FUNCTIONAL- AND

ACTIVITY-BASED
COSTING
29/07/2022
TUJUAN COSTING
• Menghitung biaya dari suatu objek biaya secara akurat
• Fokus: akurasi
• Objek biaya: produk
• Biaya apa saja yang dibebankan ke produk? Biaya bahan baku
langsung (BBBL), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya
overhead pabrik (BOP). Semua ini merupakan komponen biaya
produksi
 Pembebanan biaya produksi
Pool biaya untuk
BOP tradisional costing
BTKL (FBC): Pabrik dan
BBBL (indirect
(direct cost) Departemen
(direct cost) cost)
produksi

Cost pool Unit driver

Pabrik/plant, departemen
produksi, atau aktivitas Unit driver dan
non unit driver

Activity driver Pool biaya untuk

contemporary
costing (ABC):
Produk A Produk B Aktivitas

Proses
S.Ak S2 Akuntansi S.Ak.,
M.Si Function = unit organisasi (widya sania)
(Pabrik)
Aktivitas = bagian dari proses
 Menghitung Biaya Penulisan Skripsi / Thesis

Functional-based costing (FBC) Activity-based costing

Biaya fotocopy Membuat proposal (photocopy)
Biaya kertas/tinta Melakukan bimbingan
Biaya transportasi Seminar proposal (photocopy)
Biaya pulsa Mengumpulkan data (photocopy)
Biaya konsumsi Mengolah data
Menulis skripsi
Seminar hasil (photocopy
Finalisasi skripsi (photocopy)

Informasi biaya
sumber daya Informasi biaya
(cost of aktivitas (cost of
resources) activity)
Cost Pool: Pabrik BOP dibebankan (applied FOH) =
Actual capacity x tariff BOP
• Tarif BOP disebut Plant-wide rate
Produk A= 500 JM x Rp5.000 = Rp2.500.000
• Hanya menggunakan unit driver Atau Rp1.250 per unit
pembebanan cost of cost pool ke
produk Produk B: 400 JM x Rp5.000 = Rp2.000.000
Budget BOP
Rp50 jt atau Rp2.000 per unit

Pabrik
Activity Driver: Jam Mesin (JM)
Kapasitas Normal: 10.000 JM
Tarif BOP Rp5.000 per JM

Diproses selama 500 jam Diproses selama 400 jam

Produk A Produk B
2.000 unit 1.000 unit
Cost Pool: Departemen Produksi BOP dibebankan (applied FOH) =
• Tarif BOP disebut Departmental rates Actual capacity x tariff BOP
• Hanya menggunakan unit driver untuk membebankan cost of cost pool ke produk Produk A=
Cutting: 400 JM x Rp2.500 = Rp1.000.000
Budget BOP Assembly: 200 JKL x Rp6.000 1.200.000
Rp50 jt Total Rp2.200.000
Dept. Cuttiing Atau Rp1.100 per unit
Dept. Assembly
Rp20.000.0000
Rp30.000.000
Banyak mesin
Banyak pekerja
Activity driver: JM Mana yang lebih akurat?
Activity driver: JKL
Kapasitas normal: 8.000 JM Plant-wide rate atau
Kapasitas Normal: 5.000 JKL
Tarif Cutting Rp2.500 / JM departmental rate?
Tarif BOP Rp6.000 / JKL
Diproses selama 200 JKL Departmental rate, why?
Lebih terperinci (Yulianissa)
Diproses selama 400 JM Lebih jelas (elvirha)
Identifikasi biaya lebih jelas
(Helmi)
Karena activity driver sesuai
Produk A dengan karateristik dari
2.000 unit Produk B
1.000 unit masing-masing dept.
 Tarif Rp2.500/JM Tarif Rp6.000/JKL

Produk Assembly Produk

A Cutting Dept.
Dept. A

Produk Produk
B B
Cost Pool: Aktivitas BOP dibebankan (applied FOH) =
Actual capacity x tariff BOP
• Tarif BOP disebut activity rates Produk A=
• Menggunakan unit driver dan non unit Pengecekan bahan
driver untuk pembebanan cost of cost Set up mesin
pool ke produk Budget BOP Pemotongan
Rp50 jt Perakitan
Pengecekan produk
Pengecekan Setup Pengecekan Cost per unit Rp1.500
Pemotongan Perakitan produk
bahan mesin: JKL
JM Jumlah
AD: jumlah jumlah Mana yang lebih akurat?
pengecekan setup pengecekan
departmental rate dan
produk
activity rates?
Activity rate, why?

Unit 1. Karena activity driver

driver sesuai dengan
karateristik dari masing-
masing aktivitas
Produk A Non
Produk B 2. Pembebanan ke produk
2.000 unit Unit
1.000 unit sesuai dengan konsumsi
driver
driver aktivitas