Professional Documents
Culture Documents
Observasi Wawancara Pertemuan 3
Observasi Wawancara Pertemuan 3
PSIKOLOGI
Pertemuan-3
Sebagai salah satu pengumpulan data,
observasi di gunakan pada penelitian
kualitatif dan kuantitatif
kuantitatif observasi
unsystematic/unstructured
Menentukan diagnostik
Asesmen awal dan mendesain intervensi klinis yang diterapkan pada setting
rumah sakit, penjara, sekolah dan lain-lain
Metode lain wawancara dan tes untuk menentukan intervensi yang cocok untuk
subyek
Mengidentifikasi gejala atau symptom yang muncul dari gangguan atau masalah
perkembangan, khususnya anak
Mengukur perilaku-perilaku anak yang tidak dapat di ukur dengan alat ukur psikologis
lainnya
Obs lit
Terukur validitas dan
Observasi Psi:
reliabilitas
Metode pengumpulan data
Sistematis
Dapat diandalkan
Tujuan
Tujuannya : asesmen
Mencatat segera
Dapat di cek dan dibuktikan
Obs Psikodiagnostika:
Obs Psi Klinis :
Mengidentifikasi
Mendapatkan data
Menentukan penegakan
permasalahan klinis
diagnosa
Kesimpulan
Psi
PIO Psi Sos Psi Pendidikan
Perkembangan
Sikap terhadap pemeriksaan : bagaimana testee berhubungan dengan tester (malu, takut, agresif,
mengeluh dll
Sikap terhadap situasi tes (relaks/tegang, tertarik, yakin, bersemangat,perhatian, mengulang instruksi,
konsentrasi, menggunakan seluruh kemampuan, inisiatif, keras kepaladll
Sikap percaya diri , (percaya diri, berkomentar : mampu menilai dengan objektif hasil kerja
Tahap
01. Tahap Persiapan 03. Pengolahan Data
(pengambilan data)
Tahap Penarikan
Tahap
02. Pelaksanaan 04. Kesimpulan/
interpretasi
Tahap Persiapan
1. Menetapkan maksud dan tujuan observasi
2. Menetapkan landasan Teoritis
3. Menentukan Jenis Data yang akan diamati
4. Menetapkan tipe pengukuran dan
pencatatan data
5. Menetapkan subyek yang akan dikenakan
observasi
6. Menentukan cara pengambilan data
7. Menetapkan cara pengolahan data dan
interpretasi data
STRATEGI PERANCANGAN OBSERVASI
1. Pertama-tama tetapkan maksud dan tujuan dari observasi ,
Hal ini berkaitan dengan orientasi dari observer serta tujuan melakukan observasi ( bisa berkaitan dengan
keperluan penelitian, diagnostic , intervensi, dsb ) , misal seleksi pegawai , analisis jabatan, menetapkan
diagnosa tingkah laku bermasalah, mengetahui efektivitas suatu terapi .
● Setelah tujuan jelas selanjutnya dapat ditetapkan :
○ Siapa yang akan dikenakan observasi ( target population dan target behaviors ) ?
3.Tentukan jenis data yang akan diamati, bisa berupa verbal behavior atau non-verbal
behavior
● Checklist
- Digunakan untuk mencatat tingkah laku obyektif yang muncul pada proses observasi
sedang berjalan, untuk mengetahui ada – tidaknya suatu tingkah laku tertentu dalam
situasi tertentu. Biasanya bentuk-bentuk tingkah laku yang akan diamati telah
diketahui dan observer tidak membutuhkan informasi tertentu tentang frekuensi atau
kualitas lain.
-Bentuk checklist berupa daftar pernyataan mengenai tingkah laku yang diharapkan
muncul, dengan tempat untuk menandainya.
● Rating Scale
Digunakan untuk tingkah laku yang telah diketahui dan observer membutuhkan catatan
mengenai frekuensi atau kualitas lain
● Anecdotal Record
Digunakan untuk mencatat tingkah laku yang tidak dapat diantisipasi akan terjadi
5.Tetapkan Subjek Yang Akan Dikenakan Observasi,
● Bisa secara acak (random sampling) atau ditetapkan melalui criteria tertentu
(purposive sampling) sesuai dengan tujuan observasi.
6. Tentukan Cara Pengambilan Dan Pencatatan Data;
-Bisa dengan cara partisipasi langsung, tidak langsung (terselubung) atau simulasi.
Perhatikan dan sesuaikan durasi, waktu pengambilan data yang paling tepat.
-Pelaksanaan observasi secara terselubung perlu diperhatikan karena observer dan
proses observasi sering mempengaruhi tingkahlaku.
7. Tetapkan Pengolahan Data Dan Interpretasi Data; Dilakukan sesuai dengan tujuan
dan kerangka pemikiran dalam menjelaskan tingkah laku yang dimaksud
B. Tahap Pelaksanaan atau Pengambilan Data
1. Sumber daya
2. Tingkah laku observer dalam setting Observasi
3. Mengobservasi tanpa diketahui Observee
4. Etika Profesional dan Kerahasiaan
1. Sumber Daya
● Siapakah yang akan melakukan observasi (observer) orang-orang yang paham akan psikologi mis
mahasiswa S-1 Psikologi, Magister Profesi Psikologi, Guru sekolah
2. Tingkah Laku Observer dalam Setting Observasi
Memiliki Pengetahuan yang boleh dan tidak boleh dilakukan observasi dalam setting observasi.
Bebas melakukan observasi tanpa ada harapan-harapan tertentu
Sebaiknya ada izin tertulis
Mis : jika sekolah tidak mengizinkan observasi di dalam ruangan, maka observer mengobservasi dari luar
3. Mengetahui Observasi tanpa diketahui observer
One way mirror
Observer berpura-pura untuk asyik mengerjakan sesuatu
Pantang : memberitahu observe sedang di observasi
Jaga jarak dan tidak berinteraksi dengan observe
4. Etika Profesional dan Kerahasiaan
Perlindungan terhadap hak
Keamananfisik dan psikologis
Menjaga privasi observe
Sikap professional observer : disiplin yang tinggi, bertanggung jawab, jujur secara intelektual dengan
penampilan, objektif
3. Tahap Pengolahan Data
Theoritical Selective
Personal Bias Perseption
Bias
Sekian
Terimakasih