You are on page 1of 25

Tujuan Bahasan

Sessi ini disiapkan untuk membekali peserta


dengan pengetahuan mengidentifikasi bahaya
terkait dengan fasilitas, peralatan, proses kerja dan
di tempat kerja dan mampu menilai resiko yang
terkait dengan bahaya-bahaya tersebut serta
memberikan rekomendasi langkah-langkah
pengendalian resiko dimaksud dalam berbagai
standar format yang ditetapkan oleh perusahaan.
MANAJEMEN RISIKO K3

Adalah proses mengidentifikasi


Sumber-sumber Bahaya, penilaian
Resiko, dan tindakan untuk
menghilangkan serta mengurangi
Resiko secara terus menerus.
PENERAPAN DI TEMPAT KERJA
• Untuk mengidentifikasi sumber bahaya potensial
yang berhubungan dengan proses pelaksanaan
kerja dan peralatan
• Untuk mengidentifikasi pola pengendalian yang
efektif
• Untuk mengimplementasikan metoda yang
sesuai yang dapat diketahui dan
dikomunikasikan kepada para pekerja
Metode sistematis Manajemen
Risiko K3
Identifikasi
BAHAYA

Manaje
men
Risiko
Tindakan Nilai/
Pengendalian
Evaluasi
& Pencegahan
yang tepat
Risiko
Komponen Manajemen Risiko K3

HAZARD – Bahaya
Consequency (C) – Konsekuensi akibat
bahaya
PROBABILITAS (P) – Peluang
RISK (R) – Risiko
Hazard (Bahaya)
Adalah segala sesuatu yang
berpotensi dapat membuat :
• Cedera terhadap manusia
• Kerusakan lingkungan dan
• Kerusakan fasilitas
• Reputasi perusahaan turun

CONTOH:
• Bekerja dengan arus listrik
• Bekerja di dalam galian

• Bongkar muat barang
• Bahan Kimia
Consequenc (C) (Konsekuensi akibat bahaya)

KERUSAKAN KERUSAKAN
CEDERA
LINGKUNGAN ASSET

Ringan hingga < 10 liter s/d > 200 < USD 500 s/d >
Kematian liter USD 10.0000

Contoh:
 Meninggal 1 orang karena kontak dengan arus listrik
 Cacat akibat jatuh dari ketinggian
 Buta akibat terpapar bahan kimia
 Kerusakan biota laut akibat tumpahan minyak
 Kehilangan produksi 10% akibat benturan kapal
Hubungan Bahaya dengan Consequenc (C)
HAZARD CONSEQUENCY (C)
• Meninggal,
Listrik • Cedera dan berakibat luka
bakar

• Meninggal,
Pipa Air Bertekanan • Terpotong,
• Luka Memar,
• Kedinginan

• Meninggal,
Bekerja di dalam parit •
galian (tanah longsor, Patah Tulang,
lintasan kendaraan, • Luka,
dll.) • Memar,
• Kedinginan
Probabilitas (Peluang) (1)
Kesempatan/ peluang dari situasi atau
keadaan bahaya atau kejadian sesungguhnya
orang dapat cedera bilamana terpapar
bahaya, lingkungan dapat tercemar, harta
benda dapat rusak, proses dapat terganggu
bila sesuatu proses kerja dan aktivitas yang
tidak aman.
Probabilitas (2)
 Peluang pekerja dapat tertimpa
barang saat berjalan di bawah
daerah pengangkatan
 Peluang minyak melimpah dalam
skimming pit bilamana hujan terus
turun
 Peluang tanki bahan bakar meledak
bilamana pekerja melakukan
pekerjaan panas
Probabilitas (3)
Level Perkiraan Probabilitas (Kesempatan)

5 Hampir pasti (Very Kejadian diperkirakan terjadi pada hampir


likely) / 1 - 14 hari semua keadaan.
4 Sangat Mungkin Kejadian sangat mungkin terjadi pada hampir
(Likely) / semua keadaan.
14 hari - 6 bulan
3 Mungkin (Possible) / Kejadian kemungkinan terjadi pada suatu
6 - 12 bulan waktu.
2 Kadang-kadang Kejadian dapat terjadi pada suatu waktu
(Unlikely) /1 - 5 tahun
1 Jarang (Very unlikely)/ Kejadian yang mungkin hanya dapat terjadi
> 5 tahun tidak dapat diperkirakan.
“RISIKO”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi ( C ) yang
mungkin timbul dan probabilitas ( P ), yang
biasanya disebut sebagai tingkat
resiko (level of risk).
Contoh:
Risk Assessment Matrix PRO BAB ILITY

