• Menentukan diagnosa • Memberikan penjelasan kepada pasien (informed consent) • Menentukan teknik serta cara pembedahan yang akan dilakukan. KLASIFIKASI IMPAKSI M3 ATAS • Kelas A : Bagian terendah mahkota molar ketiga atas impaksi berada pada garis dataran oklusal gigi molar kedua atas.
Pell and Gregory
KLASIFIKASI IMPAKSI M3 ATAS • Kelas B : Bagian terendah mahkota molar ketiga atas impaksi terletak antara dataran oklusal dan garis servikal gigi molar kedua atas
Pell and Gregory
KLASIFIKASI IMPAKSI M3 ATAS • Kelas C : Bagian terendah mahkota molar ketiga atas impaksi terletak pada atau di atas garis servikal molar kedua atas.
Pell and Gregory
KLASIFIKASI IMPAKSI M3 ATAS Klasifikasi didasarkan pada inklinasi gigi yang impaksi menurut George Winter: • Mesioangular • Distoangular • Vertikal • Horizontal • Bukoangular • Linguoangular • Inverted Hubungan gigi molar ketiga atas dengan sinus maksilaris: Sinus appoximation (SA) Bila tidak dibatasi tulang atau ada lapisan tulang yang tipis di antara gigi molar ketiga atas dengan sinus maksilaris. Non sinus approximation (NSA) Bila terdapat ketebalan tulang yang lebih dari 2 mm antara gigi molar ketiga atas dengan sinus maksilaris INDIKASI • Pencegahan penyakit periodontal • tempat predisposisi terjadinya penyakit periodontal • Pencegahan karies dan pericoronitis • Pencegahan resorpsi akar • Menyelamatkan gigi terdekat • Pencegahan kista dan tumor odontogen INDIKASI • Gigi impaksi yang berada dalam tulang alveolar mengakibatkan follicular sacc tertahan. • Pencegahan rasa sakit • Untuk keperluan perawatan orthodonti dan prosthodonti. KONTRAINDIKASI • Peradangan akut • Pasien-pasien dengan compromised medis • Kerusakan dari jaringan terdekatnya • Sebelum akar gigi mencapai panjang 1/3 atau 2/3 • Pasien menolak untuk dilakukan tindakan pencabutan gigi impaksinya PERSIAPAN PEMBEDAHAN Tahap dasar yang harus diperhatikan dalam rencana pembedahan gigi impaksi M3 atas : • Pemeriksaan secara visual dan digital dari pada jaringan lunak/mukosa, jaringan keras/tulang yang menutupi gigi impaksi • Memperkirakan arah keluarnya gigi. Pada pemeriksaan ekstra oral, diperhatikan: keadaan gigi karies atau tidak, adanya perikoronitis, posisi gigi tetangga. • Mempelajari gambaran radiografi dari gigi yang akan diangkat termasuk struktur anatomi sekitar dan gigi yang berdekatan. Pemeriksaan radiografi yang dianjurkan adalah panoramik foto meskipun dapat juga dilakukan : intra oral periapikal radiografi, ekstra oral lateral oblique, waters foto. • Menentukan klasifikasi gigi yang impaksi. FAKTOR PENYULIT • Kedekatan M3 atas dengan sinus makslilaris • M3 atas terletak diatas akar M2 atas • Menyatunya (fusi) M3 atas dengan akar M2 atas • Berdekatannya proses zygomatikus dengan maksila • Lengkung akar yang abnormal • Hipersementosis • Kepadatan tulang • Pasien yang sudah tua • Kesulitan mendapatkan akses ke daerah operasi karena otot orbikularis yang kecil PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN • Duk steril • Tang ekstraksi • Handle scalpel No. 3 • Kuret • Blade no. 15 • NaCl 0,9 % • Raspatorium • Povidon Iodine 9% • Flap elevator • Tampon • Bur Tulang Round dan Fissure • Hammer dan Chisel • Elevator lurus dan bersudut PERSIAPAN LOKAL • Perembersihan sekitar daerah operasi (scaling, desinfeksi mulut) • Anestesi: anestesi lokal untuk N. Alveolaris superior posterior dan N. Palatinus Mayor, dapat ditambah vasokonstriktor untuk memperoleh anestesi yang lama dan daerah operasi relatif bebas darah sehingga tidak menghalangi pandangan saat operasi. TEKNIK PEMBEDAHAN Secara garis besar meliputi : • Insisi dan pembukaan flap • Membuang jaringan tulang • Pengeluaran gigi • Penanganan luka beserta penjahitan • pemberian instruksi dan obat-obatan. Insisi dan Pembukaan Flap • Dimulai pada tuberositas di hamular notch, diinsisi dari paling distal tuberositas ke arah anterior sampai bagian medial permukaan distal molar kedua atas • dilanjutkan ke arah bukal mengelilingi leher gigi molar kedua atas pada permukaan interproksimal antara molar pertama dan molar kedua atas, lalu ke depan ke arah mukobukofold membentuk sudut 450. Pembuangan tulang • Penggunaan bor tulang untuk membuang jaringan keras yang menutupi gigi impaksi lebih efektif. Pengambilan tulang diutamakan pada aspek bukal dibawah garis servikal M2, Pengeboran dilakukan sampai kontur terbesar mahkota klinis tampak. • Yang penting pada tahap ini adalah pengambilan tulang secukupnya untuk menghindari trauma jaringan keras yang lebih besar. Pengeluaran gigi M3 RA A. Setelah dilakukan flap mukoperiosteal, tulang bukal diambil dengan bur. B. elevator dimasukkan di bagian mesial gigi dan digerakkan ke arah distobukal dan oklusal dengan gerakan memutar. Penutupan Luka • Penghalusan tulang yang tajam, pembersihan, dan pemeriksaan soket, spooling NaCl 0,9% dan Povidon iodine 9%, penjahitan interrupted PERAWATAN PASKA OPERASI • Instruksi pada pasien • Dilakukan setelah pembedahan selesai: • Menggigit tampon kurang lebih 1 jam • Kompres dingin sekitar wajah di daerah operasi dengan menggunakan es/air dingin untuk menghentikan pembengkakan • Penggunaan obat kumur untuk menjaga kebersihan mulut • Minum obat sesuai anjuran • Diet lunak • Istirahat yang cukup PERAWATAN PASKA OPERASI • Medikasi • Pemberian antibiotik, analgetik, obat kumur, dapat ditambah dengan anti inflamasi. • Kontrol post operasi KOMPLIKASI • Komplikasi Intra operatif • Perdarahan masif dapat terjadi. • Fraktur tuberositas maksila pada odontektomi molar tiga atas. • Pada odontektomi molar tiga atas atau kaninus atas • Pemindahan tempat/displacement. • Fraktur akar/mahkota.