You are on page 1of 26

1.

Kebijakan pelayanan keperawatan Intensif anak

2. Standar sarana dan prasarana di ruang intensif


anak

3. Tata laksana pelayanan di ruang intensif anak


1. Kebijakan pelayanan
keperawatan Intensif anak

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010
Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan


Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit

Kualitas
Acuan pelayanan &
pelayanan keselamatan
Acuan pasien
pengembanga
n pelayanan
PICU

Rumah sakit yang mengkhususkan diri dalam


perawatan bayi,anak-anak, dan remaja yang
sakit kritis.
Intensivis anak atau konsultan PICU

Staf : dokter,perawat, terapis


pernapasan,praktisi perawat,asisten dokter,
fisioterapis, pekerja social.
Tujuan Keperwatan Intensif

Menyelamatkan kehidupan

Mencegah perburukan kondisi dan


komplikasi

Meningkatkan kualitas hidup

Meningkatkan fungsi organ tubuh

Mengurangi angka kecacatan dan


kematian
Klasifikasi Yan PICU

StandarICU Rujukan tertiggi ,

Yan PICU tersier


Yan PICU Sekunder
Resusitasi dan tunjanga
Yan PICU Primer

kardio respirasi jangka umum : Ventilasi menyediakan


pendek, pemantauan mekanik, tunjangan perawatan
invasif kardiovaskuler kardiovaskuler definitive,
respirasi kompleks,
progresif, berubah
dengan cepat, baik
bersifat medikal,
surgikal,
traumatik,
termasuk kelainan
genetik
FALSAFAH ICU
Etika pelayanan pasien Manajement mutu

Indikasi yang benar Kemitraan profesi

Kebutuhan pelayanan pasien Efektifitas keselamatan

Kontinuitas pelayanan
Kerjasama multidisiplin

Azaz prioritas

Failsafe : pandangan
hidup, adab, etik, kultur,
nilai ( KBBI )
4 Tingkatan Ketergantungan
Pasien PICU/ Level

1 .Observasi
ketat tanpa
ventilasi mekanik,
rasio 1 ; 2

2. Pengawasan
terus menerus,
rasio 1; 1

3. Anak tidak stabil ,


pengawasan inten dan
komples 1.5 : 1

4. Anak tidak stabil


butuh intervesi lebih
rasio 2 : 1
KEKHUSUSAN ICU TERSIER

Memiliki & mampu


❑ Ruang khusus
❑ Protocol pasien masuk, keluar dan rujukan
❑ Dokter spesialis
❑ Konsultan Pediatik Gawat Darurat
❑ Rasio perawat : pasien
❑ 75 % perawat tertih, bersertifikat
❑ Pemantauan, perawatan non invasive dan invasive
❑ Melayani laboratorium, rontgen, pem. Diagnostik 24
jam
❑ Mendidik tenaga dokter dan perawat
❑ Prosedur pelaporan resmi
❑ Team
Karakteristik

Kerjasama
team
Urutan
Tindakan : Tenaga terlatih
Resusitasi dan
– Stabilisasi – berpengalama
Diagnosis – n
Terapi
Protokol kaku vs
sistim dinamik

Infrastuktur
ekstensif :
radiologi, Teknologi
laboratorium,
farmasi, dll
Dukungan
berbagai
spesialis
Kemampuan Minimal

❑ Resusitasi lanjut
❑ Pengelolaan napas, termasuk penggunaan ventilator
❑ Terapi oksigen
❑ Pemantauan kardiorespirasi secara terus-menerus
❑ Nutrisi enteral dan parenteral
❑ Laboratorium yang cepat dan lengkap
❑ Terapi secara titrasi
❑ Melakukan tata laksana khusus sesuai kondisi
❑ Fisioterapi dada
❑ Transportasi dengan tunjangan fungsi vital
Komponen keberhasilan

❑ Staf yang kompeten


❑ Kerjasama (eksternal & internal)
❑ Rasio jumlah penderita dan beban kerja
❑ Protokol kerja
❑ Kriteria penderita rawat
❑ Ketersediaan teknologi yang memadai
❑ Struktur organisasi yang jelas
❑ Tingkat kesalahan yang rendah
2. Standar sarana dan prasarana di
ruang intensif

Sarana , prasarana dan peralatan


disesuaikan dengan

beban kerja ‘
Jenis tenaga
Kemampuan
Dan
Pengembangan
Pelayanan
Rumah sakit.
Dan
Sesuai denga
Evidence based medicine/
Evidence based Nursing
Struktur Organisasi
PICU
Kepala
Departemen
Anak

Kepala Divisi
PICU

DPJP PICU

Nurse Officer Head Nurse

IPCN Link / PJ
ADM Pasien Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer
Mutu

Perawat Perawat Perawat Perawat


ADM SDM Cleaning Servis
Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Pekarya
Teknik Umum
Kesehatan
Ketenagaan

