You are on page 1of 32

Rute Pemberian Obat Pasien

Per-Topikal
Oleh :
Tim Dosen Farmakologi (RMIK-D3)
Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Intruksional Umum
• Mahasiswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan mampu
menjelaskan dan menganalisis rute pemberian medikasi dengan
farmakoterapi
• Tujuan Instruksional Khusus
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip benar dalam
farmakotherapi
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
melalui per-oral
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
melalui per-parenteral
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
melalui per-topikal
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip pengobatan
untuk gigi mulut
Apa saja yang akan dipelajari hari
ini???
1. Penjelasan pemberian obat per-topikal
2. Apa keunggulan dan kerugian per-topikal
3. Cara pemberian dalam metode prinsipnya
Apa yg dimaksud dgn rute topikal ???
• Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal
dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membran
area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rectum.
• Keberhasilan dari pengobatan menggunakan rute topikal adalah :
• Umur
• Pemilihan agen yg tepat
• Lokasi tubuh yg terkena penyakit & luas
• Stadium penyakitnya & jenis lesi
• Konsentrasi bahan aktif pada obat tsb, metode aplikasi, penentuan lama pakai
obat (maksimal efektifitas & minimal efek sampingnya)
• Untuk keuntungan & kerugiannya :
• Keuntungan: efek lokal (efek samping sistemik minimal, mencegah first pass
efect), efek sistemik menyerupai IV infus.
• Kerugiannya : obat yang diberikan secara topikal adalah secara kosmetik kurang
Pemanfaatan Obat Topikal
Teknik Pemberian Obat Topikal

Sistem Integumen

Sistem organ yang


membedakan,memisahkan,melindungi,dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya

Bagian sistem organ yang terbesar mencakup


kulit,rambut,bulu,sisik,kuku,kelenjar keringat dan
produknya
Macam Pemberian Obat
Topikal
Pemberian obat topikal pada kulit.

Pemberian obat mata.

Pemberian obat tetes telinga.

Pemberian obat tetes hidung.

Pemberian obat melalui vagina


Pemberian obat di kulit
Pemberian Obat Topikal pada Kulit

Pengertian
• Pemberian obat secara topical adalah memberikan obat secara lokal
pada kulit

Tujuan
• Adalah untuk memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut:
• Mencegah dan mengobati penyakit.
• Mengurangi rasa sakit daerah tertentu.
• Mengobati dengan cepat.
• Menghilangkan rasa nyeri.
• Untuk memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut
Penetrasi Obat Topikal di Kulit
Nasib obat pada Kulit

Proses Penyerapan Obat


• Lag phase: di atas kulit, di darah (-)
• Rising: di str.korneum ke kapiler dermis darah (+)
• Falling: obat habis di str. korneum berkurang

Proses eksfoliasi, terhapus, dan tercuci ???


• Akhirnya konsentrasi obat berkurang
Faktor yg berperan untuk penyerapan obat

Stratum korneum (sawar kulit untuk obat)

Oklusi (penutupan area kulit)

Frekuensi aplikasi

Kuantitas obat yang diaplikasi

Faktor lain
Stratum Korneum
• Yaitu ketebalan kulit & lokasi anatomi yg dimana memengaruhi
penyerapan obat, tetapi dimana masih tergantung pada kondisi
kesehatan kulitnya.
• Areanya :
• mukosa
• skrotum
• kelopak mata
• muka
• dada dan punggung
• lengan atas
• tungkai bawah, punggung tangan dankaki
• telapak tangan dan kaki
• Kuku
Oklusi
• Yaitu dimana kondisinya 10-100x lebih baik untuk penyerapan
obat
• Karena oklusi ini seharusnya penutup kedap udara dan salep
berminyak.
• Hal ini dilakukan untuk :
• Meningkatkan penetrasi obat kepada jaringan yg perlu diobati:
• Proses hidrasi / menaikkan temperatur (dipercikkan air 5 detik sebelum
aplikasi obat)
• Mencegah terhapusnya obat karena gesekan, usapan, pencucian
• Mempercepat efek samping, pencegahan infeksi
Frekuensi Aplikasi & Kuantitas Aplikasi

Frekuensi Aplikasi penyerapan obat


• Kebanyakan obat kortikosteroid topikal cukup diaplikasi satu kali
sehari.
• Beberapa emolien, krim protektif penyerapannya meningkat bila
pemakaiannya berulang (bukan karena lama kontaknya).

Kuantitas Aplikasi penyerapan obat


• Jumlah pemakaian harus cukup, pemakaian berlebihan tidak berguna
• Jumlah yang dipakai sesuai dengan luas permukaan kulit terkena
(setiap 3% luas permukaan kulit membutuhkan 1 gram krim/salep)
Faktor Lain yg mempengaruhi
penyerapan obat
• Peningkatan Penyerapan obat :
• menggosokan /memijat
• folikel rambut
• mengecilkan ukuran partikel obat,
• memperbaiki sifat kelarutan obat
• Memperbaiki penetrasi obat, konsentrasi tepat, viskositas
• Faktor menghalangi penyerapan obat :
• Kulit yg kering (usia lansia)
Jenis obat berbahan dasar Cairan
Jenis obat berbahan dasar Solid
Pemberian Obat melalui Mata
Pemberian Obat Topikal pada Mata

Definisi
• Pemberian obat melalui mata adalah memberi obat kedalam mata
berupa cairan dan salep

