You are on page 1of 24

Definisi Reaktor Kimia

• Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia, nuklir, dan biologis, dan bukan secara fisika.

• Reaktor Kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran
kecil sepertitabung reaksi sampai ukuran yang besarseperti reaktor skala industri.
Tidak seperti skala kecil dalam tabung reaksi, reaktor ukuran komersil industri
perlu perhitungan yang teliti karena menyangkut jumlah massa dan energi yang
besar.

• Perbedaan antara reaktor kimia dengan reaktor nuklir adalah pada Reaktor kimia,
tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya perubah dari satu bahan ke
bahan lain, sementara pada reaktor nuklir ada perubahan massa yang berubah
menjadi energi yang sangat besar
Pemilihan Jenis Reaktor & Tujuannya
Faktor dalam memilih jenis reaktor
Tujuan dalam memilih jenis reaktor
Beberapa parameter yang memengaruhi rancangan reaktor

Pada dasarnya dalam merancang reaktor perlu diperhatikan faktor neraca massa dan energinya. Secara
garis besar umumnya reaktor dianggap ideal atau beroperasi dalam keadaan steady state, dengan kata
lain besarnya massa yang masuk akan sama dengan massa yg keluar ditambah akumulasi.
JENIS-JENIS REAKTOR KIMIA
• Secara umum terdapat dua jenis utama reaktor kimia yang dibedakan
berdasarkan bentuknya, antar lain:
• Reaktor tangki atau bejana
• Reaktor pipa

• Kedua jenis reaktor dapat dioperasikan secara kontinyu maupun


partaian/batch.
• Untuk memudahkan dalam mempelajari jenis-jenis reaktor kimia, maka jenis
reaktor kimia dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi, misalnya :
berdasarkan bentuk, keadaan proses, keadaan operasi, penggunaan, dan fasa.
A. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan
bentuk
• Reaktor dapat dibedakan yang paling sederhana adalah berdasarkan
bentuknya. Terdapat dua bentuk utama dari reaktor, antara lain :
1. Reaktor tangki
• Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga
komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat
dipakai untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipa
• Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir
didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
C. Klasifikasi Reaktor Berdasarkan
Keadaan Proses

• 1. Reaktor batch
• Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan untuk produksi
berkapasitas kecil misalnya dalam proses pelarutan padatan,
pencampuran produk, Batch distillation, kristalisasi, ekstraksi cair-cair,
farmasi dan fermentasi.
• Reaktor jenis ini memiliki ciri tidak terdapat aliran inlet atau outlet selama
operasi, memiliki pengaduk untuk mencampur reaktan, dan dalam
prosesnya harus berutan (tidak dapat dilakukan bersamaan) antara
mengisi bahan baku, operasi, pengeluaran produk, cleaning, dan
conditioning untuk mengolah bahan baku berikutnya.
2. Reaktor semi-batch
• Reaktor semi-batch umumnya berbentuk tangki berpengaduk, cara operasinya
adalah dengan jalan memasukan sebagian zat pereaksi ke dalam reaktor, sedangkan
zat pereaksi yang lain atau sisanya dimasukan secara kontinyu ke dalam reaktor.
• Ada material yang masuk selama operasi ytanpa dipindahkan. Reaktan yang masuk
bisa dihentikan, dan produk bisa dipindahkan selama operasi waktu tertentu. Tidak
beroperasi secara steady state.
• Contoh paling sederhana misalnya tangki fermentor, ragi dimasukkan sekali ke dalam
tangki (secara batch) namun CO2 yang dihasilkannya dikeluarkan secara kontinyu.
Contoh lainnya adalah klorinasi, suatu reaksi cair-gas, gas digelembungkan secara
kontinyu dari dasar tangki agar bereaksi dengan cairan di tangki yang diam (batch).
3. Reaktor kontinyu

• Reaktor kontinyu mempunyai aliran masukan dan keluaran


(inlet/outlet) yang terdiri dari campuran
homogen/heterogen.Reaksi kontinyu di operasikan pada kondisi
steady, dimana arus aliran masuk sama dengan arus aliran keluar.
• Reaktor kontinyu dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu :
• a) Reaktor AlirTangki Berpengaduk (RATB) atauContinous Stirred
Tank Reaktor (CSTR)
• Biasanya berupa tangki berpengaduk dengan asumsi pengadukan
sempurna, konsentrasi tiap komponen dalam reactor seragam
sebesar konsentrasi aliran yang keluardari reaktor. Model ini
biasanya digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan
baku dan katalisnya berfasa cair,
• Reaktor CSTR dapat disusun secara seri maupun paralel seperti yang
terlihat pada gambar berikut:

Pemasangan secara seri akan meningkatkan kemampuan


konversi reaktor CSTR, semakin banyak jumlah yang dipasang
seri maka konversinya akan semakin mendekati reaktor PFR
denganh volume yang sama.

