You are on page 1of 35

SENYAWA

METABOLIT
SEKUNDER
SAPONIN

FITOKIMIA
KEL. 1
12022040 Maya S Maharani

12022 Desi Dewi S


SAPONIN 1202235 Karlina
1202242 M. Arif Elsan
1202 Ahdilla R
1202 Ardhia Maulana
FITOKIMIA
KEL. 1
1 Definisi Senyawa Saponin
SAPONIN Manfaat Senyawa
Saponin di Bidang
2 Farmasi

Senyawa Identitas
3 Tanaman

FITOKIMIA Metode Ekstraksi dan


KEL. 1 4 Isolasi Senyawa Saponin

5 Aktivitas Farmakologis
01

Senyawa Metabolit
Sekunder
Saponin
Senyawa Metabolit Sekunder
Saponin
Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa
kimia yang umumnya mempunyai kemampuan
bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan dari gangguan hama penyakit untuk
tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks


dengan berat molekul tinggi yang dihasilkan terutama
oleh tumbuhan, hewan laut tingkat rendah dan
beberapa bakteri.
Saponin
Saponin --> salah satu senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman.
Saponin --> senyawa fitokimia mempunyai karakteristik kemampuan membentuk busa.

SAPONIN STEROID SAPONIN TRITERPENOID


Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) Saponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid
dengan molekul karbohidrat dan jika terhidrolisis dengan senyawa karbohidrat yang dihidrolisis
menghasilkan suatu aglikon yang dikenal menghasilkan aglikon yang dikenal sapogenin.
saraponin.
Manfaat Saponin

Industri
Kesehatan
Tekstil
/
/
obat-obatan
Deterjen
Perikanan
/ Kosmetik
pembasmi /
hama dan pembentuk
racun ikan busa pada
sampo
02

Manfaat Saponin di
Bidang Farmasi
Manfaat Saponin di Bidang
Farmasi

Olahan makanan kacang-


kacangan, umbi-umbian,
gandum, dan gula bit.
MAKANAN
Steroid --> reumatik, anemia,
diabetes, syphilis, impotensi,
dan antifungi OBAT
Triterpenoid --> antibakteri,
antijamur, antiinflamasi dan
ekspetoran

KOSMETIK Pembuatan sampo/sabun


memanfaatkan busa sebagai
MINUMAN
pelicin dan larut dalam air.
Teh untuk diet
03

Tanaman dengan
Kandungan Saponin
01 Daun Kemangi
Osimi Basilici f. Citrati Folium

Klasifikasi Tanaman Kemangi

Kingdom : Plantae - Plants


Subkingdom : Tracheobionta - Vascular Plants
Superdivisi : Spermatophyta - seed plants
Divisi : Magnoliophyta - flowering plants
Kelas : Magnoliopsida - Dicotyledons
Subkelas : Asteridae
Title text addition
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae Martinov - Mint family
Genus : Ocimum L - basil
Spesies : Ocimum basilicum L - sweet basil

Source United States of Department Agriculture


Senyawa Marker/Identitas
Daun Kemangi

Kelas : Alibenzena
Warna : Kuning jernih sampai
kuning pucat
Kelarutan : Sedikit larut dalam air
mudah larut dalam pelarut organik
Bau : Menyegarkan dan
pedas

Pemanfaatan senyawa Eugenol


Metil Eugenol digunakan sebagai sumber wewangian
contohnya seperti pada pembuatan
parfum, penyedap rasa, penyegar mulut
dan pembuatan vanilin.

Metil eugenol juga dipakai sebagai


atraktan.
Metode Ekstraksi dan Isolasi
Senyawa Saponin pada Mahkota
Dewa
100 gram simplisia direndam dalam pelarut metanol sebanyak 600 mL

Diamkan selama 3 hari dan dikocok sesekali

EKSTRAK Hasil ekstrak disaring (filtrat 1)
SI ↓
simplisia yg telah diekstrak diekstraksi kembali dgn metanol
400 mL

MASERAS Diamkan selama 2 hari dikocok sesekali
I ↓
hasil ekstrak filtrat 2 dicampurkan dgn filtrat 1

Evaporasi pada suhu 40oC diperoleh ekstrak cair

Diupakan dengan water bath hingga ekstrak mengental
Metode Ekstraksi dan Isolasi
Senyawa Saponin pada Daun
Kemangi

