You are on page 1of 30

TEKNOLOGI PENANGANAN

HASIL JERUK

Ir. Anastasia Promosiana, MS


Dr. Ir. Yul H. Bahar
LATAR BELAKANG
1. Panen dan pascapanen merupakan masalah besar dalam sistem
agribisnis (tingkat kehilangan hasil produk segar hortikultura
mencapai 40 %).
2. Kesadaran masyarakat terhadap mutu dan keamanan pangan
menuntut pelaku usaha hortikultura memenuhi kebutuhan konsumen
3. Keanekaragaman komoditas hortikultura dengan karakteristik
komoditas yang berbeda membutuhkan penanganan panen dan
pascapanen yang spesifik.
4. Dasar hukum penanganan pascapanen : Permentan No.
73/Permentan/OT.140/7/2013 tentang Pedoman Panen,Pascapanen,
dan Pengelolaan Bangsal Hortikultura yang Baik.
5. Penanganan pascapanen belum menjadi perhatian dari pihak
penyelenggara transportasi dan biaya logistik yang masih tinggi.
Tujuan
• Menjaga dan meningkatkan mutu serta
1 penampilan produk
• Menurunkan tingkat kehilangan hasil secara
2 kuantitatif maupun kualitatif
• Menjamin keamanan produk hortikultura untuk
3 konsumsi atau bahan baku
• Melindungi keamanan, keselamatan dan
4 kesehatan pekerja
• Menjamin proses penanganan yang ramah
5 terhadap lingkungan

3
Produksi Jeruk 1980 - 2014
Luas Panen Jeruk 1980 – 2014
Produktifitas Jeruk 1980 - 2014
Kontribusi Produksi Jeruk Siam 2014
Kontribusi Produksi Jeruk Besar 2014
Perkembangan Ekspor Impor Jeruk 2007 -2014
Neraca Perdagangan Jeruk 2010 – 2014
Tujuan Negara Ekspor Jeruk
Asal Negara Impor Jeruk
Kontribusi Luas Panen Jeruk di ASEAN
Luas Panen Jeruk Dunia
Produksi Jeruk ASEAN
Produksi Jeruk Dunia
JERUK Alur Pascapanen

PANEN

PENCUCIAN &
DISINFEKSI

DEGREENING

SORTASI/
PENGKELASAN BUAH

LAPISAN LILIN PENGEMASAN PENYIMPANAN


PANEN

1. Umur jeruk siap panen 6 – 7 bulan sejak muncul


bunga
2. Masa panen berlangsung 1 – 2 bulan
3. Tanda- tanda jeruk siap panen :
a.Bentuk dan ukuran sempurna
b.Bagian ujung buah lebih lunak
c.Warna mengkilat
d.Kandungan asam total 0,5 – 1%
e.Pori – pori kulit lebih besar
CARA PANEN

1. Penyemprotan pestisida dihentikan 14 hari menjelang panen;


2. Panen dilakukan saat kulit buah tidak basah;
3. Gunakan gunting pemangkas, dekat dengan pangkal. Jangan menyisakan
tangkai, karena akan melukai pada waktu pengemasan;
4. Pemangkasan dilakukan dengan hati-hati, supaya buah tidak rusak atau
mengganggu pertunasan dan pembungaan pada waktu berikutnya;
5. Pemilihan jeruk yang siap panen disesuaikan dengan catatan
perkembangan buah;singkiran buah yang rusak/busuk sebagai sortasi awal;
6. Hindarkan buah dari terik matahari yang cukup lama;
7. Hasil panen dimasukkan dalam keranjang plastik ( 20 – 30 kg buah), diberi
catatan lokasi panen dan berat buah per kranjang;
8. Keranjang diangkut ke tempat pengepakan dengan kendaraan. Tumpukan
kranjang 2 – 3 susun, hindarkan dari sinar matahari;
9. Pemuatan dan pembongkaran dilakukan hati-hati untuk menghindari
kerusakan mekanis atau fisik.
PENCUCIAN dan DESINFEKSI BUAH

1. Memisahkan buah dari potongan-potongan tangkai,


daun dan kotoran lainnya;
2. Buah dicuci, direndam dalam air dengan sedikit sabun;
3. Buah diletakkan pada ban berjalan yang bergerak atau
dilewatkan pada sederetan sikat;
4. Buah dibasuh dengan air bersih;
5. Buah yang masih basah dihilangkan dengan
hembusan udara atau di lap;
DEGREENING
(pemisahan pigmen xantophyl dan karoten dengan menggunakan gas etilen,
warna jeruk menjadi lebih jingga dan seragam)

1. Kalau dipandang perlu, sifatnya optional;


2. Buah disimpan dalam ruangan dengan suhu 22 –
25oC dengan RH 95%;
3. Atur temperatur, sirkulasi udara, ventilasi,
penyediaan udara yang cukup agar konsentrasi
gas etilen stabil;
4. Semprotkan gas etilen dengan tembakan single
shot setiap 8 jam. Setelah 8 jam dialiri udara 5 –
10 menit kemudian diinjeksikan etilen kembali.
SORTASI DAN PENGKELASAN BUAH

