Professional Documents
Culture Documents
Keterampilan Sosial Emosional (Kse)
Keterampilan Sosial Emosional (Kse)
FASILITATOR NASIONAL
BUDIMAN, S.Pd
Pelatihan Pengawas Sekolah
-Eksplorasi Konsep-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
BAHAN AJ AR
Keterampilan Sosial dan
Emosional
Pelatihan Pengawas Sekolah
-Eksplorasi Konsep-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan Sesi
• Peserta dapat menjelaskan makna penting KSE
berbasis kesadaran penuh
• Peserta dapat menjelaskan konsep dasar dan
penerapan kesadaran penuh (mindfulness)
• Peserta dapat menjelaskan 5 konsep dasar KSE
• Peserta dapat menjelaskan penerapan KSE sebagai
pengawas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan
Pemantik
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran sosial dan emosional
dan implikasinya terhadap kesejahteraan psikologis (well-
being)?
2. Apa saja 5 keterampilan sosial dan emosional?
3. Apa yang dimaksud KS E berbasis kesadaran penuh?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sosial Emosional
Keterampilan berelasi dengan orang lain Keterampilan mengelola diri sendiri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesadaran
Diri
KSE 1.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Kesadaran
Diri
• Kesadaran diri merupakan keterampilan yang
cakupannya luas meliputi emosi, pikiran, nilai-
nilai pribadi, dan pemahaman akan kekuatan
dan kekurangan diri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fokus Modul
KESADARAN DIRI
Berlatih
mengidentifikasi emosi
dengan jujur
• Identifikasi setidaknya 4
emosi yang cukup sering
muncul selama dua
minggu belakangan (cukup ketik
nama emosinya saja)
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Manajeme
n Diri
KSE 2.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Manajemen
Diri
Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan
perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi
dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mari Tarik
Napas…
• Rilekskan badan
• Tarik napas yang dalam
• Hembuskan…
• Tarik napas yang dalam
• Tahan 3 hitungan
• Hembuskan perlahan…
S TOP
!
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesadaran
Sosial
KSE 3.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Kesadaran
Sosial
Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami
sudut pandang dan dapat berempati dengan orang
lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang,
budaya, dan konteks yang
berbeda-beda.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3 pertanyaan
dasar
1. Apa yang dirasakan orang tersebut? Mengapa dia
merasa begitu?
dapat
2. Apa yang mungkin akan dia lakukan? Mengapa
dia melakukan itu?
3. Apa yang saya rasakan mengalami kejadian
atau jikasituasi
berada pada yang sama?
Pada suatu hari, bayangkan Anda sedang di perjalanan naik kereta. Misalkan kereta dari
Surabaya ke Jakarta. Anda ingin tidur di perjalanan karena sudah seminggu ini tidur
begadang mengerjakan banyak proyek dengan target yang berdekatan. Saat itu pukul
20.00, baru saja Anda hampir terlelap, tiba-tiba dua anak kecil berusia sekitar 4 dan 6
tahun berteriak, tertawa dan berlari-lari mundar-mandir. Anda melihat situasi sekitar dan
mendapati ayah dari kedua anak itu persis di belakang Anda. Orang-orang di sekitar yang
sedang bermain game di smartphone, sedang bercengkrama atau sedang makan terlihat
agak terganggu, tetapi semuanya diam saja. Anak-anak itu sesekali diam, tapi kemudian
tertawa kencang lagi, memperebutkan mainan, lari ke sana kemari. Anda yang sudah
kurang tidur seminggu lebih tidak bisa menahan diri.
Anda segera menegur ayah dari anak-anak tersebut dengan nada yang cukup tajam, “Pak,
ini kendaraan umum, banyak yang terganggu dan tidak bisa istirahat. Anaknya tolong
dikondisikan ya, Pak”.
Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Diskusi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
“Maaf, ibu dari kedua anak ini baru saja meninggal. Tiga hari ini mereka
Ğidak bisa ĞerĞawa karena mereka menangis Ğerus. Baru sekarang
mereka bisa ĞerĞawa, dan kami akan Ğurun di Bandung beberapa saaĞ
ini, jadi semoga mereka Ğidak mengganggu Ğerlalu lama lagi. Saya
coba panggil mereka ya…”
Empat
i
Empati adalah kemampuan untuk mengenali dan
memahami serta ikut merasakan perasaan-emosi orang
lain
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
JED A (3-5
•
menit)
Silakan off sejenak dari layar
• Nikmati minuman/cemilan, nikmati udah sejuk
dari jendela, atau lakukan peregangan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Keterampilan
Berelasi
KSE 4.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi keterampilan
berelasi
Keterampilan berelasi adalah keterampilan
untuk membangun dan mempertahankan
hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.
