Professional Documents
Culture Documents
Raperda Diy Tentang Pengelolaan Sampah Regional
Raperda Diy Tentang Pengelolaan Sampah Regional
SAMPAH RUMAH TANGGA sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik
SAMPAH SEJENIS RUMAH sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan
TANGGA komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
umum, fasilitas sosial, dan/atau fasilitas lainnya
PENGOPERASI
PEMILAHA AN DAN
N SAMPAH PEMROSESAN
PEMELIHARAAN
, PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
PEMILAHAN SAMPAH
memastikan keterpilahan Sampah yang masuk ke TPST Regional atau TPA Regional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
menggunakan sarana pengangkut sampah yang memenuhi persyaratan:
memiliki izin;
memenuhi standar angkutan
memastikan kesesuaian jumlah berat dan volume Sampah sesuai yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah.
Selain menerima Sampah dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah dapat
menerima Sampah illegal:
sampah hasil evakuasi pembuangan Sampah ilegal di wilayah perbatasan;
sampah hasil evakuasi kegiatan pembersihan badan sungai didalam atau yang
melintasi wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten/Kota; atau
hasil evakuasi Sampah dari laut yang terhempas ke pantai
Sampah ilegal yang masuk ke TPST, TPA, TPST Regional atau TPA Regional dapat
dibebaskan dari kewajiban retribusi
Pengoperasian dan Pemprosesan Akhir
PENGOPERASIAN PEMROSESAN
Pengoperasian TPST Regional meliputi kegiatan: • Pemrosesan akhir dilakukan melalui:
a. pengumpulan sampah dari sumber, Depo, TPS, a. penimbunan;
TPS3R atau TPST; b. pemadatan;
b. pemilahan sampah; c. pengelolaan air lindi; dan
c. pengolahan sampah; d. pengelolaan gas metan.
d. pemanfaatan sampah menjadi energi; • Pemrosesan akhir menggunakan teknologi sesuai
e. menyediakan tempat penampungan sampah dengan kemampuan keuangan Daerah.
spesifik rumah tangga;
f. pengumpulan dan pengolahan lindi;
g. penanganan gas metan; dan
h. penanganan tanggap darurat bahaya kebakaran
dan kelongsoran
Pengoperasian TPA Regional meliputi kegiatan: Sarana pengoperasian dan pemprosesan akhir
a. pengumpulan Sampah residu atau organik dari Pengolahan terdiri dari:
sumber, Depo, TPS, TPS3R, atau TPA; • mesin pemotong atau pencacah;
b. pengumpulan dan pengolahan lindi; • mesin pemadat atau pembentuk;
c. penanganan gas metan; dan • mesin perubah fisik atau bentuk Sampah;
d. penanganan tanggap darurat bahaya kebakaran • mesin perubah sampah organik dengan proses
dan kelongsoran kimia atau biologi;
• pengelolaan air lindi; dan
• pengelolaan gas metan
PEMELIHARAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemerintah Daerah melaksanakan pemeliharaan TPST Regional
atau TPA Regional meliputi:
pemeliharaan sarana dan prasarana pengolahan Sampah; dan
pemeliharaan lingkungan
Pemerintah Daerah melaksanakan pemantauan dan evaluasi
terhadap TPST Regional atau TPA Regional minimal 1 (satu)
kali dalam 6 (enam) bulan.
Pemantauan dan evaluasi \dilakukan paling sedikit terhadap:
Sarana dan prasarana pengolahan sampah;
dampak pencemaran lindi; dan
dampak gas metan.
KELEMBAGAAN
Pemerintah Daerah dapat membentuk Forum Komunikasi Persampahan Regional untuk mengkoordinasikan Pengelolaan Sampah
Regional
Forum Komunikasi Persampahan Regional memiliki tugas:
memberikan masukan dan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah berkaitan dengan Pengelolaan Sampah Regional;
mengoordinasikan dan menyinkronkan penyusunan rencana dan program kerja Pengelolaan Sampah Regional;
mengoordinasikan penyusunan program prioritas Pengelolaan Sampah Regional;
mengoordikasikan mobilisasi sumber dana, sarana, dan sumber daya dalam rangka pelaksanaan Pengelolaan Sampah
Regional;
membangun kesadaran pengelolaan sampah di masyarakat; dan
melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pengelolaan Sampah.
Forum Komunikasi Persampahan Regional paling sedikit terdiri atas unsur:
Perangkat Daerah
perangkat daerah Pemerintah Kabupaten/Kota;
akademisi; dan
pemerhati lingkungan.
Forum Komunikasi Persampahan Regional ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
SISTEM INFORMASI
Pemerintah Daerah menyediakan informasi mengenai Pengelolaan Sampah
Regional.
Informasi pengelolaan sampah minimal memberikan informasi mengenai:
sumber sampah;
timbulan sampah;
komposisi sampah;
karakteristik sampah;
lokasi TPS 3R, TPST Regional dan TPA Regional;
fasilitas pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga dan penampungan Sampah Spesifik; dan
informasi lain terkait pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga dan Sampah spesifik yang diperlukan dalam rangka
Pengelolaan Sampah Regional
KERJA SAMA
Pemerintah Daerah dapat melakukan kerja sama untuk seluruh atau sebagian kegiatan pengelolaan
Sampah Regional melalui:
kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten/kota;
kerja sama antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah Provinsi lain;
kerja sama Daerah dengan Pihak Ketiga;
kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU); dan/atau
kerja sama Daerah dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri (KSDPL);
Selain melakukan kerja sama, Pemerintah Daerah sesuai tugas dan kewenangannya memfasilitasi kerja
sama antar pemerintah kabupaten/kota atau dengan Pihak ketiga dalam Pengelolaan Sampah
Bentuk kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
pembangunan sarana, prasarana dan fasilitas Pengelolaan Sampah Regional;
penyertaan modal dan/atau pembiayaan;
penyediaan sumber daya manusia;
pengoperasian TPST Regional dan TPA Regional;
pemanfaatan hasil Pengelolaan Sampah Regional;
pengembangan sistem informasi dan teknologi pengelolaan; dan/atau
pemasaran produk hasil Pengolahan Sampah Regional yang bernilai ekonomi
PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
PENGELOLAAN SAMPAH
pemulihan lingkungan;
biaya kesehatan dan pengobatan; dan/atau
kompensasi lain yang setara dengan dampak negatif yang
ditimbulkan dari kegiatan pengelolaan Sampah
PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran Serta masyarakat dapat dilakukan melalui:
pengurangan Sampah;
memberikan usul, pertimbangan dan saran kepada pemerintah daerah, pemerintah
kabupaten/kota, atau pengelola yang mendapat izin;
memberi dukungan sarana prasarana dan/atau dana sesuai dengan potensi dan
kebutuhan;
mengawasi kinerja kelompok masyarakat pengelola Sampah;
menyampaikan keberatan terhadap kegiatan Pengolahan Sampah Regional;
melakukan Pengelolaan Sampah sesuai dengan norma, standar, pedoman, dan kriteria;
melaporkan pelanggaran ketentuan Pengelolaan Sampah Regional;
menjaga tata kelola lingkungan sesuai dengan adat istiadat dalam kebudayaan
Daerah Istimewa Yogyakarta; dan/atau
mengembangkan potensi dengan membangun pola pikir dalam mengelola
sampah agar menjadikan sampah sebagai barang yang memiliki nilai ekonomi.