You are on page 1of 14

PELAPORAN KORPORAT

IMBALAN KERJA & KONTIJENSI

Nama: Murzalin (01044822326004)


Dosen: Mukharuddin,S.E.M.SI., Ak, CA
Pengertian Imbalan Kerja

Imbalan kerja adalah imbalan yang diberikan kepada pekerja atas jasa yang
telah dilakukan. Imbalan diakui secara akrual pada saat pekerja telah
memberikan jasanya. Imbalan yang diberikan dapat berupa gaji atau bentuk
fasilitas seperti kendaraan, rumah, fasilitas kesehatan dan asuransi.
Jenis-Jenis Imbalan Kerja
• Iuran Pasti
Manfaat tergantung dari akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya - Perusahaan tidak
memiliki kewajiban lagi di luar akumulasi iuran dan pengembangannya - Misalnya JHT atau tabungan
hari tua
• Manfaat Pasti
Manfaat diterima pada saat pensiun dan nilainya sudah ditetapkan terlebih dahulu - Banyak
variabel penentu: gaji dasar Imbalan, asumsi gaji dan melibatkan perhitungan yang kompleks -
Misalnya UUK-13/2003
Imbalan pasca kerja yang dihitung untuk
dicadangkan dalam PSAK 24

 Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Pensiun


 Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Sakit Berkepanjangan / Cacat
 Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Meninggal Dunia
 Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Mengundurkan diri (secara baik-baik)
Macam-macam klasifikasi Imbalan Kerja
• Imbalan Jangka Pendek (short term employee benefits)
adalah imbalan kerja (selain dari pesangon Pemutusan Kontrak Kerja/PKK) yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa. Contoh : Gaji, iuran Jaminan Sosial, cuti tahunan, cuti
sakit, bagi laba dan bonus (jika terutang dalam waktu 12 bulan pada periode akhir pelaporan)
• Imbalan Pasca Kerja (post employment benefits)
adalah imbalan kerja yang terhutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya. Contoh : Tunjangan Pensiun,
Tunjangan Kesehatan Pensiunan, Asuransi Jiwa Pasca Kerja.
• Imbalan Kerja Jangka Panjang (other long term employee benefits)
adalah imbalan kerja yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan
jasanya. Contoh: Cuti besar/cuti panjang, penghargaan masa kerja (jubilee) berupa sejumlah uang atau berupa
pin/cincin terbuat dari emas dan lain-lain.
• Pemutusan Kontrak Kerja /PKK (termination benefits)
adalah imbalan kerja terhutang sebagai akibat dari keputusan perusahaan untuk memberhentikan pekerja sebelum usia
pensiun normal;
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Pengertian Imbalan Kerja Jangka Pendek
merupakan kewajiban perusahaan atau pemberi kerja untuk memberikan Upah, gaji, dan iuran
jaminan sosial. Cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar kepada karyawan atau pekerja.
Dalam hal ini yang akan dibahas kedua adalah Imbalan kerja jangka pendek. Menurut PSAK 24,
imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selain dari pesangon) yang diperkirakan akan
diselesaikan seluruhnya dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja
memberikan jasa terkait.
Jenis-Jenis Imbalan Kerja Jangka Pendek
a. Upah, gaji, dan iuran jaminan sosial.
b. Cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar.
c. Program bagi laba dan bonus.
d. Imbalan non moneter.
Imbalan Pasca Kerja, dan Imbalan Pasti
Imbalan paska kerja adalah terdiri dari pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian
hak pekerja yang dikaitkan dengan perolehan manfaat pensiun yang besarnya tergantung pada jenis pemutusan
hubungan kerja yang dilakukan.
Berdasarkan PSAK-24 (revisi 2004) mengenai imbalan pascakerja proses akuntansi oleh perusahaan untuk program
imbalan pasti meliputi tahap-tahap berikut:
1). Menggunakan teknik aktuarial untuk membuat estimasi andal dari jumlah imbalan yang menjadi hak pekerja
sebagai pengganti jasa mereka pada periode kini dan periode-periode lalu.
2). Mendiskontokan imbalan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam menentukan nilai kini dari
kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini;
3). Menentukan nilai wajar aset program;
4). Menentukan total keuntungan dan kerugian aktuarial dan selanjutnya menentukan jumlah yang harus diakui;
5). Menentukan besarnya biaya jasa lalu ketika suatu program diterapkan pertama kali atau diubah;
6). Menentukan keuntungan dan kerugian ketika suatu program diciutkan (curtailment) atau diselesaikan.
Jurnal pencatatanPerusahaan dalam mengakui besarnya
imbalan menggunakan perhitungan aktuaris independen
1). Jurnal pertama yakni mencatat beban imbalan pascakerja yang harus diakui
Perusahaan pada tahun berjalan (sebesar biaya jasa kini ditambah dengan biaya bunga)
(Dr) Beban imbalan pascakerja XXX
(Cr) Kewajiban imbalan pascakerja XXX
2). Mencatat penambahan aset pajak tangguhan yang harus diakui Perusahaan pada
tahun berjalan (sebesar 30% pada tahun 2007 dan 2008, serta 28% pada tahun 2009
dari biaya jasa kini ditambah dengan biaya jasa kini yang ditambah dengan biaya
bunga tahun berjalan.
Imbalan Pasca Kerja Jangka Panjang Lainnya