Keterampilan
Berelasi
Keterampilan berelasi dapat dilihat dari tiga keterampilan di bawah ini:
1. Membangun hubungan yang positif : relasi yang terjalin
dilandasi dengan keterbukaan, penghargaan, kebaikan, dll.
2. Mengembangkan kemampuan bekerja sama: mampu menyusun
dan menyepakati tujuan bersama, saling mendukung, dll
3. Dapat menyelesaikan konflik: jika terjadi perselisihan, mampu
diatasi dengan percakapan terbuka, tenang, saling memahami
dan saling berempati.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengkomunikasikan apa yang kita pikirkan dan rasakan sambil memahami dan
mempertimbangkan perspektif dan perasaan orang lain serta mendiskusikan topik
pembicaraan dengan penuh keterbukaan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Hubungan yang sehat dan suportif
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KOMUNIKAS
Kesadaran Sosial
I (KSE 3)
Efektif Empatik
3C Active-Constructive
Responding I Statement
Clear, Confident, Calm
Jelas, Yakin, Tenang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3C (Clear, Confident,
Calm)
Clear (jelas) • Tidak berputar-putar, singkat.
Active Constructive
Responding
• Adalah cara bereaksi terhadap peristiwa baik dengan
cara merespon secara aktif dan membangun.
Oh bagus-bagus… Ohya?
Mamah juga dulu pernah ikut sampai
Passive
“I
s• tatement”
Teknik komunikasi “I statement” atau “I message”
adalah teknik untuk berbicara dengan seseorang dan
menyampaikan maksud Anda dengan berfokus pada
perasaan atau pikiran Anda mengenai suatu
situasi yang tidak nyaman
Kamu harus bilang kalau gak sanggup. Aku senang loh kalau kamu mau cerita
Jangan tiba-tiba nangis pas ada masalah
Kamu jadi anak pulang malam mulu! Sebagai orang tua aku khawatir setiap
kali kamu pulangnya larut
Bapak itu harusnya menjelaskan dulu Kalau boleh memberi saran, saya pikir
ke guru-guru, baru jalankan sistemnya lebih baik kalau ke depannya, Bapak,
selaku pimpinan di sekolah ini, menjelaskan
dulu kepada guru-guru apa itu kurikulum
merdeka sebelum langsung menerapkannya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pengingat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pengambilan
Keputusan yang
Bertanggung Jawab
KS E
5.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan adalah kemampuan untuk
mengambil pilihan-pilihan membangun yang
berdasar atas kepedulian, pertimbangkan standar-
s tandar etis dan rasa aman, serta untuk
mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari
bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk
kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri,
masyarakat, dan kelompok.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTANGGUNG
JAWAB
P O O Ch
Problem Option Outcomes Choice
s
Mengevaluasi situasi: Menganalisis alternatif Mempertimbangkan ● Apa yang dipilih?
● Apa harapan saya? pilihan: konsekuensi dari ● Mengapa memilih
● Apa yang terjadi? ● Apa saja yang masing-masing itu?
● Apa akar dapat dilakukan? pilihan: ● Apakah itu
penyebabnya ● Apa saja pilihan ● Apakah saya keputusan/piliha
? yang berbeda? mengetahui n yang terbaik?
konsekuensi dari ● Apakah saya siap
tiap pilihan bagi diri menghadapi
saya dan orang segala
lain? konsekuensinya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil
P
Problem
O
Option
O
Outcomes
CH
Choices
Apa saja yang bisa apa yang akan terjadi?
dilakukan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KASUS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil
P
Problem
O O
Outcomes
CH
Option Choices
Apa saja yang bisa apa yang akan terjadi?