Tujuan
• Untuk mengobati gangguan pada mata
• Untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mata
• Untuk melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata
• Untuk mencegah kekeringan pada mata
Sediaan Obat Mata
• Sediaan obat topikal mata yang umum ditemukan adalah dalam bentuk
tetes (eye drop) dan salep (eye ointment).
• Pemilihan jenis sediaan yang tepat dapat memastikan zat aktif mencapai
jaringan target sesuai durasi dan konsentrasi yang diinginkan.
• Obat topikal mata lebih efektif digunakan untuk kelainan pada segmen
anterior mata dan penyakit mata eksternal,
seperti konjungtivitis, keratitis, blefaritis, dan uveitis.
• Farmakokinetik obat topikal mata dipengaruhi oleh
jenis carrier, konsentrasi sediaan, dan sifat lipofilik atau hidrofilik zat
aktif yang terkandung.
• Efektivitas obat topikal mata dipengaruhi oleh kondisi kornea pasien
dan barrier mata, bentuk fisik obat, dan biovailabilitas obat.
Jenis Sediaan Tetes Mata
Tetes Mata Solutio
• Sediaan tetes mata solutio mudah digunakan, cepat diserap, dan kebanyakan tidak
mengganggu penglihatan sehingga nyaman digunakan di siang hari
• Walaupun cenderung lebih mudah digunakan, obat-obat tetes mata solutio memiliki
bioavailabilitas yang rendah. Hanya sekitar 5% dari dosis yang diberikan melalui tetes
mata solutio dapat mencapai jaringan mata yang lebih dalam, sedangkan sisanya
akan terbuang bersama air mata sekitar 15-30 detik setelah pemberian obat

Tetes Mata Suspensi


• Sediaan suspensi juga memiliki durasi kontak obat yang lebih baik dibandingkan
solutio karena partikel suspensi cenderung bertahan di kantung prekornea.
• Durasi kerja obat tergantung dari ukuran partikel zat aktif dalam suspensi.
• Ukuran partikel yang kecil memudahkan permeasi, sedangkan ukuran partikel yang
lebih besar membuat permeasi lebih lama dan disolusi obat yang lebih lambat
Jenis Sediaan Salep Mata
• Umumnya salep mata tidak menimbulkan rasa menyengat saat diaplikasikan
pada mata, terutama bila mengenai bagian yang peka nyeri seperti kornea.
• Sediaan salep mata terdiri dari zat aktif yang dicampur dengan bahan
semipadat dan padat (paraffin) yang akan mencair pada suhu fisiologis mata
(34 C).
• Sediaan salep mata biasanya dikemas dalam bentuk tube.
• Sediaan salep memiliki bioavailabilitas okular yang lebih baik dan
memfasilitasi pelepasan obat dalam waktu lebih lama.
• Berbeda dengan tetes mata, salep mata memiliki durasi kontak dengan
permukaan mata yang lebih panjang.
• Penggunaan sediaan salep dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi
dan penglihatan kabur untuk sementara waktu setelah penggunaan.
Pemberian Obat melalui
Telinga
Pemberian Obat Topikal pada Telinga

Definisi
• Memberikan obat pada telinga melalui kanal eksternal, dalam
bentuk cair.

Tujuan
• Untuk memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan,
membunuh organisme penyebab infeksi pada kanal telinga
eksternal)
• Menghilangkan nyeri
• Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil
Pemberian Obat melalui
Hidung
Pemberian Obat Tetes Hidung

Pengertian
• Memberikan obat tetes melalui hidung

Tujuan
• Untuk mengencerkan sekresi dan memfasilitasi
drainase dari hidung
• Mengobati infeksi dari rongga hidung dan sinus
Sediaan/Bentuk Obat
Lotion
• Lotion biasanya terdiri dari minyak dicampur dengan air, dan
tidak memiliki kandungan alkohol.
• Bisanya lotion akan cepat mengering jika mengandung alkohol
yang tinggi

Shake Lotion
• Shake lotion merupakan campuran yang memisah menjadi dua
atau tiga bagian apabila didiamkan dalam jangka waktu tertentu.
• Minyak sering dicampur dengan larutan berbasis air. Perlu
dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan.
Lanjutan....
Cream
• Cream biasanya digunakan untuk melembabkan kulit.
• Cream memiliki risiko yang signifikan karena dapat menyebabkan sensitifitas imunologi yang
tinggi.
• Cream memiliki tingkat penerimaan yang tinggi oleh pasien.
• Cream memiliki variasi dalam bahan, komposisi, pH, dan toleransi antara merek generik

Salep
• Salep adalah sebuah homogen kental, semi-padat, tebal, berminyak dengan viskositas tinggi,
untuk aplikasi eksternal pada kulit atau selaput lendir.
• Salep digunakan sebagai pelembaban atau perlindungan, terapi, atau profilaksis sesuai
dengan tingkat oklusi yang diinginkan.
• Salep digunakan pada kulit dan selaput lendir yang terdapat pada mata (salep mata), vagina,
anus dan hidung.
• Salep biasanya sangat pelembab, dan baik untuk kulit kering selain itu juga memiliki risiko
rendah sensitisasi akibat beberapa bahan minyak atau lemak.
Pemberian obat melalui vagina
Pemberian Obat melalui
Vagina
Definisi
• Memberikan sejumlah obat ke dalam vagina

Tujuan
• Untuk mengobati infeksi pada vagina
• Untuk menghilangkan nyeri, rasa terbakar dan
ketidaknyamanan pada vagina
• Untuk mengurangi peradangan
Next ????

•Berlanjut di Pertemuan berikutnya....


•Anda sekarang latihan soal dulu ya.......

You might also like