Professional Documents
Culture Documents
Reaktor Per 9
Reaktor Per 9
• Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia, nuklir, dan biologis, dan bukan secara fisika.
• Reaktor Kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran
kecil sepertitabung reaksi sampai ukuran yang besarseperti reaktor skala industri.
Tidak seperti skala kecil dalam tabung reaksi, reaktor ukuran komersil industri
perlu perhitungan yang teliti karena menyangkut jumlah massa dan energi yang
besar.
• Perbedaan antara reaktor kimia dengan reaktor nuklir adalah pada Reaktor kimia,
tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya perubah dari satu bahan ke
bahan lain, sementara pada reaktor nuklir ada perubahan massa yang berubah
menjadi energi yang sangat besar
Pemilihan Jenis Reaktor & Tujuannya
Faktor dalam memilih jenis reaktor
Tujuan dalam memilih jenis reaktor
Beberapa parameter yang memengaruhi rancangan reaktor
Pada dasarnya dalam merancang reaktor perlu diperhatikan faktor neraca massa dan energinya. Secara
garis besar umumnya reaktor dianggap ideal atau beroperasi dalam keadaan steady state, dengan kata
lain besarnya massa yang masuk akan sama dengan massa yg keluar ditambah akumulasi.
JENIS-JENIS REAKTOR KIMIA
• Secara umum terdapat dua jenis utama reaktor kimia yang dibedakan
berdasarkan bentuknya, antar lain:
• Reaktor tangki atau bejana
• Reaktor pipa
• 1. Reaktor batch
• Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan untuk produksi
berkapasitas kecil misalnya dalam proses pelarutan padatan,
pencampuran produk, Batch distillation, kristalisasi, ekstraksi cair-cair,
farmasi dan fermentasi.
• Reaktor jenis ini memiliki ciri tidak terdapat aliran inlet atau outlet selama
operasi, memiliki pengaduk untuk mencampur reaktan, dan dalam
prosesnya harus berutan (tidak dapat dilakukan bersamaan) antara
mengisi bahan baku, operasi, pengeluaran produk, cleaning, dan
conditioning untuk mengolah bahan baku berikutnya.
2. Reaktor semi-batch
• Reaktor semi-batch umumnya berbentuk tangki berpengaduk, cara operasinya
adalah dengan jalan memasukan sebagian zat pereaksi ke dalam reaktor, sedangkan
zat pereaksi yang lain atau sisanya dimasukan secara kontinyu ke dalam reaktor.
• Ada material yang masuk selama operasi ytanpa dipindahkan. Reaktan yang masuk
bisa dihentikan, dan produk bisa dipindahkan selama operasi waktu tertentu. Tidak
beroperasi secara steady state.
• Contoh paling sederhana misalnya tangki fermentor, ragi dimasukkan sekali ke dalam
tangki (secara batch) namun CO2 yang dihasilkannya dikeluarkan secara kontinyu.
Contoh lainnya adalah klorinasi, suatu reaksi cair-gas, gas digelembungkan secara
kontinyu dari dasar tangki agar bereaksi dengan cairan di tangki yang diam (batch).
3. Reaktor kontinyu
• Kekurangan:
• – Konversi reaktan menjadi produk per volume reaktor relatif kecil bila
dibandingkan dengan jenis reaktor kontinyu lainnya.
CSTR umum digunakan pada industri proses, terutama dengan reaksi homogen fasa cair, dimana diperlukan pengadukan
yang konstan.CSTR juga banyak digunakan pada proses biologi di industri dan dikenal dengan sebutan Fermentor.
b) Reaktor Alir Pipa (RAP) atuPlug Flow Reaktor (PFR)
• Merupakan suatu reaktor berbentuk pipa yang beroperasi secara kontinyu. Dalam
PFR selama operasi berlangsung bahan baku dimasukkan terus menerus dan produk
reaksi akan dikeluarkan secara terus menerus sehingga tidak terjadi pencampuran ke
arah aksial dan semua molekul mempunyai waktu tinggal di dalam reaktor sama
besar.