You are on page 1of 18

HUKUM KESEHATAN

DAN UU
KESEHATAN
Oleh:
Prof.Dr.H.M.Joesoef Simbolon, SpKJ(K)
Pengetahuan Hukum
Kesehatan
 Harus diketahui
 Harus didalami

Karena pengetahuan ini akan memberi wawasan


tentang ketentuan – ketentuan hukum yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan
Memahami dan mendalami pengetahuan
hukum kesehatan akan memberi
keyakinan diri kepada tenaga kesehatan
dalam menjalankan profesinya yang
berkualitas dan selalu berada pada jalur
yang aman, tidak melanggar etika dan
ketentuan hukum
Dokter dan tenaga kesehatan lainnya
perlu memahami adanya landasan
hukum dalam
1. Transaksi terapeutik antara dokter
dengan pasien (kontrak terapeutik)
2. Mengetahui hak dan kewajiban pasien
3. Hak dan kewajiban dokter
4. Wajib simpan rahasia kedokteran
5. Rahasia jabatan dan pekerjaan
Next…

6. Dalam keadaan apa rahasia jabatan


boleh dikesampingkan
7. Memiliki pengetahuan yang baik
tentang standar pelayanan medik dan
standar profesi medik
8. Pemahaman tentang malpraktek medik
9. Penanganan penderita gawat darurat
10. Rekam medik
11. Euthanasia
Untuk beberapa kalangan tenaga
kesehatan masalah yang lebih khusus
seperti
 Transplantasi organ dan jaringan tubuh
 Riset biomedik
 Aspek hukum kesehatan lingkungan
 Kesehatan kerja
Sampai kekarang sudah ada puluhan
peraturan dan perundang – undangan
dibidang kesehatan yang diterbitkan
pemerintah.
Kumpulan peraturan – peraturan dan
ketentuan hukum inilah yang dimaksud
dengan hukum kesehatan.
Salah satu ketentuan hukum dibidang
kesehatan terbaru yang diterbitkan
pemerintah adalah UU RI No.23 Tahun
1992 tentang kesehatan.
Undang – undang ini merupakan salah
satu usaha pemerintah dalam mencapai
derajat kesehatan yang lebih baik bagi
seluruh anggota masyarakat.
Seperti dijelaskan dalam pasal 3 UU
Kesehatan. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Beberapa bagian dari undang – undang ini
berisi tentang rambu – rambu dalam
pelayanan kesehatan yang harus diketahui
dan dipahami oleh pelaku pelayanan
profesi kesehatan, agar terhindar dari
pelayanan kesehatan yang bermasalah.
Kalangan kesehatan harus tetap
menyadari bahwa dalam menjalankan
profesi kesehatan mereka tidak saja
bertanggung jawab terhadap kesehatan
pasien (professional responsibility) tetapi
juga bertanggung jawab di bidang hukum
(legal responsibility) terhadap pelayanan
yang diberikan.
Dengan demikian para tenaga kesehatan
dituntut tidak saja menambah, mengasah
dan memperdalam pengetahuan dan
keterampilan di bidang kesehatan, tetapi
juga harus selalu memperdalam dan
mengikuti perkembangan hukum dan
aspek medikolegal dari pelayanan
kesehatan.
Perspektif UU Kesehatan
Yang dimaksud dengan perspektif disini adalah pandangan
ke depan dari keberadaan undang – undang ini.
Secara umum, yang diharapkan dari undang – undang ini
adalah fungsinya sebagai:
a. Alat untuk meningkatkan hasil guna dan daya guna penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan dan sumber daya
b. Penjangkau perkembangan yang makin kompleks yang akan terjadi dalam
kurun waktu mendatang
c. Pemberi kepastian dan perlindungan hukum terhadap pemberi dan
penerima jasa pelayanan kesehatan
Kepastian Hukum dan
Perlindungan Hukum
Tiga pasal dibawah ini, dikutip agar kalangan
kesehatan mengetahui bahwa UU Kesehatan ini
memberikan perlindungan hukum, baik kepada
pemberi maupun penerima pelayanan kesehatan.
Pasal 53
1. Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesi
2. Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi
dan menghormati hak pasien
3. Tenaga kesehatan, untuk kepentingan pembuktian, dapat melakukan tindakan medis
terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan
4. Ketentuan mengenai standar profesi dan hak – hak pasien sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah
Pasal 54
1. Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau
kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan
tindakan disiplin
2. Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian
sebagaimana dimaksud ayat (1) ditentukan oleh Majelis
Disiplin Tenaga Kesehatan
Pasal 55
1. Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan
atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
2. Ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku

You might also like