IDENTIFIKASI AWAL SAPONIN


c

Adanya busa stabil selama 30 detik Menggunakan pereaksi Liebermann


UJI
UJI BUSA setelah dikocok dengan tinggi 1-3 cm Burchard dengan penambahan 10 mL
WARNA
setelah penambahan HCl pekat. larutan kloroform.
cincin warna coklat/violet (+) saponin
triterpen
cincin warna hijau/biru (+) saponin steroid
uji salkowski dengan penambahan ammonia,
lar. kloroform dan H2SO4 untuk uji saponin
triterpenoid (+) warna merah/ungu.
Metode Ekstraksi dan Isolasi
Senyawa Saponin pada Daun
Kemangi

ISOLASI SENYAWA SAPONIN

Isolasi saponin dihasilkan dengan metode Kromatografi Lapis


Tipis (KLT) menggunakan lempeng silika gel dan eluen
KLT campuran kloroform, metanol dan air.
Fase gerak : n-Heksan P-etil asetat P (9:1)
Fase diam : Silika Gel 60 F254
Larutan uji : 10% dalam metanol P
Larutan pembanding : Metil eugenol 0,1% dalam
metanol P
Volume penotolan : Masing-masing 10 µL larutan uji dan
larutan pembanding
Deteksi : Anisaldehid-asam sulfat P dan UV 366
Adanya sapogenin ditunjukan dengan terjadinya warna merah
ungu untuk anisaldehid asam sufat.
Metode Ekstraksi dan Isolasi
Senyawa Saponin pada Daun
Kemangi

Menurut Mauritz dan Romelan (2018) pada penelitiannya


tentang analisis jenis dan kadar saponin ekstrak metanol daun
kemangi dengan menggunakan metode Gravimetri untuk
menentukan kadar saponin dalam daun kemangi.
No. Perlakuan Bobot ekstrak (g) Bobot saponin (g) Kadar saponin (%)

METODE 1. I 1,3304 0,0427 3,20 %

GRAVIMETRI 2. II 1,2507 0,0382 3,05 %

3. III 1,2508 0,0388 3,10 %

Rata-rata 3,11 %

SD 0,0795

KV 2,5562 %
Aktivitas Farmakologis Senyawa
Saponin pada Daun Kemangi

Daun kemangi memiliki aktivitas farmakologis yang beragam antara lain:

Tanaman kemangi memiliki khasiat merangsang penyerapan,


ANALGESIK peluruh keringat (diarphoretic), diuretik, pelancar peredaran darah,
penghilang rasa sakit (analgesik), dan pembersih racun.
ANTISEPTIK
Senyawa eugenol yang merupakan turunan senyawa fenol yang
memiliki efek antiseptik dan bekerja dengan merusak sel bakteri.
ANTIBAKTERI
Saponin memiliki aktivitas sebagai antibakteri dengan cara
mengganggu tegangan permukaan sel bakteri, terjadi kerusakan
ANTIJAMUR permeabilitas membran yang menyebabkan sitoplasma mengalami
kebocoran sehingga mengakibatkan kematian sel.
04

Tanaman
Bidang
Farmasi
2. Tanaman Pare
(Momordica charantia)
Klasifikasi Tanaman Pare

- Kingdom : Plantae

- Divisi : Magnoliophyta

- Sub Divisi : Magnoliopsida

- Kelas : Dycotiledonae

- Famili : Cucurbitaceae

- Genus : Momordica

- Spesies : Momordica charantia

Source United States of Department Agriculture


Morfologi Tanaman Pare

Bunga tanaman pare bertipe tunggal, memiliki 2 kelamin dalam satu


pohon yaitu bunga jantan dan bunga betina. Tangkai bunga jantan
panjangnya sekitar 2-5,5 cm, sementara bunga betina panjangnya 1-10
cm.
Kelopak bunganya berbentuk seperti lonceng dan mahkota bunganya
berwarna kuning. Buah pare berwarna hijau sampai jingga tua, bentuk
bulat memanjang dengan 8-10 rusuk, permukaan buah berbintil-bintil
tidak beraturan, panjang 8-30 cm, bila dikonsumsi rasanya pahit.
Senyawa Identitas/Senyawa Marker
Tanaman Pare