dilakukan Guru akan menjadi lebih
Mengundang trainer /
motivator handal /
bersemangat Mengundang
Guru “malas” dan guru inspiratif nasional
Guru akan terinspirasi
guru
tidak termotivasi inspiratif
dalam
nasional agar
menjalankan Guru akan lebih terampil
tugasnya sebagai Membuat pelatihan membagi waktu guru-guru
“manajemen waktu”
pengajar dan untuk guru-guru Semua kerjaan selesai
lebih
melaksanakan termotivasi
tugas administrasi
Guru lebih memiliki tujuan (dan ada
Membuat Outbond kenalan)
untuk refreshing Guru bisa mencapai
tujuan-tujuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Memberi pelatihan belum tentu menjadi solusi yang baik dan relevan
Perlu juga dipertimbangkan pro dan kontranya (biaya, waktu, dll)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil
P
Problem
O O
Outcomes
CH
Option Choices
Apa saja yang bisa apa yang akan terjadi?
dilakukan
+ Beban kerja guru akan
Reformasi menjadi lebih ringan
administratif dan
- Ada banyak dokumen dan
birokrasi sistem yang perlu di cek
Guru memiliki ulang (RPP jadi 1 halaman) Setelah
beban kerja mempertimbangkan
+ tugas mengajar dan
administratif yang administrasi akan lebih opsi dan outcomes,
Merekrut tambahan
teramat banyak ringan
beberapa guru dan membentuk tim
sehingga lelah tenaga kependidikan - Sekolah perlu
dengan tugas lain menyiapkan budget pokja adalah pilihan
seperti mengajar + Tim pokja akan fokus yang diambil
menganalisis dokumen dan
Membuat tim pokja sistem yang perlu diperbaiki
(kelompok kerja) + Kepala sekolah tidak
memikul beban sendiri
untuk reformasi
- Sementara waktu akan
administratif ada guru yang fokus
menjadi tim pokja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesadaran
Penuh
(Mindfulness
)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Kesadaran
Penuh
Kesadaran penuh (mindfulness) adalah kesadaran yang muncul ketika
seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat ini
dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan.
•
Memberikan perhatian artinya kita secara sengaja fokus pada apa
yang sedang kita kerjakan
-
Rasa ingin tahu artinya kita penuh dengan keingintahuan,
kekaguman dan tanpa penghakiman atas sesuatu yang sedang kita
beri perhatian.
-
Kebaikan artinya kita menggunakan prinsip cinta kasih
untuk
menghargai, bersyukur atas apapun yang sedang kita hadapi atau
kita lakukan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fakta
• menarik:
Secara saintifik, latihan berkesadaran penuh yang
konsisten dapat memperkuat hubungan sel-sel saraf
(neuron) otak yang berhubungan dengan fokus,
konsentrasi, dan kesadaran (Hawn Foundation,
2011)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Jika ada pikiran, perasaan atau sensasi yang muncul (entah itu bahagia,
sedih, lelah) → amati perasaan itu dengan terbuka
(rasa ingin tahu)
Berterima kasih lah pada semua rasa dan pikiran itu karena mereka
menjadikan kita manusia (Kebaikan dan welas asih)
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Terima kasih
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Daftar
• Pustaka
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007
• Perdirjen No 6565/B/GT/2020 tentang model pengembangan kompetensi guru
• Wax, R. (2018). How to be Human: The Manual. Penguin UK.
• Covey, S. R. (2013). The 7 habits of highly effective people: Powerful lessons in personal change. Simon and
Schuster.
• Kabat-Zinn, J. (1994). Wherever you go. There You Are: Mindfulness Meditation in Everyday Life.
• Siegel, R. D., Germer, C. K., & Olendzki, A. (2009). Mindfulness: What is it? Where did it come from?. In Clinical
handbook of mindfulness (pp. 17-35). Springer New York.
• Williams, J. M. G., & Kuyken, W. (2012). Mindfulness-based cognitive therapy: a promising new approach to
preventing depressive relapse. FOCUS, 10(4), 489-491.
• Teasdale, J. D., Segal, Z. V., Williams, J. M. G., Ridgeway, V. A., Soulsby, J. M., & Lau, M. A. (2000). Prevention of
relapse/recurrence in major depression by mindfulness-based cognitive therapy. Journal of consulting and
clinical psychology, 68(4), 615.
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2022). Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
• https://casel.org/fundamentals-of-sel/what-is-the-casel-framework/ diakses tanggal 15 Januari 2022
• https://www.panoramaed.com/blog/guide-to-core-sel-competencies diakses tanggal 5 Februari 2022
• https://innerexplorer.org/mbsel diakses tanggal 6 Februari 2022