You are on page 1of 26

TATALAKSANA

ISOLASI MANDIRI

BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


DINAS KESEHATAN KAB.KATINGAN
Tatalaksana Farmakologis COVID-19
Tanpa Gejala

Obat-obat Obat-obatan
Vitamin Vitamin D
suportif
C Komorbid
Pilihan: • Melanjutkan obat-
• Tablet non acidic 500 • Fitofarmaka atau Obat
Pilihan: obatan rutin
mg/6-8 jam (14 hari) Modern Asli Indonesia
• Suplemen: 400 IU- untuk penyakit
• Tablet isap 500 (OMAI) teregistrasi
1000 IU/hari komorbid
mg/12 jam (30 hari) BPOM dapat
• Obat: 1000-5000 • Penggunaan ARB/ACE-
• Multivitamin 1-2 dipertimbangkan sesuai
IU/hari inhibitor dapat
tablet klinis pasien
dikonsultasikan
/24 jam (30 hari),
spesialis penyakit
• Dianjurkan
dalam/jantung
mengandung
vitamin C,B, E, Zink
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi Profesi; Juli
Tatalaksana Farmakologis COVID-19
Gejala Ringan
Tambahan untuk gejala ringan
• Tatalaksana farmakologis
yang diberikan untuk
pasien kontak
erat/suspek/probable
juga serupa dengan
pasien terkonfirmasi
COVID-19, namun tidak
mendapatkan antivirus Vit. C, vit.D dan Antivirus Obat Simtomatis
Obat-obat
• Pada gejala ringan:
antioksidan Favipiravir (sediaan 200 Obat simtomatis,
swan PCR pada hari Obat dengan sifat mg) loading dose 1600 seperti parasetamol
1 dan 2 dengan antioksidan, seperti mg/12 jam/oral hari ke- bila demam, diberikan
selang waktu > 24 N- asetilsistein, dapat 1, selanjutnya 2 x 600 sesuai dengan gejala
jam serta bila ada diberikan mg pada pasien
perburukan (hari ke 2-5)

PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi Profesi; Juli
Bukti dan Rekomendasi Penggunaan Obat
Lainnya
Oseltamivir • Hanya diberikan pada pasien yang diduga terinfeksi virus
influenza

• Penggunaan berlebihan → potensi peningkatan resistensi


Antibiotik • Rekomendasi WHO: hanya pada kasus COVID-19 berat dan tidak dianjurkan pada kasus
ringan

• Memiliki potensi antiviral secara in vitro, namun hasil uji klinis tidak
Ivermectin konsisten
• Tidak direkomendasikan untuk pasien COVID-19 kecuali dalam uji klinis

• Memiliki sifat antioksidan sebagai precursor sinstesis glutation


N-asetilsistein • Masih dalam uji klinis, dosisng 1200mg/hari oral atau
intravena

Antibodi
• Pemakaian dalam rangka uji
Monoklonal klinis

Plasma • Masih dalam tahap uji klinis


• Tidak bermanfaat untuk gejala berat dan
Konvalese kritis
• Hati hati dgn reaksi alergi
n
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi Profesi; Juli
I s o l a s i Mandiri vs Perawatan d i
RS
Isolasi Mandiri Perawatan di RS
Indikasi • Orang tanpa gejala • Gejala sedang
• Gejala ringan • Gejala berat / kritis
Terapi / • Obat-obatan oral • Obat-obatan oral
obat- • Oksigen (bila ada) • Obat-obatan Injeksi
obatan • Oksigen
• Lain-lain sesuai indikasi
(intubasi, transfusi,
dll)
Pemantaua • Oleh diri sendiri Oleh tenaga medis secara
n • Oleh tenaga medis langsung
secara tidak langsung
(telemedicine /
chat / telepon /
 Frekuensi napas 12-20 kali per menit
 Saturasi ≥95%
Gejala Ringan

