Professional Documents
Culture Documents
Pemegang saham
Dana Akuntabilitas ?
Audit
Independen
Manajemen
Earning
Asymmetric management
information Perilaku
menyimpang
TUJUAN AUDIT
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia.
Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi yang
terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan
keuangan.
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING
10
12
13
Kesenjangan Ekspektasi
Terkait dengan 3 hal berkut:
1. Menemukan dan melaporkan kekeliruan dan
ketidakberesan, terutama kecurangan
2. Mendeteksi dan melaporkan pelanggaran hukum
yang dilakukan klien
3. Melaporkan apabila disinyalir ada masalah
ketidakpastian kemampuan perusahaan untuk
melanjutkan usahanya
14
Transaksi
Proses akuntansi
Buku
Pembantu
Proses auditing
Hubungan Akuntansi dengan Pengauditan
Akuntansi: Pengauditan
Mendapatkan & mengevaluasi bukti
Menganalisis kejadian & transaksi
tentang LK
Paragraf scope
berisi hal-hal sbb:
- pernyataan faktual tentang apa yang dilakukan auditor selama proses audit
- audit dilaksanakan sesuai dengan Standar profesional akuntan publik.
- Audit dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan
bebas salah saji yang material. Material bersifat relatif tidak mutlak 100%
- Pengumpulan bukti, auditor yakin bahwa bukti yang dikumpulkan telah memberikan
dasar yang memadai bagi pernyataan pendapat
27
Bagian dari Unqualified Audit
Report bentuk Standar
Paragraf pendapat
- bagian ini bagian terpenting dari laporan audit
- Auditor memberikan pernyataan atas kesimpulan dari keseluruhan audit yang
dilaksanakan
- Pendapat dibuat berdasarkan pertimbangan profesional
- Kesimpulan bahwa laporan keuangan telah mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Nama KAP
Tanggal laporan
- Tanggal penyelesaian terakhir pekerjaan lapangan 28
- Tanggal terakhir menyelesaikan prosedur audit terpenting di lapangan.
b. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa
Penjelas (UnqualifiedOpinion with Explanatory Language)
Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf
penjelas (atau bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit,
meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian
atas laporan keuangan keuangan auditan. Paragraf
penjelasdicantumkan setelah paragraf pendapat.
Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu
paragraf penjelas ataumodifikasi kata-kata dalam laporan audit
baku adalah
1.Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima
umum.
2.Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas.
3.Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi
yang dikeluarkanoleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
4.Penekanan atas suatu hal
5.Laporan audit yang melibatkan auditor lain.
Ketidakkonsistenan penerapan
PABU
Contoh :
Par Pendahuluan
Par Scope
Par Pendapat
Ttd
30
Tgl laporan
Keraguan besar tentang going concern
(kelangsungan hidup entitas)
1. Kerugian signifikan yang terjadi terus menerus dari
usaha entitas dan kesulitan modal kerja.
Par Scope
Par Pendapat
Ttd 32
Tgl laporan
c. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified
Opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee
menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang
material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia,
kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan.
Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan :
1.Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan
terhadap lingkup audit.
2.Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari
prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, yang berdampak
material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat
tidak wajar.
d. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Auditor Independen
Anggota IAI KAP
Auditor Internal
Karyawan Perusahaan
Auditor Pemerintah
Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP, Irjen, Itwilprov, Itwilkab, Bawasda
INTERNAL AUDITS
Internal auditing: fungsi penilai independen yang dibentuk dalam
organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas dalam
organisasi IIA (Institute of Internal Auditors), yang dilakukan:
• Pemeriksaan keuangan
• Evaluasi efisiensi operasi
• Review kepatuhan (Compliance)
• Mendeteksi kecurangan
• Pemeriksaan IT
Sertifikasi:
• CIA (Certified Internal Auditor)
Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh: IIA
EXTERNAL AUDITS
External auditing: tujuan utamanya pada materialitas dan
kewajaran laporan keuangan, disebut juga financial audit.
Sertifikasi: CPA(Certified Public Accountant)
Indonesia akuntan (Ak) Bersertifikasi Akuntan Publik
(BAP)
Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh:
AICPA( American Institute of ssociation of Certified Public
Accountant) di Indonesia IAI
FINANCIAL AUDITS
Atestasi (pembuktian kebenaran) secara independen yang
dilakukan oleh seorang pakar (auditor BAP) yang
memberikan pendapat mengenai apa yang disajikan dalam
laporan keuangan.