1. Pilih buah yang mulus, tidak cacat


fisik/mekanis/mikrobiplogis, tidak terserang
penyakit pasca panen, tidak ada kotoran pada
permukaan kulit, tidak ada bintik-bintik kehitaman,
tidak ada noda scab;
2. Pilih buah yang bentuknya normal min 75%;
3. Letakkan buah dalam ban berjalan yang
selanjutnya dipilah berdasarkan ukuran diameter
buah.
PENGEMASAN
Perdagangan Luar Negeri

1. Bahan kemasan harus baru, bersih, dan berkualitas berukuran


maksimum 10 kg;
2. Bahan pengemas berupa karton bergelombang atau kotak
plastik;
3. Kertas, bahan pengemas dan label harus sesuai dengan
permintaan, pencetakan label harus menggunakan tinta dan
lem yang tidak berbahaya;
4. Jeruk dikemas plastik “wrapping”, yang tipis, dan kering;
5. Kemasan harus bersih. Penampilan jeruk yang masih disertai
tangkai pendek dan beberapa helai daun masih diijinkan.
Perdagangan Dalam Negeri

1. Bahan kemasan bersih, berukuran maksimum 20 kg;


2. Bahan pengemas berupa karton bergelombang yang
dilengkapi dengan bantalan kertas;
3. Kemasan dilengkapi dengan label atau catatan produk

Tujuan display

1. Dikemas dalam net/jaring dari bahan palstik;


2. Disusun beberapa buah/satuan kg, maksimum 2 kg;
3. Pada bagian luar diberi informasi produk secara
lengkap, disertai dengan kandungan vitamin, mineral
atau manfaat kesehatan.
KETERANGAN PELENGKAP PADA KEMASAN

1. Identifikasi : 4. Spesifikasi :
a. Nama perusahaan a. Kelas jeruk
b. Merk dagang b. Golongan ukuran,
2. Keaslian produk : mencantumkan ukuran
a. Nama species, jika produk terkecil sampai besar
tidak terlihat dari luar c. Jumlah buah dalam
b. Nama varietas kemasan
c. Nama tipe d. Apabila memungkinkan,
3. Asal produk: beri keterangan tentang
a. Negara bahan tambahan atau
b. Daerah penghasil residu kimia sesuai
c. Nama lokal daerah dengan peraturan
5. Label Jaminan Mutu
PENYIMPANAN
1. Dilakukan pendinginan atau pengendalian atmosfir
2. Jika udara atau ruang penyimpanan panas, kemasan
yang berisi buah diberi perlakuan pendinginan 4 o – 8o
Celcius dengan RH 85 – 90%;
3. Tempat pendinginan berupa unit pendingin portable , atau
hydrocooling dan forced-air cooling;
4. Pada alat transportasi juga diberi alat pendingin;
5. Penyimpanan dapat juga dilakukan dengan Modified
Atmosphere Control yaitu dengan mempertahankan
kandungan gas dalam ruang penyimpanan sebesar 10%
O2 dan 5% CO2
PERSYARATAN MUTU
Syarat Mutu minimal/utama : Syarat Kematangan :
1. Utuh; 1. Kandungan juice : 33 % - 40%
2. Bebas dari memar 2. Warna harus sesuai varietas,
3. Bebas dari bahan pengotor setidaknya ¾ bagian dari
4. Bersih dari hama seluruh permukaan
5. Bersih dari kerusakan karena
hama
Syarat Mutu SNI :
6. Bebas dari tanda kekisutan dan
1. Kelas A : diameter >7,1 cm (151
kelayuan
gram per buah)
7. Bebas dari kerusakan akibat
2. Kelas B : diameter 6,1 – 7,1 cm
temperatur rendah/beku
(101 – 150 gram per buah)
8. Bebas dari kelembaban
3. Kelas C : diameter 5,1 – 6,0 cm
eksternal
(51 – 100 gram per buah)
9. Bebas dari aroma asing dan
4. Kelas D : diameter 4,5 – 5,0 cm
rasa asing
atau 50 gram per buah)
Mutu SNI
Syarat
Karakteristik Satuan
Mutu I Mutu II
Keragaman - Seragam Seragam
Varietas
Tingkat - Tua, tapi tidak Tua, tapi tidak
Ketuaan terlalu matang terlalu matang
Kekerasan - Seragam Seragam
Keseragaman - Seragam Kurang
ukuran seragam
Kerusakan % 5 10
(jumlah maks)
Kadar kotoran - Bebas Bebas
Busuk (jumlah % 1 2
maks)
Mutu Ekspor

Pengkelasan
Karakteristik
Super Kelas B Kelas C

Diameter 9 mm 8 mm 7 mm
Bentuk penampilan luar Sesuai varietas/ Sesuai varietas/ Tidak sesuai
tipe komersiel tipe komersiel

Cacat bebas Sedikit pada Cacat


bentuk, wrana, bentuk,
kulit, karena warna, kulit
mekanis kasar,
kudisan,
mekanis
TERIMA KASIH

You might also like