PERSONAL ENVIRON- MATERIAL 1 2 3 4 5


INJURIES MENT DAMAGE
POLLUTION US$

>5 1 - 5 years 6 - 12 14 days - 1 - 14


years mths 6 mths days
Fatal > 200 liters > 10,000 H1 H4 H5 H6 H7 5 C
O
Serious injury with 100 - 200 5,000 – M2 M5 H1 H2 H3 4 N
possible disablement liters 10,000 S
Serious injury/ Loss 50 – 100 1,000 – L6 M1 M3 M4 M5 3 E
Time Accident liters 5,000 Q
Medical treatment 10 - 50 liters L5 L6 L7 M1 M2 2 E
injury/ Restricted 500 – N
Work 1,000
First aid treatment 1 - 10 liters < 500 L1 L2 L3 L4 L5 1 C
injury E

High Risk Medium Risk Low Risk


RISK MATRIX (Contoh lain)
LATIHAN
 Penyambungan (jointing) pipa air dalam
parit galian pada ke dalaman 2 meter

 Berkendaraan naik sepeda motor ke


lapangan proyek jam 07.30 pagi hari
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
• Semampu mungkin,
seluruh risiko harus
dicegah atau
dihilangkan

an
• Jika tidak bisa, maka

ang
gur
risiko harus diturunkan

risi h pen
serendah mungkin dan

ko
a
ngk
dikelola sesuai hirarki

si la
a
yang benar, sehingga

bin
Kom
risiko yang masih ada
pada tingkat yang
dapat diterima
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
(VERSI SMKP)

Hirarki Pengendalian risiko


APD Rekayasa
(Eliminasi/Substitusi/isolasi)
Kombinasi langkah pengurangan

PRAKTIK KERJA Administrasi (Pemilihan


pekerja,rotasi, pemilihan
Perusahaan jasa)
risiko

ADMINISTRASI Praktik Kerja (JSA,


SOP,training)
REKAYASA APD
Contoh-Contoh Pengendalian Resiko
Menghilangkan (Elimination)
 Menghilangkan sumber bahaya kaki tersangkut/terbentur (trip hazard) di
atas lantai
 Membuang/ memusnahkan bahan kimia yang tidak diperlukan lagi
 Memperbaiki peralatan yang rusak

Penggantian (Subtitution)
 Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah
tingkat bahayanya
 Mengganti pasir silika (sand blasting) dengan copper slag (grit blasting)
pada pekerjaan abbrfasive blasting
 Mengganti proses kering dengan proses basah
 Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling
Contoh-Contoh Pengendalian Resiko
Rekayasa (Engineering)
 Program desain ulang untuk mengurangi tingkat kebisingan
 Memasang/ mengatur ventilasi udara di daerah lingkungan
pengecatatan
 Memasang pagar pengaman mesin pada bagian-bagian mesin yang
bergerak
 Menggunakan anti-glare screen pada layar monitor komputer
 Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada
pekerjaan oxy-cutting

Administrasi (Administrative)
 Pemeliharaan secara reguler
 Mendesain ulang cara kerja
 Penyediaan SOP
 Membatasi paparan pekerja terhadap bahaya
 Pelatihan
Contoh-Contoh Pengendalian Resiko
Alat Pelindung Diri (PPE)

 Helmet
 Safety shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 Safety gloves
EMPAT LANGAH DALAM MANAJEMEN
RISIKO K3

1 Identifikasi bahaya
Apakah
langkah
Nilai risiko pengendalian
2 tsb dapat
menghilang-
kan atau
3
Kedalikan resiko? mengurangi
resiko yang
ada?

4 Pantau dan review


HIRADC
(Hazard Identification, Risk Assessment & Control)
HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment &
Determining Control)
IBPPR (Identifikasi Bahaya Penilaian dan
Pengendalian Risiko)

adalah salah satu teknik manajemen


risiko K3 bersifat umum/ generik yang
diperlukan untuk oleh Perusahaan
untuk mengelola seluruh kegiatan kerja
agar dapat berjalan produktif dan
aman.
Langkah-langkah Penerapan HIRADC
 Langkah 1 – Lengkapi data/ informasi tanggal
pelaksanaan pekerjaan, nama tempat,
departemen/ bagian yang terkait dengan pekerjaan tersebut,
dan nama kelompok kerja
 Langkah 2 – Lengkapi isian kolom bagian teknis;
2.1 Nomor urut
2.1 Macam pekerjaan
2.2 kondisi pekerjaan sebagai kegiatan rutin atau non rutin
2.3 Bahaya & insiden (terhadap siapa/ apa yang mungkin cedera, kerusakan
dan/ atau pencemaran lingkingan
2.4 Perkiraan konsekuensi dampak dari bahaya
2.5 Penilaian risiko (kombinasi dari Consequency dan Probabilitas
2.6 Tindakan untuk mengendalikan risiko
2.7 Penerapan peraturan dan perundangan terkait
 Langkah 3 – Penilaian resiko tersisa harus dinilai kembali
untuk menentukan pekerjaan dapat dilakukan

You might also like