You are on page 1of 47

PERCEPATAN PENGURUSAN

JABATAN FUNGSIONAL
AKADEMIK DOSEN
Prof. Samuel Benyamin Hakh, D.Th
LANDASAN HUKUM
 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
 PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen.
 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
 Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 (No. 46 Tahun 2013) tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
Angka Kreditnya.
 Peraturan Bersama (PB) Mendikbud dan Kepala BKN No. 4/VIII/PB/2014 dan No. 24 Tahun 2014
tentang Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
 Permendibud No. 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Dosen.
 Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala badan Kepegawaian negara
no.: 4/VIII/PB/2014 & no. : 24, Thn 2014 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan
Pangkat/ Jabatan Akademik Dosen 2019 (SE Dirjen DIKTI, no. 167/E.E4/Kp./2020)
 Kepmenag No. 856 tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Jabatan Fungsional Dosen Jenjang LK
dan Profesor
 Petunjuk TeknisPenetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen, PT Keagamaan Kristen
 Pasal 16: (1a, 1b) (2a, 2b, 2c, 2d) (3) (2) Unsur Utama terdiri dari: d. Pelaksanaan
Pengabdian kepada Masyarakat, meliputi:
 1. Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan/pejabat negara;
 2. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian;
PkM  3. Memberi latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat;
 4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
 5. Membuat/menulis karya pengabdian;
 6. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dipublikasikan di sebuah
berkala/ jurnal pengabdian kepada masyarakat atau teknologi tepat guna,
merupakan diseminasi dari luaran program kegatan pengabdian kepada masyarakat,
tiap karya
 7. Berperan serta aktif dalam pengelolaan jurnal ilmiah (per tahun)
 a. Editor/dewan penyunting/dewan redaksi jurnal ilmiah internasional
 b. Editor/dewan penyunting/dewan redaksi jurnal ilmiah nasional
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN
NO JABATAN AKADEMIK DOSEN KUALIFIKASI PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SARJANA MAGISTER DOKTOR

MAGISTER M ----- -----

1 ASISTEN AHLI DOKTOR M B -----

MAGISTER M ----/B (III/d) -----


2
LEKTOR
DOKTOR M M B

MAGISTER M ----/M (Penulis -----


3 LEKTOR KEPALA
UJIB)
DOKTOR M B/ M (penulis
M UJIB)

4
PROFESOR DOKTOR M M M
NAIK JABATAN REGULASI PO PAK 2019
SETIAP DOSEN YANG NAIK KE PROFESOR ADA
SYARAT TAMBAHAN PO PAK 2019 + REVISINYA
SYARAT TAMBAHAN
 Sesuai Surat Edaran Dirjen DIKTI tgl 10 Juli 2023, ditegaskan
bahwa Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi yg
mempunyai kewenangan membimbing calon Doktor, maka selain
karya ilmiah sebagai persyaratan khusus, ada syarat tambahan sbb:
1. Pernah mendapat hibah penelitian kompetitif sebagai Ketua/daerah/
Nasional/ Kementerian/Internasional/Perguruan Tinggi minimal
1(satu) hibah kompetitif, atau
2. Pernah membimbing minimal 1 (satu) mhs S-3, atau
3. Pernah menguji Mhs S-3, sekurang-kurangnya 3 disertasi atau
4. Sebagai reviewer minimal 2 JIB.
 BUKTI YANG DILAMPIRKAN UNTUK NAIK KE PROFESOR
 1. Surat Penugasan (Kontrak/Perjanjian Hibah)dan Laporan
Hasil Penelitian
 2. Surat Tugas/SKTMT = Surat Keterangan Telah Menjalankan
Tugas dan Lembar Pengesahan Disertasi
 3. Surat Tugas/SKTMT = Surat Keterangan Telah Menjalankan
Tugas
 4. Surat Permintaan/Penunjukan dari Editor sebagai Reviewer,
Bukti Proses Mereview, Artikel yang Sudah Ditetapkan
Accepted/Published
 SYARAT TAMBAHAN LOMPAT JABATAN DARI ASISTEN AHLI KE LEKTOR
KEPALA
 KARIL SYARAT KHUSUS MINIMAL DI: JURNAL
INTERNASIONAL BEREPUTASI, yaitu Jurnal Terindeks dalam basis data
internasional bereputasi yang diakui oleh Kemenristekdikti (Web of Science dan/atau
Scopus) dengan SJR jurnal di atas 0,25 atau memiliki JIF WoS paling sedikit 0,10. Tidak
termasuk dalam kriteria ini adalah jurnal berstatus coverage discontinued dan cancelled
di Scopus/SCImagojr; dan
 Melampirkan bukti proses pembimbingan paling sedikit setara 40 (empat puluh) angka
kredit yang berasal dari bimbingan: Tugas Akhir, KKL, KKN, PKL, Magang,
Kegiatan Kemahasiswaan (BUKTI KEGIATAN : SESUAI DI PELAKSANAAN
PENDIDIKAN, SEJAK TMT TERAKHIR).
SYARAT TAMBAHAN LOMPAT JABATAN DARI LEKTOR KE PROFESOR