Senyawa penanda atau senyawa marker


adalah senyawa yang berkontribusi terhadap
khasiat atau senyawa yang terdapat pada
bahan alam 10 atau produk herbal tanpa
memperhatikan aktivitas terapeutiknya.
senyawa yang memiliki
ikatan aglikon polisiklik
dengan steroid (saponin
steroid) atau triterpenoid
(saponin triterpenoidal)
yang melekat pada
karbohidrat
(monosakarida atau
rantai oligosakarida).
Bagian aglikon dari
molekul saponin disebut
genin atau sapogenin.
Metode Ekstraksi dan Isolasi
Senyawa Saponin pada Tanaman
Pare
Identifikasi senyawa golongan saponin. Sebanyak 100 mg ekstrak lalu diencerkan
dengan air, kemudian dikocok kuat selama 10 menit. Terbentuknya busa yang stabil
dalam tabung reaksi menunjukkan adanya senyawa golongan saponin (Septiningsih,
dkk., 2017)
Tanaman Pare Memiliki Khasiat pare yang sangat beragam berkaitan erat dengan
zat atau senyawa yang dikandungnya. Pare banyak mengandung senyawa metabolit
sekunder yang meliputi senyawa golongan alkaloid, terpenoid, steroid, dan flavanoid.
Senyawa kimia tersebut tersebar pada beberapa bagian tanaman seperti akar, batang,
daun, dan buah. Umumnya yang dimanfaatkan sebagai obat adalah herba, yaitu
bagian tanaman yang berada di atas permukaan tanah selain akar (Harbone. 1987 ).
Aktivitas Farmakologis Senyawa
Metabolit Sekunder pada Tanaman
Pare
Pare banyak mengandung senyawa metabolit sekunder yang
meliputi senyawa golongan alkaloid, terpenoid, steroid, dan
flavanoid. Senyawa kimia tersebut tersebar pada beberapa bagian
tanaman seperti akar, batang, daun, dan buah.
Selain itu, pare juga mengandung steroid, flavanoid,
triterpenoid, karotenoid, saponin, asam resinant, resin, vitamin A,
B, C serta minyak lemak yang terdiri atas asam olenat, asam
stearat, dan L-oleostearat (Ramsis,N, 2008; Subahar,T. 2004).
3. Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa

Klasifikasi mahkota dewa

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff)Boerl

Source United States of Department Agriculture


Senyawa Marker/Identitas Mahkota
Dewa

Falerin merupakan senyawa yang telah doiisolasi dari


daun dan buah mahkota dewa. Falerin secara fisik
berupa Kristal putih kekuningan. Mahkota dewa
mengandung falerin tidak kurang dari 1,44%.
Falerin adalah senyawa aktif yang terkandung dalam
daun dan buah mahkota dewa yang bermanfaat
sebagai anti inflamasi

Falerin
Metode Ekstraksi dan Isolasi Senyawa Saponin
pada Mahkota Dewa

10 gram simplisia direndam dalam pelarut metanol


EKSTRAKSI sebanyak 60 mL
Dengan metode ↓
MASERASI Diamkan selama 3 hari dan dikocok sesekali

Hasil ekstrak disaring (filtrat 1)

simplisia yg telah diekstrak diekstraksi kembali dgn
metanol 40 mL

Diamkan selama 2 hari dikocok sesekali

hasil ekstrak filtrat 2 dicampurkan dgn filtrat 1
sehingga diperoleh ekstrak cair
Metode Ekstraksi dan Isolasi
Senyawa Saponin pada Mahkota
Dewa
IDENTIFIKASI AWAL SAPONIN
Masing-masing sampel mahkota dewa dimasukkan Masing-masing sampel mahkota dewa
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah
ke dalam tabung reaksi yang telah berisikan UJI berisikan kloroform 10 ml dipanaskan selama 5
UJI BUSA aquades 10 ml, dikocok dan ditambahkan satu WARNA menit dengan penangas air sambil dikocok.
Selanjutnya, ditambahkan beberapa tetes
tetes larutan asam klorida 2N. Tabung reaksi pereaksi Lieberman Burchard. Jika terbentuk
tersebut didiamkan dan diperhatikan ada atau tidak cincin coklat atau violet maka menunjukkan
adanya saponin triterpen, sedangkan warna
adanya busa stabil. Sampel mengandung saponin hijau atau biru menunjukkan adanya saponin
jika terbentuk busa stabil dengan ketinggian 1-3 cm steroid.
selama 30 detik.
Aktivitas Farmakologis Senyawa
Saponin pada Mahkota Dewa

Mahkota Dewa memiliki aktivitas farmakologis yang beragam antara lain:

kandungan saponin didalam buah mahkota dewa dapat berfungsi seperti


ANTIINFLAMASI
insulin untuk mengatur kadar gula dalam darah.

