You are on page 1of 48

PEKERJAAN DASAR

ELEKTROMEKANIK
GURU
PENGAMPU
NURHASANAH, S.Pd.
TRIYANTO,
S.Pd. TUTY FARIHALA,
S.Pd.
YOPY FIKRI ISLAMI,
S.Pd.
AGY JULYAWAN,
S.Pd.
RULY ABDUL RASYID,
S.Pd.
MUHAMAD IQBAL,
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA


PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : TITL DAN TOI
MATA PELAJARAN : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan 1. Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang
faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin pekerjaan elektromekanik
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, 2. Menganalisis jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 3. Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan non logam
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan 4. Memilih alat dan bahan kerja elektromekanik dari bahan logam
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan 5. Memilih alat dan bahan kerja kelistrikan elektromekanik
masalah. 6. Mengidentifikasi pekerjaan elektromekanik
7. Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
8. Menganalisis pekerjaan elektromekanik dari bahan logam
9. Menganalisis pekerjaan kelistrikan elektromekanik aplikasi

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan 1. Menggunakan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang bidang pekerjaan elektromekanik
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu 2. Membedakan jenis-jenis bahan kerja elektromekanik
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung 3. Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
4. Melakukan pekerjaan elektromekanik dari bahan logam
5. Melakukan pekerjaan kelistrikan elektromekanik
6. Merakit pekerjaan elektromekanik
7. Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
8. Memeriksa pekerjaan elektromekanik dari bahan logam
9. Memeriksa pekerjaan kelistrikan elektromekanik aplikasi
MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Materi ini meliputi:
• Perilaku dan sikap kerja yang aman
• Tindakan pemeliharaan tempat kerja
• Lingkungan kerja yang aman
• Perlindungan personal
• Menggunakan peralatan tangan dan listrik dengan aman
• Peralatan Pemadam kebakaran
1. Perilaku dan Sikap aman

• Mengembangkan kesadaran
terhadap keamanan,
kesehatan, kerja.
• Memperlakukan keamanan,
kesehatan, kerja (safety) di
tempat kerja
Kecelakaan dapat dicegah
a. Bagaimana mengembangkan kesadaran keamanan dan
kesehatan
kerja (safety) …?
 Belajar bekerja dengan aman
 Mencegah Kecelakaan
 Peringatan Keamanan
 Keberadaan di tempat Kerja
b. Perilaku aman di tempat kerja

• Jangan menyandung atau menyenggol orang lain.


• Selalu berjalan di tempat kerja, jangan lari.
• Jangan bergurau.
• Jangan mempermainkan alat pemadam kebakaran.
• Jangan mempermainkan alat atau peralatan bengkel.
• Jangan mengganggu pengoperasian peralatan atau alat yang berhahaya.
• Konsetrasi pada pekerjaan, tetapi sadar kejadian apa disekitar tempat kerja
anda.
• Taati rambu-rambu keamanan dan pembatas terhadap area terlarang
2. MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA
1. Area tempat kerja
Jagalah kebersihan tempat kerja, sediakan tempat
sampah, Bersihkan area kerja, Kembalikan alat bahan ke
tempat semula
2. Mengorganisir meja kerja
Peralatan dan buku manual yang anda butuhkan harus
ditemapatkan dengan aman. Tempat untuk bekerja
dapat diwujudkan pada meja dengan menepatkan
peralatan dengan aman.
MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA
3. Perilaku personal
Dilarang makan atau minum pada meja kerja, ataupun di tempat kerja.
Jika anda merokok, lakukan pada tempat yang sudah disediakan atau
area yang aman dan harus menggunakan asbak untuk mencegah
kebakaran. Cucilah tangan anda setelah menyolder dan jangan
memegang bahan solder dengan mulut anda
3. LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN (Environmental
Safety)
1. Temperatur
Kelebihan panas atau dingin akan menyebabkan kehilangan konsentrasi
kerja dan akan menyebabkan kecelakaan
2. Pencahayaan
Pencahayaan yang tidak baik dapat menyebabkan kelelahan,
masalah penglihatan yang berkepanjangan, ketegangan mata,
sakit kepala dan kecelakaan. Kebanyakan tempat kerja
memiliki pencahayaan alami dari jendela, pencahayaan buatan
dari atas dan pencahayaan lokal untuk pekerjaan khusus
• Menggambar sebaiknya dibelakang gorden jendela.
• Yakinkan pencahayaan buatan dari atas memadai.
• Menggunakan lampu khusus untuk pekerjaan di tempat
tertutup
LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN (Environmental
Safety)
3. Kebisingan ( Noise )
Kebisingan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telingga anda,
meningkatkan tingkat emosi (stress) dan mengurangi konsentrasi. Membuat
orang kesukaran berkomunikasi yang dapat menyebabkan kesalah fahaman
dengan orang lain yang akan mengakibatkan kecelakaan atau efesiensi kerja
menjadi tidak baik.
Cara memproteksi kebisingan :
• Menggunakan mesin peredam atau metoda bekerja
• Mengurangi getaran mesin dengan peredam
• Menjauhkan mesin yang bising jauh dari manusia
• Menutup mesin yang bising
• Menggunakan pelindung telingga (ear protector).
4. Perlindungan Personal

