You are on page 1of 30

LAPORAN KASUS

GASTRITIS
Disusun Oleh :
Rara Nabelo
N 111 17 033

Pembimbing :
drg. Tri Setyawati, Msc
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Badan penelitian kesehatan dunia WHO (2012), mengadakan
tinjauan terhadap beberapa Negara di dunia dan mendapatkan hasil
persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya
Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis
29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah
penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara
sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.

 Gastritis atau dikenal dengan sakit maag merupakan peradangan


(pembengkakan) dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor
iritasi dan infeksi. Bahaya penyakit gastritis jika dibiarkan terus
menerus akan merusak fungsi lambung dan dapat meningkatkan
risiko untuk terkena kanker lambung hingga menyebabkan
kematian. Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa keluhan sakit
pada penyakit gastritis paling banyak ditemui akibat dari gastritis
fungsional, yaitu mencapai 70-80% dari seluruh kasus.
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
PASIEN

1 ISPA 1633

2 Gastritis 1031

3 Hipertensi 913

4 Mialgia 460

5 Dermatitis Alergi 335

6 Diare 213

7 Kecelakaan dan ruda paksa 170

8 Dengue Fever 123

9 Kencing Manis 84

10 Asma 68
Tujuan
 Tujuan Umum
 Mengetahui gambaran kejadian gastritis di wilayah kerja
Puskesmas Baluase
 Tujuan Khusus
 Mengetahui faktor risiko apa saja yang mempengaruhi
masalah gastritis di wilayah kerja Puskesmas Baluase.
 Mengetahui tatalaksana gastritis di wilayah kerja
Puskesmas Baluase.
Sasaran
 Seluruh penderita gastritis yang mendapat penanganan
pelayanan kesehatan.
 Sasaran terapi terhadap penyebab gastritis, gejala
gastritis, dan risiko terjadinya gastritis.
Dasar Hukum
 Undang – undang Republik Indonesia nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan.
 Peraturan Mentri kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.

BAB II
PERMASALAHAN
Penentuan Prioritas Kasus Menggunakan Rumus
Hanlon
Kasus

A. Identitas Pasien
 Nama : Nn. S
 Umur : 15 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Suku : Kaili
 Pendidikan : SMA
 Asuransi kesehatan : BPJS
 Alamat : Bulubete
 Tanggal Pemeriksaan : Selasa 29 November 2018
Anamnesis :

 Keluhan Utama :
 Nyeri Ulu hati
 Riwayat Penyakit Sekarang:
 Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri ulu
hati yang di alami sejak 3 hari yang lalu. Nyeri perut di
rasakan seperti terbakar, perut terasa kembung dan
sering merasa mual. Pasien sering makan tidak teratur.
Demam (-),nyeri kepala (-), mual (+), muntah (+) 2x
tadi pagi, nyeri ulu hati (+),BAB kuning biasa, BAK kuning
lancar.
 Riwayat Penyakit Keluarga :
 Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
dengan pasien.
Anamnesis :
Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan :
 Pasien makan 2 kali sehari. Menu makanan
pasien yaitu nasi, lauk pauk, dan terdapat sayur.
Porsi sekali makan pasien yaitu sepiring nasi,
sayuran seperti sup dan tahu atau tempe yang
digoreng. Pasien juga terkadang mengonsumsi
mie instan. Sering kali pasien makan tidak tepat
waktu.
 Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan sore di
kamar mandi yang tersedia di rumah pasien.
 Pasien tinggal bersama ibu, ayah, kakak dan 2
orang keponakan.
Anamnesis :
Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan :
 Rumah tempat tinggal pasien terdiri atas 1 lantai dengan
halaman depan. Halaman depan rumah (pekarangan
dengan luas ±3m2 tampak cukup bersih, terdiri dari
tanah). Pasien tinggal di rumah permanen berdinding bata
berlapis semen berlantai 1, berukuran luas sekitar 10x6
m2. Rumah tinggal memiliki 3 ruang utama, yakni ruang
depan, ruang tengah dan ruang belakang.