ANTIOKSIDAN Saponin dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah yang
berguna dalam pengobatan pasien diabetes
ANTIPIRETIK
Kandungn polifenol dapat membantu secara efektif dalam menghambat
produksi asam yang berujung pada penyakit asam urat
ANTIBAKTERI

ANTIHISTAMIN
ANTIDIABETES
4. Manggis Garcinia mangostana L

Klasifikasi Manggis

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Diileniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L

Source United States of Department Agriculture


Senyawa Marker/Identitas Manggis

Alfa-mangostin merupakan turunan xanthon dengan


jumlah paling banyak yang didapati pada kulit buah
manggis sehingga senyawa ini dianggap sebagai
senyawa marker pada kulit buah manggis

Alfa-mangostin memiliki kemampuan menekan


pembentukan senyawa karsinogen yang merupakan
salah satu penyebab terjadinya kanker.

Alfa-mangostin memiliki berbagai macam bioaktivitas


dan merupakan mayor compound dalam ekstrak kulit
manggis, alfa mangostin memiliki aktivitas sebagai
Alfa-Mangostin antioksidan, anti inflamasi, anti bakteri aktivitas
sebagai anti kanker.
Metode Ekstraksi dan Isolasi Senyawa Saponin pada Manggis

kulit buah manggis dicuci dan ditimbang kemudian dikeringkan


dengan oven pada suhu 65 derajat celcius

EKSTRAKSI simplisia yang diperoleh selanjutnya diserbukan dengan blender dan
Dengan metode diayak dengan pengayak mesh 20
MASERASI ↓
10 gram serbuk simplisia direndam dengan etanol 70%

Diamkan selama 3 hari dan dikocok sesekali

Hasil ekstrak disaring (filtrat 1)

Kemudian filtrat disaring untuk memperoleh ekstrak cair

ekstrak cair dipekatkan pelarutnya menggunakan rotary
evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.
Metode Ekstraksi dan Isolasi Senyawa
Saponin pada Manggis

IDENTIFIKASI AWAL
SAPONIN 500 mg serbuk simplisia dimasukkan ke dalam
Sebanyak 500 mg serbuk simplisia
tabung reaksi yang telah berisikan kloroform 10
dimasukkan ke dalam tabung reaksi UJI
UJI BUSA WARNA ml, dipanaskan selama 5 menit dengan
yang telah berisikan aquadest 10 ml,
penangas air sambil dikocok. Kemudian
dikocok dan ditambahkann satu tetes
ditambahkan beberapa tetes pereaksi
larutan asam klorida 2N. didiamkan
Liebermann-burchand, jika terbentuk cincin
selama 1 menit dan diperhatikan ada
coklat atau violet maka menunjukan adanya
atau tidak adanya busa stabil. Sampel
saponin triterpen, sedangkan warna hijau atau
mengandung saponin jika terbentuk
biru menunjukan adanya saponin steroid.
busa stabil dengan ketinggian 1-2 cm
selama 1 menit.
Aktivitas Farmakologis Senyawa
Saponin pada Manggis

Manggis memiliki aktivitas farmakologis yang beragam antara lain:

ANTIOKSIDAN saponin dikarakteristikan sebagai surfaktan artinya dapat berfungsi


untuk pelarut kotoran dan lemak
ANTIINFLAMASI
Khasiat xanton antara lain sebagai anti-aging (membantu
ANTIBAKTERI memperlambat penuaan), antioksidan (menangkal radikal bebas)

ANTIVIRUS Khasiat terbaik dari xanton yaitu menghambat proses penuaan tubuh
atau sel tubuh, xanton akan melindungi sel dan mengurangi kerusakan
ANTIPIRETIK pada sel akibat radikal bebas

ANTI-AGING
Thank you

You might also like