 Sakit kepala Sakit tenggorok Pilek


 Demam
 Batuk, umumnya batuk kering ringan Fatigue / kelelahan ringan
 Kehilangan indra penciuman/ anosmia Kehilangan indra pengecapan/ ageusia,
Mialgia dan nyeri tulang
 Mual, muntah, nyeri perut Diare
 Konjungtivis (radang atau iritasi mata) Kemerahan pada kulit / perubahan warna
pada jari-jari kaki
 Frekuensi napas 12-20 kali per menit
 Saturasi ≥95%
Gejala Sedang

 Pada pasien remaja atau dewasa: pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam,
batuk, sesak, napas cepat) tanpa tanda pneumonia berat termasuk SpO2 > 93%
dengan udara ruangan.
 Pada anak-anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia tidak berat (batuk atau
sulit bernapas + napas cepat dan/atau tarikan dinding dada) dan tidak ada tanda
pneumonia berat).
 Kriteria napas cepat: usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit
; usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
Gejala Berat

 Pada pasien remaja atau dewasa: pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam,
batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit,
distres pernapasan berat, atau SpO2 < 93% pada udara ruangan.
 Pada pasien anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia (batuk atau kesulitan
bernapas), ditambah setidaknya satu dari berikut ini:
 sianosis sentral atau SpO2<93% ;
 distres pernapasan berat (seperti napas cepat, grunting, tarikan dinding dada yang sangat
berat);
 tanda bahaya umum : ketidakmampuan menyusu atau minum, letargi atau penurunan
kesadaran, atau kejang.
 Napas cepat/tarikan dinding dada/takipnea: usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan,
≥50x/menit; usia 1–5 tahun, ≥40x/menit; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
Siapa yang memerlukan i s o l a s i
mandi r i ?
Pasien terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala

• 10 hari sejak terdiagnosa

Pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan gejala


ringan
• 10 hari sejak terdiagnosa + 3 hari bebas gejala

Pedoman tatalksana COVID-19 Edisi 3


KRITERIA TEMPAT KARANTINA DAN
ISOLASI MANDIRI
 Syarat klinis:
- Usia <45 tahun; DAN
- Tidak memiliki komorbid; DAN
- Tanpa gejala/bergejala ringan;

 Syarat rumah:
- Dapat tinggal di kamar terpisah; DAN
- Ada kamar mandi di dalam rumah.

(KMK No. HK.01.07-MENKES-4641-2021 ttg Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, Isolasi Dalam Pencegahan
COVID-19)
APA SAJA YANG DIPANTAU ?
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Gejala

Suhu

Saturasi
O2

Frekuensi
Nadi

Laju Napas

Keluhan
lain
ISOMA
Obat-obatan N

Vitamin C, pilihan:
• Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)
• Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
• Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari),
• Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink

Vitamin D
• Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet
effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)
• Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet
kunyah 5000 IU)

Obat lain sesuai gejala


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
ISOMA
Anti viru s untuk yang berge j a la N
ringan

Favipiravir
Untuk masyaraka:
• Hari ke-1: 2x1600 mg (8 tablet)
Jangan konsumsi
• Hari ke-2 s.d. 5: 2x600 mg (3
tablet) obat tanpa resep
• Hanya untuk gejala ringan ke dokter:
atas • Antibiotik
• HARUS DENGAN RESEP DOKTER! (levofloksasin,
azitromisin, dll)
• Oseltamivir
• Ivermectin
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
ISOMA
To- do- l i s t N
Ha r ian
Kegiatan harian Kegiatan harian

