Protista merupakan organisme eukariotik karena inti sel
penyusun tubuhnya dilindungi oleh membran inti. Anggota protista ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler Ciri-ciri protista
Pernapasannya terjadi secara aerob atau anaerob
Sebagian bersifat autotrof dan sebagian bersifat heterotrof Umumnya uniseluler meski sebagian kecilnya ada yang bersifat multiseluler, seperti ganggang laut Merupakan makhluk hidup eukariotik karena sudah memiliki membran inti Dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual Hidup secara bebas atau bersimbiosis Protista
Protista mirip Protista mirip Protista mirip
jamur tumbuhan hewan Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:
Bersifat eukariotik Tidak memiliki klorofil Dapat menghasilkan spora Bersifat heterotrof Protista mirip jamur terbagi menjadi 3:
Oomycota disebut sebagai jamur air karena kebanyakan habitat dari
spesies jamur air adalah di air, tapi tidak semuanya hidup di air. Oomycota memiliki bentuk yang berbeda dari jamur lendir karena tubuhnya tersusun atas hifa yang tidak bersekat dan mempunyai ciri utama yaitu dinding selnya terbuat dari selulosa Habitat Oomycota
Habitat oomycota berada di dalam air, baik itu
perairan tawar, kolam, danau, serta di tempat- tempat yang lembab Reproduksi oomycota
Reproduksi oomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual atau seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora yang disebut dengan zoospora. Sedangkan, reproduksi seksual dilakukan dengan cara pembentukan gamet yang kemudian akan berubah menjadi zigot. Nantinya, zigot ini akan membentuk oospora dan akan berkembang menjadi oomycota dewasa. Contoh oomycota
Contoh oomycota antara lain Saprolegnia yang bersifat saprofit
atau menyerap makanan pada hewan yang sudah mati, Phytophthora infestans yang merupakan parasit pada tanaman kentang, serta Phytophthora nicotianae yaitu parasit pada tanaman tembakau. Saprolegnia (bercak yang berwarna putih) yang hidup pada ikan 2. Acrasiomycota (Jamur Lendir Seluler)
Acrasiomycota adalah jamur lendir seluler yang hidup bebas dan
amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba), serta memiliki inti bersekat. Jamur kelompok ini memiliki tahapan (fase) makan yang berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis sel-sel tersebut membentuk agregat (koloni) dalam suatu unit. Habitat Acrasiomycota
Habitat acrasiomycota di tempat-tempat
yang mengandung kotoran dan di tumbuhan- tumbuhan yang sudah membusuk Reproduksi Acrasiomycota
Reproduksi acrasiomycota dilakukan
secara generatif (seksual) dengan singami sel ameboid dan secara vegetatif (aseksual) dengan membentuk tubuh buah Contoh Acrasiomycota
Contoh acrasiomycota antara lain Dictyostelium
discoideum yang banyak ditemukan di lantai hutan dan menjadi model organisme untuk dipelajari genetika dan biologi molekulernya. Lalu, ada juga Polysphondylium sp. yang bisa membentuk mikrosista, serta Fonticula alba yang tubuh buahnya seperti gunung berap Dictyostelium discoideum 3. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Myxomycota disebut dengan jamur lendir
karena memiliki protoplasma tanpa dinding sel. Myxomycota adalah kelompok jenis jamur lendir yang berwarna kuning karena memiliki pigmen berwarna kuning atau oranye. Myxomycota bersifat heterotrof, memiliki bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium), dan dapat bergerak-gerak seperti amoeba. Habitat Myxomycota
Myxomycota dapat hidup di tempat yang lembab dan
basah seperti hutan basah atau sampah yang basah. Kelompok ini juga dapat ditemui di batang kayu yang busuk Reproduksi myxomycota
Reproduksi myxomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara generatif dan vegetatif. Pada reproduksi secara generatif, akan melibatkan peleburan sel gamet dengan cara singami. Singami adalah peleburan dua buah sel gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama tetapi memiliki jenis yang berbeda. Peleburan ini kemudian diikuti dengan peleburan inti yang menghasilkan zigot diploid Sedangkan, pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan spora yang nantinya akan membentuk sel gamet. Spora sendiri adalah satu atau beberapa sel yang bisa berupa sel haploid atau diploid yang dibungkus oleh lapisan pelindung Contoh myxomycota
Contoh myxomycota antara lain Physarum
polycephalum dan Dictyostelium discoideum yang keduanya berfungsi sebagai pengurai sampah organik serta pemakan bakteri. Physarum polycephalum yang hidup di sebatang kayu yang busuk TERIMA KASIH