• Faktor resiko personal


Cincin dan Jam Tangan, Rambut
panjang, Pakaian Longgar
• Pakaian pelindung.
Pakaian kokoh, tanpa lengan kemeja
& Bersepatu yang kuat
• Peralatan pelindung
Pelindung Kepala, Mata, Telinga,
Tangan & Paru-paru
VIDIO BUDAYA K3
https://www.youtube.com/watch?v=vtAOabVQtqc
Latihan Soal
1. Tuliskan empat cara mengembangkan kesadaran keamanan,
kesehatan, kerja (safety) :
2. Tuliskan lima tindakan perilaku yang tidak aman :
3. Mengapa pemeliharaan bengkel (Industrial Housekeeping) sangat penting :
4. Tuliskan tiga kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi keselamatan,
kesehatan, kerja (safety) :
5. Temperatur ideal selama melakukan pekerjaan ringan adalah :
6. Tuliskan tiga masalah pencahayaan yang dapat mempengaruhi pekerja :
7. Tuliskan empat cara untuk mengatasi kebisingan berlebihan yang dapat
mempengaruhi anda :
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Pengertian Alat Pelindung Diri
APD atau Alat Pelindung Diri ini harus
diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak atau tidak
dapat berfungsi dengan baik harus segera
dimusnahkan. Beberapa APD juga memiliki masa
pakai, sehingga perawatannya harus lebih
diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta
masa pemakaiannya.
Jenis-jenis APD
a.Pakaian kerja
pakaian kerja adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi
seluruh tubuh dari lingkungan tempat kerja

b.Helm Keselamatan
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala
dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang
atau meluncur di udara. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi
panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk beberapa
pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa menggunakan topi
ataupun penutup kepala sebagai pelindung.
Sabuk pengaman dan tali Keselamatan
Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk
membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas
dari posisi yang diinginkan. Beberapa pekerjaan
mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang
cukup berbahaya seperti pada posisi miring, tergantung
atau memasuki rongga sempit. Sabuk keselamatan ini
terdiri dari harness, lanyard, safety rope, dan sabuk lainnya
yang digunakan bersamaan dengan beberapa alat lainnya
seperti karabiner, rope clamp, decender, dan lain-lain.
Sepatu Pelindung
Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki
dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk
benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan
licin. Selain fungsi di atas, sepatu safety berkualitas
juga memiliki tingkat keawetan yang baik sehingga bisa
digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Berbagai
sepatu pelindung ataupun safety shoes tersedia sesuai
dengan kebutuhan. Ada yang antislip, antipanas, anti-
bahan kimia, anti-listrik
Masker
Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi
organ pernafasan dengan cara menyaring vemaran
bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu,
aerosol, uap, asap, ataupun gas. Sehingga udara yang
dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang
bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai
jenis, seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam
dan regulator, dan alat pembantu pernafasan.
Pelindung telinga
• Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat
telinga (ear plug) atau penutup telinga
(ear muff), yang berfungsi untuk melindungi
telinga dari kebisingan ataupun tekanan.
Kacamata Pengaman
Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat
pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata dari
paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air,
percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas.
Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk
menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke mata,
benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis
kacamata pengaman ini bisa
berupa spectacles atau googgles.
Sarung Tangan
Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari
tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus
listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda
tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan
bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang
beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada yang
terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet dan sarung
tangan yang tahan terhadap bahan kimia.
VIDIO CARA MENGGUNAKAN APD
https://www.youtube.com/watch?v=-9gS3f_fIek
Penggunaan Perkakas Tangan dan Listrik
yang Aman (Safe use of hand and power tools).
5. MENGGUNAKAN ALAT TANGAN DAN LISTRIK
YANG AMAN
1. Perkakas tangan (Hand Tools)
Hal-hal yang harus diperhatikan :
• Jagalah kebersihan tangan
• Pilih jenis dan ukuran perkakas dengan benar
• Periksa kondisi perkakas
• Gunakan perkakas dengan benar
• Membawa perkakas dengan aman
• Penjepit benda kerja yang kecil
MENGGUNAKAN ALAT TANGAN UNTUK
KELISTRIKAN
2. Perkakas Listrik (Power Tools)
Hal-hal yang harus diperhatikan
• Pembumian ( earthing )
• Periksa kondisinya
• Gunakan perkakas dengan benar
• Hindari air
• Matikan (switch off) Perkakas listrik jika ada kesalahan
LATIHAN SOAL
1. Tuliskan enam pencegahan yang harus anda lakukan dengan perkakas tangan :
2. Mengapa berbahaya menggunakan perkakas yang tumpul?
3. Bila membawa obeng (screwdriver), mengapa anda selalu menjaga agar
pinggiran atau ujung dari perkakas tersebut menghadap lantai?
4. Keamanan yang harus dipertimbangkan untuk perkakas listrik adalah betul (B)
atau salah (S) :
• Beri label “jangan digunakan” pada perkakas listrik yang rusak.
• Perkakas listrik berbeban lebih akan menyebabkan panas yang berlebihan.
• Kemungkinan anda bekerja ditempat yang basah jika memakai sepatu karet.
• Jika anda terkena kejutan listrik sekecil apapun, jangan digunakan perkakas tersebut.
• Membawa perkakas listrik dengan pegangannya, jangan dengan kabelnya.
PE
M AD
AM
KE
BA
KA
R AN
6. PEMADAM KEBAKARAN (Fire
Extinguishers)
Bagaimana Mencegah Kebakaran
Kebakaran bisa terjadi karena ada tiga hal, bahan bakar, panas
dan oksigen. Jika anda memisahkan salah satu hal tersebut
diatas maka tidak akan terjadi kebakaran.
Mencegah Kebakaran
• Memisahkan Bahan bakar
• Memisahkan Panas
• Memisahkan Oksigen
JENIS-JENIS ALAT PEMADAM API
RINGAN (APAR)
1. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis
Cairan/Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan
oleh Air dengan tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini
merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok
untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-
bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet,
Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi
akan sangat berbahaya jika dipergunakan pada
kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang
bertegangan (Kebakaran Kelas C).
2. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Busa/Foam (AFFF)

APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan
kimia yang dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film
Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan
yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk
proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk
memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat
non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya
(Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak,
Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
3. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Serbuk
Kimia/Dry Chemical Powder
• APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher
terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-
amonium dan ammonium sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan
akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen
yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry
Chemical Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna
karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas
kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
• APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan
dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di
sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.
4. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis
Karbon Dioksida/Carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis
APAR yang menggunakan bahan Karbon Dioksida
(Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan
pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat
cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang
mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik yang
bertegangan).
VIDIO MACAM-MACAM APAR
Cara Menggunakan APAR (Alat Pemadam
Api Ringan)
Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara
penggunaan Alat Pemadam Api, kita dapat menggunakan singkatan
T.A.T.A. yaitu :
• TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR
• ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)
• TEKAN Pemicu untuk menyemprot
• AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)
Dalam bahasa Inggris, singkatan T.A.T.A ini disebut juga dengan P.A.S.S
yaitu PULL, AIM, SQUEEZE dan SWEEP.
JENIS-JENIS ATAU KELAS-KELAS
KEBAKARAN
Kebakaran Kelas A

Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran


yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-
logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan
lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas A adalah APAR jenis
Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR
jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas B
Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang
dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah
terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol,
Cat, Solvent, Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR
yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B
adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2), APAR jenis
Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry
Powder).
Kebakaran Kelas C

Kebakaran Kelas C merupakan kelas


kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi
Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang
cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C
adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan
APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas D

Kebakaran Kelas D merupakan kelas


kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-
bahan logam yang mudah terbakar seperti
sodium, magnesium, aluminium, lithium dan
potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR
khusus dalam memadamkannya.
Kebakaran Kelas K
Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran
yang dikarenakan oleh minyak masak (minyak
sayur, minyak hewan) ataupun lemak yang
biasanya dipergunakan dalam dapur masak. Jenis
APAR yang cocok untuk memadamkan Kebakaran
Kelas K adalah APAR jenis Busa (Foam) dan APAR
jenis Karbon Diokside (CO2).
VIDIO Cara Menggunakan APAR
LATIHAN SOAL
1. Tuliskan unsur yang menyebab terjadinya kebakaran, dan
bagaimana cara mencegah terjadinya kebakaran tersebut
2. Apa yang dimaksud APAR, tuliskan jenis-jenis APAR beserta
fungsinya!
3. Jelaskan bagaimana cara/langkah-langkah menggunakan APAR!
4. Jelaskan masing-masing dari kelas kebakaran dan tuliskan jenis
APAR yang cocok untuk memadamkannya
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

You might also like