Penanggung DPJP Utama DPJP lain


jawab PICU

Dokter Jaga Kepala Ruangan Perawat

Tenaga non medis (tenaga


admonistrasi, laboratoium, farmasi,
gizi, rekam medik, pekarya,
kebersihan , ilmiah dan penelitian )
STRUKTUR
ORGANISASI

Terdapat 8 komponen yang berperanan


dalam keberhasilan perawatan
Kerjasama Rasio
Staff
Internal penderita :
Kompeten
Eksternal beban kerja

Kriteria Rawat Teknologi


Protokol Kerja
dan Keluar memadai

Struktur Tingkat
Organisasi Kesalahan
yang jelas yang rendah
Area Pasien Unit
Pencahayaan cukup,
Tersedia alat
terbuka 12 Unintterruptible
– 16 m2/ Power Supply (UPS)
tempat untuk mengantisipasi
tidur terputusnya aliran
listrik

Unit tertutup Jarak antara


16 – 20 m2 / tempat tidur
tempat tidur 2m

Min 3 outlet
Suhu ruangan 22
udara tekan, 3
– 23oC dengan
pompa suction
kelembaban 35-
dan min 16 stop
60%.
kontak

Minimal 1
handscrub untuk
setiap 1 tempat
tidur

1 wastafel
untuk 2 tempat
tidur
Peralatan
Ventilator dan
monitor

Bronchosco[y,
Eeg, Defibrilator
Echocardiografi

Non invasf (TD,


kapnograpi. Laju
jantung, pulse
oxymetri )

Infuse pump , Alat pacu


syringe pump. jantung
Lampu tindakan Peralatan drain
thoraks

Hemodialisa
dan CRRT
Tempat tidur

❑ Memiliki kemampuan untuk menggerakkan ujung


kepala dan ujung kaki
❑ Tersedia Kasur decubitus.
❑ Memiliki pagar .
❑ Memiliki tombol alarm darurat
❑ Sebuah interkom
❑ Meja/ laci lemari di samping tempat tidur penting
untuk menyimpan barang.
Lokasi

❑ Unit sebaiknya ditempatkan di dekat Lift,


❑ Akses mudah ke Unit Gawat Darurat, Ruang
Operasi,Laboratorium, Hemodialisa dan Departemen
Radiologi
❑ Ruang tindakan khusus
❑ Ruang cuci harus terdapat ruang alat bersih dan kotor
yang terpisah
❑ Ruangan khusus untuk menyimpan alat medis yang
belum dipakai.
Design ruang

❑Area pasien ❑Persiapan


❑Pencitraan nutrisi
❑Gudang ❑Ruang staf
❑Resepsionist ❑Ruang tunggu
❑Ruang ❑Jalur
tindakan transportasi
❑Jalur suplai
❑Ruang cuci
❑Ruang
❑Penyimpanan penunjang
alat medis
3. Tata laksana pelayanan di ruang
intensif anak
Prioritas Pasien
Masuk PICU

1. dapat sembuh sempurna

2. sembuh dengan penyakit


dasar yang belum dapat
ditanggulangi

3 . anak tidak memiliki kontak


dengan lingkungan secara

4. prognosis buruk,
permanen

kematian tidak dapat


dicegah
Kriteria Masuk PICU
• Peggunaan tempat tidur yang tinggi
ditetapkan “azas prioritas “

Terapi
intensif/
prioritas 1
Pengecualian :

Pemantauan Pasien masuk ke PICU pada keadaan luar biasa,


intensif/ atas persetujuan kepala PICU..
prioritas 2
❑ Pasien menolak terapi tinjangan agresif dan
hanya demi perawatan yang aman saja , DNR (
Sakit kritis/ Do Not Resuscitate )
terminal : ❑ Pasie vegetative permanen
prognosis ❑ Pasien MBO ( Mati Batang Otak ), namun
buruk/ untuk kepentingan donor organ
prioritas 3
KRITERIA KELUAR PICU Hemodinamik stabil

Respirasi stabil
Penyakit membaik,
cukup stabil, dan Respirasi stabilKebutuhan oksigen minimal
tidak perlu terapi
intensif Kebutuhan oksigen minimal
Terapi dan
monitoring intensif Tidak membutuhkan inotropic, vasoaktif, anti
tidak bermanfaat aritmia
Kriteria
Keluarga Neurologi stabil Keluar
menolak
rawat Pasien kronik telah mengatasi keadaan akut,
PICU
( pulang ( PD, Trakeomalasia )
paksa )
Ada kondisi
pasien lain yang Disepakati staf medik dan keluarga
lebih prioritas
masuk PICU,
Pasien ini dapat Anak tidak stabil butuh intervesi lebih rasio 2 : 1
di stepdown kan

You might also like