Sementara pemasangan secara paralel umumnya bertujuan


untuk meningkatkan kapasitas produsi dengan konversi yang
sama.
• Kelebihan:
• – Kontrol temperature yang baik dapat mudah dijaga
• – Realtif murah dalam instalasi
• – Reaktor memiliki kapasitas panas yang besar
• – Bagian dalam reaktor dapat mudah diakses saat perawatan

• Kekurangan:
• – Konversi reaktan menjadi produk per volume reaktor relatif kecil bila
dibandingkan dengan jenis reaktor kontinyu lainnya.

CSTR umum digunakan pada industri proses, terutama dengan reaksi homogen fasa cair, dimana diperlukan pengadukan
yang konstan.CSTR juga banyak digunakan pada proses biologi di industri dan dikenal dengan sebutan Fermentor.
b) Reaktor Alir Pipa (RAP) atuPlug Flow Reaktor (PFR)

• Merupakan suatu reaktor berbentuk pipa yang beroperasi secara kontinyu. Dalam
PFR selama operasi berlangsung bahan baku dimasukkan terus menerus dan produk
reaksi akan dikeluarkan secara terus menerus sehingga tidak terjadi pencampuran ke
arah aksial dan semua molekul mempunyai waktu tinggal di dalam reaktor sama
besar.

Seluruh reaktan masuk melalui bagian inlet reaktor, semua


perhitungan dalam merancang PFR harus dengan asusmsi
bahwa tidak terjadi back mixing, downstream, dan
upstream.PFR memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding
CSTR pada volume yang sama.
• Seperti pada reaktor CSTR, reaktor PFR juga dapat disusun secara seri
maupun paralel seperti yang terlihat pada gambar berikut:

PFR yang dipasang seri maka konversinya akan sama


dengan PFR tunggal yang panjangnya sama dengan
jumlah dari panjang tiap reaktor PFR penyusun,
sementara untuk yang dipasang paralel tujuan nya sama
dengan CSTR, yakni meningkatkan kapasitas produksi
dengan konversi yang sama.
PFR memiliki aplikasi yang luas, baik dalam sistem fasa
gas, maupun fasa cair. Umumnya digunakan pada
sintesis amoniak dari unsur-unsur penyususnnya, dan
oksidasi sulfur dioksida menjadi sulful trioksida.
Klasifikasi Reaktor Berdasarkan
Penggunaan
Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Fasa
• Reaktor dapat diklasifikasikan berdasarkan fasa nya, yakni
reaktor homogen, dan reaktor heterogen. Disebut reaktor
homogen jika reaktan, produk, dan atau katalisnya berada
pada fase yang sama. Contohnya adalah reaktor batch
dengan reaktan berfasa cair dan produk yang dihasilkan
berfasa cair pula.
• Sementara reaktor heterogen adalah reaktor dengan
reaktan, produk, dan atau katalis berada pada fase yang
berbeda (dua fasa atau lebih). Contohnya adalah reaktor
Trickle Bed dengan reaktan serta produk berupa fasa gas
dan cair, sementara katalis yang digunakan adalah padatan.
Jenis Reaksi Pada Reaktor
Katalis Pada Reaktor
• Terkadang dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja reaktor dengan
cara mempercepat tercapainya konversi reaksi tertentu
dipergunakanlah katalis. Katalis merupan suatu zat yang digunakan
untuk mempercepat reaksi tetapi terlepas, bahkan dapat dikatakan
tidak ikut bereaksi. Berikut merupakan contoh beberapa jenis reaktor
yang menggunakan katalis, antara lain:
• 1. Shell And Tube Reactor
• Seperti reaktor pipa tetapi berupa beberapa pipa yangdisusun dalam
sebuah shell, reaksi berjalan di dalam pipa pipa
danpemanas/pendingin di shell. Alat ini digunakan apabila
dibutuhkan sistem transfer panas dalam reaktor
• 2. Fix Bed Reactor
• Merupakan reaktor berbentuk pipa besar yang
didalamnya berisi katalisatorpadat. Bisanya
digunakan untuk reaksi fasa gas dengan
katalisator padat.Apabila diperlukan proses
transfer panas yang cukup besar
biasanyaberbentuk fixed bed multitube, dimana
reaktan bereaksi di dalam tube-tube yang berisi
katalisator dan pemanas/pendingin mengalir di
luar tube.
Fluidized Bed Reactor
• Biasanya digunakan untuk reaksi fasa gas katalisator padat
denganumur katalisator yang sangat pendek sehingga harus cepat
diregenerasi, atau padatan dalam reactor adalah reaktan yang
bereaksi
• 4. Trickle Bed Reactor
• Reaktor trickle bed adalah reaktor dengan packing katalis dimana fasa cair dan
gas mengalir searah ke bawah yang mengalami interaksi pada katalis padatan.
Reaktor ini digunakan untuk memanaskanfeed (umpan) menjadi vapour.
• 5. Slurry Reactor
• Reactor ini menggunakan liquid sebagaireaktant dan solid sebagai katalis.
Biasanya terdiri dari liquid stirred tank, pada beberapa keadaan, gas sebagai
reaktan jugadiembunkan melalui reaktan. Keberadaan katalis sebagai slurry
membuat penambahan dan pengambilan katalis dalam proses menjadi mudah.

You might also like