You are on page 1of 12

papsmear

Oleh:

Teuku Raja Fauzan Fahlevi


71160891823

Pembimbing :

dr. Ahmad KHUWAILID. Sp.OG

SMF ILMU KEBIDANAN RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
2018
Definisi
Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel
cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop,
yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta hasil yang akurat.
(Wijaya, 2010)
Beberapa tujuan dari pemeriksaan Pap Smear yang dikemukakan oleh
Sukaca, 2009 yaitu :
• 1. Untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi
kanker.
• 2. Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks
• 3. Untuk mendeteksi perubahan prakanker pada serviks
• 4. Untuk mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus
urogenital dan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual.
• 5. Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal yang
terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi
bagian dalam.
• 6. Untuk mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks

Wanita yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap
Smear sebagai berikut:
1. Wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum
namun aktivitas seksualnya tinggi.
2. Wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah
menderita HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.
3. Wanita yang berusia diatas 35 tahun.
4. Sesering mugkin jika hasil pap smear menunjukkan
abnormal
5. Sesering mugkin setelah penilaian dan pengobatan
prakanker maupun kanker serviks.
6. Wanita yang mengunakan pil KB (sukaca, 2009).
Adapun waktu untuk melakukan Pap Smear secara teratur yang dikemukan
oleh Sukaca, 2009 yaitu :
1. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau
belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
2. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau
pernah menderita infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.
3. Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun.
4. Setiap tahun untuk wanita yang mengunakan pil KB.
5. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau untuk
wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker, jika 3 kali
berturut-turut hasil pap smear menunjukan negative.
6. Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun.
7. Sesudah 2x pap tes hasilnya negative dengan interval 3 tahun dengan
catatan bahwa wanita yang resiko tinggi harus lebih sering menjalakan pap
tes .
8. Sering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal sesering
mungkin setelah penilain dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.
Adapun waktu untuk melakukan Pap Smear secara teratur yang
dikemukan oleh Sukaca, 2009 yaitu :
1. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah
atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
2. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual
atau pernah menderita infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil
kelamin.
3. Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun.
4. Setiap tahun untuk wanita yang mengunakan pil KB.
5. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau
untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker,
jika 3 kali berturut-turut hasil pap smear menunjukan negative.
6. Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun.
7. Sesudah 2x pap tes hasilnya negative dengan interval 3 tahun dengan
catatan bahwa wanita yang resiko tinggi harus lebih sering menjalakan
pap tes .
8. Sering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal sesering
mungkin setelah penilain dan pengobatan prakanker maupun kanker
serviks.
Hal tersebut terjadi antara lain:
• 1. Kurangnya tenaga terlatih untuk pengambilan sediaan.
• 2. Tidak tersedianya peralatan dan bahan untuk
pengambilan sediaan.
• 3. Tidak tersedianya sarana pengiriman sediaan.
• 4. Tidak tersedianya laboratorium pemprosesan sediaan
serta tenaga ahli sitologi.
• Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
• 1. Persiapan Alat dan Bahan
• a. Air mengalir
• b. Spatula Ayre
• c. Sabun cair
• d. Pensil kaca (marker)
• e. Larutan antiseptik
• f. Spekulum
• g. Lap
• h. Alkohol 95%
• i. Larutan hipoklorit
• j. Kaca benda (object glass)
• k. Lap bersih atau tissue
• l. Baskom berisi larutan klorin 0,5%
• m. Handuk kecil atau tissue
• n. Sarung tangan steril
• o. Formulir pemeriksaan
• p. Tempat sampah non-medis
• q. Tempat sampah medis

Menyiapkan Pasien
• 1) Sapalah pasien atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan
diri, serta tanyakan keadaannya, kemudian pasien dipersilakan duduk.
• 2) Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang
pengambilan Pap Smear, tujuan dan manfaat untuk keadaan pasien.
• 3) Berikan jaminan tentang keamanan atas tindakan yang anda
lakukan serta jaminan tentang kerahasiaan yang diperlukan pasien
kepada pasien atau keluarganya.
• 4) Mintalah kesediaan pasien untuk pengambilan Pap Smear, namun
barengi dengan penjelasan tentang hak-hak pasien atau keluarganya,
misalnya tentang hak menolak tindakan pengambilan Pap Smear tanpa
kehilangan hak akan pelayanan lain.
• 5) Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas
pakaian dalam.
• 6) Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan
mengatur pasien pada posisi litotomi.
• 7) Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang
akan diperiksa

Pengambilan Sampel dan Pembuatan Pap Smear
1) Siapkan peralatan dan bahan.
2) Cuci tangan aseptik dengan langkah seperti pada cuci tangan rutin dengan
menuangkan kira-kira 5 ml larutan antiseptik pada tangan dan mengeringkan
dengan mengangin-anginkan.
3) Pasang sarung tangan steril.
4) Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus
genitalis.
5) Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum.
6) Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada
introitus vagina (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar
introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) dan dorong bilah
spekulum ke dalam lumen vagina.
7) Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90 derajat hingga
tangkainya ke arah bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci
pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila menyentuh dinding atas
dan bawah vagina).
8) Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas
(perhatikan ukuran dan wama porsio, dinding dan sekret vagina dan forniks).
9) Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati
(supaya pengambilan epitel tidak terganggu)
10) Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio diusahakan
di daerah squamo-columnair junction. Sampel diambil dengan
menggunakan spatula Ayre yang diputar 360°.
11) Oleskan sampel pada gelas objek diusahakan tidak terlalu
tebal/terlalu tipis.
12) Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Fiksasi ini dapat
menggunakan spray yang disemprotkan dari jarak 20-25 cm, atau dengan
merendam pada wadah yang mengandung etil alkohol 95% selama 15
menit yang kemudian dibiarkan mengering kemudian diberi label.
13) Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak
bilah, kemudian keluarkan spekulum.
14) Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan. Beritahukan
pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk
mengambil tempat duduk.
15) Masukkan tangan yang masih bersarung tangan kedalam baskom
berisi larutan klorin 0,5%, gosokkan kedua tangan untuk membersihkan
bercak-bercak darah yang menempel pada sarung tangan.
16) Lepaskan sarung tangan.

You might also like