You are on page 1of 49

INDIKATOR MUTU

&
KESELAMATAN
PASIEN
• Nama : Dr. Yael Esthi Nurfitri Kuncoro, SpKK

• Pekerjaan:
• Surveior UKP FKTP
• Surveior Akreditasi Rumah Sakit
• Kepala Bidang Penunjang Medis RS Ken Saras
• Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Ken Saras
• Ketua Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik RS Ken Saras

• Pendidikan:
• FK : FK. Universitas Diponegoro Semarang : (2001 – 2007)
• Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Univ. Diponegoro Semarang :
(2008 –
2012)

• No Telp : 081229099921
• Email : LA_BELLEE@yahoo.com
Why do you need a Quality
Indicator?
Quality (IOM, 2001)
The degree to which health
services for individuals and
populations increase the likelihood
of desired health outcomes and
are consistent with current
professional knowledge
Quality
QUALITY
• Karakteristik (produk/servis) yang menunjukkan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan/outcome yang diharapkan
• Bebas dari kesalahan/defisiensi
• Nyaman digunakan
• Pemenuhan terhadap persyaratan (pengguna)
PENILAIAN (JUDGMENT) TERHADAP MUTU
• Pada umumnya orang menilai sesuatu itu bermutu, dengan suatu gradasi:
• Terbaik (the best)
• Lumayan baik (better)
• Baik (OK….lah)…..lumayan….
• Kurang bermutu
• Tidak bermutu

Maka perlu indikator untuk menilai apakah sesuatu itu


bermutu (indikator yang merepresentasikan mutu
produk/layanan)
Quality Improvement
Pengguna menginginkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhan/standar bahkan lebih
Maka Penyedia barang/jasa berupaya untuk
memenuhi standar dan mengupayakan
perbaikan/peningkatan

Maka Penyedia barang/jasa perlu mengukur kesesuaian


terhadap kebutuhan/standar dan mengukur keberhasilan
suatu perbaikan/peningkatan
INDIKATOR
MUTU DAN
KESELAMATA
N PASIEN
Quality indicator
(Thomas Kötter , Eva Blozik and Martin Scherer,
2012)
• Quality indicators (QIs) are indicators used in many
healthcare settings:
• to measure quality (of service or product),
• to compare quality (of service or product), and
• to improve quality of care.
(Kötter et al. Implementation Science 2012, 7:21
http://www.implementationscience.com/content/7/1/21 )
INDIKATOR
Indikator mutu dan
keselamatan
pasien
Pengertian
• Kinerja:
 Sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan (KBBI)  kinerja pelayanan  capaian yang dicapai dari suatu
pelayanan

• Mutu:
 Tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang
optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan, dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini,serta
untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien

• Keselamatan pasien:
 Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Is she beautiful ?
Is he handsome ?
Kriteria
Cantik ?
Indikator apa saja untuk menilai
cantik ?
Instrumen untuk mengukur indikator cantik ?
Indikator tersebut
• Untuk mengukur/menilai cantik
• Untuk membandingkan kecantikan saya dengan orang lain
• Untuk meningkatkan supaya saya lebih cantik
Validasi bahwa orang itu
cantik ?
• Valid:
which is acceptable
because it is true
• Validate:
to check to see if
Validasi something is correct
• Validation:
act of making something valid,
indikator activity to ensure that something is
true
• Validity:
being valid
Validasi Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator
akurat/sahih, agar dapat digunakan untuk dasar
data pengambilan keputusan, perubahan kebijakan,
perbaikan dan memberikan informasi pada
indikator masyarakat

Kapan Validasi dilakukan, jika:

• terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu


pelayanan
• terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat
melalui media informasi yang ditetapkan
• terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain:
perubahan numerator atau denominator, perubahan metode
pengumpulan, perubahan sumber data, perubahan subjek pengumpulan
data, perubahan definisi operasional dari indikator.
Validasi data dapat dilakukan terhadap:
• sumber data,
• definisi operasional numerator dan denominator,
• membandingkan hasil pengukuran ulang dengan
sumber data yang sama, atau
• membandingkan hasil pengukuran dengan menggunakan
sumber data yang lain untuk mencocokkan hasil
pengukuran yang telah dilakukan.
Contoh validasi dengan pengukuran ulang