kewajiban imbalan kerja (selain imbalan pascakerja dan pesangon pemutusan kerja) yang tidak
seluruhnya jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah pekerja memberikan jasanya.
Imbalan pasca kerja jangka panjang meliputi sebagai berikut :

1. Assuransi Jiwa Pasca Kerja

2. Imbalan Kesehatan Pasca Kerja

3. Imbalan Pasca Kerja Lainnya meliputi :cuti besar,cuti hari raya,cacat permanen,bagi laba,bagi
bonus serta kompensasi
Imbalan Berbasis Saham

Imbalan berbasis saham

imbalan yang diberikan kepada pekerja atau manajemen dalam bentuk saham atau yang
didasarkan pada nilai saham (misal uang). Imbalan ini muncul karena kewajiban hukum
yang tertuang dalam kontrak kerja atau peraturan yang berlaku atau kewajiban konstruktif.
Imbalan Pesangon

Pesangon pemutusan kerja adalah imbalan kerja yang terutang akibat keputusan entitas
untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun normal, atau keputusan pekerja
menerima tawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela dengan imbalan tertentu.
Provisi dan Kontinjensi
Dalam PSAK 57 (Revisi 2009),
provisi didefinisikan sebagai liabilitas kini yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Kontinjensi merupakan
istilah umum yang digunakan untuk sesuatu yang memiliki ketidakpastian dari sisi kejadian dan jumlah. Sebelum
kita masuk lebih dalam lagi, kita harus tahu perbedaan dari provisi dan kontinjensi.
Berdasarkan PSAK 57,
provisi didefinisikan sebagai liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Provisi diakrualkan dengan
membebankannya ke beban dan kewajiban serta dicatat hanya jika memenuhi tiga kondisi yaitu:
• Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa
lalu,
• Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi,
• Jumlah kerugian dapat diestimasi secara layak. Estimasi yang layak dilihat dari pengalaman, nasehat pengacara
dan lain-lain.
Lanjutann…

Provisi dan Kontinjensi


Aset kontinjensi ini tidak perlu diakui, hanya di-disclose saja, sama seperti kewajiban kontinjensi.
Jika kita rangkum peluang keterjadian dari suatu ketidakpastian, maka kita akan mendapatkan tiga
kondisi, yakni:
• Probable atau kemungkinan keterjadian sangat tinggi, dalam kondisi ini perusahaan mencatat provisi.
• Reasonably possible atau peluang kejadian masa depan terjadi lebih besar dari pada kemungkinan
tidak terjadi, namun masih di bawah tingkat kemungkinan probable. Dalam kondisi ini, perusahaan
melakukan disclosure kewajiban kontinjensi.
• Remote yaitu peluang dimana kejadian masa depan terjadi sangat kecil sehingga tidak perlu
diungkapkan.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

You might also like