 Buka jendela kamar untuk cahaya  Pisahkan cucian kotor dengan pakaian
matahari masuk dan sirkulasi udara kotor keluarga lainnya
 Berjemur matahari 10-15 menit  Bersihkan kamar setiap hari, gunakan
antara APD (minimal masker)
jam 10.00 – 13.00  Cuci alat makan sendiri setelah selesai
 Pakai masker saat bertemu keluarga / digunakan
orang lain di rumah  Periksa suhu tubuh dan saturasi
 Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan oksigen
sabun atau hand sanitizer setiap pagi dan malam
 Olahraga rutin 3-5 kali seminggu  Tidur di kamar pribadi yang terpisah
 Makan bergizi seimbang 3 kali sehari dengan anggota keluarga lain
secara terpisah dengan keluarga
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
CHECKLIST OBAT-OBATAN
Obat-obatan jika bergejala
Vitamin C (pilih salah satu) Obat dan suplemen lain ringan (tanpa sesak)
Vitamin D satu kali sehari satu
Vitamin C non-acidic tiga kali Minum obat sesuai
tablet 400 - 1000 IU
sehari satu tablet 500 mg (2  Obat herbal yang teregistrasi
di BPOM
dengan anjuran dokter
minggu)
Obat rutin penyakit
sebelumnya (jika ada)  Favipiravir (sesuai dosis
Vitamin C tablet isap dua kali

sehari satu tablet 500 mg (1 yang dianjurkan


bulan) dokter)
Multivitamin mengandung  Parasetamol bila
vitamin B-C-E dan Zink dua demam
tablet sehari (1 bulan)  Obat pereda gejala
yang
diresepkan
Apa yang perlu diperhatikan saat Isolasi Mandiri?

Lingkungan
Kamar
Ventilasi, cahaya dan udara yang
baik

Membuka jendela kamar secara


berkala

Bersihkan kamar setiap hari (lebih


jika sambil menggunakan APD

Pedoman tatalksana COVID-19 Edisi 3


Jangan lupa kesehatan jiwa 
Banyak berdoa
Jangan lupa ya  , tetap jalin
Bicara
hubungan dengan komunitas dengan
beragama masing -masing k e l u a rga/ kera ba t
Tentunya
secara
Me time! daring
Mengurangi
Baca buku? Nulis jurnal? paparan soci a l
Ekstra tidur? Hobi-hobi media dan
lain? Silahkan selama
sesuai prokes  b e r i t a mengenai
COVID-
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/managing-stress-
19
anxiety.html
TANDA BAHAYA COVID-19

Sesak nafas Kehilangan Kesadaran Demam tinggi


• Saturasi <95% • Pasien Diatas 38 derajat
• Kesulitan kebingungan/tida Celsius
mengambil nafas k
• Nafas >20 kali nyambung/pings
per menit an
• Wajah atau bibir
kebiruan

https://www.bmj.com/content/bmj/suppl/2020/03/24/bmj.m1182.DC1/gret055914.fi.pdf
TANDA BAHAYA COVID-19

Kulit pucat dan/atau Batuk bertambah


Nyeri Dada/Dada dingin
serasa seperti ditekan

Jika ada tanda bahaya → segera hubungi FASYANKES


→ perlu penaganan di Fasilitas Kesehatan
https://www.bmj.com/content/bmj/suppl/2020/03/24/bmj.m1182.DC1/gret055914.fi.pdf
Cara menghitung nafas d i rumah
s e n d i r i? 1. Pasien posisi berbaring
2. Hitung berapa kali dada pasien mengembang
dalam 1 menit
3. Dapat dibantu dengan meletakkan tangan
pada
dada pasien

• Penting untuk medeteksi awal apakah


pasien sesak atau tidak dan kira-kira
akan butuh oksigen dan penganan
lanjut atau tidak
Mengukur Satura s i Oksigen buat
pasien I s o l a s i Mandiri

Saturasi Oksigen → Normal adalah ≥


95%.
Oksigen dalam kurang Ketika ≤ 94%

Nadi/denyut jantung per menit →


normalnya
60-100

Penting minimal 1 keluarga memiliki 1 pulse


oxymeter di rumah
Proning d i rumah?
• Proning adalah cara mudah
meningkatkan oksigenasi dalam tubuh di
rumah
• Dapat dilakukan Ketika saturasi
dibawa 94%
• Dapat dilakukan sambil menunggu oksigen
atau saat belum bisa ke fasilitas
Kesehatan

• TIDAK DLAKUKAN PADA PASIEN:


• Hamil, kondisi jantung berat, sejam
setelah makan, tulang paha tidak stabil,
deep vein thrombosis
TERIMAKASIH

You might also like