You are on page 1of 14

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONSTITUSI

Dosen Pengampu : Dr. L R Retno Susanti, M.Hum.

Anggota kelompok 4 :

1. Ummu Halah 04021182126003


2. Adinda Arisfianti 04021182126015
3. Mersha Marchelia Pratami 04021282126026
4. Sajida Yuniska 04021182126030
5. Arista Ayu Safitri 04021182126033
6. Annisa Febyola 04021282126061
PEMBAHASAN

Hubungan UUD 1945 dengan konstitusi negera


Republik Indonesia

Fungsi Undang-Undang Dasar 1945

Amandemen perubahan Undang-Undang


Dasar 1945

Tujuan perubahan (amandemen) Undang-


Undang Dasar 1945

Kasus wacana amandemen UUD 1945 ke-5


dan alternatif penyelesaian
Hubungan UUD 1945 dengan konstitusi
negara Republik

Undang-undang Dasar 1945 merupakan konstitusi


bagi Negara Indonesia. Sebagai dasar hukum,
UUD 1945 memegang peranan dalam
mewujudkan nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945
hingga sekarang di Indonesia telah berlaku tiga macam
undang-undang dasar dalam empat periode, yaitu sebagai
berikut:
a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 berlaku
UUD 1945.
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950
berlakunya UUD RIS.
c. Periode 17 Agustus 1959-5 Juli 1959 berlaku UUDS
1950.
d. Periode 5 Juli 1959- sekarang kembali berlaku UUD
1945.
Fungsi Undang-Undang Dasar
1945

Fungsi UUD 1945 adalah sebagai berikut:


a. Fungsi UUD sebagai alat kontrol
b. Fungsi UUD sebagai pengaturan
c. Fungsi UUD sebagai penentu
Amandemen perubahan Undang-
Undang Dasar 1945

Amandemen Undang-undang Dasar 1945:


UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap, dan melekat bagi
Negara Republik Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD
1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk DPR dan
MPR.

Ketentuan-ketentuan Amandemen UUD 1945 :


1. Tanpa mengubah Pembukaan UUD 1945.
2. Tidak mengubah negara kesatuan RI.
3. Tidak mengubah bentuk pemerintaan/kabinet Presidensiil.
4. Penjelasan yg bernilai positif ditarik kedalam batang tubuh
UUD 1945.
5. Dilakukan secara bertahap dan bersifat adindum
(menambah).
Alasan Amandemen UUD 1945:
1. Alasan historis.
2. Alasan filosofis.
3. Alasan teoritis.
4. Alasan yuridis.
5. Alasan praktis- politis.

Amandemen Undang-Undang Dasar 1945:


6. Amandemen I (19 Oktober 1999) meliputi 8 pasal.
7. Amandemen II (18 Agustus 2000) meliputi 10 pasal.
8. Amandemen III (10 November 2001) meliputi 10 pasal.
9. Amandemen IV (10 Agustus 2002) meliputi: 7 pasal.
Hasil Perubahan UUD 1945:
1. Masa jabatan Presiden dibatasi dua kali (10 tahun)
2. DPR memegang kekuasaan membentuk UU
3. Presiden mengangkat dan menerima duta dengan pertimbangan
DPR
4. Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan MA,
amnesti dan abolisi dengan pertimbangan DPR
5. Desentralisasi pemerintahan dengan dilaksanakannya otonomi
daerah
6. Hak asasi manusia diatur secara lengkap
7. MPR tidak lagi memegang kedaulaan rakyat
8. Presiden/Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat
9. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR
10. Terbentuknya Dewan Perwakilan Daerah
Tujuan Amandemen Undang-undang
Dasar 1945

Untuk menyempurnakan aturan dasar


mengenai tatanan Negara

Memperluas partisipasi rakyat agar sesuai


dengan perkembangan paham demokrasi.

Menyempurnakan aturan dasar mengenai


jaminan dan perlindungan hak agar sesuai
dengan perkembangan HAM
Kasus wacana amandemen UUD 1945
ke-5

Contoh kasus terbaru ialah adanya aksi penyegelan bakal makam sesepuh
penghayat Sunda Wiwitan oleh Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Kuningan.
Terdapat dugaan kuat bahwa aksi penyegelan ini diakibatkan oleh adanya
tuntutan dan penolakan dari beberapa organisasi kemasyarakatan (ORMAS)
terhadap bangunan makam ini. Fenomena ini menunjukkan bahwa formulasi
model pengaturan dan penjaminan terhadap hak dan kebebasan beragama
harus terus dikaji dan dikembangkan sebagai usaha untuk menciptakan
kehidupan antar umat beragama yang damai, rukun, dan sesuai dengan
semangat yang dibangun oleh nilai-nilai Pancasila.
Faktor Penyebab Kasus Tersebut Muncul
1. Regulasi tentang pemenuhan hak setiap warga negara untuk beragama dan
menjalankan ibadah agama masih mengalami berbagai problematika.
2. Pengaturan hak dan kebebasan beragama memiliki banyak kelemahan yang
berpotensi menghambat terpenuhinya hak-hak masyarakat untuk beragama dan
menjalankan ritual agama.

Alternatif Penyelesaian
Melakukan perubahan atau amandemen pada pengaturan UUD NKRI 1945 terkait hak
dan kebebasan beragama. Amandemen ini dimaksudkan untuk menjamin agar hak-hak
yang dimiliki manusia atas agama dapat tersalurkan dengan baik tanpa adanya
kekerasan-kekerasan yang didasari oleh aksiaksi radikal berupa kerusuhan,
perkelahian, bahkan peperangan atas alasan agama
Kesimpulan

Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama


kali disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai hukum dasar, UUD 1945
berisi norma-norma, dan aturan-aturan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh semua komponen. Oleh sebab itu, pembukaan
UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk DPR dan
MPR sesuai dengan sifat konstitusinya pasal 3 dan pasal 37 UUD
1945 berarti meniadakan Negara Republik Indonesia.
Saran

Mahasiswa mampu memberikan wawasan pada pembaca


mengenai konstitusi dan sejarah perkembangan dan perubahan
(amandemen) yang terjadi di Indonesia.
-TERIMA KASIH-

You might also like