 BERIJAZAH S-3
 (A). 2 (DUA) KARIL SYARAT KHUSUS MINIMAL DI: JURNAL
INTERNASIONAL BEREPUTASI TERBIT SETELAH STUDI (BUKAN BAGIAN
DARI DISERTASI), yaitu
 Jurnal Terindeks dalam basis data internasional bereputasi yang diakui oleh
Kemenristekdikti (Web of Science dan/atau Scopus) dengan SJR jurnal di atas 1,0
atau memiliki JIF WoS paling sedikit 0,05. Tidak termasuk dalam kriteria ini adalah
jurnal berstatus coverage discontinued dan cancelled di Scopus/SCImagojr; dan
 (B). 2 (DUA) KARIL SYARAT KHUSUS: DI JURNAL INTERNASIONAL
BEREPUTASI TERBIT SETELAH STUDI (BUKAN BAGIAN DARI DISERTASI),
yaitu
 Jurnal Terindeks dalam basis data internasional bereputasi yang diakui oleh
Kemenristekdikti (Web of Science dan/atau Scopus) dengan SJR 1.0 JIF WoS SESUAI
BIDANG ILMUNYA. Tidak termasuk dalam kriteria ini adalah jurnal berstatus
coverage discontinued dan cancelled di Scopus/SCImagojr;
Syarat Tambahan lompat dari Lektor ke GB
 BERIJAZAH S-3
 (A). 2 (DUA) KARIL SYARAT KHUSUS MINIMAL DI: JURNAL INTERNASIONAL
BEREPUTASI TERBIT SETELAH STUDI (BUKAN BAGIAN DARI DISERTASI), yaitu
 Jurnal Terindeks dalam basis data internasional bereputasi yang diakui oleh
Kemenristekdikti (Web of Science dan/atau Scopus) dengan SJR jurnal di atas 0,1 atau
memiliki JIF WoS paling sedikit 0,05. Tidak termasuk dalam kriteria ini adalah jurnal
berstatus coverage discontinued dan cancelled di Scopus/SCImagojr; dan
 (B). 2 (DUA) KARIL SYARAT KHUSUS: DI JURNAL INTERNASIONAL
BEREPUTASI TERBIT SETELAH STUDI (BUKAN BAGIAN DARI DISERTASI), yaitu
 Jurnal Terindeks dalam basis data internasional bereputasi yang diakui oleh
Kemenristekdikti (Web of Science dan/atau Scopus) dengan SJR 0,25 JIF WoS SESUAI
BIDANG ILMUNYA. Tidak termasuk dalam kriteria ini adalah jurnal berstatus coverage
discontinued dan cancelled di Scopus/SCImagojr;
PENGUSULAN JAFA DAN PANGKAT DOSEN
JABATAN ASISTEN LEKTOR LEKTOR KEPALA PROFESOR
AKADEMIK AHLI (L) (LK) (PROF.)
DOSEN (AA)