 Sumur suntik digunakan sebagai sumber air: air tampak


cukup jernih, tidak berbau. Sumber air digunakan untuk
semua aktivitas MCK (Mandi, Cuci & Kakus). Sumber air
untuk minum keluarga pasien menggunakan air yang
dimasak.
Anamnesis :
Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan :
 Rumah pasien memiliki satu kamar mandi dan septic tank.
Terdapat saluran air limbah (got) di depan rumah.
 Sampah di rumah dikumpulkan dan kemudian di buang ke
tempat pembuangan sampah terdekat yang letaknya ±
200 meter.
 Sumber listrik rumah yaitu PLN.
Anamnesis :
 Sosial Ekonomi
 Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarganya dan
tetangga sekitar. Orang tua pasien tergolong ekonomi
menengah ke atas, ayah pasien bekerja sebagai pegawai
negri sipil. Pasien berobat di puskesmas t menggunakan
BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksaan Penunjang
 Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

 Diagnosis Kerja
 Gastritis

 Terapi
 Medikamentosa :
 Omeprazole 20mg tab 1-0-1
 Antasida tab 3x1
 Nonmedikamentosa :
 1. Tidak menunda makan, mengatur pola makan dengan
makan secara teratur dan sebaiknya mengkonsumsi
makanan berserat tinggi, bergizi, serta perbanyak minum
air putih.
 2. Kurangi mengkonsumsi makanan pedas, kecut, banyak
mengandung gas yang dapat menimbulkan gas di lambung
(kubis, kol, kentang, semangka, melon) dan berlemak
tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung.
 3. Menghindari konsumsi obat –obat yang dapat
mengiritasi lambung seperti obat anti inflamasi, misalnya
yang mengandung ibuprofen, aspirin dan ketoprofen.
Sebaiknya di ganti dengan Acetaminophen karena tidak
mengakibatkan iritasi pada lambung.
 4. Menghindari stress.
BAB III
PEMBAHASAN
 Pada kasus ini, pasien Nn. S umur 15 tahun memiliki
keluhan utama nyeri ulu hati yang di alami sejak 3 hari
yang lalu. Nyeri perut di rasakan seperti terbakar, perut
terasa kembung dan sering merasa mual. Pasien sering
makan tidak teratur.Demam (-),nyeri kepala (-), mual (+),
muntah (+) 2x tadi pagi, nyeri ulu hati (+),BAB kuning
biasa, BAK kuning lancar.

 Pada pemeriksaan fisik didapatkan status gizi pasien


tergolong berat badan normal yang diperoleh dari
pemeriksaan antropometri yaitu indeks masa tubuh 20
kg/m2 yang berarti pasien tergolong berat badan ideal.
Pada pemeriksaan fisik khususnya pada abdomen
didapatkan nyeri tekan yaitu daerah epigastrium. Pada
pemeriksaan fisik lain didapatkan semuanya dalam batas
normal. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
maka pasien di diagnosis dengan gastritis.
Faktor
Faktor Faktor Faktor
Pelayanan
genetik Perilaku lingkungan
Kesehatan

Paradigma hidup sehat yang diperkenalkan oleh


H.L. Blum
BAB V
PENUTUP
 Kesimpulan
 Gastritis masih menempati posisi kedua untuk Sepuluh
Penyakit Terbanyak di Puskesmas Baluase.
 Pada pasien ini faktor perilaku yang mempengaruhi
adalah kebiasaan makan pasien yang tidak teratur
atau terkadang menunda waktu makan.
 Pada pasien ini faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi adalah faktor stress psikososial.
 Pada pasien ini faktor pelayanan kesehatan kurangnya
penyuluhan.
 Saran
 Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

◦ Menyarankan ke petugas kesehatan untuk lebih sering


melakukan penyuluhan tentang gastritis di masyarakat.

◦ Untuk mengurangi kunjungan gastritis berulang dapat


melakukan kerja sama dengan program gizi untuk
memberikan edukasi mengenai diet yag sesuai pada pasien
gastritis

You might also like