You are on page 1of 31

UKURAN ASOSIASI

DAN DAMPAK Kelompok 3:


Annisa Lidra Maribeth (1706003944)
Dwika Aldila (1606944532)
Nur ‘Arifah Hakim (1706004581)
Rizqie Putri Novembriani (1706004783)
Sumarsih (1706094633)
Tiffani Dwiarine Afifa (1706095226)
Winnie Tunggal Mutika (1606858421)
Ukuran Dalam Epidemiologi

Ukuran Frekuensi
Ukuran Asosiasi Ukuran Dampak
Penyakit
UKURAN ASOSIASI
UKURAN ASOSIASI

■ Merefleksikan kekuatan atau besar asosiasi antara suatu


pajanan/faktor risiko dan kejadian suatu penyakit.

■ Memasukkan suatu perbandingan frekuensi penyakit antara


dua atau lebih kelompok dengan berbagai derajat pajanan.

■ Beberapa ukuran asosiasi digunakan untuk mengestimasi efek.


UKURAN ASOSIASI

■ Ukuran rasio (perbandingan relatif)


Rasio dua frekuensi penyakit, membandingkan kelompok
terpajan dengan kelompok tidak terpajan.

■ Ukuran perbedaan efek (perbandingan absolut)


Perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok
terpajan dan kelompok yang tidak terpajan.
Perbandingan Absolut
vs. Perbandingan Relatif
Berat badan A 100 kg dan berat badan B 50 kg

■ Perbandingan absolut/mutlak  hasil pengurangan, sehingga:


• 100 kg – 50 kg = 50 kg
• A lebih berat 50 kilogram daripada B
■ Perbandingan relatif  hasil pembagian, sehingga:
• =2
• berat A = 2 kali berat B
Perbandingan Absolut
vs. Perbandingan Relatif
A terpajan dengan faktor risiko sehingga memiliki 3% risiko untuk terkena
penyakit, sementara B tidak terpajan faktor risiko sehingga dia berisiko
terkena penyakit sebesar 1%

■ Secara absolut
• 3% - 1% = 2%
• A memiliki risiko 3% - 1% = 2% lebih besar daripada B
■ Secara relatif
• =3
• A memiliki risiko 3 kali lebih besar daripada B
UKURAN ASOSIASI
Perbandingan Absolut
Risk Difference = R1 – R0

■ Menunjukkan efek pajanan secara absolut


■ Risiko absolut dapat mengindikasikan besaran risiko dalam sekelompok orang dengan pajanan tertentu

Contoh: Merokok dan Kanker Paru-Paru


■ Kematian kanker paru-paru adalah 104 per 100.000 orang-tahun pada orang yang merokok.
■ Orang yang tidak pernah merokok memiliki tingkat kematian akibat kanker paru-paru sebanyak 10 per
100.000 orang-tahun.
■ RD = R1 – R0 = (104 per 100.000 orang-tahun) – (10 per 100.000 orang-tahun) = 94 per 100.000 orang-
tahun.
■ Dengan demikian, merokok dapat meningkatkan kematian akibat kanker paru-paru sebesar 94
kematian per 100.000 orang-tahun
Tabel 2 x 2

­ Penyakit (+) Penyakit (-) Total

Pajanan (+) a b a+b

Pajanan (-) c d c+d

Total a+c b+d a+b+c+d


UKURAN ASOSIASI
Perbandingan Relatif
Relative Odds
Risk (RR) Ratio (OR)
RELATIVE RISK (RR)

■ Ukuran untuk menilai adanya hubungan sebab akibat


■ Menilai kekuatan dari suatu asosiasi
■ Merupakan rasio dari risiko terjadinya penyakit pada kelompok terpajan
dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpajan

Relative Risk (RR) =


Hasil Perhitungan RR

RR = 1 • tidak ada asosiasi antara pajanan dengan penyakit

RR > 1
• pajanan merupakan faktor risiko penyakit
• pajanan meningkatkan risiko terkena penyakit
tertentu

RR < 1
• pajanan memiliki efek protektif terhadap penyakit
• pajanan melindungi atau mengurangi risiko penyakit
tertentu
CONTOH
■ Sebuah penelitian kohort ingin melihat risiko orang yang merokok untuk terkena kanker
paru di Provinsi X.

Penyakit
Tidak kanker
Kanker paru Jumlah
Pajanan paru

Merokok 100 40 140

Tidak Merokok 25 115 140

Jumlah 125 155 280

Relative Risk (RR) = = = 4,2

Risiko orang yang merokok untuk terkena kanker paru adalah 4,2 kali lebih besar
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok
ODDS RATIO (OR)

■ Dalam studi kasus kontrol, kita tidak dapat menghitung risiko relatif secara
langsung
■ Insiden tidak dapat diketahui karena pajanan tidak diamati dari awal penelitian
■ Odd suatu kejadian = rasio “keberhasilan” terhadap “kegagalan”.
■ Misalnya, jika 1 dari 5 orang mengalami efek yang berlawanan, maka risiko
kejadian adalah 1 dari 5 (20%), namun odd-nya adalah 1 terhadap 4 (1/4 = 0,25)

Odds Ratio (OR) =


A. Odds Ratio pada studi kohort B. Odds Ratio pada studi kasus kontrol
Hasil Perhitungan OR

OR = 1 • tidak ada asosiasi antara pajanan dengan penyakit

OR > 1
• pajanan merupakan faktor risiko penyakit
• pajanan meningkatkan risiko terkena penyakit
tertentu

OR < 1
• pajanan memiliki efek protektif terhadap penyakit
• pajanan melindungi atau mengurangi risiko penyakit
tertentu
CONTOH
■ Sebuah penelitian kasus kontrol ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian
kanker paru. Salah satu faktor yang diteliti adalah kebiasaan merokok.
Kanker Paru Tidak Kanker Paru
Jumlah
(Kasus) (Kontrol)
Merokok 650 (a) 950 (b) 1600
Tidak Merokok 50 (c) 350 (d) 400

Jumlah 700 1300 2000

Odds Ratio (OR) = = = 4,8

Odd kanker paru pada orang yang merokok adalah 4,8 kali lebih besar dibandingkan
dengan odd kanker paru pada orang yang tidak merokok.
Kapan Odds Ratio (OR) bisa dijadikan nilai estimasi risiko relatif
yang baik pada suatu populasi?