PENATA MUDA PENATA PENATA PEMBINA/ PEMBINA TKT1/ PEMBINA P.BINA P.BINA
PANGKAT TINGKAT 1/ IIIB
IIIC/ TKT 1 (IV A) ( IV B) UTAMA UTAMA UTAMA
III D MUDA MADYA (IV E)
GOLONGAN (IV C (IV D)

ANGKA KREDIT
MINMUM 400 550 700 850 1050
150 200 300

NAIK JABATAN
REGULER AA LEKTOR LEKTOR KEPALA PROFESOR

LONCAT
JABATAN AA LEKTOR KEPALA PROFESOR
NAIK PANGKAT
DALAM 850 1050
JABATAN YG
SAMA 400 550 700
AA 200 300
 Persyaratan kenaikan jabatan
 pertama kali untuk jabatan Lektor:
 Memiliki ijazah Doktor atau yang sederajat dari perguruan tinggi dan/atau program
studi terakreditasi sesuai bidang ilmu penugasan.
 Memiliki NIDN
 Pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat1 golongan ruang IIIc.
 Nilai prestasi kerja/SKP minimal bernilai baik dalam 1 tahun terakhir.
 Melaksanakan tugas mengajar paling singkat 1 tahun.
 Mempunyai paling sedikit 1 karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional
terakreditasi sebagai penulis utama
 Melaksanakan paling sedikit 1 kegiatan pengabdian kepada masyarakat
 Telah memenuhi paling sedikit 10 angka kredit di luar angka kredit ijazah (termasuk
angka kredit Diklat Prajabatan) terhitung sejak bertugas sebagai dosen.
 Memiliki kriteria, integritas, etika, dan tanggung jawab.
Kenaikan Jabatan Akademik dari Asisten Ahli ke Lektor
 Dosen dengan jabatan akademik Asisten Ahli dapat memperoleh
kenaikan jabatan ke Lektor dengan persyaratan:
 Paling singkat telah 2 tahun menduduki jabatan Asisten Ahli
 Telah memenuhi angka kredit yang disyaratkan (200 atau 300).
 Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
nasional terakreditasi sebagai penulis pertama.
 Memiliki kinerja, integritas, etika, dan tanggung jawab.
Pengangkatan Jabatan Akademik
dari Lektor ke Lektor Kepala
 Kenaikan jabatan akademik Lektor ke Lektor Kepala dapat diberikan dengan
mempertimbangkan persyaratan;
 Paling sedikit telah 2 tahun menduduki jabatan Lektor dan memiliki sertifikat
Dosen (Serdos)
 Telah memenuhi angka kredit yang disyaratkan utk naik ke Lektor Kepala (400,
550, 700).
 Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional
terakreditasi DIKTI Sinta 1 atau 2, sebagai penulis pertama bagi yang memiliki
kualifikasi akademik Doktor (S3).
 Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam Jurnal ilmiah internasional
sebagai penulis pertama bagi yang memilki kualifikasi akademik Magister (S2).
 Memiliki kinerja, integritas, etika, dan tanggung jawab
Pengangkatan Jabatan Akademik dari
Lektor Kepala ke Guru Besar

 Kenaikan jabatan akademik dapat dipertimbangkan dengan syarat:


 Telah bekerja sebagai dosen tetap paling singkat selama 10 tahun.
 Memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3).
 Paling singkat 3 tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3)
 Paling singkat telah 2 tahun menduduki jabatan Lektor Kepala.
 Telah memenuhi angka kredit yang disyaratkan (secara kumulatif maupun unsur
kegiatan)
 Memiliki paling sedikit 1 karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
internasional bereputasi sebagai penulis pertama dan 1 karya ilmiah yang
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional sebagai penulis pertama.
 Memiliki kinerja, integritas, etika, dan tanggung jawab.
 Perlu diperhatikan, usulan kenaikan jabatan akademik Guru
Besar dilakukan paling lambat 1 tahun sebelum memasuki
masa pensiun. Selain terpenuhinya semua persyaratan tersebut,
pertimbangan pemberian jabatan akademik Guru
Besar/Profesor juga memperhatikan kesesuaian:
 Bidang Pendidikan sebelum S3
 Bidang Pendidikan S3
 Bidang Karya Ilmiah setelah S3
 Bidang Penugasan.
SKEMA PENGEMBANGAN KARIR JABATAN
AKADEMIK DOSEN

4
3
2 LEKTOR PROFESOR
 1 KEPALA Kum:
LEKTOR Kum:
Kum: 400 (4-a) 850 (4-d)
ASISTEN AHLI
200 (3-c) 550 (4-b) 1050 (4-e)
0 Kum:
100 (3-a)
150 (3-b)
300 (3-d) 700 (4-c)

Tenaga
Pengajar
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF UNSUR UTAMA
DAN UNSUR PENUNJANG
NO JABATAN KUALIFIK Pelak. Pelak. Pelak. PkM Unsur
ASI Pendidikan Penelitian Penunjag
AKADEMI
K
1 Asisten Ahli Magister ≥ 55% ≥ 25% Paling Sedikit ≤ 10%
0.50 ak dan ≤
10%

2 Lektor Magister ≥ 45% ≥ 35% Paling Sedikit ≤ 10%


0.50ak dan ≤
10%

3 Lektor Magister/ ≥ 40% ≥ 40% Paling Sedikit ≤ 10%


0.50ak dan ≤
Kepala Doktor
10%

4 Profesor Doktor ≥ 35% ≥ 45% Paling Sedikit ≤ 10%


0.50ak dan ≤
10%
KELEBIHAN ANGKA KREDIT
 (1)Kelebihan angka kredit yang diperoleh pada kenaikan jabatan dan/atau kenaikan
pangkat terakhir yang dapat dipergunakan untuk kenaikan jabatan dan/atau
pangkat berikutnya hanya dari unsur penelitian
 (2)Kelebihan angka kredit pada unsur penelitian yang diperoleh pada kenaikan
jabatan dan/atau kenaikan pangkat terakhir dapat dipergunakan untuk kenaikan
jabatan dan/atau pangkat berikutnya jika kebutuhan minimal angka kredit unsur
penelitian pada saat diusulkan sudah terpenuhi
 (3)Kelebihan angka kredit pada unsur penelitian sebagaimana dapat dipergunakan
paling banyak 40% (empat puluh persen) dari kebutuhan minimal unsur penelitian
untuk kenaikan jabatan akademik/pangkat berikutnya
 (4)Kelebihan angka kredit tidak berlaku untuk pengangkatan pertama dalam
jabatan akademik dosen.
 (5)Ketentuan lebih lanjut mengenai kelebihan angka kredit diatur dalam Pedoman
Operasional Penetapan Angka Kredit yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

 Sesi 1-
Permen PNRB No. 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional

Kinerja
Di atas ekspektasi Kurang/ Baik Sangat baik
Misconduct

Sesuai Ekspektasi Kurang/ Baik Baik


Misconduct

Di bawah ekspetasi Sangat kurang Butuh perbaikan Butuh perbaikan

Di bawah ekspektasi Sesuai ekspektasi Di atas ekspektasi


Permen PNRB Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional

Nilai Kinerja

Nilai Hasil kerja Nilai Prilaku Kerja


Kesesuaian antara Pendidikan S-3, Karya Ilmiah dan
Bidang Ilmu Penugasan
 Untuk mengakomodasi kompetensi dosen yang bersifat multisektoral diperlukan
integrasi pemahaman masalah-masalah yang juga bersifat multisektoral.
 Upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang bersifat multisektoral tersebut
memerlukan pendekatan:
 Multidisiplin (mengandung pengertian suatu persoalan ditinjau/ditelaah dari beberapa
disiplin tanpa diintegrasikan), mis. Teologi dan Komunikasi, Teologi dan Bencana
 Interdisiplin (merupakan integrasi dari beberapa disiplin untuk memecahkan persoalan),
dan transdisiplin (merupakan penyelesaian persoalan melalui integrasi beberapa disiplin
yang dapat menciptakan pemahaman baru (sintesis)). Mis, Teologi PAK, teologis Etis, dsb.
 Pendekatan transdisiplin dapat dipandang sebagai ruang intelektual (intellectual
space) yang merupakan wilayah/tempat isu-isu yang dibahas
saling dikaitkan, diekspolarasi, dan dibuka untuk memperoleh pemahaman baru
yang lebih baik. Contoh: Kerjasama ahli: Kesehatan, ekonomi, psikologi melakukan
Upaya mengacu pada satu tujuan, mis mengatasi bencana
Konsep Kesesuan Bidang Ilmu Berbasis
Disiplin
 (a) core keilmuan tetap di rumpun ilmu utamanya dengan mengintegrasikan kajian
beberapa disiplin ilmu (baik inter dan antar disiplin) untuk memperoleh sintesis baru;
 (b) Derajat integrasi kajian pada butir (a) di atas yang tergolong paradigma (tidak
termasuk yang bersifat moderat dan medium); karena kajian dimaksud belum ada
dalam sistem pendidikan nasional;
 (c) Kompetensi/pendidikan pengusul harus sesuai dengan core
kompetensi rumpun keilmuannya dan didukung oleh salah satu disiplin keilmuan
kajian transdisiplin
 Untuk penjaminan mutu keilmuan, penilaian kenaikan jabatan akademik menjadi
Profesor selain kecukupan angka kredit dan pemenuhan syarat publikasi karya ilmiah,
juga mempertimbangkan keterkaitan antara bidang ilmu penugasan Profesor yang
diusulkan dengan kualifikasi akademik Doktor, karya ilmiah yang diperoleh sebelum
dan setelah mencapai gelar doktor.
 Dengan demikian PT dan/atau L2 DIKTI mempunyai kewajiban menjamin
kesesuaian antara pendidikkan S-3, karya ilmiah dan bidang ilmu penugasan seperti
pada gambar berikut.

PROFESOR

Doktor
Karya Ilmiah
 Dengan pertimbangan tersebut di atas, keterkaitan bidang ilmu karya ilmiah dengan
bidang penugasan dapat disimpulkan seperti pada Tabel di bawah.
 Keterkaitan bidang ilmu karya ilmiah dan bidang ilmu penugasan juga
dipertimbangkan bagi pengusulan jabatan akademik dari Asisten Ahli ke Lektor dan
Lektor ke Lektor Kepala.
 Sebagai bentuk akuntabilitas public dan penjaminan mutu maka dosen yang
disetujui menjadi Profesor nama dan karya ilmiah utama akan diunggah di laman
www.pak.ristekdikti.go.id
Matrix Keterkaitan Bidang Ilmu S-3, Bidang Karya
Ilmiha dan Bidang ilmu Penugasan Profesor

Non S-3 Bidang Ilmu Pend. S- Bidang Bidang Keterangan Kesimpukan


Karil Seb. S-3 3 Karil Penug
setelah S-3 asan

1. Bidang ilmu karil seb.


S-3 dan Pendidikan S-3
Dapat disetujuai
menjadi Profesor
A A A A sesuai dgn karil dan
bidang ilmu penugasan
sesuai dengan bid.
ilmunya

