You are on page 1of 16

USAHA JASA

KONSTRUKSI
Aspek Hukum dalam Konstruksi (177WP05134)
PENDAHULUAN
Kita sering menjumpai bangunan gedung, lapangan terbang, jalan raya,
jembatan dan infrastruktur lainnya di suatu wilayah. Biasanya kita akan
bertanya siapakan yang merancang, membangun, yang membiayai dan
darimana sumber dananya.

Dalam pelaksanaannya diperlukan sebuah bentuk perikatan tertulis antara


pelaksana dan pemilik pekerjaan atau yang dikenal dengan Kontrak
Konstruksi atau Perjanjian Konstruksi
(Construction Contract/Construction Agreement)

Peranan hukum pada siklus suatu proyek dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1. Pre-Construction
2. Construction
3. Post Construction
Pengertian Jasa Konstruksi

Jasa Konstruksi adalah layanan jasa berupa:


1. Konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi
2. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi
3. Konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.

Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian


kegiatan perencanaan /pelaksanaan/ pengawasan yang mencakup
pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata
lingkungan.
Pelaku Jasa Konstruksi

• Pengguna jasa konstruksi ialah orang


perseorangan atau badan sebagai pemberi
tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang
memerlukan layanan jasa konstruksi.
• Penyedia jasa konstruksi bisa orang
perseorangan atau badan yang kegiatan
usahanya meyediakan layanan jasa
konstruksi.
Cakupan Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan arsitektural :

01
pengolahan bentuk dan masa bangunan berdasarkan fungsi serta persyaratan
yang diperlukan, contohnya pekerjaan konstruksi perumahan, bangunan
pergudangan dan industri, bangunan komersial, fasilitas olahraga dan
rekreasi, pertamanan

Pekerjaan sipil :

02
Pembangunan pelabuhan, Bandar udara, jalan kereta api, pengamanan
pantai, saluran irigasi/kanal, bendungan, terowongan, gedung, jalan dan
jembatan, reklamasi rawa, pekerjaan pemasangan perpipaan, pekerjaan
pemboran, dan pembukaan lahan;

Pekerjaan mekanikal :

03 instalasi ac dan ventilasi udara, perpipaan air, instalasi lift dan escalator,
pertambangan dan manufaktur, instalasi thermal, konstruksi alat angkut, konstruksi
perpipaan minyak, fasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas, jasa penyedia
alat konstruksi.
Cakupan Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan elektrikal :

04 Pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi tenaga, jaringan distribusi


tenaga listrik, jaringan distribusi telekomunikasi, instalasi kontrol,
instalasi listrik

Pekerjaan tata lingkungan :

05 perpipaan air, minyak dan gas jarak jauh, perpipaan gas dan
air lokal/perkotaan, pengolahan air bersih, pekerjaan
pengeboran air tanah
Peranan Usaha Jasa Konstruksi Dalam
Pembangunan Nasional
1. Penyedia prasarana fisik / infra struktur
2. Penunjang kesempatan berusaha dan kesempatan kerja
3. Pendorong pertumbuhan sektor lain
4. Penyumbang produk domestik bruto
5. Penunjang penghematan penggunaan devisa dan peningkatan
penerimaan devisa
6. Tempat pengalihan pengetahuan dan teknologi
7. Tempat pembentukan watak “industrious” (etos kerja keras dan
disiplin, sadar akan tanggung jawab,bertindak efisien dan
efektif)
8. Penunjang peningkatan ketahanan nasional
9. Tempat pembentukan rasa kebanggaan nasional
Jenis, Bentuk, Dan Bidang Usaha

JENIS USAHA BENTUK USAHA BIDANG USAHA

JASA PERENCANAAN
(KONSULTAN) ORANG PERSE-
ARSITEKTURAL
ORANGAN
SIPIL
JASA PELAKSANAAN
MEKANIKAL
(KONTRAKTOR) BADAN USAHA
ELEKTRIKAL
(NASIONAL /
TATA LINGKUNGAN
JASA PENGAWASAN ASING)
(KONSULTAN)
Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi
KONTRAKTOR

• Perusahaan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan


untuk melakukan tugas pelaksanaan konstruksi fisik
pembangunan
• Berfungsi membantu pengelola kegiatan untuk melakukan
tugas pelaksana konstruksi fisik
• Mulai bertugas sejak ditetapkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) sampai serah terima kedua pekerjaan
Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
KONSULTAN PERENCANA

• Merupakan perusahaan yang memenuhi syarat untuk


melaksanakan tugas konsultasi dalam perencanaan teknis
bangunan sipil beserta kelengkapannya
• Berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen
perencanaan, dokumen lelang, dokumen pelaksanaan
konstruksi, memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu
pelelangan dan saran penyelesaian persoalan perencanaan
yang timbul selama tahap konstruksi
• Mulai bertugas sejak ditetapkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) sampai serah terima pertama pekerjaan
oleh Kontraktor
Penyedia Jasa Manajemen Konstruksi
KONSULTAN MK

• Perusahaan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan


tugas konsultasi dalam bidang manajemen konstruksi
• Mulai bertugas sejak ditetapkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) mulai
tahap perencanaan sampai serah terima kedua pekerjaan fisik
• Berfungsi melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan dan tahap
konstruksi mulai tingkat program sampai operasional.
• Perannya hanya digunakan untuk bangunan bertingkat diatas 4 lantai/luas
total 5.000 m2, bangunan khusus, melibatkan banyak kontraktor atau
pekerjaan tahun jamak (multy years)
Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi
KONSULTAN PENGAWASAN

• Merupakan perusahaan yang memenuhi syarat untuk


melaksanakan tugas konsultasi dalam pengawasan
konstruksi
• Berfungsi melaksanakan pengawasan pada tahap
konstruksi
• Mulai bertugas sejak ditetapkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) sampai 2 minggu setelah serah terima
kedua pekerjaan oleh Kontraktor
Hubungan Kerja Antara Pelaku Proyek Konstruksi dengan
Pemilik Proyek

PEMILIK
PROYEK

KONSULTAN KONTRAKTOR
(MK, PERENCANA, PENGAWAS)

HUBUNGAN
KONTRAKTUAL
HUBUNGAN FUNGSIONAL
PROSES MENDAPATKAN PROYEK KONSTRUKSI
(Keppres 54 Tahun 2010)

Bangunan Pemerintah
• Pelelangan Umum
• Pelelangan Terbatas
• Pemilihan Langsung Bangunan Swasta
• Penunjukan Langsung • Pelelangan Umum
• Pelelangan Terbatas
• Penunjukan Langsung

Tiga hal yang harus diperhatikan yaitu:


1. Aspek Biaya
2. Kelengkapan Administrasi
3. Teknis Pelaksanaan
Kontrak Kerja Konstruksi
Kontrak kerja konstruksi terdiri atas :
Kontrak Kerja Konstruksi harus
dituangkan dalam dokumen tertulis dan A. Bentuk imbalan
terpisah-pisah sesuai dengan tahapan • Lump sum
pekerjaan konstruksi, yaitu : • Harga satuan
• Pekerjaan Perencanaan • Biaya tambah imbalan jasa
• Pelaksanaan • Gabungan lump sum dan harga satuan
• Pengawasan • Aliansi
B. Jangka waktu pelaksanaan
kecuali dalam pekerjaan terintegrasi, kontrak kerja dapat • Tahun tunggal
dituangkan dalam 1 (satu) dokumen
• Tahun jamak
C. Cara pembayaran
• Sesuai kemajuan pekerjaan
• Secara berkala
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

You might also like