■ Dalam studi kasus kontrol, yang dapat dijadikan ukuran


asosiasi hanyalah Odds Ratio
■ Dalam studi kohort, baik Relative Risk maupun Odds Ratio
sama-sama dapat digunakan sebagai ukuran asosiasi yang
valid
■ Pada penyakit yang jarang terjadi, nilai Odds Ratio ≈ Relative
Risk
Odds Ratio tidak dapat menjadi Odds Ratio dapat menjadi
estimasi risiko relatif yang baik estimasi risiko relatif yang baik
bila penyakit sering terjadi bila penyakit jarang terjadi
UKURAN DAMPAK
UKURAN DAMPAK
Ukuran yang digunakan untuk menentukan proporsi dari
outcome (penyakit) pada kelompok terpajan yang memang betul-
betul disebabkan oleh suatu penyebab.
Tujuan:
■ Merefleksikan dampak suatu faktor pada frekuensi atau risiko
dari suatu masalah (outcome) kesehatan
■ Merefleksikan kelebihan jumlah kasus karena suatu faktor
(attributable) atau jumlah kasus yang dapat dicegah oleh
eksposur (pajanan)
UKURAN DAMPAK

■ Attributable Risk (AR)


■ Attributable Risk Percent (AR%)
■ Population Attributable Risk (PAR)
■ Population Attributable Risk Percent (PAR%)
ATTRIBUTABLE RISK (AR)

Pengukuran Attributable Risk dilakukan untuk mengetahui berapa banyak


penyakit yang terjadi dapat dikaitkan dengan pajanan tertentu.

Attributable Risk bertujuan untuk:


■ untuk mengukur besarnya masalah kesehatan masyarakat yang
disebabkan oleh suatu pajanan
■ penilaian prioritas untuk aksi kesehatan masyarakat (Public Health
Action)
A. Total pada kelompok terpajan dan tidak terpajan, B.
Background risk, C. Insiden yang disebabkan oleh pajanan
dan insiden yang tidak disebabkan oleh pajanan
ATTRIBUTABLE RISK (AR)
Incidence

Iterpajan – Itidak terpajan

Exposed Unexposed
Attributable Risk = insiden pada kelompok terpajan – insiden pada kelompok tidak terpajan

Kanker Paru
Kebiasaan
TOTAL
Merokok Ya Tidak

Ya 30 70 100
Tidak 5 95 100
TOTAL 35 165 200
Insiden kanker paru pada kelompok terpajan rokok adalah 30/100 = 0,3
Insiden kanker paru pada kelompok tidak terpajan rokok adalah 5/100 = 0,05

Attributable Risk = insiden pada kelompok terpajan – insiden pada kelompok tidak terpajan
= 0,3 – 0,05 = 0,25
Yang berarti bahwa 25% insiden kanker paru disebabkan oleh kebiasaan merokok.
ATTRIBUTABLE RISK % (AR%)
Proporsi (fraksi) hasil pada individu yang terpajan yang dapat dikaitkan
dengan pajanan

Attributable Risk % = x 100%

atau,

Attributable Risk % = x 100%


Kanker Paru
Kebiasaan
TOTAL
Merokok Ya Tidak

Ya 30 70 100
Tidak 5 95 100
TOTAL 35 165 200
Insiden kanker paru pada kelompok terpajan rokok adalah 30/100 = 0,3
Insiden kanker paru pada kelompok tidak terpajan rokok adalah 5/100 = 0,05

Attributable Risk % = x 100%


= x 100% = 83%
Yang berarti:
83% kanker paru disebabkan oleh kebiasaan merokok, atau
83% kanker paru dapat dicegah jika dapat menghilangkan pemaparan terhadap kebiasaan
merokok secara tuntas
POPULATION ATTRIBUTABLE RISK (PAR) AND
POPULATION ATTRIBUTABLE RISK PERCENT (PAR%)

Population Attributable Risk = Insiden pada populasi – Insiden kelompok tidak terpajan

Population Attributable Risk % = x 100%

atau,

Population Attributable Risk % = x 100%


Kanker Paru
Kebiasaan
TOTAL
Merokok Ya Tidak

Ya 30 70 100
Tidak 5 95 100
TOTAL 35 165 200
Insiden kanker paru pada populasi = 35/200 = 0,18
Insiden kanker paru pada kelompok tidak terpajan rokok = 5/100 = 0,05

PAR = Insiden pada populasi – Insiden kelompok tidak terpajan = 0,180,05 = 0,13 = 13%
Yang berarti bahwa 13 % kasus kanker paru pada populasi dapat dikaitkan dengan kebiasaan merokok,
dan dapat dihindari jika kebiasaan merokok dihilangkan dari populasi

PAR% = x 100%
= x 100% = 72%
Jadi, 72% kasus kanker paru pada populasi disebabkan oleh kebiasaan merokok.
TERIMA KASIH

You might also like