You are on page 1of 23

PROTISTA

Protista?

Protista merupakan organisme eukariotik karena inti sel


penyusun tubuhnya dilindungi oleh membran inti. Anggota
protista ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler
Ciri-ciri protista

 Pernapasannya terjadi secara aerob atau anaerob


 Sebagian bersifat autotrof dan sebagian bersifat heterotrof
 Umumnya uniseluler meski sebagian kecilnya ada yang bersifat
multiseluler, seperti ganggang laut
 Merupakan makhluk hidup eukariotik karena sudah memiliki membran
inti
 Dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual
 Hidup secara bebas atau bersimbiosis
Protista

Protista mirip Protista mirip Protista mirip


jamur tumbuhan hewan
Protista Mirip Jamur

Protista mirip jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:


 Bersifat eukariotik
 Tidak memiliki klorofil
 Dapat menghasilkan spora
 Bersifat heterotrof
Protista mirip jamur terbagi menjadi 3:

1. Jamur Air (Oomycota)


2. Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycota)
3. Jamur Lendir Seluler (Acrasiamycota)
1. Jamur Air (Oomycota)

Oomycota disebut sebagai jamur air karena kebanyakan habitat dari


spesies jamur air adalah di air, tapi tidak semuanya hidup di air.
Oomycota memiliki bentuk yang berbeda dari jamur lendir
karena tubuhnya tersusun atas hifa yang tidak bersekat dan mempunyai
ciri utama yaitu dinding selnya terbuat dari selulosa
Habitat Oomycota

Habitat oomycota berada di dalam air, baik itu


perairan tawar, kolam, danau, serta di tempat-
tempat yang lembab
Reproduksi oomycota

Reproduksi oomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu


secara aseksual atau seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
cara membentuk spora yang disebut dengan zoospora.
Sedangkan, reproduksi seksual dilakukan dengan cara pembentukan
gamet yang kemudian akan berubah menjadi zigot. Nantinya, zigot ini akan
membentuk oospora dan akan berkembang menjadi oomycota dewasa.
Contoh oomycota

Contoh oomycota antara lain Saprolegnia yang bersifat saprofit


atau menyerap makanan pada hewan yang sudah
mati, Phytophthora infestans yang merupakan parasit pada
tanaman kentang, serta Phytophthora nicotianae yaitu parasit pada
tanaman tembakau.
Saprolegnia (bercak yang berwarna putih) yang hidup pada ikan
2. Acrasiomycota (Jamur Lendir Seluler)

Acrasiomycota adalah jamur lendir seluler yang hidup bebas dan


amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba), serta memiliki inti
bersekat. Jamur kelompok ini memiliki tahapan (fase) makan yang
berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis
sel-sel tersebut membentuk agregat (koloni) dalam suatu unit.
Habitat Acrasiomycota

Habitat acrasiomycota di tempat-tempat


yang mengandung kotoran dan di tumbuhan-
tumbuhan yang sudah membusuk
Reproduksi Acrasiomycota

Reproduksi acrasiomycota dilakukan


secara generatif (seksual) dengan singami sel
ameboid dan secara vegetatif (aseksual)
dengan membentuk tubuh buah
Contoh Acrasiomycota

Contoh acrasiomycota antara lain Dictyostelium


discoideum yang banyak ditemukan di lantai hutan dan
menjadi model organisme untuk dipelajari genetika dan
biologi molekulernya. Lalu, ada
juga Polysphondylium sp. yang bisa membentuk mikrosista,
serta Fonticula alba yang tubuh buahnya seperti gunung
berap
Dictyostelium discoideum
3. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)

Myxomycota disebut dengan jamur lendir


karena memiliki protoplasma tanpa dinding sel. Myxomycota
adalah kelompok jenis jamur lendir yang berwarna kuning karena
memiliki pigmen berwarna kuning atau oranye.
Myxomycota bersifat heterotrof, memiliki bentuk tubuh seperti
lendir (plasmodium), dan dapat bergerak-gerak seperti amoeba.
Habitat Myxomycota

Myxomycota dapat hidup di tempat yang lembab dan


basah seperti hutan basah atau sampah yang basah. Kelompok ini
juga dapat ditemui di batang kayu yang busuk
Reproduksi myxomycota

Reproduksi myxomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu


secara generatif dan vegetatif. Pada reproduksi secara generatif, akan
melibatkan peleburan sel gamet dengan cara singami. Singami adalah
peleburan dua buah sel gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama
tetapi memiliki jenis yang berbeda. Peleburan ini kemudian diikuti dengan
peleburan inti yang menghasilkan zigot diploid
Sedangkan, pada reproduksi secara vegetatif dilakukan
dengan spora yang nantinya akan membentuk sel
gamet. Spora sendiri adalah satu atau beberapa sel yang bisa
berupa sel haploid atau diploid yang dibungkus oleh lapisan
pelindung
Contoh myxomycota

Contoh myxomycota antara lain Physarum


polycephalum dan Dictyostelium discoideum yang keduanya
berfungsi sebagai pengurai sampah organik serta pemakan
bakteri.
Physarum polycephalum yang hidup di sebatang kayu yang busuk
TERIMA KASIH

You might also like