adalah posisi terlentang pada dasar yang keras dan datar.
Apabila pada saatditemukan pasien dalam posisi telungkup, maka
harus ditelentangkan secara simultan dengan teknik roll on
Lanjutan
Buka Jalan Nafas
Pada pasien yang tidak sadar, maka tonus otot rahang lem sehingga lidah
dan epiglotis dapat menyumbat farings atau jalan nafas atas

Ada 3 tanda pasien mengalami sumbatan jalan nafas


atas: Snoring (mengorok)
Gurgling (suara kumur)
Stridor (ada benda
asing)

Apabila tidak ada riwayat trauma kepala kepala/leher, penolong dapat


membuka jalan nafas dengan cara angkat kepala-angkat dagu (head tilt-chin lift
manuver).
Cara lain adalah dengan dorong rahang bawah (jaw thrust manuver)
la n juta n
TEKNIK JAW THRUST

Teknik Head Tilt-Chin Lift


Breathing (Pernafasan)
Bila pernafasan adekuat, posisikan pada posisi mantap (bila tidak ada riwayat trauma leher atau kepala,
pantau terus dan cari bantuan)

⚫ Bila tidak ada nafas, cari bantuan. Pasien diposisikan terlentang, buka jalan nafas dan bersihkan sumbatan
di dalam mulut pasien dan berikan bantuan nafas.

TANDA DAN GEJALA PERNAFASAN


 YANG TIDAK ADE KUAT
Sesak bercakap pendek-pendek, tidak satu kalimat penuhLaju nafas >> atau<<,IrregularKwalitas; pengembangan
rongga dada tidak simetris,adanya suara nafas tambahan, retraksiKedalaman: hyper / hypoventilation.

BANTUAN PERNAFASAN BUATAN


Bantuan ini harus diberikan pada semua pasien ya tidak bernafas atau pernafasannya tidak adekuat. Beberapa cara
memberikan bantuan pernafasan adalah:
 Bantuan pernafasan mulut ke mulut
 Bantuan pernafasan mulut ke hidung
 Bantuan pernafasan mulut ke sungkup
 Bantuan pernafasan dengan kantung nafas buatan (bag mask mask)
BAG VALVE MASK

CIRCULATION (SIRKULASI)
 Henti jantung mengakibatkan tidak adanya tanda-tanda sirkulasi, artinya tidak ada nadi. Pada
prakteknya penilaian tanda ada tidaknya sirkulasi oleh penolong adalah :Setelah memberikan 2
kali nafas ke pasien yang tidak sadar, dan tidak bernafas, lihat apakah ada tanda-tanda sirkulasi
yakni ada nafas, batuk dan gerakan-gerakan tubuh.
KOMPRESI DADA
 Teknik kompresi dada adalah memberikan tekanan pada setengah bawah tulang dada
(sternum) berulang-ulang dan berirama.Setiap selesai 30 kali kompresi dada, buka jalan
nafas dan berikan 2 nafas buatan efektif, kemudian kompresi dada lagi 30 kali dan
seterusnya (30:2).
PENILAIAN DAN EVALUASI

 Setiap selesai 5 siklus (1 siklus terdiri atas 30 kompresi dan 2 ventilasi), dilakukan penilaian
tanda-tanda pernafasan dan sirkulasi, durasi 5 siklus dengan frekuensi kompresi dan nafas
buatan yang benar memerlukan waktu 2 menit.
 Apabila ada tanda-tanda sirkulasi dan atau pernafasan segera pertahankan jalan nafas
Apabila belum ada tanda-tanda sirkulasi dan atau pernafasan, lanjutkan kompresi dada.
Thank You

You might also like