Pengukuran Kelengkapan rekam medis, dengan sample 100


rekam medis didapatkan 80 %
Dilakukan validasi, 100 sampel rekam medis diambil
ulang , dihitung kelengkapan rekam medis 75 %
Hasil validasi= 75/80 x 100 % = 93,75 %
Jika hasil validasi ≧ 90 % dinyatakan pengukuran valid
Berapa sampel untuk validasi (JCI)

• Records ≧ 180  minimal 5 % atau


maksimum 50 records
• Records < 180  9 sampel
• Records 9  semua divalidasi
Besar sampel
Validasi
• Measure category assignment match rate
(MCA) comparison:
• Match ≧ 75 %
• Data element agreement rate comparison
(DEA):
• Match ≧ 80 %
Validasi kelengkapan rekam medis rawat inap dalam wilayah
Kriteria ekslusi : rawat inap one day care

RM Penilai 1 Validator Penilai 1 Validator Keterangan

Kesesuaian Kesesuaian
kriteria kriteria
eksklusi eksklusi
001 S S L L
002 S S L L
003 S S TL TL
004 S TS L N/A one day care
005 S S L L
006 S S TL TL
007 S S L L
008 S S L L
009 S S L L
010 S TS L N/A one day care
Contoh MCA
• Measure category assessment (MCA): (kategori kriteria eksklusi)
• Kesesuaian thd MCA = 8/10 x 100 % = 80 %
• Kesesuaian thd hasil penilaian:
• Penilai 1 Kelengkapan rekam medis = 8/10 x 100 % = 80 %

• Penilai 2 (validator): Kelengkapan rekam medis = 6/8 x 100 % = 75 %

• Perbandingan penilai validator dan penilai 1 = 75/80 x 100 % = 93.75 %

• Kesimpulan: berdasar MCA = 80 % valid lebih dari 75 %

• Perbandingan antara validator dg penilai 93.75 % valid lebih dari 90 %


Data element level comparison methodology
sample grid
Orang dengan hipertensi melakukan pengobatan teratur
No kode orang dengan hipertensi: 0019

Elemen data Perbandingan pengukuran dan validator Sama atau berbeda

Pemeriksaan TD Ya Ya Sama
Meminum obat Ya Tidak Berbeda
hipertensi teratur
Mendapat edukasi Ya Ya Sama
tentang hipertensi

Kontrol tepat waktu Tidak Ya Berbeda

2 sama dari 4
kemungkinan
kesesuaian
No kode orang Jumlah elemen Jumlah Hasil validasi
dengan hipertensi yang sesuai kemungkinan
kesesuaian
0019 2 4
0024 4 4
0026 3 4
0027 4 4
0029 4 4
0041 4 4
0045 2 4
0058 3 4
0067 3 4
29 36 29 sesuai dari 36
kemungkinan
kesesuaian =
29/36 x 100 % =
80,5 %
Actions after data validation?
• and the
identify reason
discrepancies behind