Proses sistematik meliputi:
• Familiarization with the organization’s business
• Evaluating and testing internal controls
• Assessing the reliability of financial data
Produknya adalah laporan formal tertulis yang menunjukkan
pendapat mengenai realibilitas dari asersi dalam laporan
keuangan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku
Umum di Indonesia
INTERNAL AUDITOR
Bertanggung jawab kepada direktur
Menjalankan fungsi internal control
Membantu organisasi dalam pengukuran dan evaluasi:
Efektivitas
internal controls
Pencapaian tujuan organisasi
Ekonomis & efisiensi aktivitas
Compliance with laws and regulations
Operational audits
CAKUPAN PEKERJAAN INTERNAL
AUDITOR
Safeguarding assets (menjaga aset)
Compliance with policies and plans (kepatuhan dengan kebijakan
dan rencana)
Accomplishment of established objectives (pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan)
Reliability & integrity of information (reliabilitas dan integritas
informasi)
Economics & efficient use of resources (penggunaan sumber daya
secara efisien dan ekonomis)
EXTERNAL AUDITORS
Bertanggung jawab kepada pemegang saham dan publik Melalui dewan
komisaris
Menilai financial statement assertions
Existence or occurrence
Completeness
Valuation and allocation
Presentation and disclosure
Rights and obligations
Harus melakukan uji kepatuhan dengan hukum dan regulasi
Harus melakukan uji terjadinya fraud dan ketidakpantasan (improprieties)
Mengandalkan struktur internal control untuk perencanaan audit
EXTERNAL vs INTERNAL
External auditors memberikan jaminan mengenai:
Kewajaran Laporan Keuangan
Kecurangan (fraud) & ketidakberesan (irregularities)
Kemampuan untuk survive
Internal auditors menilai dan mengevaluasi kecukupan dan
efektivitas pengendalian
Pengendalian - sistem yang mencegah (prevents), mendeteksi
(detects), atau membetulkan (corrects) kejadian-kejadian yang
tidak sah (unlawful), tidak diinginkan (undesirable) atau tidak
benar (improper)
Modul 5
- Asersi Management
ASERSI MANAJEMEN DALAM
LAPORAN KEUANGAN
Asersi (Assertions) adalah pernyataan manajemen yang
terkandung di dalam komponen laporan keuangan.
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING
Sebagai contoh, di dalam Neraca PT XYZ tanggal 31 Desember
2020 dicantumkan rekening kas sebesar Rp. 23.456.987.300. Dalam
melaporkan rekening kas tersebut, manajemen membuat dua asersi
eksplisit berikut ini :
1. Bahwa kas tersebut benar-benar ada pada tanggal 31 Des 2020
2. Bahwa jumlah kas tersebut yang benar adalah Rp 23.456.987.300
66
67
68
Modul 7
- Etika Profesi Audit
Etika adalah seperangkat prinsip moral atau nilai yang
berterima umum di masyarakat.
Perilaku beretika adalah perilaku yang berterima umum
dalam masyarakat, diperlukan untuk membuat kehidupan
bermasyarakat berfungsi dengan baik.
Perilaku tidak beretika adalah perilaku yang tidak sesuai
dengan tata kehidupan yang berterima umum dalam
masyarakat, merugikan masyarakat baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.
ELEMEN ETIKA SECARA UMUM
Terpercaya, mencakup kejujuran, integritas, dan loyalitas.
Respek, mencakup sopan santun, toleransi, serta rasa hormat
terhadap pihak lain.
Bertanggungjawab, mencakup usaha melakukan yang terbaik,
mengendalikan diri, memberi contoh yang baik, serta melakukan
perbaikan secara berkelanjutan.
Bersikap adil, mencakup sikap proporsional, terbuka, dan
berperilaku secara tepat.
Perhatian, mencakup ketulusan perhatian terhadap
kesejahteraan pihak lain serta berperilaku baik.
Bermasyarakat, mencakup patuh aturan serta kesediaan berbagi
untuk kesejahteraan bersama.
KEBUTUHAN ETIKA DALAM
PROFESI
Anggota profesi dituntut untuk menjalankan profesinya
secara profesional.
Kata profesional bermakna menjalankan tugas dan
tanggungjawab lebih dari yang dilakukan oleh
kebanyakan orang, atau lebih dari tuntutan hukum dan
peraturan.
Profesionalisme diperlukan dalam membangun
kepercayaan publik terhadap kualitas jasa dan profesi.
PRINSIP ETlKA PROFESI
IKATAN AKUNTAN
INDONESIA
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan
tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan
rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi
tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan
dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini
meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan
dengan pengorbanan keuntungan pribadi
Prinsip Pertama
Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai
profesional setiap anggota harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Prinsip Pertama
Tanggung Jawab Profesi