2 A* A A* A* Bid. Ilmu karil seb


S-3, karil dan bid.
Dapat disetujui utk
menjadi Profesor
Ilmu penugasan sesuai dgn bid.ilmu
serumpun penugasan

3 A A B A Bid. Ilmu Karya


Ilmiah Seb. S-3 dan
Ditolak untuk
menjadi Profesor
bid. Ilmu penugasan
sesuai tetapi karil tdk
sesuai dgn rumpun
ilmu

4 A A B B Bidang ilmu Karya


ilmiah seb. S-3 dan
Ditolak untuk menjadi
Profesor
Pendidikan S-3 sesuai
5 Bidang Ilmu Karil
seb. S-3, Karil dan
Dapat disetujui
menjadi Prof sesuai
A B A A bidang ilmu dengan bidang
penugasan tidk ilmunya dengan
sesuai dgn syarat harus
Pendidikan S-3 menambah angka
kredit bidang
penelitin sesuai
angka kredit yg
tercantum dalam SK
jabatan terakhir

6 A B A A Bid. Ilmu dan


karya ilmiah
Ditolak untuk
sebelum S-3, bid.
menjadi Profesor
Ilmu penugasan
tidak sesuai dengan
Pendidikan S-3

7 A B C A atau B Bidang ilmu seb.S-3


tidak sesuai dengn
Ditolak
atau C Pendidikan S-3, menjadi
karil juga tidak
sesuai bid. Ilmu Profesor
penugasan usulan
Profesor

8 A B D D
AZAS KEPATUTAN
 Karya Ilmiah dalam bentuk  Nama Penulis
Buku Reference  Nama pernerbit
 1 tahun/1 buku. Tidak boleh lebih  Cover belakang
 Dicetak di percetakan yang ternama  Judul utama
 Cover depan:  Nama Penulis
 Judul buku  Nama penerbit
 Nama Penulis  Sinopsis
 Nama Penerbit  Nama dan alamat Penerbit
 Punggung buku:  No. ISBN
 Judul buku  Untuk tingkat pembaca apa buku ini.
 Bagian dalam buku:  Halaman Kata Sambutan
 Preliminaries  Halaman Kata Pengantar
 Judul buku dan sub judul  Daftar isi
 Nama penulis  Postliminaries (berisi materi
 Nama penerjemah (kalau ada) pelengkap atau pendukung)
 Nama editor  Epilog (berisi kesimpulan dan

harapan yg diinginkan penulis
Hak Cipta (kutipan Undang-undang)
sesudah membaca buku itu)
 Halaman Persembahan  Glosarium (Daftar Istilah)
 Ucapan terima kasih  Daftar Pustaka
 Halaman Indes  MONOGARF
 Biografi Penulis  Judl buku
 Ukuran minimal: 15,5 cm x 23 cm  Pendahuluan
(Standar UNIESCO)  Rumusan Masalah (Novelty)
 Diketik dengan huruf: Times New  Tujuan Penelitian
Roman, font:12 atau huruf Cambria  Metodologi
font 11.
 Teori mutakhr
 Mengikuti ketentuan tulisan Ilmiah:
 Pembahasan
 Footnote atau stomacnote, end note
 Kesimpulan.
 Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(SPOK)  Daftar Pustaka
 Hindari kesalahan pengetikan  Footnote, atau stomacnote
 BOOK CHAPTER/1 tahun 1 book  ARTIKEL /1 artikel/1 semester
cakter  Pilih Jurnal sesuai kompetensi
 Judul  Judul
 Penulis  Nama penulis
 Abstrak:  Alamat instansi
 Research Question (Pertanyaan  Alamat email
penelitian)  Abstrak:
 Tujuan penulisan artikel  Persoalan yang dibahas
 Metode  Research Question (Pertanyaan penelitian)
 Perspektif baru  Tujuan penulisan artikel