take • train
corrective • specify
actions • clearly define

• after
revalidate implementatio
JUDUL INDIKATOR asesmen awal medis harus lengkap dalam waktu 24 jam
setelah pasien masuk RI
NUMERATOR Jml asesmen awal medis lengkap dlm waktu 24 jam di RI
DENOMINATOR Jumlah pasien masuk di RI
SUMBER DATA Rekam Medis
CAPAIAN 70 % pada bulan Oktober 2014
INDIKATOR
JML PASIEN RI 1000 pasien
BULAN OKT 2013
JUSTIFIKASI PERLU Data baru pertama kali dikumpulkan
VALIDASI
METODE VALIDASI 1. Menggunakan metode sampling  1000 RM dilakuku kan
sampling menjadi 100 RM
2. Melakukan telaah RM di data yg disampling tsb
3. Analisa kelengkapan pengisian asesmen medis awal
HASIL VALIDASI Kelengkapan asesmen awal medis harus lengkap
dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk RI = 35 %
HASIL ANALISA 35/70 X 100 % = 50 %  < 90 %
KESIMPULAN Data kelengkapan asesmen medis bulan Oktober :
belum akurat
RENCANA 1. Tetapkan bahwa capaian indikator asesmen pasien
TINDAK LANJUT pada bulan Oktober 2013 = 35 %  revisi data capaian
indikator
2. Edukasi untuk PIC pengumpul data
3. Edukasi ke medis untuk peningkatan kelengkapan
asesmen
4. Karena validitas data masih diragukan maka data
perlu
dilakukan validasi lagi
Indikator mutu
1. Untuk menilai mutu  indikator tsb merepresentasikan mutu suatu
layanan atau produk:
• Indikator untuk menilai bahwa seseorang itu cantik
• Indikator untuk menilai bahwa HP itu bermutu
• Indikator untuk menilai bahwa pelayanan gawat darurat bermutu
• Indikator untuk menilai bahwa pelayanan KIA bermutu
2. Untuk melakukan upaya perbaikan:
• Capaian yang tidak tercapai terhadap standar
• Capaian yang lebih rendah dari mitra kajibanding
• Capaian yang tidak sesuai harapan pengguna
• Capaian yang berpeluang untuk lebih ditingkatkan
Dipilih indikator/-
indikator mutu yang
merupakan
representasi dari
mutu pelayanan KIA

Pelayanan KIA:
(Sekian
banyak
indikator
pelayanan KIA)
Dipilih indikator
mutu prioritas
untuk peningkata/
perbaikan mutu
pelayanan KIA
Dipilih indikator/-
indikator mutu yang
merupakan
representasi dari mutu
Pelayanan pelayanan Farmasi
Farmasi:
(Sekian banyak
indikator
pelayanan
farmasi) Dipilih indikator mutu
prioritas untuk
peningkatan/
perbaikan mutu
Pelayanan
farmasi
Pelayanan
farmasi
• • Indikator terpilih untuk menilai
Indikator kinerja farmasi:
• Ketersediaan tenaga yang mutu pelayanan farmasi:
professional • Ketersediaan obat esensial
• Ketersediaan obat esensial sesuai • Waktu tunggu pelayanan
dengan formularium • Ketepatan pemberian informasi
• Waktu tunggu pelayanan obat
• Kebersihan dalam
menyediakan/meracik obat
• Ketepatan pemberian obat • Indikator terpilih untuk
• Ketepatan pemberian informasi perbaikan/peningkatan (CQI):
obat (misal waktu tunggu belum memenuhi
• Tidak terjadinya kesalahan pemberian target, maka dipilih indikator mutu
obat untuk
peningkatan adalah: waktu tunggu ):
Yang
diukur
• Struktur ?
• Proses ?
• Oucome ?
Misal pelayanan IGD yang bermutu:
- Dilayani oleh SDM yang professional (struktur)
- Response time tidak lebih dari ….menit (proses)
- Kematian kurang dari 8 jam = ……(outcome)
INDIKATOR
MUTU DI
PUSKESMAS
Pemetaan INDIKATOR MUTU DI
• Indikator Mutu:PUSKESMAS
 Indikator Mutu Prioritas Puskesmas
Indikator ini dirumuskan berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerja yang akan dilakukan perbaikan
 upaya perbaikannya didukung KMP, UKM, UKP
 Indikator Mutu yang menjadi representasi mutu Puskesmas:
• Indikator Nasional Mutu Puskesmas (indikator terpilih yang mewakili mutu
pelayanan
puskesmas secara keseluruhan)
• (Indikator dari PISPK, Indikator dari SPM)
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) pada level puskesmas
• Indikator Mutu terkait PPI pada level puskesmas
 Indikator Mutu untuk masing-masing pelayanan
• Indikator Mutu yang merupakan representasi mutu unit kerja/pelayanan tsb
• Indikator Mutu masing-masing unit kerja/program yang capaiannya tidak
tercapai (atau
berpeluang untuk ditingkatkan)
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang sesuai untuk pelayanan tsb
• Indikator Mutu terkait PPI yang sesuai dengan pelayanan tsb
• Tiap indikator harus dilengkapi kamus indikator

You might also like