 Pendahuluan  Metode
 Perspektif baru
 Pembahasan berkaitan dengan
tema/judul buku  Kesimpulan

 Penutup (berisi kesimpulan atau  Boleh terbitkan artikel pada volume yg sama
rangkuman singkat tetapi terbitan berbeda.
 Referensi  Dilarang menerbitkan artikel pada volume
dengan dua atau lebih artikel diterbitanyg sama
 Kata Kunci
 Pendahuluan  Daftar Pustaka
 State of Art  Maksidmal 7-10 tahun ke belakang
 dari tahun penulisan artikel (dianggap
Novelty
Mutakhir)
 Tahap-tahap pembahasan
 Diutamakan artikel
 Pembahasan (harus menampilkan
 Ketika diupload ke KEMENAG atau
orisionalitas penulis)
DIKTI
 Kesimpulan (harus menjawab reseach  Harus ada bukti similarity index, .
question dan jika mungkin ada usul
topik penelitian ke depan terkait topik  Direview oleh dua reviewer
bahasan)  Harus bisa ditelusuri atau bisa dibuka
URLnya
PENGURUSAN NIDK (Nomor Induk
Dosen Khusus).
DASAR HUKUM: PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG: REGISTRASI PENDIDIK PADA

PERGURUAN TINGGI.
NIDK diberikan kepada Dosen yang diangkat perguruan tinggi berdasarkan perjanjian kerja setelah

memenuhi persyaratan
Dosen yang ber NIDK dapat berasal dari peneliti, praktisi, atau dosen purna tugas.

Dosen yang memiliki NIDK diperhitungkan dalam nisbah dosen terhadap mahasiswa.

NIDK berlaku bagi dosen yang mencapai usia:

a. 70 (tujuh puluh) tahun untuk Profesor; dan

b.65 (enam puluh lima) bagi dosen yang non Profesor

 b. 65 (enam puluh lima) tahun untuk dosen selain


 Profesor.
 NIDK bagi Profesor dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang lagi paling banyak 2 (dua)
kali masing-masing untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
 NIDK bagi Dosen selain Profesor dapat diperpanjang untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun.
 Perpanjangan itu dilakukan dengan melampirkan perjanjian
kerja dengan perguruan tinggi dan surat keterangan sehat
jasmani dan rohani dari dokter pada rumah sakit milik
pemerintah.
 Dalam hal Dosen pindah perguruan tinggi NIDK nya

 tetap berlaku.
Syarat memperoleh NIDK
 Syarat memperoleh NIDK adalah sebagai berikut:
 Telah diangkat sebagai Dosen Tetap
Perguruan Tinggi berdasarkan perjanjian
kerja
 Memiliki kualifikasi akademik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
 Sehat jasmani dan rohani; dan
 tidak menyalahgunakan narkotika
Hak Dosen yang ber NIDK
 1. Memperoleh Honor /Tunjangan sesuai dengan perjanjian Kerja
 2. Mengusulkan jabatan Akademik
 3. Mengusulkan atau diusulkan untuk menempati jabatan
structural/tugas tambahan
 4. Mengusulkan beasiswa
 5. Mengikuti Pembinaan Peningkatan kompetensi
 6. Dihitung sebagai rasio dosen terhadap mahasiswa
 7. Dihitung dalam pembukaan dan pelaksanaan Program studi
 Catatan: angka 1-4 dibiayai oleh Perguruan Tinggi masing-
masing dan untuk no. 5 dapat dibiayai oleh APBN.
Kewajiban Dosen NIDK
 Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi
dengan beban kerja yang diatur dalam perjanjian
kerja;
 Melaksanakan kewajiban lain yang diatur
dalam perjanjian kerja.
 Perguruan tinggi dapat memberikan penghargaan
kepada dosen yang memiliki NIDK berdasarkan
kinerjanya sesuai perjanjian kerja dan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian
penghargaan diatur oleh perguruan tinggi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like